Anda di halaman 1dari 2

Pabrik Gula Madukismo didirikan tahun 1955.

Pabrik Gula Madukismo masih produktif


memproduksi Gula hingga saat ini dengan kondisi pabrik yang masih terawat walaupun didirikan
pada jaman setelah kemerdekaan.pada Saat ini Pabrik Gula Madukismo melayani pasokan gula
untuk wilayah DIY dan Nasional.

Sejarah Singkat Pabrik Gula Madukismo.

Dahulu pabrik ini bernama PG Padokan dengan luasan yang sangat kecil, pada masa
Belanda PG Padokan hancur lebur, atas jasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX kemudian
didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Madukismo. Gagasan pendirian Pabrik
Gula Madukismo tujuannya adalah untuk menolong rakyat yang banyak kehilangan pekerjaan
karena dibumihanguskannya Pabrik-Pabrik Gula pada waktu itu. Pendirian pabrik gula diyakini
mampu menampung banyak orang untuk bekerja. Banyak petani akan terlibat dalam proses
penanaman, pemeliharaan tanaman, panen serta di pabrik akan menyerap banyak tenaga kerja
teristimewa pada waktu masa giling.

Disamping sebagai Pabrik Gula yang menyediakan kebutuhan gula nasional, Pabrik Gula
Madukismo saat ini juga menawarkan paket wisata edukasi agroindustri. Perjalanan Wisata Agro
Industri ini adalah wisata untuk melihat proses produksi yang dilaksanakan. Kita akan di antar

PG-PS Madukismo adalah satu – satunya pabrik gula dan pabrik alkohol/spirtus di
propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program
pengadaan pangan Nasional, khususnya Gula Pasir. Sebagai Perusahaan padat karya banyak
menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perusahaan ini dibangun tahun 1955 atas naungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang
diresmikan oleh presiden RI Pertama Ir. Soekarno. Pabrik Gula mulai memproduksi tahun 1958
dan Pabrik Spritus mulai memproduksi tahun 1959.

Status dari perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas, didirikan tanggal 14 Juni 1955 diberi
nama: “Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru PT”( P2G Madu Baru PT ), memiliki dua pabrik :

 Pabrik Gula ( PG ) Madukismo


 Pabrik Alkohol/Spirtus ( PS ) Madukismo
Pada awal berdiri perusahaan ini pemilik saham 75% adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX
sedangkan 25%nya adalah milik pemerintah RI ( Departemen Pertanian RI ). Saat ini telah
dirubah menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan 35% milik Pemerintah (
dikuasai kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia, sebuah BUMN ).

Anda mungkin juga menyukai