b. Bagian Hilir
Bagian hilir dari DAS Siak adalah pada Sungai Siak Besar yang terletak di desa Palas
(Kabupaten Kampar) - Kota Pekanbaru – Kota Perawang (Kabupaten Siak) – Kota Siak Sri
Indrapura dan bermuara di Tanjung Belit (Sungai Apit, Kabupaten Siak).
Secara geografis WS Siak berada pada posisi antara 100 o28’ BT - 102o12’BT dan
0o20’ LU - 1o16’ LU dengan batasan-batasan sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak,
Kabupaten Bengkalis.
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Selat Malaka.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak,
Kabupaten Pelalawan.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu
Untuk lebih jelasnya mengenai luas WS Siak beserta kabupaten/kota yang masuk
di dalamnya disajikan pada Tabel 2.1 berikut ini.
Jenis tanah di DAS Siak bagian hulu terbagi menjadi dua yaitu organosol
gley humus dan podsolik merah kuning, bertekstur halus (liat), sedang (lempung)
dan kasar (pasir), dengan kedalam topsoil antara 30-60 cm dan >90 cm dari atas
permukaan tanah.
DAS Siak hulu merupakan hulu Sungai Tapung Kanan dan memiliki
banyak anak sungai antara lain: Sungai Tapung Kiri, Sungai Kasikan, Sungai
Kepanasan. Sungai-sungai yang terdapat di bagian hilir antara lain Sungai Siak,
Sungai Perawang, Sungai Mentawai, Sungai Tualang, Sungai Basar dan Sungai
Balam Tinggi. Sungai-sungai tersebut difungsikan sebagai jaringan transportasi
terutama untuk pengangkutan bahan baku dan hasil produksi industri. Selain itu
dimanfaatkan penduduk sebagai MCK, bahan baku air minum dan pemenuhan
untuk kebutuhan industri.
2. Teknis
a) Tidak adanya tindakan penggerukan sedimentasi
Kondisi sungai Siak di kawasan Leighton 1 sekarang ini telah mengalami
pendangkalan. Pendangkalan menjadi salah satu faktor penyebab banjir di
beberapa daerah pinggiran sungai Siak. Pendangkalan ini terjadi akibat dari
banyaknya sedimen yang mengendap di dasar sungai Siak seperti sampah dan
limbah yang dibuang ke sungai Siak. Namun pemerintah setempat tidak
melakukan tindakan penggerukan sedimentasi, padahal dengan dilakukannya
penggerukan sedimentasi tersebut dapat melindungi lingkungan setempat akibat
material/partikel yang mengendap ke tepi sungai.
b) Tidak tersedia tempat sampah dan pengangkutan sampah
Berdasarkan hasil wawancara, responden menyatakan sampah yang
dihasilkan biasanya selalu diangkut oleh Dinas Kebersihan. Namun dibeberapa
daerah sudah tidak ada lagi pengangkutan dan bahkan tempat sampah pun tidak
tersedia, jadi banyak dari masyarakat tersebut hanya membuang sampahnya
langsung ke sungai ataupun membakar semua sampah-sampah yang
dihasilkannya.
3. Kelembagaan
a) Kurangnya sosialisasi dari pemerintah
Menurut warga setempat, Pemerintah sudah memberikan sosialisai terkait
masalah sungai Siak tersebut, akan tetapi belum semua penduduk yang
mendapatkan sosialisasi tersebut. Nyatanya masih banyak penduduk yang belum
mengetahui berbagai macam hal tentang permasalahan yang terjadi pada sungai
Siak tesebut.
b) Buangan limbah industri
Tingkat pencemaran air Sungai Siak yang tinggi disebabkan oleh buangan
limbah industri di sepanjang sungai dan mengakibatkan berkurangnya jumlah dan
spesies ikan. Pada DAS Siak wilayah Leighton 1 ini, industri terdekat yang
diketahui telah membuang limbahnya pada malam hari ialah industri karet. Selain
mencemari sungai, hal ini juga telah mengganggu aktivitas masyarakat karena bau
limbah karet yang tercium pada jarak sekian meter.
c) Tidak adanya sanksi bagi pelaku pencemar
Selama ini, pencemaran terhadap sungai Siak semakin lama semakin
meningkat. Baik dari limbah industri, domestik, maupun sebab-sebab lainnya.
Akan tetapi, semakin meningkatnya tingkat pencemaran ini juga disebabkan tidak
adanya sanksi bagi para pelaku pencemar. Berdasarkan wawancara yang kami
lakukan, beberapa warga sangat setuju apabila mulai dikenakan sanksi bagi para
pelaku pencemar setelah melihat kondisi sungai Siak saat sekarang ini.
d) Distribusi pengalir air tidak merata
Sebagian responden yang memperoleh sumber air dari PDAM menyatakan
bahwa tidak seluruh rumah mendapatkan pengaliran air dari PDAM atau
distribusinya tidak merata. Permasalahan lainnya adalah air yang dialirkan dari
PDAM sering mati dan sering mengalami kekeruhan pada malam hari.
4. Sosial
a) Ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan
Masalah sosial yang paling utama yang menyebabkan terjadinya
permasalahan air adalah ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Masih
banyak masyarakat yang dengan mudahnya membuang sampah sembarangan ke
sungai tanpa mempertimbangkan efek buruknya dimasa yang akan datang.
Masyarakat juga sudah mengetahui bahwa pipa saluran pembuangan dari toilet
pada akhirnya akan mengarah ke sungai. Namun hanya beberapa rumah saja yang
menggunakan septi tank.
b) Pembuangan sampah ke sungai
Banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke sungai disebabkan
karena kurangnya kesadaran dari masyarakat tersebut. Mereka sudah terbiasa
membuang sampah ke sungai akibat tidak meratanya sarana tempat pembuangan
sampah dan pengangkutan sampah dari pemerintah. Padahal sudah tersedia
larangan pembuangan sampah ke sungai Siak.
c) Pembuangan limbah domestik
Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga di daerah pinggiran
Sungai Siak 1, pembuangan limbah domestik yang dialirkan melalui pipa
pembuangan selalu berakhir mengarah ke sungai. Setiap hari jumlahnya terus
meningkat sehingga pencemarannya melebihi batas kewajaran dan juga
menyebabkan rusaknya lingkungan dan ekosistem yang berada di perairan Sungai
Siak.
5. Ekonomi
a) Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian masyarakat memiliki pendapatan
rendah sehingga rendahnya tingkat ekonomi tersebut mengakibatkan kurangnya
dana untuk membuat pengolahan air bersih dan menimbulkan permasalahan air.
Selain itu, penyebab menurunnya tingkat ekonomi juga karena terjadinya banjir
sehingga banyak pedagang dipinggiran sungai siak tersebut merasa dirugikan,
yakni kawasan berjualan mereka terendam banjir sehingga menyebabkan mereka
tidak bisa berjualan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Sebaiknya masyarakat lebih memperhatikan dan peduli terhadap kondisi air
sungai Siak disekitar tempat tinggal mereka.
2. Sebaiknya pemerintah lebih tegas dalam penanganan terhadap permasalahan
sumber daya air di sungai Siak Leighton 1.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Reski dan Muhammad Ridwan. 2013. Peran Pemerintah Daerah Provinsi
Riau dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Siak : Studi Kasus
Daerah Hilir Daerah Aliran Sungai Siak Tahun 2010-2013 : FISIP UR
LAMPIRAN