Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TEMA 5
MENINGKATKAN IMAGE MERK PRODUK KALTIM

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM yang diajar oleh ;

Dr. GUSTI NOORLITARIA A, SE., MM

Disusun Oleh:

VICKY ADE RIZKIAWAN

(1601035020)

S1 Akuntansi

Kelas GAB / D

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN 2018

SAMARINDA
MENINGKATKAN IMAGE MERK PRODUK LOKAL KALTIM
. Permasalahan sentral yang dihadapi bisnis dewasa ini bukanlah kurangnya barang-
barang, tetapi berkurangnya konsumen. Kebanyakan industri dapat memproduksi barang-
barang yang jumlahnya jauh lebih banyak dari jumlah barang yang dapat dibeli atau
diperlukan oleh konsumen, tidak terkecuali untuk barang - barang (produk) lokal
Kalimantan Timur itu sendiri.
Kalimantan Timur menurut saya pribadi memiliki berbagai macam produk dan merk
lokal yang beragam dan unik yang sebenarnya memilki potensi untuk dikenal lebih luas
lagi dan memproduksi produk dengan merk yang dikenal secara nasional bahkan
internasional. Lalu mengapa hanya sedikit dari diatara produk – produk dan merk – merk
yang ada yang mendapat perhatian? Bagaimana cara meningkatkan image produk lokal
Kalimantan Timur di mata nasional?
Menurut saya dari berbagai cara untuk meningkatkan image sebuah produk salah
satunya adalah dengan memperkenalkan produk atau barang yang kita produksi, karena
bagaimana kita akan meningkatkan image produk apabila produk tersebut bahkan tidak
dikenal oleh calon konsumen?

PEMASARAN
Pemasaran adalah jawaban atas pertanyaan bagaimana cara untuk memperkenalkan
sekaligus bagaimana cara untuk meningkatkan image produk, dan yang akan saya bahas
adalah untuk produk lokal Kalimantan Timur.
Pemasaran masih dianggap sebagai hal yang sering disalahartikan oleh kebanyakan
orang khususnya oleh orang. Disalahartikan yang saya maksud adalah bagaimana orang-
orang berpikiran bahwa keberadaan kegiatan atau bahkan bagian pemasaran dimaksudkan
untuk membantu bagian produksi menghabiskan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Memang dari statement tersebut tidaklah salah, tapi menurut saya pribadi
statement tersebut tidaklah juga sepenuhnya benar, karena pada kenyataannya ada kalanya
suatu keadaan di mana bagian produksi ditujukan untuk membantu bagian pemasaran.
Sebuah perusahaan selalu dapat melakukan outsource bagian produksinya. Akan
tetapi yang menjadi alasan suatu perusahaan dapat memperoleh kekayaannya adalah dari
ide – ide dan tawaran- tawaran yang diajukan yang berasal dari bagian pemasaran.
Kita dapat menjadikan Roti Durian Panglima sebagai sedikit contoh, Roti Durian
Panglima merupakan salah satu merk lokal Kalimantan Timur yang berasal dari Samarinda
yang core usahanya adalah di bidang Pastery & Bakery. Roti Durian Panglima itu sendiri
bisa dikatakan menjadi booming karena inovasinya yang dapat dikatakan sukses dengan
memproduksi Roti Gembong dengan varian isi Durian dengan merk dagang yang sama
yaitu Roti Durian Panglima yang pada umumnya jarang ada pada produk sejenis (roti
gembong). Singkatnya itu adalah alasan mengapa pemasaran sangat berperan penting dan
membantu produksi karena ide – ide dan inovasinya, yang apabila diandaikan jika saat itu
mereka (pihak Roti Durian Panglima) tidak melakukan inovasi tersebut dan tetap
memasarkan Roti Gembong seperti produk sejenis pada umumnya mungkin mereka tidak
akan mencapai sukses seperti saat ini yang di mana Roti Panglima Durian itu sendiri mulai
dikatakan sebagai oleh-oleh khas Samarinda selain Amplang. Mungkin hanya menunggu
waktu sebelum Roti Durian Panglima menjadi produk yang dikenal secara nasional secara
luas (bahkan setahu saya Roti Durian Panglima sudah mulai dikenal orang luar daerah
Kalimantan Timur terutama bagi yang sudah pernah mengunjungi Samarinda atau
Balikpapan).
Pengertian tentang pemasaran sering kali tercampur dengan penjualan. Kotler
pernah berkata: “Pemasaran bukanlah seni untuk menemukan cara yang cerdik untuk
menghabiskan apa yang ada buat. Pemasaran adalah seni untuk menciptakan nilai-nilai
pelanggan yang sejati.”
Penjualan hanya akan dimulai ketika anda sudah memiliki produk. Pemasaran sudah
dimulai sebelum sebuah produk dibuat. Kotler memiliki definisi tentang pemasaran yaitu :
“Pengelolaan pemasaran adalah seni dan ilmu menetukan pasar target serta
mendapatkan, memelihara dan menumbuhkan pelanggan memlaui penciptaan, komunikasi
serta penyediaan nilai – nilai pelanggan yang unggul”.
Praktik - praktik pemasaran dewasa ini haruslah mengusahakan lebih dari sekedar
memastikan terjadinya sebuah transaksi yang seringkali berakhir dengan penjualan untuk
hari ini dan kehilangan pelanggan di kemudian hari.
Ada beberapa poin yang dapat dilakukan oleh pihak perusahaan, pemerintah,
ataupun individu untuk membantu meningkatkan image merk produk lokal Kaltim yaitu :
(1) Meningkatkan kualitas produk lokal; (2) Meningkatkan kepercayaan akan produk lokal;
(3) Pengembangan, distribusi dan promosi; (4) Persaingan harga.

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK


` Kualitas merupakan kunci keunggulan bersaing, yaitu kemampuan sebuah
perusahaan untuk mencapai keunggulan dalam pasar. Meningkatkan kualitas produk itu
sendiri sangat berperan penting pada langkah awal untuk meningkatkan image produk
lokal, karena untuk hal berikutnya yaitu meningkatkan kepercayaan masyarakat akan
produk lokal, kualitas produk akan sangat mempengaruhi akan kepuasan pelanggan yang
juga akan mempengaruhi apakah pelanggan akan tetap loyal terhadap produk perusahaan.
Contohya dapat kita lihat Roti Durian Panglima, dengan menggunakan bahan baku
yang membuat tekstur dan isian yang bisa dibilang lebih unggul dari produk sejenis mampu
meningkatkan image merk produknya yang melekatkan image bahwa produk mereka
memiliki kelas dan bukan produk abal-abal.

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN AKAN PRODUK LOKAL


Menurut saya meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk adalah untuk
mendapatkan nilai – nilai pelanggan unggul sebagaimana pendapat Kotler yang telah
dibahas sebelumnya, yaitu dimana pelanggan memiliki kepercayaan terhadap produk,
percaya bahwa produk yang dibeli atau diterima memberikan manfaat yang terbaik bagi
dirinya.
Disaat perusahaan telah mendapat kepercayaan konsumen, perusahaan akan
mendapati banyak pembeli yang akan kembali lagi untuk membeli produk perusahaan, baik
produk yang sudah pernah dibeli / digunakan maupun produk dari produksi oleh
perusahaan yang belum pernah mereka beli / gunakan dikarenakan mereka telah
mempercayai perusahaan.
Bisa jadi pelanggan akan dengan sadar maupun tidak sadar, langsung maupun
secara tidak langsung secara sukarela mempromosikan produk atau merk dari perusahaan
kepada calon konsumen lain yang biasanya dilakukan dengan cara mulut ke mulut.
Lalu selain peranan perusahaan itu sendiri perlu adanya peranan dari masyarakat /
penduduk lokal untuk ikut mempromosikan merk produk lokal agar mendapat kepercayaan
calon konsumen baru, karena bagaimana image merk produk lokal akan meningkat apabila
produk lokal itu sendiri tidak digunakan dan dibanggkan oleh penduduk lokalnya sendiri?
Salah satu contoh tindakan yang dapat dilakukan menurut narasumber saya yang
juga merupakan salah satu perwakilan Duta Pariwisata Balikpapan 2017 dan Duta
Lingkukan Kaltim 2016 adalah sebagai Duta Pariwisata ia menghimbau masyarakat untuk
menggunakan dan bangga terhadap merk lokal Kaltim, dengan memanfaatkan generasi
muda dan kemajuan teknologi dan social media untuk membuktikan kepada orang banyak
agar produk – produk lokal mendapat perhatian dan kepercayaan orang diluar Kalimantan
Timur.

PENGEMBANGAN, DISTRIBUSI DAN PROMOSI


Setelah meningkatkan kualitas produk dan mendapat kepercayaan dari pelanggan,
selanjutnya adalah pengembangan, distribusi dan promosi.
Menurut Kotler pengembangan produk adalah: “Merupakan pengembangan konsep
produk menjadi konsep fisik dengan tujuan menyakinkan bahwa gagasan produk dapat
diubah menjadi produk yang dapat bekerja”
Pengembangan yang saya maksudkan adalah inovasi yang dimaksudkan untuk merk
lokal yang telah ada sebelumnya baik dengan membuat produk baru yang benar-benar
inovatif; produk penganti maupun; produk primitif (baru bagi perusahaan, tapi umum
dipasaran).
Dengan menggunakan prinsip Peluang adalah sumber inovasi dan Kebutuhan
adalah induk penemuan kita dapat menggunakan peluang dari tujuh sumber peluang
inovasi yang terdiri dengan memanfaatkan (1) ketidakterdugaan; (2) ketidakselarasan; (3)
didasarkan kebutuhan proses; (4) perubahan struktur pasar dan indsutri; (5) Demografi; (6)
Persepsi, suasana hati, dan pengertian; (7) Pengetahuan Baru.
Contohnya dapat kita lihat lagi pada Roti Durian Panglima, dengan memanfaatkan
poin nomor 5 dan 6 diatas untuk membuat inovasi yang akhirnya berhasil dengan melihat
bahwa orang Indonesia sangat menyukai buah durian. Dari segi distribusi Durian Panglima
juga mulai membuka cabang / gerai yang ada di kota sekitar yaitu Balikpapan dan tempat
strategis yaitu di dekat dan di dalam Bandara Internasional yang ada di Balikpapan yang
membuka kemungkinan untuk mendapatkan konsumen dari luar daerah bahkan luar negeri.
Contoh berikutnya adalah merk lokal Batik Tenun Vi asal Balikpapan yang
dipromosikan dengan cara digunakan mulai dari pemilihan Duta, hingga Miss Indonesia
serta mengadakan penggelaran Fashion Show di Ibu kota.

PERSAINGAN HARGA
Persaingan harga yaitu menggunakan harga sebagai faktor utama dalam persaingan.
Dengan memanfaatkan sumber daya alam Kalimantan Timur untuk bahan baku produk,
tanpa mengurangi kualitas produk sehingga pada tingkat harga tertentu produk lokal dapat
bersaing dengan merk nasional dan meningkakan image merk produk lokal di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Drucker, F. Peter.1985.Inovasi dan Kewiraswastaan.Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip.2004.Marketing Insights from A to Z: 80 Konsep yang Harus


Dipahami Oleh Setiap Manajer.Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai