Anda di halaman 1dari 15

1.

MENGIDENTIFIKASI MASALAH FUNGSIONALITAS JARINGAN PADA


PERANGKAT MELALUI GEJALA YANG MUNCUL

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau


Wireless merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator
jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi
agar di dapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali
mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz,
gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas
(wireless) atau WAN.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan yaitu:


a) Tegangan Listrik

Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang


dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari
sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan
yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan
tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan
mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak
karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita
gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi
kerusakan pada Wirelesss/radio workstation maupun di router server.

b) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless


Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat WireLess
disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi dikarenakan factor
alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan

1
perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya
perawatan yang berkala.

c) Perangkat Software
Gangguan dapat terjadi dari software yang ada diserver atau PC client,
gannguan ini bias disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik
IP ( Internet Protocol ),tidak jalannya proses proxy server pada server, dan
masih banyak lagi jeni ganguan software lainnya, solusiny adalah Admin harus
menguasa standardt server dan client.
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pada jaringan
WAN, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui indikasi (tanda-tanda)
terhadap kerusakan tersebut baik secara hardware maupun software. Secara
garis besar langkah-langkah untuk mendeteksi keruksakan adalah sebagai
berikut :
a) Melakukan pengecekan secara hardware dengan memeriksa
nyala lampu indikator pada masing-masing perangkat (NIC,
Switch, Router, Modem) serta konektor dan kabel yang
digunakan.
b) Langkah berikutnya, lakukan pengecekan pada software, apakah
berjalan secara normal ataupun mengalami hang, jika sistem
mengalami hang, maka lakukan restart pada perangkat tersebut.
c) Selanjutnya cek koneksi jaringan secara software dengan
perintah ping secara bertahap mulai dari node yang terdekat
sampai pada alamat internet.
d) Jika terdapat koneksi yang terputus (time out), maka lakukan
pengecekan pada konfigurasi pada software mulai dari IP
Address, Gateway, DNS Server, NAT, Firewall dll. Dan
pastikan semua telah dikonfigurasi dengan benar.

2
e) Jika masih belum ditemukan permasalahannya dan sudah
dipastikan tidak ada permasalahan instalasi dan konfigurasi yang
kita bangun (CPE), maka hubungi ISP di mana kita
mendapatkan akses internet, mungkin permasalahan ada di pihak
mereka.
Secara global permasalahan dan indikasinya yang sering terjadi pada jaringan
sebagai berikut :
 Kerusakan pada NIC, Switch, Router, Modem dll di tandai
dengan Lampu indikator power mati. Solusi nya adalah ganti
perangkat
 Sistem pada switch, PC, Router dan Modem hang, di tandai
dengan lampu indicator kerja menyala terus-menerus (tanpa
berkedip). Solusi nya adalah restart perangkat
 Kesalahan setting IP Address, di tandai dengan Tidak bisa ping
ke gateway / sesama network.solusinya adalah Seetting ulang IP
Addres
 Kesalahan setting Gateway, di tandai dengan Dapat ping ke
sesama network tetapi tidak dapat ping ke luar network / WAN
(internet). Solusi nya adalah Setting ulang gateway
 Kesalahan setting DNS server, di tandai dengan Dapat ping ke
alamat IP server tetapi tidak dapat ping ke alamat domain
internet (misalnya google.com). solusi nya Setting ulang DNS
Server
 Kesalahan setting NAT, di tandai dengan Klien dapat ping ke
gateway tetapi tidak dapat ping ke internet. Solusi nya Setting
ulang NAT pada router.
Trouble Shooting :
 Periksa apakah kartu jaringan rusak secara fisik atau tidak

3
 Periksa apakah kabel sudah dipasang secara benar sesuai dengan
prosedur.
 Periksa apakah ada kerusakan pada Hub/konsetrator jaringan
 Periksa software jaringan
 Periksa apakah kartu jaringan sudah diaktifkan melalui bios
 Periksa apakah kartu jaringan sudah ada drivernya yang
terpasang
 Periksa apakah kartu jaringan sudah dikonfigurasikan IP-nya
dengan melakukan pemeriksaan kedua hal tersebut maka kita
bisa memilah jenis masalah yang timbul dan melakukan trouble
shootig berdasar jenis permasalahan yang muncul.

Langkah isolasi kerusakan :


Supaya tidak terjadi kerusakan saat pemakaian perangkat jaringan baik
yang berupa hardware maupun software maka kita perlu memperhatikan
beberapa hal.

