Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI

Nama Kelompok :
1.Abil Joan.P
2.Alfredo Novelino
3.Rhazaan.H
4.Yusuf Agung Setiawan
5.Febryan Valentino
6.Rama Hadi.P
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi tentang perubahan
lingkungan.

Jakarta, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

1.Pengertian Lingkungan Hidup dan Pencemaran


2.Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan
3.Penanganan Limbah
PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Pendahuluan
Mengamati Peristiwa Perubahan Lingkungan
Saat ini di sejumlah wilayah, terutama di perkotaan dan wilayah industri, penduduk kesulitan
mendapatkan air bersih dalam jumlah yang cukup untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Hal
ini disebabkan oleh adanya pencemaran pada sumber-sumber air.

1.Pengertian Lingkungan Hidup dan Pencemaran


Menurut UU No.23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia berserta mahluk hidup lainnya.
Menurut UU No.23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 12, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu.

A.Pencemaran Udara
Atmosfer bumi tersusun dari 78% gas nitrogen, 21% gas oksigen, 0,93% gas argon, 0,032% gas
karbon dioksida dan sejumlah kecil gas-gas lain. Komposisi gas ini merupakan komposisi
atmosfer yang paling sesuai untuk mendukung kehidupan di bumi. Berikut ini beberapa zat yang
dapat menyebabkan pencemaran udara.

1.Karbon Monoksida (CO)


Karbon monoksida memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Pada suhu
udara normal, karbon monoksida berbentuk gas, sedangkan pada suhu dibawah -192C , karbon
monoksida berbentuk cair.

2.Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida ada dua macam, yaitu nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida. Sumber
pencemaran nitrogen oksida berasal dari alat transportasi, generator, pembankit listrik,
pembuangan sampah, dan lain-lain. Gas nitrogen monoksida bersifat tidak berwarna, tidak
berbau, dan dapat teroksidasi oleh oksigen menjadi nitrogen oksida yang bersifat toksik.
3. CFC dan Halon
CFC terbentuk dari tiga jenis unsur, yaitu klor(CI), flour(F), dan karbon(C). Sementara itu, halon
memiliki unsur seperti CFC ditambah dengan brom(BR). Gas CFC bersifat tidak berbau, tidak
mudah terbakar, dan tidak mudah bereaksi. Gas CFC dimanfaatkan sebagai gas pendorong dalam
kaleng semprot(aerosol), pengembang busa polimer, pendingin dalam lemari es, AC, dan pelarut
pembersih microchip. CFC memiliki nama dagang “freon”.

4.Ozon
Di atmosfer, ozon terdapat di lapisan stratosfer dan lapisan troposfer. Ozon di lapisan stratosfer
berfungsi melindungi bumi dari sinar ultra violet yang masuk ke bumi, sedangkan di lapisan
troposfer berbahaya bagi manusia bila berada pada konsentrasi tinggi. Pencemaran gas ozon
menimbulkan efek pusing dan gangguan paru-paru.

5.Gas Rumah Kaca


Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer terdiri atas gas-gas
yang berfungsi sebagai tameng atau filter pelindung bumi dari benda langit dan sinar ultraviolet
yang menuju bumi. Lapisan atmosfer terdiri atas troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer
dengan ketebalan sekitar 10 km di atas permukaan bumi. Pada lapisan troposfer terdapat gas-gas
rumah kaca, antara lain uap air, karbon dioksida, metana, ozo(n, dan nitrogen oksida. Gas rumah
kaca menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect)
Pada efek rumah kaca, sinar matahari yang menembus lapisan gas rumah kaca akan
dipantulkan kembali kebumi sehingga menimbulkan panas yang tertangkap seperti pada “rumah
kaca”. Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan sangat dingin namun semakin meningkatkannya
kadar gas rumah kaca seperti di udara akibat pembakaran hutan dan penggunaan bahan bakar
fosil yang berlebihan meningkatkan efek rumah kaca dan penyebabkan pemanasan global
(global warming).

6.BELERANG OKSIDA
Belerang oksida dapat berupa SO2 atau SO3. Gas SO2 berbau menyengat dan tidak mudah
terbakar. Sementara itu, SO3 bersifat reaktif, diudara mudah bereaksi dengan uap air membentuk
asam sulfat(H2SO4) yg dapat menyebabkan hujan asam dan korosi logam.
B.Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya mahluk hidup atau zat lain ke dalam air yang menyebabkan
kualitas air menurun ketingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Pencemaran dapat terjadi pada air di darat maupun di laut. Untuk menentukan air sudah
tercemar atau belum dapat diketahui dengan melakukan pengujian terhadap 3 parameter, yaitu
sebagai berikut.

