Anda di halaman 1dari 25

- 283 -

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1. Pengendalian 1. Pengelolaan 1. Menetapkan kebijakan 1. 1.
Dampak Limbah Bahan mengenai pengelolaan
Lingkungan Berbahaya dan Limbah B3 yang antara lain
Beracun (B3) mencakup:

a. Penetapan Limbah B3 a. — a. —
berdasarkan sumber
spesifik, karakteristik,
Lethal Dose Fifty (LD50),
Toxicity Characteristic
Leaching Procedure
(TCLP), kronis, dan list
(daftar).

b. Penetapan status B3. b. — b. —

c. Tempat penyimpanan c. — c. —
sementara,
pengumpulan,
pengangkutan,
pemanfaatan,
pengolahan, dan
penimbunan limbah B3.
- 284 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
d. Notifikasi B3 dan limbah d. — d. —
B3.

e. Pengawasan pengelolaan e. — e. —
limbah B3.

f. Pengawasan pelaksanaan f. — f. —
sistem tanggap darurat
skala nasional.

g. Pengawasan g. — g. —
penanggulangan
kecelakaan pengelolaan
limbah B3 skala nasional.

2. Pengawasan pelaksanaan 2. Pengawasan pelaksanaan 2. Pengawasan pelaksanaan


pengelolaan limbah B3. pengelolaan limbah B3 skala pengelolaan Limbah B3
provinsi. skala kabupaten/kota.

3. Menyelenggarakan registrasi 3. — 3. —
B3.

4. Pengawasan pengelolaan 4. — 4. —
(B3).
- 285 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
5. Memberikan rekomendasi 5. — 5. —
pengangkutan limbah B3.

6. Izin pengumpulan limbah 6. Izin pengumpulan limbah B3 6. Izin pengumpulan


B3 skala nasional. skala provinsi ( sumber limbah limbah B3 pada skala
lintas kabupaten/kota) kecuali kabupaten/kota kecuali
minyak pelumas/oli bekas. minyak pelumas/oli
bekas.

7. Izin pemanfaatan limbah 7. — 7. —


B3.

8. Izin pengolahan limbah B3. 8. — 8. —

9. Izin operasi peralatan 9. — 9. —


pengolahan limbah B3.

10.Izin operasi penimbunan 10. — 10. —


limbah B3.

11.Pengawasan pelaksanaan 11. Pengawasan pelaksanaan 11. Pengawasan


pemulihan akibat pemulihan akibat pencemaran pelaksanaan pemulihan
pencemaran limbah B3 limbah B3 pada skala akibat pencemaran
skala nasional. provinsi. limbah B3 pada skala
kabupaten/kota.
- 286 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
12. — 12. Rekomendasi izin 12. —
pengumpulan limbah B3 skala
nasional.

13. — 13. Pengawasan pelaksanaan 13. Pengawasan


sistem tanggap darurat skala pelaksanaan sistem
provinsi. tanggap darurat skala
kabupaten/kota.

14. — 14. Pengawasan penanggulangan 14. Pengawasan


kecelakaan pengelolaan penanggulangan
limbah B3 skala provinsi. kecelakaan pengelolaan
limbah B3
kabupaten/kota.
15. — 15. —
15. Izin lokasi pengolahan
limbah B3.

16. 16. 16. Izin penyimpanan


sementara limbah B3 di
industri atau usaha
suatu kegiatan.
- 287 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
2. Analisis 1. Pengaturan dan penetapan 1. Penilaian AMDAL bagi jenis 1. Penilaian AMDAL bagi
Mengenai pedoman penerapan AMDAL usaha dan/atau kegiatan yang jenis usaha dan/atau
Dampak dan Upaya Pengelolaan mempunyai dampak penting kegiatan yang
Lingkungan Lingkungan Hidup dan terhadap lingkungan hidup di mempunyai dampak
(AMDAL) Upaya Pemantauan provinsi, sesuai dengan penting terhadap
Lingkungan Hidup (UKL/ standar, norma, dan prosedur lingkungan hidup di
UPL). yang ditetapkan oleh kabupaten/ kota, sesuai
pemerintah. dengan standar, norma,
dan prosedur yang
ditetapkan oleh
pemerintah.