 Kerusakan perangkat keras:


 Sebelum memasang perangkat jaringan, semua diperiksa secara
cermat apakah terdapat cacat secara fisik pada perangkat tersebut.
 Bacalah manual dari tiap-tiap perangkat untuk mengetahui
kemampuan kerja dari alat tersebut.
 Jika terdapat kerusakan pada alat, langsung lakukan penggantian
alat.
 Jangan pernah memaksakan alat untuk bekerja melebihi
kemampuan alat.

4
 Kerusakan Software:
 Gunakan driver perangkat jaringan yang sesuai dan
direkomendasikan oleh pembuat perangkat jaringan.
 Jangan pernah membiarkan PC tanpa software anti virus, karena
virus menyerang melalui jaringan dan bisa mengganggu koneksi
jaringan.
 Gunakan software untuk monitoring kinerja jaringan sehingga bisa
mendeteksi permasalahan koneksi lebih dini.Untuk menghindari
kerusakan yang lebih parah baik software maupun hardware maka
pengawasan dan perawatan rutin secara berkala sangat diperlukan.

A. INSTALASI JARINGAN DI DALAM RUANGAN

Komputer yang difungsikan sebagai gateway untuk operasi 24 jam ke


Internet adalah Pentium I 166MHz dengan memory 64Mbyte RAM.
menggunakan Linux Red Hat 9.0 sebagai system operasinya. Padaoperasi
normalnya, computer tersebut beroperasi dengan mode text tanpa Graphical
User Interface (GUI) yang akan banyak menghabiskan memory.Antenna luar
untuk memperpanjang jarak jangkau Komunikasi diletakan di atas atap klem

5
ke pipa ledeng sepanjang 2 meter yang ditanam ke beton di dinding rumah.
Antenna tersebut adalah antenna parabola dengan gain 19dBi; sebetulnya
terlalu besar untuk mencapai akses point yang jaraknya hanya 1 kilometer dari
rumah. Gateway Pentium I tersebut diberi card Ethernet tanbahan untuk
disambungkan ke jaringan computer local (LAN).

Perangkat-perangkat dasar yang biasanya digunakan adalah :

1) Personal computer (PC)


Perangkat digunakan untuk mengoprasikan atau melakukan
perintah-perinta dan mengkonfigurasi jarinagn secara software.

2) Antena Grid 2,4/Omni 19dbi


Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan
mengirim
signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.Dimana data
tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
3) Radio outdoor/indoor
Berfungsi menghubungkan proses input/output frekuensi 2,4
MhZ ke Ethernet Card ( Eth0 ) atau computer. Radio indoor dan
outdoor perbedaannya hanya terletak pada penempatan atau
pemasangan.Kalau untuk fungsinya sebenarnya sama saja antara
keduanya, hanya saja dibuat perbedaan hanya untuk keefektifan dalam
penggunaannya. Biasanya radio outdoor ditaruh luar dan dimasukkan
dalam sebuah Box.

4) HUB/switch
Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data
bagi kartu jaringan (Network Card).

6
5) Wire Less Router
Bisa juga berfungsi menjadi switch hub dan sebagai radio indoor
dimana menghubungkan frekuensi 2,4 Mhz ke PC.

6) Kabel dan Konektor


Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung
antarakomputer client dengan komputer client yang lain atau
denganperalatan lain yang digunakanuntuk membentuk jaringan. Ada
2 jenis kabel dan konektor yangsering digunakan yaitu kabel coaxial
dengan konektor BNC dan kabel UTP dengan konektor RJ-45.

B. PERALATAN WLAN UNTUK INSTALASI LUAR RUANG

Pada berbagai kasus, kemungkinan konfigurasi instalasi dapat sangat


bervariasi. Pada dasarnya kita membutuhkan empat buah komponen inti untuk
mem-bypass infrastruktur Telkom yaitu:
a) PC router , dapat berupa Pentium I atau Pentium I I 64Mbyte
RAM dengan system operasi Linux agar cukup reliable.
b) WLAN Card, menggunakan card PCI dengan antenna
external. Untuk solusi yang lebih murah, menggunakan
card USB yang memiliki built-in antenna. Dengan
menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak
beberapa kilometer. Perlu dicatat bahwa tidak semua card
WLAN dirancang untuk keperluan outdoor, sebagian card
dirancang hanya untuk keperluan indoor.
c) Bagi anda yang menggunakan card PCI, untuk
menyambungkan ke antenna external dibutuhkan kabel
pigtail untuk sambungan ke kabel coax. Kabel coax
biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk

7
menjaga agar redaman tidak terlalu besar. Sebetulnya akan
lebih murah dan tidak meredam terlalu banyak sinyal jika
menggunakan card USB WLAN, karena tidak perlu lagi
menggunakan kabel coax.
d) Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan
komunikasi wireless internet. Pada dasarnya anda
membutuhkan sebuah antenna luar di frekuensi 2.4GHz.
Jika anda ingin membuat sendiri antenna luar 2.4GH
menggunakan keyword homebrew 2.4 GHz antenna anda
akan memperolah banyak informasi tentang berbagai teknik
untuk membuat sendiri antenna luar untuk 2.4GHz.
e) Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna
2.4GHz yang sudah built- in, perlu melakukan beberapa hal
untuk membuat jarak menjadi jauh, antara lain:
 Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan
cuaca, misalnya dengan memasukannya ke
bungkusan yang tahan hujan, dll.
 Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca.
 Letakan Card USB WLAN di muka antenna
parabola untuk memperoleh penguatan antenna
yang lebih besar .Dapat menggunakan antenna
par abola yang kecil yang biasa digunakan untuk
kabel TV, atau membuatnya sendiri .

8
C. MEMBANGUN JARINGAN RT/RW-NET

Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh


para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang, pada saat itu
mahasiswa UMM yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus yang
tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan
gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke
UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada
kecepatan 1200bps. Pada saat itu masih di GlobalNet, secara bercanda para
mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena
memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.
Ternyata implementasi yang serius dari RT/RW-net dilakukan pertama
kali oleh Michael Sunggiar di di perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-
an. Sebagian besar tetangga beliau pada saat itu tidak merasa butuh akses
Internet 24 jam dari rumahnya.

 CARA MEMBUAT RT RW NET SENDIRI DAN SEDERHANA


Alat Dan Bahan Yang Di Perlukan :
1. Modal, ini pentng karna kalau tidak punya modal kita tidak
bisa membuat jaringan RtRwnet.

9
2. Access Point TL-WA5210G 2.4GHz High Power Wireless
outdoor.
Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang
bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan
jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access
point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau
dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga
mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin
tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW)
semakin luas jangkauannya.
3. Antena ( Omni atau sectoral )
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer,
anda memerlukan antena omni eksternal, untuk memperluas
area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal,
yang rata-rata berkekuatan 15dB.
Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat,
jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.
4. Box Access Point
Untuk melindungi access point anda dari hujan, maka
diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik
atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan
kunci pengaman, dan box ini harus diletakkan persis di bawah
antena.
5. Kabel Pigtail/ Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk
menghubungkan antara antena omni dengan dengan access
point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 100
/ 50 cm, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal
(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana

10
type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada
access point anda.
6. POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk“menghidupkan”
access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang
fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel
UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot
lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan
hemat.
7. Kabel UTP/STP minimal 20 Meter .
Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga
diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk
menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel
pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke
komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel
UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas
arus listrik yang dilewatkan melalui POE. Penangkal Petir
(Lightning Arrester)
8. Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini
yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir
menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini
dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point
dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir
umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman
beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding
yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap
rentan terhadap serangan petir.
9. Tower.

11
Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal,
anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang
tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio
anda dengan baik. Menggunakan 2 lente pipa semi baja
bawahnya dan pipa besi untuk sambungannya jumlah 12 Meter,
untuk covered areanya bisa sampai 3 km, tidak lupa kawat
sling agar tidak goyang terkena angin
10. Mikrotik RB450.
Mikrotik adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan
menjadikan komputer menjadi router network. Mikrotik
mencakup berbagai fiture yang dibuat ip network dan jaringan
wireless, cocok digunakan oleg ISP dan Provider hotspot.
menggunakan Mikrotik ini untuk digunakan sebagai billing
Hotspot dengan menggunakan voucer, untuk penyetingan
mikrotiknya.

11. Wireless N Router TL MR-3220


dikarnakan tidak ada ISP besar seperti speedy .. untuk itu
gunakan Router Wireless N yang support USB untuk berbagai
macam operator dari GSM-CDMA.
12. Antena Yagi + Ap Tp-link TL-WA500G di Client 1 Km
Fungsi dari antena client yagi ini adalah untuk menerima sinyal
di client, jika tidak menggunakan antena ini maka akan terjadi
degradasi sinyal (loss dB) yang mengakibatkan sering terputus
sinyal kecuali kalau jarak 10 - 30 Meter masih aman.

Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang


tersambung ke internet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan

12
tetangganya untuk dapat tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal ini
cukup menguntungkan dibandingkan bisnis WARNET.
konfigurasi umum RT/RW-net. Sebuah gateway yang beroperasi 24 jam
tersambung ke internet secara wireless disambungkan ke jaringan komputer
lokal (LAN) melalui card ethernet yang ke dua. Jarak dan membuat peralatan
tahan gangguan cuaca merupakan dua tantangan yang harus dihadapi dalam
membangun jaringan RT/RW-net. Memang jaringan IntraNet di kantor
maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah karena biasanya
diinstalasi dalam ruangan.
Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasikan secra reliable untuk
jarak 100-150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut untuk
menjangkau jarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik yang baik
untuk membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk
membangun jaringan RT/RW-net yang relatif murah.
Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah
pemasangan jaringan berbasis luas adalah jarak dan ganguan cuaca yang akan
menggangu frekuensi 2,4 Mhz menjadi lemah, yang harusnya mendapatkan
signal 80 95 %. contoh Wan yang akan kita ambil adalah system RT/RW
net,dimana system ini sudah berkembang di beberapa kawasan di
Indonesia.Serta beberapa trik untuk merawat dan mengamankan perangkat
perangkat WAN ( wide area network).

D. INSTALASI SEBUAH RT/RW-NET


Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari
instalasi, di jaringan RT/RW-net. hub yang digunakan untuk memperkuat
sinyal UTP kabel agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada
banyak pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan
terhadap gangguan cuaca. Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub
dan power supply. Untuk menagkal petir, ia dimasukan ke jaringan PLN.

13
Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang
got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan.
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana,
karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling
berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless
untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada
gambar 16 Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa
berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.
Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua
komputer tersebut.

E. KONSEP DHCP SERVER


Mengingat alamat IP yang sudah digunakan oleh setiap komputer
tentulah bukan suatu pekerjaan yang mudah dan santai, apalagi terdapat lebih
dari seratus komputer. Setiap instalasi komputer baru, Anda harus menari IP
yang NW.MNT.201.(2).A 23 belum terpakai atau IP akan bentrok. Belum
lagi komputer yang rusak dan diganti sehingga Anda harus mengingat
kembali alamat IP yang lama, maka munculah ide untuk mengotomatisasi
pengalamatan IP dengan DHCP Komputer yang telah dikonfigurasikan agar
menggunakan DHCP, sewaktu dihidupkan akan menari apakah di Network
terdapat DHCP Server dan komputer tersebut akan berteriak: hai, saya mau
menyewa IP, apakah ada yang menawarkannya?. DHCPServer yang
mendengar adanya pihak yang mencari akan berkata ok, saya adanih IP untuk
disewakan, no nya adalah…, Komputer yang mendapatkan penawaran dari
DHCP Server ini akan memilih dari sekian penawaran IP secara acak jika
dalam network terdapat beberapa DHCP Server. Ketika pilihan sudah
diputuskan, komputer akan mengatakan ke salah satu DHCP Server ok, saya
akan meminjamnya dari Anda DHCP Server. DHCP Server akan menjawab
lagi untuk terakhir kalinya ok.

14
o Proses Penyewaan Alamat IP Seara Teknis Adalah:
1. Client mengirimkan broadcast DHCPDISKCOVER untuk
mencari DHCP Server.
2. DHCP Server yang tersedia mengirimkan DHCPOFFER serta IP
dan waktu penyewaan.
3. Client yang menerima penawaran IP dari DHCP Server
mengirimkan DHCPREQUEST.
4. Proses terakhir, DHP Server mengirimkan DHPPACK.
o Pembaruan Penyewaan Ip :
Sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke komputer client,
DHCP Server akan mengatakan, OK, saya akan menyewakan IP ini untuk
Anda selama sekian hari. Agar komputer client bisa tetap aktif dan
berkomunikasi dalam jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan
penyewaan kembali sebelum masa akhir penyewaan IP habis. Komputer client
akan secara otomatis memperbaharui penyewaan IP ketika mencapai 50% dari
masa waktu penyewaan dengan mengirimkan DHCPREQUEST ke DHCP
Server. Jadi misalkan saja penyewaan IP adalah 8 hari, maka pada hari ke 4,
komputer client akan mencoba memperbaharui penyewaan IP ini secara
otomatis. Andaikan saja pada saat penyewaan mencapai 50% dan penyewaan
IP kembali gagal dilakukan karena DHCP server sedang diperbaiki, maka
komputer secara otomatis akan mencoba lagi memperbaharui penyewaan IP
pada saat masa sewa mencapai 87.5%. Bagaimana jika komputer client tetap
tidak dapat memperbaharui masa penyewaan IP tersebut? Maka tidak seperti
hukum di Indonesia yang bias seenaknya dimainkan, komputer client harus
melepaskan IP yang telah disewa dan mencari DHCP server yang lain atau
tidak mendapatkan alamat IP yang baru.

15

Anda mungkin juga menyukai