1.Parameter fisik
Meliputi kandungan partikel padat, zat padat terlarut, kekeruhan, warna, bau, suhu, dan pH air.
Air normal yang dapat dikonsumsi memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
Air normal memiliki pH sekitar 6,5 – 7,5.

2.Parameter kimia
Meliputi BOD (biochemical oxygen demand), COD (Chemical oxygen demand), DO (dissolved
oxygen). BOD adalah ukuran kandungan terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan bahan organik di dalam air. COD adalah ukuran kandungan oksigen yang
diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. DO adalah
ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air.

3.Parameter biologi
Digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlaj mikroorganisme air yang dapat menyebabkan
penyakit.

Penyebab pencemaran air dapat berasal dari sumber langsung dan sumber tidak langsung.
Sumber pencemaran tidak langsung merupakan kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat
pencemaran air permukaan oleh limbah industri maupun limbah domestik. Pencemaran air
disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan manusia, antara lain sebagai berikut.

Limbah Domestik
Yaitu limbah yang berasal dari perumahan, pusat perdagangan, perkantoran, hotel, rumahsakit,
dan tempat umum lainnya. Air sungai yang tercemar tidak baik untuk dikonsumsi manusia
karena dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti tifus, kolera, disentri, dan lain-lain.
Limbah Industri
Yaitu limbah yang berasal dari industri. Limbah industri berupa bahan-bahan sisa yang
mengandung logam berat berbahaya dan beracun seperti merkuri, timbal, temabaga, krom, seng,
dan nikel. Manusia yang mengonsumsi ikan yang tercemar logam berat akan mengalami
gangguan kesehatan.

Limbah Pertanian
Yaitu limbah dari kegiatan pertanian berupa pupuk kimia dan pestisida. Kelebihan pupuk di
lahan pertanian akan tercuci oleh hujan dan masuk ke saluran irigasi, sungai, dan danau,
sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan unsur hara di badan perairan. Peningkatan unsur
hara menyebabkan terjadinya blooming, yaitu pertumbuhan ganggan atau eceng gondok secara
cepat sehingga menutup permukaan air.

Limbah Pertambangan
Yaitu limbah yang berasal dari area pertambangan. Tumpahan minyak dari pertambangan
minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker akan mematikan organisme di laut, misalnya
ganggang, kan, mamalia laut, dan burung pamakan ikan laut.

C.Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Pencemaran tanah secara
langsung terjadi bila zat pencemar langsung mencemari tanah, misalnya dari penggunaan
insektisida, fungisida, herbisida, DDT (dikolo difenil trikloroetana), dan pupuk kimiawi secara
berlebihan. Sementara pencemaran tanah secara tidak langsung terjadi melalui perantara air dan
udara, misalnya limbah domestic dan industry dibuang ke sistem perairan lalu polutan tersebut
terserap kedalam tanah, atau zat sisa pembakaran pabrik dan kendaraan bermotor yang dibuang
ke udara lalu terbawa oleh air hujan dan masuk ke dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat
disebabkan oleh limbah yang tidak mudah terurai, misalnya plastik, kaca, Styrofoam, dan kaleng.

D.Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan merusak pendengaran
manusia. Pencemaran suara dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
1.Kebisingan impulsif
Yaitu kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan biasanya mengejutkan. Contohnya suara
petasan, suara tembakan, dan suara petir.

2.Kebisingan impulsif kontinu


Yaitu kebisingan impulsif yang terjadi terus-menerus, tetapi hanya sepotong-potong. Contoh nya
suara palu yang dipukulkan terus-menerus.

3.Kebisingan semikontinu
Yaitu kebisingan kontinu yang hanya sekejap, kemudian menghilang dan muncul lagi.
Contohnya suara lalu-lalang kendaraan bermotor di jalan dan suara pesawat terbang yang sedang
melintas.

4.Kebisingan kontinu
Yaitu kebisingan yang datang secara terus- menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya
suara mesin pabrik. Kebisingan kontinu, terutama yang berintesitas tinggi, sering menjadi
penyebab rusaknya pendengaran.

