Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KONSEP KELUARGA
A. Defenisi
Keluarga adalah urut terkecil dari masyarakat, terdiri dari kepala
keluarga, serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu
atap dalam keadaan saling ketargantungan (Depkes, 2013).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan
ikatan perkawinan yang sah, memiliki hubungan dengan masyarakat serta
lingkungan. (BKKBN, 1999)
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami, istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dengan anaknya (uu. No 10,
1992).
B. Ciri-ciri keluarga
1. Di ikat tali perkawinan, ada hubungandarah
2. Ada ikatan batin, tanggung jawab masing-masing
3. Ada pengambilan keputusan, interaksi, kerja sam
4. Tinggal serumah
C. Struktu keluarga
1. Patrilineal : sedarah, jalur garis ayah
2. Matritineal : sedarah, jalur garis ibu
3. Matrilokal : suami istri tinggalbersama keluarga dari ibu
4. Petrilokal : suami istri tinggal bersama keluarga dari ayah
5. Keluarga kawin : ada hubungan dengan suami atau istri
Menurut Friedman (1999) struktur keluarga terdiri atas :
1) Pola dan proses komunikasi
2) Struktur peran
3) Struktur kekuatan
4) Nilai-nilai keluarga : nilai, norma dan budaya
D. Tipe keluarga
1. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti : suami, istri dan anak
2) Keluarga besar : keluarga inti + keluarga lain yang ada
hubungan keluarga
3) Keluarga dyat : suami dan istri tanpa anak
4) Keluarga single perent : orang tua dengan anak akibat cerai mati
5) Keluarga single adult : terdiri dari seorang dewasa
6) Keluarga berantai, keluarga duada,keluarga yang berkomposisi
(poligami) hidup bersama
7) Keluarga habitas (keluarga tanpa perkawinan)
2. Keluarga non tradisional
1) Keluarga orang tua tanpa menikah
2) Pasangan mempunyai tanpa menikah
3) Pasangan tanpa menikah
4) Pasangan homoseksual
E. Funsi keluarga
Menurut Friedman (1999), lima fungsi keluarga sebagai berikut :
1. Funsi efektif
Funsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial,
saling mengasah dan memberikan cinta kasih, mendukung dan
meneriama.
2. Funsi sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat
berinteraksi awal
3. Funsi produksi
Memutuskan kelangsungan keluarga
4. Funsi ekonomi
5. Funsi perawatan kesehatan
F. Tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan pasangan baru (keluarga baru)
2. Tahap perkembangan keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
3. Keluarga dan anak prasekolah
4. Keluarga dan anak remaja
5. Keluarga dengan anak sekolah
6. Keluarga pelepasan
7. Keluarga usia pertengahan
8. Keluarga lansia
G. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Keluarga dalam bidang kesehatan mempunyai tugas pemeliharaan
kesehatan anggotanya, dalam hal lingkungan untuk menjamin kesehatan,
keluarga diharapkan dapat memodifikasi lingkungannya sehingga tidak
terjadi dampak dari lingkungan yang tidak sehat.
II. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
Proses perkawinan merupakan pusat bagi semua tindakan keperawatan
yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun dalam kerangka referensi
tertentu, teori atau falsafah (Friedman 1999).
Keperawatan keluarga dipusatkan pada keluarga dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan keluarga dalam status kesehatan keluarga.