2. Penilaian AMDAL bagi jenis 2. Pembinaan dan pengawasan 2. Pemberian rekomendasi


usaha dan/atau kegiatan: terhadap penilaian AMDAL di UKL dan UPL.
kabupaten/kota.

a. Strategis dan/atau a. — a. —
menyangkut pertahanan
keamanan negara.

b. Berlokasi lebih dari satu b. — b. —


wilayah provinsi.

c. Berlokasi di wilayah c. — c. —
sengketa dengan negara
lain.
- 288 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
d. Berlokasi di wilayah laut d. — d. —
di luar kewenangan
daerah.

e. Berlokasi di lintas batas e. — e. —


Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

3. Pengawasan terhadap 3. Pengawasan terhadap 3. Pengawasan terhadap


pelaksanaan penilaian pelaksanaan pengelolaan dan pelaksanaan pengelolaan
AMDAL oleh provinsi dan pemantauan lingkungan hidup dan pemantauan
pengawasan terhadap bagi jenis usaha dan/atau lingkungan hidup bagi
pelaksanaan pengelolaan kegiatan yang wajib dilengkapi jenis usaha dan/atau
dan pemantauan lingkungan AMDAL dalam wilayah kegiatan yang wajib
hidup bagi usaha dan/atau provinsi dalam rangka uji dilengkapi AMDAL dalam
kegiatan yang wajib petik. wilayah kabupaten/kota.
dilengkapi AMDAL dalam
rangka uji petik.

4. Pembinaan terhadap 4. Pengawasan terhadap 4. Pengawasan terhadap


pelaksanaan penilaian pelaksanaan pemberian pelaksanaan pengelolaan
AMDAL dan pelaksanaan rekomendasi UKL/UPL yang dan pemantauan
pengawasan pengelolaan dan dilakukan oleh lingkungan hidup bagi
pemantauan lingkungan kabupaten/kota dalam seluruh jenis usaha
hidup yang dilakukan oleh wilayah Provinsi. dan/atau kegiatan di luar
provinsi. usaha dan/atau kegiatan
- 289 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
yang wajib dilengkapi
AMDAL dalam wilayah
kabupaten/kota.

5. Pembinaan terhadap 5. Pembinaan terhadap 5. —


pelaksanaan pengawasan pelaksanaan pengawasan
pengelolaan dan pengelolaan dan pemantauan
pemantauan lingkungan lingkungan hidup yang
hidup yang dilakukan oleh dilakukan oleh
kabupaten/kota bagi usaha kabupaten/kota bagi jenis
dan/atau yang wajib usaha dan/atau kegiatan yang
dilengkapi AMDAL yang wajib dilengkapi AMDAL dan
menjadi urusan wajib UKL/UPL dalam wilayah
pemerintah. provinsi.

6. Pengaturan AMDAL, UKL 6. Pembinaan terhadap 6.


dan UPL. pelaksanaan pemberian
rekomendasi UKL/UPL yang
dilakukan oleh
kabupaten/kota dalam
wilayah provinsi.
- 290 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
3. Pengelolaan 1. Pengelolaan kualitas air 1. Koordinasi pengelolaan 1. Pengelolaan kualitas air
Kualitas Air dan skala nasional dan/atau kualitas air skala provinsi. skala kabupaten/kota.
Pengendalian lintas batas negara.
Pencemaran Air
2. Penetapan kelas air pada 2. Penetapan kelas air pada 2. Penetapan kelas air pada
sumber air skala nasional sumber air skala provinsi. sumber air skala
dan/atau merupakan lintas kabupaten/kota.
batas wilayah negara.

3. Koordinasi dan pelaksanaan 3. Koordinasi pemantauan 3. Pemantauan kualitas air


pemantauan kualitas air kualitas air pada sumber air pada sumber air skala
pada sumber air skala skala provinsi. kabupaten/kota.
nasional dan/atau
merupakan lintas batas
negara.

