Anda di halaman 1dari 2

1.

Penatalaksanaan:
 Penatalaksanaan emergency
a. Irigasi
Dilaksanakan untuk meminimalkan durasi kontal mata dengan bahan
kimia dan untuk menormalkan pH pada mata yang dilaksanakan sesegera
mungkin. Larutan untuk irigasi yang digunakan adalah NS (atau yang
setara),dilakukan selama 15-30 menit. Semakin lama durasi irigasi maka
akan semakin baik.
b. Double eversi pada kelopak mata
Dilakukan untuk memindahkan material yang terdapat pada bola mata.
c. Debridemen
Dilakukan pada daerah epitel kornea yang mengalami nekrotik sehingga
dapat terjadi re-epitelisasi pada korne.
 Penatalaksanaan medikamentosa
a. Steroid
Bertujuan untuk mengurangi inflamasi dan infiltrasi neutofil
b. Siklopegik
Untuk mengisitirahatkan mata
c. Asam askorbat
Mengembalikan keadaan jaringan scorbutic
d. Beta bloker/karbonik anhydrase inhibitor
Untuk menurunkan tekanan intra ocular dan mengurangi resiko terjadinya
glaucoma sekunder.
e. Antibiotic
Untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis
f. Asam hyaluronic
Untuk membantu proses re-epitelisasi kornea dan menstabilkan barrier
fisiologis.
 Penatalaksanaan pembedahan
a. Pembedahan segera
b. Pembedahan lanjut
2. Penanganan yang harus dilakukan pada kasus adalah:
 Periksa air way (jalan nafas) dan sambil menepuk-nepuk tangan pasien untuk
mengembalikan kesadaran pasien Lakukan penanganan sumbatan jalan nafas
dengan mengekstensikan kepala pasien.
 Setelah jalan nafas bersih dari hambatan,berikan bantuan pernafasan (breathing)
pada pasien melalui nasal kanul atau sungkup oksigen. Perhatikan retraksi dinding
dada.
 Hentikan perdarahan dengan membebat luka dengan kasa steril, jahit luka dan
berikan lauratan ringer laktat pada pasien dan batasi mobilitas kaki kanan pasien,
Kolaborasi dengan dokter terkait dengan laserasi dan deformitas pada femur
pasien.
 Lakukan penilaian tingkat kesadaran pasien dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
 Selanjutnya kaji kembali seluruh tubuh pasien apakah ada luka/trauma lain.

Anda mungkin juga menyukai