Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Depresi
1. Definisi depresi
Depresi adalah gangguan perasaan atau mood yang menyebabkan
perasaan kecewa, terdepresi, rasa bersalah, merendahkan diri , menghukum
diri bahkan rasa ingin bunuh diri. Dan biasanya disertai dengan keluhan
biologik atau simptomatik, seperti anorexia, sulit berkonsentrasi, insomnia,
kehilangan libido serta kehilangan kemampuan motoris. Yang nantinya
disusul dengan perubahan aktivitas. Gangguan ini biasanya akan
menghilang dalam beberapa hari tetapi dapat juga berkelanjutan yang dapat
mempengaruhi aktivitas sehari-hari.4, 22, 23, 24
2. Etiologi depresi
Faktor penyebab dari depresi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Faktor genetik
Kemungkinan kejadian depresi lebih besar pada individu yang
memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar 1 dibanding
individu tanpa riwayat tersebut. Anggota keluarga dengan riwayat
ketergantungan alkohol, gangguan afektif, serta gangguan kecemasan
mempengaruhi timbulnya depresi. Pada penelitian ditemukan
kemungkinan penurunan secara genetik gangguan mood terjadi pada
kromosom 5, 11 dan X.4
b. Faktor biologis
Hubungan gangguan mood dengan disregulasi heterogen pada amin
biogenik akan menyebabkan timbul stress kronik sehingga aktivitas
aksis hipotalamus-pituitari-adrenal terganggu. Terdapat tiga resepetor
amin biogenik yang berperan dalam patofisologi depresi adalah
norefinefrin, serotonin serta dopamin (norefinefrin dan serotonin paling

5
berperan). Dan bila ketiga neurotransmitter tersebut mengalami
penurunan maka ditemukan gejala depresi pada individu.4
c. Faktor psikososial meliputi:
i. Peristiwa kehidupan dan stres lingkungan sering mendahului
episode pertama gangguan mood. Stresor lingkungan yang paling
berhubungan dengan onset suatu episode depresi yaitu kehilangan
pasangan dan disabilitas fisik.
ii. Faktor kepribadian pramorbid, seperti obsesif-kompulsif,
dependen-oral, dan histeris berada dalam risiko yang besar untuk
mengalami perasaan depresi.
iii. Misinterprestasi kognitif mencangkup distorsi negatif pengalaman
hidup, pesimis, putus asa dan penilaian diri yang negatif dapat
menyebabkan perasaan depresi.4
3. Gejala depresi
a. Gangguan emosi
Manifestasi gangguan emosi adalah perubahan perasaan/mood dari
individu yang bersangkutan. Hal ini dapat dipengaruhi umur, jenis
kelamin, dan kelompok sosial serta mood dan perilaku pasien
sebelumnya. Manifestasinya, antara lain: 22
i. Perasaan sedih
Perasaan sedih, gelisah, marah, sensitif (disforia) bertambah
jelas dan persisten. Disforia biasanya memburuk pada pagi hari dan
mulai menurun setelahnya. Yang mengakibatkan perasaan tidak
berdaya dan timbul kecemasan.
ii. Perasaan negatif kepada diri sendiri
Pasien merasa kecewa disertai kebencian, rasa ketidakpuasan
dan perasaan bersalah terhadap dirinya.
iii. Kehilangan minat
Kehilangan ketertarikan (antusiasme) pada aktivitas yang
dahulunya digemari.
iv. Kehilangan semangat

6
Dari kehilangan minat, gejala akan timbul sikap acuh tak acuh
sampai apatis meskipun dengan keluarga.
v. Mudah menangis
Meningkatnya keinginan untuk menangis, walaupun rangsang
yang diterima tidak menyinggung kesedihan pasien.
vi. Anhedonia
Penurunan atau kehilangan rasa humor sehingga sulit untuk
merasakan dan mengekspresikan perasaan gembira.22
b. Gangguan kognitif
Terjadi interprestasi kognisi yang keliru sehingga timbul distorsi
yang menyebabkan gangguan kognisi pada pasien. Manifestasinya,
antara lain:
i. Rendah diri (ketidakmampuan yang berlebihan)
ii. Perubahan penampilan
iii. Pandangan negatif pada diri sendiri
iv. Murung
v. Lesu
vi. Putus asa
vii. Pesimis
viii. Ketiadaan gairah hidup
ix. Perasaan tidak berguna
x. Menyalahkan dan mengritik diri sendiri
xi. Keinginan untuk bunuh diri
xii. Keraguan
xiii. Kehilangan semangat
c. Gangguan vegetatif/somatik
i. Gangguan somatik yang dapat muncul antara lain:
ii. Pucat (sianosis)
iii. Palpitasi, dsypnea
iv. Gangguan pencernaan
v. Lelah

7
vi. Nyeri kepala, punggung, muskuloskeletal
vii. Energi berkurang
viii. Hilangnya libido
ix. Insomnia awal dan terminal
x. Sering terbangun
xi. Retardasi psikomotor
xii. Agitasi psikomotor 4, 22, 25
4. Klasifikasi depresi
a. Berdasarkan onset
Depresi dibagi berdasarkan waktu timbulnya depresi saat pertama
kali, yaitu:
i. Early-onset: timbul gangguan depresi saat usia muda (18 tahun,
resiko rendah).
ii. Late-onset: timbul gangguan depresi saat usia tua (≥ 60 tahun,
resiko lebih tinggi).
b. Berdasarkan gejala spesifik
Berdasarkan gejala spesifik pada pasien, depresi dibagi menjadi tiga
antara lain:
i. Depresi dengan ciri melankolik
Depresi dengan gejala psikologi dan somatik. Dengan gejala :
- Hilang minat dan semangat terhadap aktivitas yang dulu disukai
- Bangun pada pagi hari
- Agitasi atau retardasi psikomotor
- Gejala memburuk di pagi hari (diurnal variation)
- Anorexia dan berat badan menurun
ii. Depresi dengan ciri atipikal
Merupakan vegetatif terbalik (reversed vegetative symptoms).
Pada atipikal klasik biasanya ditemukan makan berlebihan dan
tidur berlebihan.
iii. Depresi dengan ciri katatonik
Gejala penting dari katatonia antara lain:

8
- Stupor afek tumpul
- Penarikan diri yang ekstrim
- Negativisme
- Retardasi psikomotor yang jelas
- Gangguan medis ataupun neurologis 4, 22, 26

Anda mungkin juga menyukai