4. Pengendalian pencemaran 4. Penetapan pengendalian 4. Pengendalian


air pada sumber air skala pencemaran air pada sumber pencemaran air pada
nasional dan/atau lintas air skala provinsi. sumber air skala
batas negara. kabupaten/kota.
- 291 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
5. Pengawasan pengendalian 5. Pengawasan pelaksanaan 5. Pengawasan terhadap
pencemaran air skala pengendalian pencemaran air penaatan persyaratan
nasional. skala provinsi. yang tercantum dalam
izin pembuangan air
limbah ke air atau
sumber air.
6. Penetapan baku mutu air 6. Penetapan baku mutu air 6. Penerapan paksaan
lebih ketat dan/atau lebih ketat dan/atau pemerintahan atau uang
penambahan parameter penambahan parameter dari paksa terhadap
pada air skala nasional kriteria mutu air skala pelaksanaan
dan/atau lintas batas provinsi. penanggulangan
negara. pencemaran air skala
kabupaten/kota pada
keadaan darurat
dan/atau keadaan yang
tidak terduga lainnya.
7. Penerapan paksaan 7. Penerapan paksaan 7. Pengaturan pengelolaan
pemerintahan atau uang pemerintahan atau uang kualitas air dan
paksa terhadap pelaksanaan paksa terhadap pelaksanaan pengendalian
penanggulangan penanggulangan pencemaran pencemaran air skala
pencemaran air skala air skala provinsi pada kabupaten/kota.
nasional pada keadaan keadaan darurat dan/atau
darurat dan/atau keadaan keadaan yang tidak terduga
yang tidak terduga lainnya. lainnya skala provinsi.
- 292 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
8. Pengaturan pengelolaan 8. Pengaturan pengelolaan 8. Perizinan pembuangan
kualitas air dan kualitas air dan pengendalian air limbah ke air atau
pengendalian pencemaran pencemaran air skala provinsi. sumber air.
air.

9. Pengaturan baku mutu air 9. Penetapan baku mutu air 9. Perizinan pemanfaatan
limbah untuk berbagai limbah untuk berbagai air limbah ke tanah
kegiatan. kegiatan sama atau lebih ketat untuk aplikasi pada
dari pemerintah. tanah.

10.Penetapan baku mutu dan 10.Pembinaan, pengawasan dan 10.—


peruntukan sungai lintas evaluasi pelaksanaan
provinsi. pemberian izin pembuangan
limbah cair lintas
kabupaten/kota.

4. Pengelolaan 1. Pengelolaan Kualitas Udara 1. 1.


Kualitas Udara skala Nasional dan/atau
dan Pengendalian lintas batas negara.
Pencemaran
Udara. 2. Penetapan baku mutu udara 2. Penetapan baku mutu udara 2. Pemantauan kualitas
ambien nasional, kebisingan ambien daerah lebih ketat udara ambien, emisi
dan getaran lingkungan. atau sama dengan baku mutu sumber bergerak dan
udara ambien nasional. tidak bergerak skala
kabupaten/kota.
- 293 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
3. Penetapan baku mutu emisi 3. Penetapan status mutu udara 3.
udara sumber tidak ambien daerah.
bergerak, ambang batas
emisi gas buang kendaraan
bermotor tipe baru dan
kendaraan bermotor lama.

4. Penetapan baku tingkat 4. Penetapan baku mutu emisi 4. Pengujian emisi gas
kebisingan dan getaran udara sumber tidak bergerak, buang dan kebisingan
sumber tidak bergerak dan ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama
baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama dan secara berkala.
kendaraan bermotor tipe penetapan baku tingkat
baru dan kendaraan kebisingan dan getaran
bermotor lama skala sumber tidak bergerak dan
nasional. baku tingkat kebisingan
kendaraan bermotor lama
skala provinsi.

5. Penetapan Indeks Standar 5. Pelaksanaan koordinasi 5.


Pencemar Udara. operasional pengendalian
pencemaran udara skala
provinsi.
- 294 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
6. Koordinasi dan pelaksanaan 6. Koordinasi dan pelaksanaan 6. Koordinasi dan
pemantauan kualitas udara pemantauan kualitas udara pelaksanaan pemantauan
lintas provinsi atau lintas skala provinsi. kualitas udara skala
batas negara atau skala kabupaten/kota
global (asap kebakaran
hutan, hujan asam dan gas
rumah kaca) skala nasional.

7. Pengaturan pengelolaan 7. Pembinaan dan pengawasan 7. —


kualitas udara dan baku mutu emisi udara
pengendalian pencemaran sumber tidak bergerak,
udara skala nasional. ambang batas emisi gas buang
kendaraan bermotor lama dan
penetapan baku tingkat
kebisingan dan getaran
sumber tidak bergerak dan
baku tingkat kebisingan
kendaraan bermotor lama
skala provinsi.

