Anda di halaman 1dari 3

Satuan Acara Penyuluhan

• Pokok dan Sub Pokok Bahasan : Resiko Penularan HIV


Kepada Bayi dan Anak Melalui Pemberian ASI
• Sasaran : Ibu Menyusui dan Ibu Balita
• Tempat : The Media Hotel
• Waktu Pelaksanaan : Jum'at, 20 April 2018
• Pelaksana : Bidan Ela Erawati, S.Tr. Keb

• TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu Menyusui dan Ibu Balita
dapat mengetahui resiko penularan HIV kepada bayi dan anak melalui pemberian ASI.

• TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan, Ibu Menyusui dan Ibu Balita dapat :
• Mengetahui Resiko penularan HIV dari Ibu ke Bayi dan Anak

• MATERI POKOK
• Resiko penularan HIVdari Ibu ke Bayi dan Anak

• KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan
No Tahap Waktu
Penyuluh Sasaran
1. PEMBUKAAN • Memberi salam dan • Menjawab
perkenalan salam
• Menjelaskan tujuan 1 menit
• Menyimak
2. INTI • Menjelaskan Materi • Memperhatikan
a. Resiko penularan HIV
dari Ibu ke Bayi dan
Anak 6 menit
• Memberi kesempatan pada • Bertanya
sasaran untuk bertanya
• Memberi jawaban atas • Menyimak
pertanyaan sasaran
3. PENUTUP • Memberi pertanyaan • Menjawab
kepada sasaran (Evaluasi)
• Menyimpulkan materi • Menyimak
yang disampaikan.
3 menit
• Memberi salam • Menjawab
salam

• METODA
• Curah Pendapat
• Ceramah tanya jawab

• MEDIA
• LCD dan kelengkapannya

• SUMBER
• http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/menyusui-pada-ibu-hiv
• https://www.scribd.com/doc/316872467/MAKALAH-PENYULUHAN-Hiv-
Pada-Bayi-Baru-Lahir

• KESIMPULAN
Pemberian ASI pada situasi ibu mengidap infeksi HIV memerlukan pertimbangan
atas keuntungan dan kerugiannya. Meskipun memberi ASI artinya menambah risiko bayi
tertular HIV, tetapi untuk negara berkembang dengan sumber daya penyediaan susu
formula terbatas, peningkatan risiko tersebut dikompensasi dengan berkurangnya risiko
kematian akibat penggunaan susu formula yang tidak aman.

• EVALUASI
• Sebutkan Resiko penularan HIV dari Ibu ke Bayi dan Anak?

Lampiran Materi

Resiko Penularan HIV dari ibu ke bayi dan anak


Sebanyak 90% penularan pada anak berumur < 13 tahun terjadi pada saat perinatal, artinya
terjadi selama dalam kandungan, selama proses kelahiran dan sesudah kelahiran. Pembuktian
menunjukkan penularan dapat terjadi melalui plasenta, meskipun plasenta tidak dapat ditembus
oleh sel-sel ibu yang terinfeksi HIV, akan tetapi virus HIV yang bebas masih dapat menembus
pertahanan plasenta. Proses kelahiran merupakan porsi terbesar terjadinya penularan karena
selama proses tersebut ada kemungkinan bayi menelan cairan yang terdapat di jalan lahir;
perlukaan akibat gesekan sehingga memungkinkan terdapatnya luka terbuka di kulit kepala bayi
dan meningkatkan risiko bersinggungan dengan cairan tubuh ibu. Sedangkan penularan pasca
lahir yang paling mungkin adalah melalui pemberian ASI mengingat di ASI dapat ditemukan
virus bebas, atau sel limfosit CD4 yang sudah terinfeksi oleh virus HIV.

Bila tidak dilakukan upaya pencegahan apapun, besarnya risiko penularan dari ibu ke bayi
sebesar 40%. Bila tidak dilakukan sesuatu maka dalam waktu singkat akan terdapat banyak anak
hidup yang tertular HIV dan akan menyebabkan beban kesehatan yang nyata di seluruh dunia.
Oleh karena itu dilakukan berbagai cara untuk mengurangi besarnya transmisi perinatal ini dan
WHO menjadikannya sebagai unsur dasar gerakan mengontrol penyebaran infeksi HIV di dunia.

Anda mungkin juga menyukai