Untuk menentukan tingkat kebisingan digunakan alat SLM (soundlevel meter). Ukuran
kebisingan dinyatakan dalam satuan decibel (dB). Rata-rata seseorang mendengar suara dengan
frekuensi 20-20.000Hz. Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas 80 dB. Di Indonesia,
nilai ambang batas (NAB) untuk kebisingan yang diperkenalkan adalah 85 dB untuk waktu kerja
8 jam per hari.
2.Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan
Bahan pencemaran yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh
organisme dan berpindah dari dalam satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan
atau jaringan-jaringan makan.Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifenil trikloroetana)
yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada
di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup. Bila
ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan ole herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh
herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat trofik tertinggi.
konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu
perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila konsentrasi DDT di
dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar.

3.Penangan Limbah
Berdasarkan wujudnya, limbah dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu limbah cair, limbah
gas, limbah padat. Limbah yg merupakan sisa kegiatan manusia tidak selalu berupabahan yg
meganggu lingkungan melainkan ada pula berupa bahan yang masih bermanfaat dan memiliki
nilai ekonomi.

A.PENANGANAN LIMBAH CAIR


Ada dua pendekatan yg dapat dilakukan penanganan limbah cair dan penanggulangan
pencemaran air, yaitu pendekatan non-teknis dan pendekatan teknis. Pendekatan non-teknis
dilakukan dangan penerbitan peraturan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air dan
penghasil limbah, sosialisasi peraturan, dan penyuluhan dalam masyarakat. Sementara itu,
pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana
penanganan limbah, monitoring, dan evaluasi.

1.Sistem Penanganan Limbah Cair Domestik


Limbah cair domestik ada yang berbahaya, ada pula yang tidak berbahaya. Limbah cair yang
tidak berbahaya, misalnya air bekas cucian beras dan sayuran, dapat dimanfaatkan untuk
menyirami tanaman.
Penananan limbah tinja manusia dapat dilakukan melalui metode berikut.

a.Cubluk
Berupa lubang yang diberi dinding tidak kedap air di bagian atasnya dan dilengkapi dengan
tutupnya.
b.Tangki septik konvensional
Berupa bak kedap air yang dilengkapi dengan pipa venstilasi dan lubang kontrol.

c.Tangki septik biofilter


Tangki septik biofilter terdiri atas bak pengendap, ruangan yang berisi meida filter dan ruang
resapan.

d.Instalasi pengolehan limbah cair domestic


Biasanya dibangun untuk perkantoran, restoran, hotel, dan rumah sakit. Pengolahan limbah cair
ini meliputi tiga proses yaitu fisik, kimiawi, dan biologis.

2.Sistem Penanganan Limbah Cair Industri


Sistem penanganan limbah industri dapat dilakukan melalui penanganan sistem setempat dan
sistem terpusat.

a.Penanganan sistem stempat


Industri memebuat instalasi pengolahan limbah sendiri. Biasanya penanganan setempat
memerlikan biaya besar.

b.Penanganan sistem terpusat


Sistem ini dikembangkan di daerah kawasan industri yang menghasilkan berbagai jenis limbah
berbeda.
B.PENGANAN LIMBAH PADAT
Limbah padat sering disebut sebagai sampah, yg meliputi sampah organik(dapat terurai secara
organik)maupun sampah anorganik(tidak dapat diuraikan secara alami)
Berdasarkan sumbernya, limbah dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu limbah padat
domestik dan limbah padat non-domestik. Limbah padat domestik adalah limbah padat yg
berasal dari kegiatan rumah tangga. Contohnya kertas, kardus, sisa-sisa bahan kimia dari
laboratium, computer yg telah rusak, smapah dari kegiatan operasi pembedahan, peralatan
bekas(jarum suntik,botol infus),dan sisa sisa obat. Limbah padat non domestik adalah limbah
padat yg berasal dari kegiatan pertanian dan perkebunan, industry konstruksi gedung, dan
industri umum. Cobtohnya jerami, paku bekas,potonhan besi, bahan kimia beracun,dan sisa sisa
pengemasan produk(palstik,kertas)

1.Meminimalkan Limbah Padat


Kegiatan meminimalkan limbah padat berpodaman pada konsep pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan yang menghemat penggunaan sumber daya alam, serta pembangunan yang
memberi nilai tambahan terhadap sumber daya alam.Menghemat penggunaan sumber daya alam
dapat dilakukan melalui cara-cara berikut.
Reuse, Replacement, Refusal, Repair, Reconstruct, Redurability, Reduce, Recycle, Recovery.