8. Pengawasan terhadap 8. Pengawasan terhadap 8. Pengawasan terhadap


penaatan penanggung jawab penaatan penanggung jawab penaatan penanggung
usaha dan/atau kegiatan usaha dan/atau kegiatan yang jawab usaha dan/atau
yang dapat menyebabkan dapat menyebabkan terjadinya kegiatan yang dapat
terjadinya pencemaran pencemaran udara skala menyebabkan terjadinya
- 295 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
udara. provinsi. pencemaran udara dari
sumber bergerak dan
tidak bergerak skala
kabupaten/kota.

9. Penetapan standar 9. Pemantauan kualitas udara 9. Pemantauan kualitas


pengelolaan kualitas udara dalam ruangan. udara ambien dan dalam
dalam ruangan. ruangan.

5. Pengendalian 1. Penetapan baku mutu air 1. Penetapan baku mutu air laut 1. Pengaturan terhadap
Pencemaran laut skala nasional. skala provinsi. pencegahan pencemaran
dan/atau dan perusakan wilayah
Kerusakan Pesisir pesisir dan laut skala
dan Laut kabupaten/kota.

2. Penetapan kriteria baku 2. Penetapan kriteria baku 2. Pengaturan terhadap


kerusakan lingkungan kerusakan lingkungan pesisir pengendalian
pesisir dan laut skala dan laut skala provinsi. pencemaran dan/atau
nasional. kerusakan wilayah
pesisir dan laut skala
kabupaten/kota.

3. Pemberian izin dumping ke 3. Penetapan lokasi dalam 3. Penetapan lokasi untuk


laut. pengelolaan konservasi laut pengelolaan konservasi
skala provinsi. laut.
- 296 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
4. Koordinasi dalam 4. Pengawasan terhadap kegiatan 4. Pengawasan penaatan
pengelolaan konservasi laut. pengendalian pencemaran instrumen pengendalian
dan/atau kerusakan oleh pencemaran dan/atau
kabupaten/kota. kerusakan skala
kabupaten/kota.
5. Pengawasan terhadap 5. Pemantauan kualitas 5. Pemantauan kualitas
kegiatan pengendalian lingkungan wilayah pesisir lingkungan wilayah
pencemaran dan/atau dan laut skala provinsi. pesisir dan laut skala
kerusakan oleh provinsi dan kabupaten/kota.
kabupaten/kota.

6. Pemantauan kualitas 6. Pengaturan pengendalian 6. Pengaturan pelaksanaan


lingkungan wilayah pesisir pencemaran dan kerusakan terhadap monitoring
dan laut skala nasional. wilayah pesisir dan laut skala kualitas lingkungan
provinsi. pesisir dan laut skala
kabupaten/kota.

7. Pengaturan pengendalian 7. Penegakan hukum terhadap 7. Penegakan hukum


pencemaran dan/atau peraturan yang dikeluarkan terhadap peraturan
kerusakan wilayah pesisir oleh daerah provinsi atau yang pengendalian
dan laut yang bersifat lintas dilimpahkan kewenangannya pencemaran dan/atau
provinsi atau lintas negara. oleh pemerintah. kerusakan pesisir laut
yang dikeluarkan oleh
daerah kabupaten/kota
atau yang dilimpahkan
- 297 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
kewenangannya oleh
pemerintah.

6. Pengendalian 1. Penetapan kriteria umum 1. — 1. —


Pencemaran baku kerusakan lingkungan
dan/atau hidup nasional yang
Kerusakan Tanah berkaitan dengan kebakaran
Akibat Kebakaran hutan dan/atau lahan.
Hutan dan/atau
Lahan 2. Penetapan kriteria teknis 2. Penetapan kriteria teknis baku 2. Penetapan kriteria teknis
baku kerusakan lingkungan kerusakan lingkungan hidup baku kerusakan
hidup nasional yang skala provinsi yang berkaitan lingkungan hidup skala
berkaitan dengan kebakaran dengan kebakaran hutan kabupaten/kota yang
hutan dan/atau lahan. dan/atau lahan. berkaitan dengan
kebakaran hutan
dan/atau lahan.

