Randomised Controlled Trial of Group Cognitive Behavioural Therapy For Comorbid Anxiety and Depression in Older Adults
Randomised Controlled Trial of Group Cognitive Behavioural Therapy For Comorbid Anxiety and Depression in Older Adults
Behavioural Therapy
for Comorbid Anxiety and Depression in Older
Adults
Penyaji :
Pembimbing stase :
2. Penilaian Validitas
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah randomized controlled
clinical trial pada total sampel 62 yang masuk dalam kriteria inklusi. Populasi dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok acak CBT dan kelompok acak waitlist. Pada
penelitian ini telah melewati komite etik dari Macquarie University. Kandidat berusia
antara 60-84 tahun dengan rata 67 tahun dimana jumlah laki-laki 22 dan perempuan
40 tahun yang direkrut melalui iklan di koran lokal. Kandidat dilakukan penilaian
menurut DSM-IV untuk kedua gangguan yaitu kecemasan dan ganggu mood, dengan
kecemasan atau mood sebagai kelainan primer. Berdasarkan hasil wawancara
didapatkan 89% dari total sampel didapatkan gangguan kecemasan dan gangguan
mood. Selama penelitian berlangsung dilakukan kuesioner penilaian pada pre, pos dan
3 bulan follow-up yang terdiri dari
1. Geriatric Depresion Scale (GDS)
2. The centre for epidemiological studies-Depression Scale
3. The Geriatric anxiety inventory
4. The Penn State Worry Questionnaire(PSWQ)
5. The Short From- 12 Version 1 Mental Health Subscale(SF12)
Kelimat kuesionare tersebut mendapatkan angka internal consistency in this sample
diatas 0.80 yang mengartikan internal consistency masuk dalam kategori baik.
Pada kelompok perlakuan di lakukan sebanyak 12 kali dalam 2 jam tiap sesinya yang
dilakukan oleh penulis utama dan dua mahasiswa pascasarjana. Program CBT yang
dilakukan merupakan CBT umum seperti psycho-edukasi, penyelesaian masalah,
kognitif rekonstruksi, sleep hygine, latihan ketegasan, eksposur bertingkat.
Prosedur yang digunakan pada randomized controlled trial acak secara komputerisasi.
Analisis data menggunakan SPSS ver 19. Perbedaan antar kelompok secara
berkesinambungan (pra, post, follow up) diperiksa dengan menggunakan mix model
analysis hirarkis berisi intersep acak dan slope acak serta efek tetap untuk perawatan
yang didapat. Untuk mengetahui model campuran analisis di SPSS untuk kumpulan
data gabungan ganda, digunakan van Ginkel macro untuk menghitung nilai F,
kesalahan standar, nilai p, dan derajat kebebasan untuk kelompok (CBT, waitlist)
berdasarkan interaksi waktu (pra, posting, tindak lanjut). Perbedaan antar kelompok
pada status diagnostik diperiksa menggunakan statistik chi-square untuk melaporkan
tingkat pemulihan dari pre ke pos.
Dari segi pemilihan metode penelitian sudah tepat dalam menggunakan randomized
control trial karena tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui penggunaan CBT
pada kelompok komorbid kecemasan dan depresi pada kelompok dewasa tua hanya
saja dalam pemilihan kelompok kontrol masih kurang tepat dikarenakan kelompok
perlakuan tidak dibandingkan dengan intervensi aktif. Pada studi analisis juga sudah
baik karena sudah mampu menghilangkan bias namun saja belum dapat
menggambarkan secara demografik (usia, pendapat dan tingkat pendidikan). Dan
hasil analisis data tidak diperoleh kebermaknaan di semua alat penilaian kelompok
perlakuan dibanding dengan kelompok kontrol terlihat dari kuesioner PSWQ dan
SF12 mental Scale.
