Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian

yang mencoba menggali bagaimana feneomena kesalahan itu terjadi dengan

tujuan utama mengetahui gambaran tentang suatu keadaan secara objektif yang

digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan dan situasi yang

dihadapi sekarang (Notoatmojo,2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran perilaku merokok anggota keluarga pada anak dengan ISPA di

Puskesmas Losarang tahun 2018.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmojo, 2012).Populasi dalam penelitian ini adalah anggota keluarga balita

yang menderita ISPA yang berjumlah 981 orang (Januari – Juni 2017), didapatkan

dari hasil rata-rata perbulannya sebesar 163 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi atau wakil populasi yang diteliti.Pada

penelitian ini menggunakan metode Consecutive sampling. Pada Consecutive

sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan di

STIKes Indramayu 39
40

masukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi

(Sastroasmoro & Ismail, 2011).

Besar sampel dalam penelitan ini menggunakan Rumus Estimasi Proporsi

menurut Notoatmojo (2012) yaitu bebagai berikut :

n =Z1-a/2P ( 1-P )
d

n =1,96 * 0,5 ( 1 – 0,5 )


0,05

n = 98

Dimana :

n = Besar Sampel

Z1-a/2 = Nilai Z pada derajat kemaknaan ( biasanya 95%-1,96 )

P = Proposi suatu kasus tertentu terhadap populasi bila tidak diketahui

proporsinya, ditetapkan 50% ( 0,50 )

d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan 10%

(0,10), 5% ( 0,05 ), atau 1% ( 0,01 )

berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diketahui besar sampel dalam

penelitian ini adalah sebesar 98 orang anggota keluarga balita ISPA yang

merokok di wilayah kerja puskesmas Losarang yang terpilih berdasarkan kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Adapun kriteria inklusi dalam

pemilihan ini yaitu :

STIKes Indramayu
41

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri – ciri yang sebagai sampel

(Notoatmojo, 2012). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Anggota keluarga penderita balita ISPA yang merokok yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Losarang baik pasien lama maupun pasien baru.

2) Anggota keluarga penderita balita ISPA yang merokok yang datang ke

Puskesmas saat penelitian berlangsung.

3) Responden bersedia untuk dilakukan penelitian

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah kriteria atau ciri – ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel (Notoatmojo, 2012). Adapun kriteria eksklusi dalam

penelitian ini adalah :

1) Anggota keluarga menderita ISPA yang mengalami keadaan yang

lebih parah lagi seperti : TBC, Bronchopnemonia dll.

2) Anggota keluarga penderita balita ISPA yang tidak bersedia menjadi

responden.

C. Waktu danTempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 23 Februari sampai tanggal 8

Maret 2018 di wilayah kerja Puskesmas Losarang. Adapun tempat penelitiannya

di ruang MTBS dan Posyandu Puskesmas Losarang dan di tindaklanjuti ke rumah

masing – masing penderita balita ISPA tersebut.

STIKes Indramayu
42

D. Etika Penelitian

Dalam penelitian kesehatan pada umumnya manusia sebagai objek yang

diteliti di satu sisi dan di sisi lain manusia sebagai peneliti. Hal ini berarti ada

timbal balik orang sebagai peneliti dan orang sebagai yang diteliti (Notoatmojo,

2012).

Adapun hak dan kewajiban responden sebagai berikut :

1. Right To Self Determination

Informat consent merupakan suatu bentuk persetujuan penelitian dengan

cara memberikan lembar persetujuan kepada responden. Responden memiliki hak

untuk memutuskan apakah bersedia menjadi responden atau tidak, tanpa adanya

sanksi apa pun. Berdasarkan hasil informed consent yang diberikan kepada 49

responden semuanya bersedia untuk dilakukan penelitian dan bersedia untuk

menandatangani lembar persetujuan sebagai responden.

2. Right to Privacy and Dignity

Privacy merupakan hak setiap orang, semua orang yang mempunyai hak

untuk memperoleh privacy atau kebebasan pribadinya (Notoatmojo, 2012).Selama

penelitian berlangsung peneliti tetap menjaga kerahasiaan semua informasi yang

telah diberikan untuk kepentingan peneliti.

3. Right to Anonymity and Confidentiality

Informasi yang akan dilakukan oleh responden adalah miliknya, tetapi

karena diperlukannya dan diberikan kepada peneliti, maka kerahasiaan informasi

tersebut perlu dijamin oleh peneliti. Oleh sebeb itu untuk merahasiakan informasi

STIKes Indramayu
43

dari masing-masing responden maka nama responden tidak perlu dicantumkan,

cukup dengan kode-kode tertentu (Notoatmojo, 2012).

Pada lembar penelitian ini identitas anggota keluarga balita ISPA

menggunakan kode responden sehingga kerahasiaan peneliti ini berlangsung.

4. Right to fair treatment

Saat melakukan penelitian, peneliti tidak membeda-bedakan responden

yang satu dengan yang lainnya. Responden berhak untuk mendapatkan keadilan

dan tindakan yang sama sebelum, selama dan setelah penelitian serta tidak ada

diskriminasi dalam pemilihan responden. Jika tidak ada suatu hal yang tidak di

mengerti oleh responden maka peneliti memberikan kesempatan responden untuk

bertanya, namun peneliti tidak menjelaskan kunci jawaban.

5. Right to protection from discomfort an harm

Sebelum memberikan kuesioner peneliti menjelaskan terlebih dahulu

kepada responden bahwa peneliti ini tidak berdampak buruk, tidak menimbulkan

ketidak nyamanan dan tidak menimbulkan kerusakan kepada mereka. Setelah

responden mengerti tentang maksud dan tujuan penelitian langsung diberikan

kuesioner penelitian, namun peneliti tidak meninggalkan responden.

E. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data adalah alat yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data tentang status sesuatu, dibandingkan dengan standar atau

ukuran yang ditentukan (Arikunto, 2012).

STIKes Indramayu
44

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan menggunakan lembar kuesioner yang dirancang sesuai dengan keperluan

peneliti berdasarkan konsep dan teori.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawab (Sugiono, 2012). Kuesioner dalam penelitian ini yaitu Perilaku

Merokok Anggota Keluarga Pada Anak Dengan ISPA.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012), instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Instrumen untuk menilai perilaku merokok anggota keluarga dalam

penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala Guttman.

Instrumen ini di susun berdasarkan perilaku merokok anggota keluarga pada anak

dengan ISPA, adapun jenis pernyataan dalam instrumen penelitian ini

menggunakan pernyataan positif (Favorable) sebanyak 8 pernyataan dan

menggunakan pernyataan negatif (Unfavorable) sebanyak 5 pernyataan . Untuk

variabel perilaku merokok anggota keluarga di kategorikan ada 4 sub variabel

yaitu tempat merokok di luar rumah jika skor 0 dan di dalam rumah jika skor 1-5.

Waktu merokok di saat sendiri jika skor 0 dan bersama keluarga jika skor 1-2.

Jenis rokok yang dikonsumsi filter jika skor 0 dan kretek jika skor 1. Personal

STIKes Indramayu
45

hygiene anggota keluarga apabila melakukan jika skor 0 dan tidak melakukan jika

skor 1-5.

Untuk mendapatkan alat pengumpulan data yang dapat digunakan dalam

mengungkapkan data penelitian, maka data yang dikumpulkan harus benar-benar

valid atau dapat diandalkan,sehingga langkah-langkah dalam pembuatan

instrumen adalah sebagai berikut :

1) Membuat kisi-kisi kuesioner yang didalamnya mengandung masing-

masing variabel.

2) Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu :

a) Identitas responden

b) Petunjuk pengisian dengan pilihan alternative jawaban ya atau tidak

dengan cara memberikan tanda ceklist (√) untuk jawaban yang dipilih.

c) Aspek-aspek yang diamati untuk mengukur perilaku merokok anggota

keluarga pada anak dengan ISPA .

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar- benar

mengukur apa yang diukur. Kusesioner sebagai alat itu harus mengukur apa yang

ingin diukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item

(pernyataan) dengan skor total kuesioner tersebut (Notoatmojo, 2012)

STIKes Indramayu
46

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

dapat dipercaya atau diandalkan.kuesioner sebagai alat ukur yang dites terlebih

dahulu terlebih dahulu menggunakan rumus korelasi Pearsont Product Moment.

Perhitungan reliabilitas harus dilakukan hanya pada pernyataan-pernyataan yang

sudah memiliki validitas (Notoatmojo, 2012).

H. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun prosedur pengumpulan data instrument kuesioner Penelitian ini

sebagai berikut :

1. Menempatkan responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

2. Memperkenalkan diri peneliti kepada responden

3. Menjelaskan hak-hak responden, kewajiban responden, dan prosedur

penelitian.

4. Memberikan informed concent kepada responden untuk ditanda

tangani sebagai bentuk kesediaan responden untuk dijadikan sampel

penelitian

5. Memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi, sementara

peneliti menunggu.

6. Mengambil kuesioner yang sudah diisi oleh responden

7. Mengecek kelengkapan kuesioner, jika ada yang belum lengkap

meminta kembali untuk diisi oleh responden.

8. Merekap data

STIKes Indramayu
47

I. Pengolahan dan Analisa Data

Menurut Notoatmojo (2012) prosedur pengumpulan data telah dilakukan

dengan tahapan-tahapan yaitu penyuntingan data (editing), pengkodean data

(Coding), pemberian skor (scoring), pemasukan data (entri), dan pengelompokan

data (tabulating), adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :

1. Pengolahan data

a. Editing

Angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner disunting

(edit) terlebih dahulu.Tujuan editing yang peniliti lakukan untuk mengurangi

kesalahan dan kekurangan yang ada didalam daftar pernyataan yang sudah

disusun.

b. Coding

Melakukan pengkodean atau Coding yaitu untuk mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding dalam penelitian ini

adalah 1 = laki-laki dan 2 = perempuan , 1=SD ,2=SMP, 3=SMA, 4= Perguruan

Tinggi untuk pendidikan, 1=Tani, 2=Buruh, 3=Dagang, 4=TNI/POLRI,PNS untuk

pekerjaan .

c. Scoring

Scoring adalah pemberian skor setiap jawaban. Untuk perilaku merokok,

tempat merokok, waktu merokok dan jenis rokok skor ya = 1 dan tidak = 0 .Untuk

personal hygiene skor ya = 0 dan tidak = 1. Hasil jawaban responden yang telah

diberikan pembobotan dijumlahkan .

STIKes Indramayu
48

d. . Entri

Entri adalah tahap pemasukan data-data hasil penelitian dari masing-

masing skor peritem dengan menggunakan mikrosoft excel

e. Tabulasi

Tabulasi data adalah tahap pengelompokan sesuai dengan variabel data

katagorinya guna memudahkan dalam menganalisisnya.

2. Analisa Data

Setelah data terkumpul semua, kemudian peneliti melakukan analisa

data, analisa data yang akan digunakan adalah analisis univariat. Analisis

univariat adalah penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi untuk

satu variabel dengan tujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteritik setiap variabel penelitian (Notoatmojo, 2012). Variabel yang

akan dilihat adalah bagaimana gambaran perilaku merokok anggota

keluarga pada anak dengan ISPA . Adapun variabel gambaran perilaku

merokok anggota keluarga akan di kategorikan sebagai berikut :

1. Perilaku yang memperingan ISPA jika skor 0

2. Perilaku yang memperberat ISPA jika skor 1-13

STIKes Indramayu
49

STIKes Indramayu

Anda mungkin juga menyukai