A. Pengkajian
Suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara
terus menerus tentang keluarga yang dibinanya (suprajitno, 2004).
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi :
1. Pengumpulan data
a. Identitas keluarga
b. Latar belakang keluarga/kebiasaan keluarga
c. Status ekonomi keluarga : pendidikan, pekerjaan dan penghasilan
d. Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga
e. Aktivitas
f. Data lingkungan
1) Karakteristik dan lingkungan
2) Pengumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
g. Struktur keluarga : pola komunikasi stuktur kekuasaan, peran
h. Fungsi keluarga : efektif, sosialisasi, kesehatan keluarga
i. Pola istirahat tidur
j. Pemeriksaan fisik anggota keluarga
k. Koping keluarga : stressor dalam keluarga
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Friedman (1999:59), diagnose keperawatan keluarga
merupakan perpanjangan dari diagnosa. Keperawatan terhadap system
keluarga dan merupakan hasil dari pengkajian.
Doengoes (1999) mendefenisikan diagnose keperawatan adalah cara
mengidentifikasi merupakan dan mengatasi kebutuhan pasien serta respon
terhadap masalah actual dan resiko tinggi.
Menentukan prioritas utama masalah:
1. Berdasarkan sifat atau fisikologi masala, pemenuhan masalah sbb:
a. Ancaman keluarga (2)
b. Kurang sehat(3)
c. Krisis (1)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah adalahkemungkinan berhasilnya
mengurangi masalah kesehatan atau mencegah msalah bila
adatindakan tertentu, dengan mudah (2), sebagian (1), tidak dapat di
ubah (0)
3. Referensi masalah untuk dicegah
Adalah sifat dan beratnya masalah keperawatan yang akan terjadi bila
dapat dikurangi atau dicegah, tinggi (3), cukup (2), rendah (1)
4. Munculnya masalah
Segra diatasi (2) masalh dirasakan tetapi perlu segra diatasi (2)
masalah tidak dirasakan (0)
Tabel skoring masalah : skor bobot
Angka tertinggi

No Kriteria Skor Bobot Nilai


1 Sifat 1 2/3x1
- Ancaman 2
- Kurang sehat 3
- Krisis 1
2 Kemungkinan masalah dapat di ubah 2
- Dengan mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0

3 Refensi masalah untuk dicegah 1 2/3x1


- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1 1/2x1
- Masalah berat yang harus diatasi 2
- Masalah dirasakan, tetapi perlu 1
segera d atasi 0
- Masalah tidak dirasakan
C. Intervensi keperawatan
Effendi (1999: 54) mendefenisikan rencana keperawatan kelurga
adalah sekumpulan tindakan padamasalah yang ditentukan pada masalah
yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah
kesehatan dan keperawatan yang telah didefenisikan.
Rencana keperawatan keluarga mencakup tujuan umum dan tujuan
khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan criteria
dan standar yang mengacuh pada penyebab (supryitne, 2004 :49).
Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusahan
tujuan yang berinteraksi pada klien ada 3 perumusan tujuan :
a) Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan
spesifik
b) Tujuan jangka menengah
c) Tujuan jangka panjang (akhir) yang sifatnya umum (mempunyai
tujuan).
contoh intervensi yang dibengkali kepada keperawatan keluarga yaitu.
1. Memberikan dukungan keluarga
2. Mobilisasi keluarga
3. Mempertahankan proses keluarga
4. Dukungan saudara kandung
5. Dukungan orang tua
6. Keterlibatan keluarga dalam merawat klien
7. Promosi intergritas keluarga
8. Konsultasi keluarga dengan tim kesehatan
9. Lakukan medifikasi keluarga
10. Lakukan strategi pembelajaran dalam keluarga
D. Implementasi
Tindakan yang dilakukan perawat terhadap keluarga berdasarkan
perencanaan mengenai diagnose yang telah dibuat sebelumnya.
1. Tindakan keperawatankeluarga mencakup hal-hal dibawaini
a. Member informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong setiap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan perawatan yang cepat
dengan cara:
a. Mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan tindakan
b. Mengeditentifikasi sumber- sumber yang dimiliki keluatga
c. Mengidentifikasi tentang konsekuensi tiap tindakamn
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawatmerawat anggota
keluarga dengan cara:
a. Mendemontrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rmh
c. Mengavasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana cara membuat
lingkungan menjadi sehat dengan cara :
a. Menentukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungandengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk menemukan cara memanfatkan
fasilitaskesehatan yang ada, dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
E. Evaluasi
Sesuai rencanatindakan keperawatan yang teah diberikan lakukan
penilaian untuk menilai keberhasilan.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP cecara operasional

Anda mungkin juga menyukai