3. Penilaian Kepentingan
KETERBATASAN PENELITIAN
KESIMPULAN
Secara keseluruhan penelitian ini memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan
program perawatan psikologis transdiagnostik yang baik untuk mengatasi masalah
komorbid kecemasan dan depresi pada dewasa tua. Mengatasi kedua gangguan
sekaligus dapat efektif secara biaya dan menghasilkan hasil yang maksimal
dibandingkan dengan pengobatan penyakit primer saja
Mengingat konsekuensi buruk dari kecemasan dan depresi pada orang dewasa tua,
intervensi seperti ini dapat membantu mengurangi dampak perburukan dan
menghasilkan manfaat jangka panjang untuk orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Almeida, O. P., Draper, B., Pirkis, J., Snowdon, J., Lautenschlager, N. T., Byrne, G., et
al. (2012). Anxiety, depression, and comorbid anxiety and depression: risk factors
and outcome over two years. International Psychogeriatrics, 24, 1622e1632.
Andreescu, C., Lenze, E. J., Dew, M. A., Begley, A. E., Mulsant, B. H., Dombrovski,
A. Y., et al. (2007). Effect of comorbid anxiety on treatment response and relapse risk
in late-life depression: controlled study. British Journal of Psychiatry, 190, 344e349.
Andreescu, C., Lenze, E. J., Mulsant, B. H., Wetherall, J. L., Begley, A. E.,
Mazumdar, S., et al. (2009). High worry severity is associated with poorer acute and
maintenance efficacy of antidepressants in late-life depression. Depression and
Anxiety, 26, 266e272.
Arnow, B. A., Blasey, C., Manber, R., Constantino, M. J., Markowitz, J. C., Klein, D.
N., et al. (2007). Dropouts versus completers among chronically depressed
outpatients. Journal of Affective Disorders, 97, 197e202.
Beekman, A. T. F., Deeg, D. J. H., Braam, A., Van Limbeek, J., Braam, A. W., Vries,
De, et al. (1997). Criterion validity of the centre for epidemiological studies
depression scale (CES-D): results from a community-based sample of older subjects
in the Netherlands. Psychological Medicine, 27, 231e235.
Cohen, A., Gilman, S. E., Houck, P. R., Szanto, K., & Reynolds, C. F. (2009).
Socioeconomic status and anxiety as predictors of antidepressant treatment response
and suicidal ideation in older adults. Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology,
44, 272e277.
Cuijpers, P., van Straten, A., & Smit, F. (2006). Psychological treatment of late-life
depression: a meta-analysis of randomised controlled trials. International Journal of
Geriatric Psychiatry, 21, 1139e1149.
DeLuca, A. K., Lenze, E. J.,Mulsant, B.H., Butters, M. A., Karp, J. F.,Dew,M. A., et
al. (2005). Comorbid anxiety disorder in late life depression: associationwithmemory
decline over four years. International Journal of Geriatric Psychiatry, 20, 848e854.
Di Nardo, P. A., Brown, T. A., & Barlow, D. H. (1994). Anxiety disorders interview
schedule for DSM-IV. Boston: Center for Stress and Anxiety Related Disorders,
Boston University.
Do, C. B., & Batzoglou, S. (2008). What is the expectation maximization algorithm?
Nature Biotechnology, 26, 897e899.
THERAPY STUDY: Are the results of the trial valid? (Internal Validity)
Perubahan yang dapat diandalkan Skor RCI > 1,96 : selisihnya dapat
antara CBT dengan waitlist adalah diandalkan atau perubahan tersebut
GAI : 47% dibanding 15% (5,47) bermakna
GDS:44%dibanding 0,003%(15,91) Skor RCI </= 1,96 : perubahan tersebut
CESD:41% dibanding 0,06% tidak dianggap dapat diandalkan
(11,28)
Absolute Risk Reduction (ARR) The absolute risk reduction tells us the
= risk of the outcome in the control absolute difference in the rates of events
group - risk of the outcome in the between the two groups and gives an
treatment group. This is also indication of the baseline risk and treatment
known as the absolute risk effect. An ARR of 0 means that there is no
difference. difference between the two groups thus, the
treatment had no effect.
Tidak terdapat ARR Tidak terdapat ARR
Relative Risk Reduction (RRR) = Relative Risk Reduction (RRR) adalah
absolute risk reduction / risk of the komplemen dari RR dan mungkin
outcome in the control group. An merupakan ukuran efek pengobatan yang
alternative way to calculate the paling sering dilaporkan. Ini memberi tahu
RRR is to subtract the RR from 1 kita pengurangan tingkat hasil pada
(eg. RRR = 1 - RR) kelompok perlakuan dibandingkan dengan
kelompok kontrol.