3. Pengkoordinasian 3. Pengkoordinasian 3. Penanggulangan


penanggulangan dampak penanggulangan kebakaran kebakaran hutan
dan pemulihan dampak hutan dan/atau lahan skala dan/atau lahan skala
lingkungan hidup yang provinsi. kabupaten/kota.
berkaitan dengan kebakaran
hutan dan/atau lahan skala
nasional dan/atau lintas
batas negara.
- 298 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
4. Pengawasan atas 4. Pengawasan atas 4. Pengawasan atas
pelaksanaan pengendalian pengendalian kerusakan pengendalian kerusakan
kerusakan dan/atau dan/atau pencemaran dan/atau pencemaran
pencemaran lingkungan lingkungan hidup yang lingkungan hidup yang
hidup yang berkaitan berkaitan dengan kebakaran berkaitan dengan
dengan kebakaran hutan hutan dan/atau lahan yang kebakaran hutan
dan/atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dan/atau lahan yang
berdampak atau dapat berdampak skala berdampak atau
diperkirakan dapat provinsi. diperkirakan dapat
berdampak skala nasional. berdampak skala
kabupaten/kota.

5. — 5. Pengendalian kerusakan 5. Pengendalian kerusakan


dan/atau pencemaran dan/atau pencemaran
lingkungan hidup yang lingkungan hidup yang
berkaitan dengan kebakaran berkaitan dengan
hutan dan/atau lahan yang kebakaran hutan
dampaknya skala provinsi. dan/atau lahan skala
kabupaten/kota.

7. Pengendalian 1. Penetapan kriteria nasional 1. Penetapan kriteria provinsi 1. Penetapan kriteria


Pencemaran baku kerusakan lahan baku kerusakan lahan kabupaten/kota baku
dan/atau dan/atau tanah nasional dan/atau tanah provinsi kerusakan lahan
Kerusakan Tanah untuk kegiatan pertanian, untuk kegiatan pertanian, dan/atau tanah
Untuk Kegiatan perkebunan dan hutan perkebunan dan hutan kabupaten/kota untuk
- 299 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Produksi tanaman. tanaman berdasarkan kriteria kegiatan pertanian,
Biomassa baku kerusakan tanah perkebunan dan hutan
nasional. tanaman berdasarkan
kriteria baku kerusakan
tanah nasional.

2. — 2. — 2. Penetapan kondisi lahan


dan/atau tanah.

3. Pengawasan atas 3. Pengawasan atas 3. Pengawasan atas


pelaksanaan pengendalian pengendalian kerusakan lahan pengendalian kerusakan
kerusakan tanah yang dan/atau tanah akibat lahan dan/atau tanah
berdampak atau kegiatan yang berdampak atau akibat kegiatan yang
diperkirakan dapat yang diperkirakan dapat berdampak atau yang
berdampak skala nasional. berdampak skala provinsi. diperkirakan dapat
berdampak skala
kabupaten/kota.

4. Pengaturan pengendalian 4. Pengaturan pengendalian 4. Pengaturan pengendalian


kerusakan lahan dan/atau kerusakan lahan dan/atau kerusakan lahan
tanah untuk produksi tanah untuk produksi dan/atau tanah untuk
biomassa skala nasional. biomassa skala provinsi. produksi biomassa skala
kabupaten/kota.
- 300 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
8. Penanggulangan 1. Penetapan pedoman 1. Penanggulangan pencemaran 1. Penanggulangan
Pencemaran dan mekanisme penanggulangan dan/atau kerusakan pencemaran dan/atau
Kerusakan pencemaran dan/atau lingkungan akibat bencana kerusakan lingkungan
Lingkungan kerusakan lingkungan skala provinsi. akibat bencana skala
Akibat Bencana akibat bencana. kabupaten/kota.

2. — 2. Penetapan kawasan yang 2. Penetapan kawasan yang


beresiko rawan bencana. beresiko rawan bencana
skala kabupaten/kota.

3. — 3. — 3. Penetapan kawasan yang


beresiko menimbulkan
bencana lingkungan
skala kabupaten/kota.

9. Standar Nasional 1. Penetapan kebijakan, 1. Pembinaan dan pengawasan 1. Pembinaan dan


Indonesia (SNI) koordinasi penerapan, penerapan SNI dan standar pengawasan penerapan
dan Standar pembinaan dan pengawasan kompetensi personil bidang SNI dan standar
Kompetensi umum dalam SNI dan pengelolaan lingkungan hidup kompetensi personil
Personil Bidang standar kompetensi personil pada skala provinsi. bidang pengelolaan
Lingkungan bidang pengelolaan lingkungan hidup pada
Hidup lingkungan hidup. skala kabupaten/kota.