2.Cara Penanganan Limbah Padat (Sampah)


Beberapa jenis limbah padat masih dapat dimanfaatkan, oleh Karena itu perlu dilakukan
pemilihan sebelum diproses lebih lanjut. Beberapa cara pengelolaan limbah padat diuraikan
sebagai berikut.
Penimbunan tanah, Penimbunan limbah padat dengan tanah secara berlapis, Pembakaran,
Penghancuran, Pengomposan, Pemanfaatan sebagai makanan ternak.

3.Penanganan Limbah Gas


Limbah gas dapat berupa gas, embun, uap, kabut, awan, debu, baze, dan asap. Pada umumnya
limbah gas berasal dari kendaraan bermotor dan industri. Penanganan limbah gas dapat
dilakukan dengan menambahkan alat bantu berikut.
Filter udara, Pengendap silikon, Filter basah, Pengendap sistem gravitasi, Penegndap
elektrostatik.
4.Penanganan Limbah Bahan Berbahayadan Beracun
Limbah bahan berbahaya beracun adalah bahan yang Karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari atau merusak lingkungan hidup,
membahayakan kesehatan dan kelangsungan hidup manusia berserta mahluk hidup lainnya.
Limbah B3 barasal dari kegiatan industri, rumah sakit, rumah tangga, maupun pertanian.

1.limbah B3 dari kegiatan industri,berupa senyawa kimia yang terlepas ke lingkungan yang
terjadi pada waktu pengadaan,pengangkutan,penyimpanan,maupun penggunaan bahan-bahan
dalam industri.contohnya industri pupuk yang menghasilkan limbah anomia

2.limbah B3 dari kegiatan rumah sakit,berupa limbah radioaktif,limbah patologis (sia-sia


jaringan,organ,plasenta,darah,cairan tubuh),limbah kimiawi (sisa zat untuk disinfeksi),limbah
farmasi (obat-obatan kedaluwarsa),benda benda tajam (jarum suntik bekas,pisau,dan gunting)
yang terkontaminasi oleh kuman penyakit,dan limbah yang berpotensi menularkan penyakit.

3.Limbah B3 dari kegiatan rumah tangga,berupa sisa-sisa obat


kedaluwarsa,pemutih,detergen,sampo,kamper,baterai bekas,aerosol,racun tikus,dan pembasmi
nyamuk.

4.Limbah B3 dari kegiatan pertanian,berupa insektisida dan pupuk

Setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan yang menggunakan serta menghasilkan limbah
B3 memiliki kewajiban mengelola limbah,yaitu sebagai berikut.
Melakukan reduksi,mengelolah,dan menimbun limbah B3.
Apabila hasil pengolahan limbah menghasilkan limbah yang bermanfaat,maka limbah tersebut
dapat dimanfaatkan sendiri atau diserahkan ke pihak permanfaat limbah B3.
Mengelola limbah B3 sesuai dengan teknologi yang ada,dan bila tidak mampu maka limbah B3
di ekspor ke negara lain yang memiliki teknologi tersebut
Memiliki izin pengelolaan limbah B3 sesuai dengan jenis pengelolaannya.
Menyimpan limbah B3 paling lama 90 hari bagi limbah yang volumenya kurang dari 50kg per
hari.penyimpanan ini dilakukan setelah pemilik industri mendapat persetujuan dari bapedal
(Badan Pengendali Dampak Lingkungan).
LAMPIRAN
1.Suatu lingkungan dikatakan sudah tercemar bila …
Jawab : Jumlah dan kadarpolutan melebihi ambang batas
2. Zat-zat penyebab pencemaran udara adalah…
Jawab : O3, CH4, CFC
3. Gas rumah kaca terdapat di lapisan terendah atmosfer yaitu…
Jawab : Troposfer
4. Parameter untuk pengujian air secara kimia adalah….
Jawab : BOD, COD, DO
5. Manusia yang memakan ikan yang tercemar merkuri dari kegiatan pertambangan emas akan
mengalami penyakit…
Jawab : minamata
6. Sampah yang dapat terurai dengan cepat adalah…
Jawab : Plastik
7. Suara di katakana bising apabila melebihi frekuensi …
Jawab : 80dB
8. Yang termasuk bahan berbahaya dan beracun adalah….
Jawab : Jarum suntik bekas, obat kedaluwarsa, dank aca
9. Yang merupakan gas rumah kaca adalah….
Jawab : Ozon
10. Limbah cair yang tidak dapat digunakan untuk menyirami tanaman adalah…
Jawab : Air kencing hewan ternak
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Irnangtyas.2014.Biologi untuk SMA/MA kelas X.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai