Intisari Dari Jurnal Jurnal Tentang Strategi Pembeljaran ADI
Intisari Dari Jurnal Jurnal Tentang Strategi Pembeljaran ADI
Kesemua sampel penelitian diberikan pembelajaran IPA dengan menerapkan Model ADI berbasis
praktikum selama tiga pertemuan. Selama kegiatan pembelajaran seluruh aktivitas dan percakapan
direkam menggunakan kamera digital
Jumlah unit argumentasi peserta didik yang teridentifikasi saat berdiskusi pada kegiatan awal ADI Lab
memiliki kualitas yang hamper sama.
Kemampuan peserta didik dalam berargumentasi dengan menyertakan data, teori atau konsep sains yang
relevan sebagai pembenaran dan pendukung menunjukkan peningkatan, baik saat berdiskusi kelompok
maupun saat melakukan sesi argumentasi.
Berdasarkan hasil temuan mengenai kemampuan argumentasi lisan untuk setiap level argumentasi yang
teridentifikasi pada setiap kegiatan ADI Lab, kemampuan argumentasi lisan siswa pada setiap level
menunjukkan pola kecenderungan yang berbeda. Walaupun terdapat pola kecenderungan yang berbeda
pada setiap level argumentasi berdasarkan kerangka analisis kualitas argumentasi, kemampuan
argumentasi lisan siswa mengalami peningkatan untuk setiap komponen argumentasinya.
Peningkatan kemampuan argumentasi lisan siswa ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam
menggunakan komponen-komponen argumentasi ilmiah semakin baik. Siswa mampu menggunakan data
sebagai landasan, menggunakan pembenaran berupa konsep yang relevan, dan memberikan dukungan
terhadap pembenaran yang menjelaskan data dalam merumuskan klaim yang baik. Selain itu, kemampuan
siswa dalam memberikan sanggahan pun semakin baik. Siswa mampu memberikan sanggahan terhadap
argumen lainnya dilandasi dengan alasan atau penyebab sanggahan tersebut dapat terjadi (identified
rebuttal). Hal tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah siswa berdasarkan
komponen argumentasi ilmiah sesuai dengan TAP.
Hasil rekaman aktivitas siswa dalam ADI Lab juga menunjukkan bahwa kegiatan diskusi kelompok kecil
(small group discussion) merupakan kegiatan yang paling penting dalam memunculkan argumentasi
ilmiah dan memiliki pengaruh paling besar dalam peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah siswa,
karena kegiatan small group discussion pada kegiatan ADI Lab ini mampu merangsang siswa untuk
berdiskusi dan mengemukakan argumentasi mereka terkait dengan permasalahan sains.
berdasarkan Sintaks ADI, Tahap 2 merupakan tahap membangun konsep secara berinkuiri di dalam
kelompok. Tahapan ini dirancang untuk memberikan ruang agar siswa berlatih berargumentasi melalui
LKS yang disusun secara sistematis, pertanyaan disusun agar siswa dapat memunculkan argumentasinya
sejak berhipotesis sampai dengan pengolahan data. Tahap 3 dan Tahap 4 terkait dengan kegiatan
menganalisis, latihan argumentasi tentatif yang memberikan peluang untuk melatih argumentasi
level 3 dan level 4 yaitu latihan sebab akibat yang disertai penjelasan yang lebih lengkap.
Tahap 4 memberikan peluang lebih untuk memunculkan analisis yang lebih kritis ketika kemampuan
menganalisis ini mengaitkan data dengan konsep.
Strategi pembelajaran :
Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan desain 4D yang telah direduksi menjadi desain
3D yang meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan
(develop). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Buku Ajar Siswa (BAS), tes keterampilan argumentasi, dan Tes Hasil
Belajar (THB).
Perangkat yang telah divalidasi kemudian diimplementasikan dengan rancangan penelitian
dengan desain the pretest post-test design
Di dalam discovery learning siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri, sebagaimana
diungkapkan oleh Ilahi (2012: 30). Pada dasarnya discovery learning tidak jauh berbeda dengan
pembelajaran inquiry, namun pada discovery learning masalah yang dihadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sehingga siswa tidak harus mengerahkan seluruh
pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui
proses penelitian (Kemendikbud, 2013: 15).
1. Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam memperoleh dan memproses perolehan
belajar.
3. Mengurangi ketergantungan kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi yang diperlukan
oleh siswa.
4. Melatih para siswa mengeksplorasi atau memanfaatkan lingkungannya sebagai sumber informasi
yang tidak akan pernah tuntas digali
6. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) yaitu tahap dimana pelajar dihadapkan pada sesuatu
yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah
pada persiapan pemecahan masalah.
2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) yaitu setelah dilakukan stimulasi langkah
selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
3. Data collection (Pengumpulan Data) yaitu ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004: 244). Pada tahap ini berfungsi untuk
menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik
diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca
literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya.
4. Data processing (Pengolahan Data) yaitu semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan
cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu
5. Verification (Pembuktian) yaitu tahap dimana siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004: 244).
Sumber : Pengertian,
4) Adu argument
Sebuah sesi argumentasi di mana kelompok-kelompok kecil
berbagi argumen mereka dengan kelompok lain dan kritik karya orang lain
dalam rangka untuk menentukan penjelasan mana yang paling valid atau
dapat diterima. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk merevisi
produk, proses dan konteks dari hasil penyelidikan mereka dalam format
seluruh kelas atau kelompok kecil.
5) Pembuatan laporan investigasi yang ditulis oleh setiap siswa.
Menulis merupakan salahsatu bagian penting dalam keilmuan.
Seorang ilmuwan harus mampu membaca dan memahami tulisan orang
lain, mengevaluasi nilainya dan berbagi hasil penelitian sendiri dengan
menulis. Menulis mengharuskan siswa untuk mengartikulasikan pemikiran
mereka secara ringkas dan jelas, mendorong metakognisi, dan meningkatkan
pemahaman siswa tentang isi. Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dari
hasil pengamatan dan juga masukkan-masukkan dalam sesi argumentasi,
siswa membuat suatu laporan praktikum. Laporan ini di tulis tangan dengan
format yang hampir sama dengan jurnal praktikum. Hanya pada laporan
siswa menambahkan kajian teoritik yang di dasarkan pada buku-buku yang
valid. Laporan di buat secara individu dengan data hasil pengamatan yang di
peroleh secara berkelompok.
8) Sebuah diskusi eksplisit dan reflektif dari topik, penyelidikan, dan sifat ilmu
pengetahuan ditambah dengan penilaian diagnostik yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk memandu fokus pengalaman laboratorium masa depan.
Pada tahap ini peneliti bertanya mengenai hasil penyelidikan yang diperoleh
siswa. Apabila dalam pemahaman yang diperoleh terdapat kesalah pahaman
maka peneliti membantu siswa meluruskan pemahamannya. Peneliti juga
bisa mendorong siswa untuk memberikan tanggapan bagaimana cara untuk
memperbaiki praktikum di masa depan dan meminta mereka mengevaluasi
hal yang baik dan yang tidak selama praktikum berlangsung.