10. Pengembangan 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan peraturan daerah 1. Penetapan peraturan


Perangkat pengembangan instrumen di bidang penerapan daerah di bidang
- 301 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Ekonomi ekonomi dan pedoman instrumen ekonomi yang penerapan instrumen
Lingkungan penerapannya dalam bersifat lintas kabupaten/kota ekonomi untuk
pengelolaan sumber daya dalam pengelolaan sumber pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan. daya alam dan lingkungan. alam dan lingkungan
kabupaten/kota.

2. Pembinaan dan pengawasan 2. Pembinaan dan pengawasan 2. Pembinaan dan


penerapan instrumen penerapan instrumen ekonomi pengawasan penerapan
ekonomi dalam pengelolaan yang bersifat lintas instrumen ekonomi
sumber daya alam dan kabupaten/kota dalam dalam pengelolaan
lingkungan. pengelolaan sumber daya alam sumber daya alam dan
dan lingkungan. lingkungan untuk daerah
yang bersangkutan.

3. — 3. — 3. Penerapan instrumen
ekonomi dalam
pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan.

11. Penerapan 1. Penetapan kebijakan, 1. Pembinaan dan pengawasan 1. Pembinaan dan


Sistem koordinasi penerapan, penerapan sistem manajemen pengawasan penerapan
Manajemen pembinaan dan pengawasan lingkungan, ekolabel, produksi sistem manajemen
Lingkungan, umum sistem manajemen bersih, dan teknologi lingkungan, ekolabel,
Ekolabel, lingkungan, ekolabel, berwawasan lingkungan yang produksi bersih, dan
- 302 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Produksi Bersih, produksi bersih, dan mendukung pola produksi dan teknologi berwawasan
dan Teknologi teknologi berwawasan konsumsi yang berkelanjutan lingkungan yang
Berwawasan lingkungan yang mendukung pada skala provinsi. mendukung pola
Lingkungan pola produksi dan konsumsi produksi dan konsumsi
yang berkelanjutan. yang berkelanjutan pada
skala kabupaten/kota.

12. Pendidikan dan 1. Penetapan kebijakan diklat 1. Penyelenggaraan diklat di 1. Evaluasi hasil
Pelatihan (Diklat) di bidang lingkungan hidup. bidang lingkungan hidup pelaksanaan diklat di
sesuai permasalahan kabupaten/kota.
lingkungan hidup skala
provinsi.

2. Penyelenggaraan diklat di 2. Penetapan kurikulum/materi 2. Penyelenggaraan diklat di


bidang lingkungan hidup ajar tambahan di bidang bidang lingkungan hidup
yang bersifat strategis. lingkungan hidup sesuai sesuai permasalahan
dengan karakteristik dan lingkungan hidup skala
permasalahan provinsi. kabupaten/kota.

3. Penetapan 3. — 3. —
kurikulum/materi ajar di
bidang lingkungan hidup
yang berlaku secara
nasional.
- 303 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
4. Penetapan pedoman 4. — 4. —
penyelenggaraan diklat.

13. Pelayanan 1. Penetapan standar 1. Penyelenggaraan pelayanan di 1. Penyelenggaraan


Bidang pelayanan minimal di bidang bidang pengendalian pelayanan di bidang
Lingkungan pengendalian lingkungan lingkungan hidup skala pengendalian lingkungan
Hidup hidup. provinsi. hidup skala
kabupaten/kota.

14. Pembinaan dan 1. Pembinaan atas 1. — 1. —


Pengawasan atas penyelenggaraan
Penyelenggaraan pemerintahan daerah di
Otonomi Daerah bidang pengendalian
Bidang lingkungan hidup.
Lingkungan
2. Pengawasan atas 2. — 2. —
pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah di
bidang pengendalian
lingkungan hidup.

3. Pengawasan terhadap 3. — 3. —
peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah di
bidang pengendalian
lingkungan hidup.
- 304 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
15. Penegakan 1. Penegakan hukum 1. Penegakan hukum lingkungan 1. Penegakan hukum
Hukum lingkungan. skala provinsi. lingkungan skala
Lingkungan kabupaten/kota.

16. Perjanjian 1. Pelaksanaan komitmen 1. Pelaksanaan dan pemantauan 1. Pelaksanaan dan


Internasional di perjanjian internasional di penaatan atas perjanjian pemantauan penaatan
Bidang bidang pengendalian internasional di bidang atas perjanjian
Pengendalian dampak lingkungan yang pengendalian dampak internasional di bidang
Dampak meliputi pengesahan, lingkungan skala provinsi. pengendalian dampak
Lingkungan pemantauan penaatan, serta lingkungan skala
dokumentasi dan kabupaten/kota.
diseminasi.

2. Pengawasan pengendalian 2. Pemantauan pengendalian 2. Pemantauan


pelaksanaan konvensi dan pelaksanaan konvensi dan pengendalian
protokol. protokol skala provinsi. pelaksanaan konvensi
dan protokol skala
kabupaten/kota.

17. Perubahan Iklim 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan


dan Perlindungan pengendalian dampak pelaksanaan pengendalian pelaksanaan
Atmosfir perubahan iklim. dampak perubahan iklim pengendalian dampak
skala provinsi. perubahan iklim skala
kabupaten/kota.
- 305 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
2. Penetapan kebijakan 2. Penetapan kebijakan 2. Penetapan kebijakan
perlindungan lapisan ozon perlindungan lapisan ozon dan perlindungan lapisan
dan deposisi asam serta pemantauan skala provinsi. ozon dan pemantauan
pemantauan. skala kabupaten/kota.

3. — 3. Pemantauan dampak deposisi 3. Pemantauan dampak


asam skala provinsi. deposisi asam skala
kabupaten/kota.

18. Laboratorium 1. Penetapan kebijakan di 1. Penunjukan laboratorium 1. Penyediaan laboratorium


Lingkungan bidang laboratorium lingkungan yang telah lingkungan sesuai
lingkungan. diakreditasi/direkomendasi dengan kebutuhan
untuk melakukan analisis daerah.
lingkungan.

2. Pembinaan dan pengawasan 2. Pembinaan laboratorium 2. —


terhadap laboratorium lingkungan.
lingkungan.

2. Konservasi 1. Keanekaragaman 1. Koordinasi dalam 1. Koordinasi dalam perencanaan 1. Koordinasi dalam


Sumber Hayati perencanaan konservasi konservasi keanekaragaman perencanaan konservasi
Daya Alam keanekaragaman hayati hayati skala provinsi. keanekaragaman hayati
(SDA) skala nasional. skala kabupaten/kota.
- 306 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
2. Penetapan kebijakan 2. Penetapan dan pelaksanaan 2. Penetapan dan
konservasi dan pemanfaatan kebijakan konservasi dan pelaksanaan kebijakan
berkelanjutan pemanfaatan berkelanjutan konservasi dan
keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati skala pemanfaatan
skala nasional. provinsi. berkelanjutan
keanekaragaman hayati
skala kabupaten/kota.

3. Penetapan kebijakan 3. Penetapan dan pelaksanaan 3. Penetapan dan


pengendalian kemerosotan pengendalian kemerosotan pelaksanaan
keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati skala pengendalian
skala nasional. provinsi. kemerosotan
keanekaragaman hayati
skala kabupaten/kota.

4. Pemantauan dan 4. Pemantauan dan pengawasan 4. Pemantauan dan


pengawasan pelaksanaan pelaksanaan konservasi pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman keanekaragaman hayati skala konservasi
hayati skala nasional. provinsi. keanekaragaman hayati
skala kabupaten/kota.
- 307 -

PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
5. Pengaturan dan 5. Penyelesaian konflik dalam 5. Penyelesaian konflik
penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman dalam pemanfaatan
pemanfaatan hayati skala provinsi. keanekaragaman hayati
keanekaragaman hayati skala kabupaten/kota.
skala nasional.

6. Pengembangan manajemen 6. Pengembangan manajemen 6. Pengembangan


sistem informasi dan sistem informasi dan manajemen sistem
pengelolaan database pengelolaan database informasi dan
keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati skala pengelolaan database
skala nasional. provinsi. keanekaragaman hayati
skala kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai