id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN APARTEMEN DENGAN PENDEKATAN
DESAIN BIOPHILIK DI JAKARTA SELATAN
commit to user
IV-1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tipe Lajang
Tipe Keluarga
x Terdiri dari satu orang penghuni. x Terdiri dari 2-3
xTerdiri dari 3-5 orang penghuni
orang
penghuni.
x Target pengguna adalah eksekutif
xTarget pengguna adalah keluarga
x Target pengguna
muda yang belum berkeluarga
besar atau sekelompok orang
yang masih memiliki hubungan
adalah pasangan
dengan usia 20-35 tahun
muda, maupun
keluarga, yang terdiri dari:
kelurga kecil yang
- Ayah, seorang kepala rumah
terdiri dari:
tangga dengan pekerjaan
pebisnis atau eksekutif
- Ayah, seorang
pekerja
- Ibu, seorang ibu rumah
kantoran atau
tangga atau seorang wanita
pebisnis
karir
- Ibu, seorang ibu
- Anak, berjumlah 1-2 orang
rumah tangga
dengan umur antara 1-17
atau
tahun
- Anak, seorang
- Pembantu atau seseorang
balita
yang memiliki hubungan
dekat (keluarga) dengan
penghuni
Karakter Tipe Lajang
Karakter Tipe Keluarga
- Aktivitas penghuni di luar
- Aktivitas penghuni di luar apartemen padat
apartemen padat dan serba
- Unit hunian hanya digunakan sebagai tempat
cepat
istirahat dan berkumpul keluarga
- Unit hunian hanya digunakan
- Hunian merupakan cerminan dari tingkat sosial
sebagai tempat istirahat setelah
- Perlunya komunikasi dengan keluarga
seharian bekerja
- Kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas yang tinggi
- Tidak memiliki waktu luang
- Cenderung membawa tamu ke dalam unit hunian
yang banyak untuk mengurus
unit hunian
- Kebutuhan akan efisiensi dan
efektifitas yang tinggi
- Cenderung membawa tamu ke
dalam unit hunian
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
B. Pengunjung Apartemen
Pengunjung apartemen ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tamu
penghuni apartemen yang tidak secara rutin tinggal/datang dalam apartemen dan
pengguna fasilitas umum merupakan pengunjung ataupun penghuni apartemen yang
memiliki
apartemen, seperti ATM Center, jogging track, kolam renang, cafetaria, dan lain
sebagainya. Pengunjung apartemen pada umumnya, yaitu:
x
commit to user
IV-2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Pengelola Apartemen
Pengelola Apartemen dilakukan oleh Manajemen Properti yang meliputi
pemasaran, persyaratan sewa kontrak, penagihan harga sewa, perawatan gedung
dan pelayanan kepada penghuni serta kegiatan administrasi. Berikut ini merupakan
tugas dan tanggungjawab pengelola apartemen:
x
Direktur
Merupakan seseorang yang bertugas sebagai koordinator, komunikator,
pengambil
keputusan,
pemimpin,
pengelola
dan
eksekutor
dalam
HRD
Merupakan seseorang yang bertugas untuk bertanggung jawab mengelola dan
mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan
kualitas sumber daya manusia.
Sales
Merupakan seseorang yang bertugas untuk memasarkan unit apartemen.
Mengatur penawaran dan penjualan mapaun penyewaan terhadap konsumen.
Divisi PR
Merupakan
seseorang
yang
bertugas
untuk
menumbuhkan
dan
maupun
eksternal
dalam
rangka
menanamkan
pengertian,
Divisi Keuangan
commit to user
IV-3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karakter:
- Ambisius, professional dan optimistic
- Produktivitas yang tinggi
commit to user
IV-4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kebiasaan
Gaya hidup
-
Senang berkumpul, berbincang-bincang dengan kerabat atau rekan bisnis
Berdasarkan preseden dan karakter dan gaya hidup yang biasa dimiliki oleh
penguin apartemen, maka fasilitas yang tersedia dalam perencanaan
apartemen ini adalah sebagai berikut:
x
IV-5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
unit hunian yaitu tipe 1 kamar tidur, 2 kamar tidur, 2 kamar tidur deluxe dan 3
kamar tidur.
Dalam segi penyediaan fasilitas, apartemen yang direncanakan ini
bersifat fully serviced dan fully furnished, yaitu semua pelayanan mulai dari
penyediaan perabot, cleaning service, laundry, dan pelayanan (room boy)
telah disediakan oleh pihak apartemen.
4.1.4 Analisis Jumlah Unit yang Direncanakan
Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan jumlah unit hunian yang
akan disediakan pada apartemen yang direncanakan.
Dasar pertimbangan
x
Luas Site
KDB 30%
: 20.000 m2
: 6.000 to
m2user
commit
IV-6
perpustakaan.uns.ac.id
x
x
x
x
digilib.uns.ac.id
KLB 2,5
: 50.000 m2
Ketinggian Bangunan
: 8 lantai
KDH 45%
: 9.000 m2
Kebutuhan Ruang
Perhitungan
: 50.000 m2 : 8 lantai = 6.250 m2
Zona Penunjang
= 2.570 m2
Zona Service
= 1.010 m2
Zona Umum
= 4.096 m2
Zona Pengelola
= 1.608 m2
Setiap lantai memiliki maksimal luas bangunan sebesar 6.250 m2
Koefisien dasar hijau 45 % diterapkan pada level hunian sehingga maksimal
luas bangunan sebesar 2.812 m2
Terdapat 5 level yang diperuntukkan sebagai zona hunian.
Tipe hunian Apartemen terdiri dari 1 BR (45 m2), 2 BR (102,7 m2), 2BR
Deluxe (89,8 m2), 3 BR (195,5m2)
Level 1 terdiri dari tipe 1 BR dan 2 BR
Perhitungan
= 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 2 = 984 m2
1 BR = 984 m2 : 45 m2 = 22 unit
2 BR = 984 m2 : 102,7 m2 = 9 unit
Level 2 terdiri dari tipe 2 BR, 2 BRD dan 3 BR
Perhitungan
= 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 3 = 656 m2
2 BR = 656 m2 : 102,7 m2 = 6 unit
2 BRD = 656 m2 : 89,8 m2 = 7 unit
3 BR = 656 m2 : 195,5 m2 = 4 unit
Level 3 terdiri dari tipe 1 BR dan 2 BR
Perhitungan
= 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 2 = 984 m2
1 BR = 984 m2 : 45 m2 = 22 unit
2 BR = 984 m2 : 102,7 m2 = 9 unit
Level 4 terdiri dari tipe 2 BR, 2 BRD dan 3 BR
Perhitungan
= 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 3 = 656 m2
2 BR = 656 m2 : 102,7 m2 = 6 unit
2 BRD = 656 m2 : 89,8 m2 = 7 unit
3 BR = 656 m2 : 195,5 m2 = 4 unit
Jumlah 1 BR
= 72 unit
Jumlah 2 BR
= 36 unit
Jumlah 2 BR Deluxe = 48 unit
Jumlah 3 BR
= 14 unit
Total Jumlah Unit hunian adalah 170 unit
commit to user
IV-7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengaplikasian
commit to user
IV-8
Koneksi NonVisual dengan
Alam
Stimuli nonritmik
3.
x Holtikultura
x Simulasi digital
suara alam
x Wangi bunga
x Suara burung
x Ventilasi alami
Indikator
IV-9
Analisa
Pola Desain
Bentuk Penerapan
Fungsi
Biophilik
Koneksi Visual x Green wall
x Menurunkan tekanan darah
dengan Alam
dan denyut jantung
x Aliran air
x Meningkatkan ikatan
x Akuarium
mental
x Vegetated roof
x Berdampak positif pada
x Taman
perilaku dan kebahagiaan
2.
1.
No.
Air
Dynamic &
Diffuse Light
5.
6.
4.
Pola Desain
Biophilik
Thermal &
Variasi Aliran
Udara
No.
x Meningkatkan
kenyamanan, kesejahteraan
dan produktivitas
x Berpengaruh positive pada
konsentrasi
x Meningkatkan persepsi
temporal dan alliesthesis
x Mengurangi stress,
meningkatkan perasaan
tenang, menurunkan denyut
jantung dan tekanan darah
x Meningkatkan konsentrasi
dan pemilihan ingatan
x Mengamati hal yang lebih
disukai dan respon
emosional yang positif
Fungsi
x Sinar matahari
x Memberikan dampak
dari berbagai
positif terhadap
sudut
berlangsungnya sistem
sirkadian
x Cahaya matahari
langsung
x Aksen
pencahayaan
x Lampu
x Kontrol
peredupan cahaya
x Pencahayaan
alami
x Bayangan
x Orientasi
bangunan
x HVAC
x Cross ventilation
x Water wall
x Akses visual
terhadap air hujan
x Kolam
Bentuk Penerapan
Indikator
IV-10
Analisa
Koneksi antar
Sistem Alami
10.
x Desain wallpaper
dan karpet
x Mengekspose
struktur&bahan
x Kontur dan
tekstur material
x Mengintegrasikan
penangkap air
hujan dengan
sistem
pengolahan air
Complexity &
Order
9.
7.
x Penggunaan
x Menurunkan tekanan darah
material alami
diastolic
atau material
x Meningkatkan kenyamanan
yang menyerupai
material alami
Analisa
Koneksi
Material
dengan Alam
8.
Fungsi
Pada dasarnya efek terhadap kesehatan
yang ditimbulkan dari pola ini tidak
berdampak besar. Namun penerapan pola
ini akan berpegaruh terhadap citra
bangunan dan suasana yang hendak
diciptakan. Penggunaan bentuk dan pola
biomorphic pun akan berpengaruh
terhadap struktur. Manusia memiliki
kencederungan untuk lebih menyukai
bentuk dan pola alam sehingga
penekanan pola ini dalam desain dirasa
perlu.
Bentuk Penerapan
Pola Desain
Biophilik
Bentuk dan
Pola
Biomorphic
No.
IV-11
x Shelter
x Perlindungan
modular
x Cahaya dan
x Dapat menimbulkan respon
bayangan
bahagia
x Aroma
x Suara dan getaran
x Artwork atau
instalasi
x Material yang
tembus cahaya
x Architectural
x Dapat menimbulkan respon
cantilever
bahagia
x Fasad dengan
bahan transparan
mulai dari lantai
hingga plafon
x Railing dan lantai
yang transparan
Misteri
Risk
13.
14.
Analisa
Indikator
IV-12
Berdasarkan hasil analisa di atas maka terdapat beberapa pola yang tidak menjadi
penekanan dan ada pula yang penerapannya bersamaan dengan pola
lainnya. Pola yang menjadi penekanan pada desain adalah koneksi visual terhadap
alam, koneksi non-visual terhadap alam, stimuli non-ritmik, thermal &
variasi aliran udara, air, bentuk dan pola biomorphic, koneksi material dengan
alam, dan refuge.
11.
Refuge
12.
Fungsi
x Mengurangi stress
x Mengurangi kebosanan,
iritasi, dan kelelahan
x Meningkatkan kenyamanan
dan rasa keamanan
Bentuk Penerapan
x Material
transparan
x Orientasi
bangunan
Pola Desain
Biophilik
Prospect
No.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karakter pengguna
Karakter kegiatan
Pelaku Kegiatan
Individu/eksekutif
muda
Kegiatan
Menerima tamu
Istirahat (membaca, nonton
TV, mendengarkan musik,
duduk bersantai)
Makan/minum
Mandi, cuci tangan,
berwudhu
Ibadah
Bekerja
Tidur
Kebutuhan Ruang
Ruang tamu
Ruang duduk atau balkon
-
Ruang Tidur
Ruang Duduk
Ruang Tidur
commit to user
IV-13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tidak memiliki waktu luang yang banyak untuk mengurus unit hunian
Pelaku Kegiatan
Ayah
Ibu
Anak
Kegiatan
- Masuk
- Menerima tamu
- Istirahat (membaca, nonton
TV, mendengarkan musik,
duduk bersantai)
- Berkumpul dengan keluarga
- Makan/minum
Kebutuhan Ruang
- Ruang Tamu
- Ruang tamu
- Ruang duduk atau balkon
Kamar Mandi
Ruang Tidur
Ruang Kerja
Ruang Tidur
Ruang tamu
Ruang tamu
Ruang duduk atau balkon
Ruang Keluarga
Ruang makan atau pantry
Kamar Mandi
Ruang Tidur
Dapur
Ruang Tidur
Ruang tamu
- Ruang Keluarga
- Ruang makan atau pantry
IV-14
perpustakaan.uns.ac.id
Pembantu
digilib.uns.ac.id
duduk bersantai)
Berkumpul dengan keluarga
Makan/minum
Mandi, cuci tangan, berwudhu
Ibadah
Mengerjakan PR/Belajar
Tidur
Istirahat
Berkumpul dengan keluarga
majikan
Makan/minum
Mandi, cuci tangan, berwudhu
Ibadah
Tidur
Keluar
x
Perlunya komunikasi dengan keluarga
Ukuran dan jumlah ruang lebih besar dibandingkan dengan tipe lajang
digilib.uns.ac.id
Pelaku
Lajang-Lajang
Lajang-Keluarga
KeluargaKeluarga
Kegiatan
Bertegur sapa
Berbincang
Bersantai
Bertegur sapa
Berbincang
Bersantai
Bertegur sapa
Berbincang
Bersantai
Bermain
Kebutuhan Ruang
Ruang Sirkulasi
Ruang komunal
Taman
Ruang Sirkulasi
Ruang komunal
Taman
Ruang Sirkulasi
Ruang komunal
Taman
Taman
Hasil:
Tabel 4. 6 Kebutuhan Ruang pada Zona Hunian
Zona Ruang
Hunian: 1 BR
Hunian: 2 BR
Hunian: 2 BR
Deluxe
Hunian: 3 BR
Jumlah
Ruang
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
Nama Ruang
R. Tamu
R. Tidur
Kamar Mandi
Pantry
R. Makan
R. Kerja
R. Tamu
R. Tidur
Kamar Mandi
Dapur
R. Makan
R. Kerja
Balkon
R. Tamu
R. Tidur
Kamar Mandi
Dapur
R. Makan
R. Kerja
Balkon
R. Tidur Pembantu
R. Mandi Pembantu
R. Tamu
R. Tidur
Kamar Mandi
Dapur
R. Makan
R. Kerja
Balkon
R. Tidur Pembantu
R. Mandi Pembantu
Kriteria
x
x
x
x
Efisien
Efektif
Penggunaan
Material Alami
Akses visual ke alam
commit to user
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Zona Penunjang
Zona penunjang pada apartemen ini dikategorikan ke dalam 5 bagian yaitu,
fasilitas kesehatan, olahraga, pemenuh kebutuhan sehari-hari, foodcourt dan
ruang terbuka hijau. Berikut ini merupakan analisis kegiatan pada zona
penunjang
1. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas pada apartemen ini berupa medical center dimana fasilitas ini melayani
pemeriksaan kesehatan dan pembelian obat bagi penghuni apartemen maupun
pengunjung apartemen.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Kesehatan
Tabel 4. 7 Analisa Kegiatan pada Fasilitas Kesehatan
Kegiatan Penunjang
Pelaku
Kebutuhan Ruang
Kesehatan
Registrasi
Menunggu
Pemeriksaan kesehatan
Administrasi
Pembelian obat
Lavatory
Receptionist, Pasien
Umum
Dokter, Pasien
Karyawan, umum
Karyawan, umum
Dokter, karyawan, umum
R. Receptionist
R.Tunggu
R. Periksa
R. Administrasi
R. Apotek
Toilet
commit to user
IV-17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Membutuhkan
suasana
yang
dapat
menenangkan
dan
memberi
2. Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga terbagi menjadi beberapa bagian yaitu kegiatan renang,
fitness, futsal, tenis dan jogging track. Berikut ini merupakan analisa kegiatan
pada fasilitas olahraga.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Olahraga
Tabel 4. 8 Analisa Kegiatan pada Fasilitas Olahraga
Pelaku
Penghuni/Pengunjung
Penghuni/Pengunjung
Karyawan
Umum
Karyawan,
Penghuni/Pengunjung
Kebutuhan Ruang
Kolam Renang
R. Ganti/Loker
Gudang
Toilet/kamar mandi
R. Administrasi
Fitness
Center
Training/Fitness
Ganti Pakaian
Penyimpanan
Lavatory
Administrasi
Penghuni/Pengunjung
Penghuni/Pengunjung
Karyawan
Umum
Karyawan,
Penghuni/Pengunjung
R. Fitness
R. Ganti/Loker
Gudang
Toilet/kamar mandi
R. Administrasi
Futsal/Tenis
Bermain Futsal
Bermain Tenis
Ganti Pakaian
Penyimpanan
Lavatory
Administrasi
Lapangan Futsal
Lapangan tenis
R.Ganti/Loker
Gudang
Toilet/kamar mandi
R. Administrasi
Jogging track
Jogging
Istirahat
Penghuni/Pengunjung
Penghuni/Pengunjung
Penghuni/Pengunjung
Karyawan
Umum
Karyawan,
Penghuni/Pengunjung
Umum
Umum
Jogging track
R. duduk outdoor
commit to user
IV-18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pelaku
Penghuni/Pengunjung
Penghuni/Pengunjung
Kebutuhan Ruang
Playground
R. tunggu
Kenyamanan dan keamaan menjadi hal yang penting bagi ruang ini
mengingat sebagian besar pengguna merupakan anak-anak usia dini
commit to user
IV-20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan Penunjang
Kebutuhan Sehari-hari
Minimarket
Jual Beli
/Swalayan
Membayar
Loading barang
Penyimpanan
Lavatory
Istirahat
Laundry
Mencuci
Menyetrika
Menjemur
Penyimpanan
Lavatory
ATM
Pengambilan
uang
Retail
Ibadah
Jual Beli
Penyimpanan
Loading barang
Lavatory
Berwudhu
Menaruh sepatu
Sholat
Lavatory
Penyimpanan
Pelaku
Kebutuhan Ruang
Karyawan, Umum
Karyawan, Umum
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Umum
R. Display
R. Kasir
Loading dock
Gudang
Toilet
R. Karyawan/Loker
R. Cuci
R. Setrika
R. Menjemur
R. Penyimpanan/Loker
Toilet
R. Counter
Karyawan, umum
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Umum
Umum
R. Display
Gudang
Loading dock
Toilet
R. wudhu
Rak
Sepatu/
barang
Musholla
Toilet
Gudang
Umum
Umum
Karyawan
penitipan
commit to user
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Fasilitas Foodcourt
Fasilitas foodcourt terdiri dari restaurant dan café. Berikut ini merupakan
analisa kegiatan yang terdapat pada fasilitas foodcourt.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Foodcourt
commit to user
IV-22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pelaku
Karyawan, umum
Karyawan, umum
Penampil
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan, umum
Karyawan
Umum
Kebutuhan Ruang
Bar/Ruang makan
Kasir
Panggung
Dapur
Ruang persiapan
Gudang
R. Istirahat
R. Loker
Toilet
R. Administrasi
Musholla
x
Membutuhkan suasana yang nyaman dan tenang
Kesan terbuka dan menyatu dengan alam cocok untuk diterapkan dalam
konsep ruang foodcourt, selain untuk menciptakan efek relaks dan segar,
hal ini dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung
IV-23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penyediaan Ruang
- Taman RT
- Roof Garden
-
Playground
Holtikultur
Sifat RTH
- Privat
- Semi
Publik
- Publik
- Publik
Kegiatan
Bersantai
Interaksi sosial
Rekreasi/Interaksi
sosial/Bermain
Edukasi
(Menanam)
Pelaku
Penghuni/Pengunjung
Penghuni
Penghuni/Pengujung
Penghuni
C. Zona Pengelola
a. Analisa Kegiatan pada Zona Pengelola
Tabel 4. 13 Analisa Kegiatan Pengelola Apartemen
Kegiatan Pengelola
Melaksanakan Pekerjaan
Pelaku
Direktur
Div. Operasional
Manage Building
HRD
Sales
Divisi Keuangan
\Divisi PR
Semua Karyawan
Semua Karyawan
Semua Karyawan
Semua Karyawan
Semua Karyawan
Semua Karyawan
Semua Karyawan
Semua Karyawan
Menerima Tamu
Penyimpanan pribadi
Rapat Koordinasi
Makan/Minum
Istirahat
Fotocopy
Ibadah
Lavatory
Kebutuhan Ruang
R. Direktur
dan R. Staff operasional dan manage
building
R. Staff HRD
R. Staff Sales
R. Staff Keuangan
R. Staff PR
R. Tamu
R. Loker
R. Rapat
Pantry
R. Istirahat
R. Fotocopy
Musholla
Toilet
b. Alur Kegiatan
commit to user
IV-24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemisah antar ruangan dibuat semi terbuka sesuai dengan jenis pekerjaan
D. Zona Umum
Zona umum merupakan zona yang dipergunakan untuk pelayanan umum. Zona
ini bersifat public sehingga dapat diakses oleh siapapun baik penghuni,
pengunjung maupun pengelola. Berikut ini merupakan analisa kegiatan yang
terdapat pada zona service.
abel 4. 14 Analisa Kegiatan Zona Umum
Kegiatan
Datang
Parkir
Informasi
Sirkulasi
Duduk/ Menunggu
Lavatory
Pulang
Pelaku
Penghuni, pengunjung,
pegelola
Penghuni
Pengunjung
Pengelola
Pengunjung, Pengelola
Penghuni, pengunjung,
pengelola
Penghuni, pengunjung,
pengelola
Penghuni, pengunjung,
pengelola
Penghuni, pengunjung,
pengelola
Kebutuhan Ruang
Entrance
Front Office
R. Parkir penghuni
R. Parkir pengelola
R. Parkir tamu
R. Informasi
Lobby, hall, koridor
Lounge
Lavatory
Exit
Kegiatan Service
Pelaku
Kebutuhan Ruang
Memeriksa tanki bahan bakar
Teknisi
R. tanki bahan bakar
Memerikasa tanki air
Mekanikal
dan R. tanki air bersih
bersih/kotor
Elektrikal
Menjalankan pompa
R. Pompa
Water treatment
R. water treatment
Menjalankan genset
R. genset
Memeriksa transformator
R. Transformator
Melakukan control terhadap commit to user
R. Kontrol
utilitas
IV-25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Memeriksa panel
Maintainance
Istirahat
Rapat
Pengiriman barang
Lavatory
Mengontrol dan menjaga
keamanan
Tidur
Lavatory
Petugas
keamanan
R. Panel
R. Maintainance, bengkel kerja
R. istirahat, cafeteria
R. engineer, house keeper
Loading dock, parkir mobil dan
motor
Toilet
R. Jaga
R. Tidur
Toilet
E. Zona Service
Zona service merupakan zona yang dipergunakan untuk ruang-ruang penunjang
dalam menjalankan fungsi apartemen. Ruang service hanya dapat diakses oleh
karyawan, tidak dapat diakses secara umum oleh penghuni maupun pengunjung
tanpa izin pengelola. Berikut ini merupakan analisa kegiatan yang terdapat pada
zona service.
a. Analisa Kegiatan pada Zona Service
Kegiata pada zona service yang berisi keterangan mengenai kegiatan service,
pelaku dan kebutuhan ruang dapat dilihat pada (Tabel 4.15)
b. Alur Kegiatan pada Area Service
Alur kegiatan pada area service dapat dilihat pada (Gambar 4.11)
c. Kebutuhan Suasana Ruang
x
IV-26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TS : Time Saver Standart for Building Type (Joseph de Chiara dan John
Callender), dan
Besaran flow gerak sebagai berikut (Sumber: Time Saver Standart of Building
Type, 2nd Edition)
5% - 10%
: Standart minimum
20%
30%
40%
: Tututan kenyamanan psikologis
50%
70-100%
Flow gerak yang sering digunakan yakni flow gerak sebesar 20% yang
diterapkan pada setiap unit hunian. Sedangkan ruang-ruang lainnya
menggunakan flow sebesar 30% sesuai dengan tuntutan kenyaman fisik.
commit to user
IV-27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis
a. Unit Hunian
Tabel 4. 16 Analisa Besaran Ruang Hunian
Nama
Ruang
Sumber
Kapasitas
R. Tidur
DA
2 orang
R. Tamu
DA
4 orang
Kamar
Mandi
DA
1 orang
Pantry
dan
Ruang
Makan
4 orang
Ruang
Kerja
Luas Tipe 1 BR
1 orang
Perhitungan Luas
1 BR
1 double bed 1,8 x 2 = 2,7 m2
2 beside table 0,5 x 0,4 x 2 = 4 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2
Luas furniture: 8,13 m2
Flow gerak 20% x 8,13 m2 = 0,2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 2 = 3.5 m2
1 sofa 2 x 0,8 = 1,6 m2
1 coffe table 0,5 x 0,4 = 0,2 m2
1 meja TV 0,66 x 1,5 = 0,99 m2
Luas furniture: 2,8 m2
Flow gerak 20% x 2,8 m2 = 0.56 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2
1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2
1 shower 1 x 1 = 1 m2
Luas furniture: 1,74
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
1 meja makan 0,8 x 1,8 = 1,44
2 kursi makan 2 x 0,6 x 0,58 = 0,7
1 Kompor 0,59 x 0,6 = 0,35 m2
1 bak cuci piring 0,6 x 1 = 0,6 m2
1 kulkas 1 x 0,8 x 0,75 = 0,6 m2
1 lemari simpan 1 x 0,5 x 1,25 = 0,63 m2
Luas furniture: 4,32 m2
Flow gerak 30% x 4,32 m2 = 1,3 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
Total
10 m2
9,5 m2
4,25 m2
14,3 m2
4 m2
45 m2
2 BR
Nama
Ruang
R. Tidur
Sumber
DA
Kapasitas
2 orang
Perhitungan Luas
1 double bed 1,35 x 2 = 2,7 m2
2 beside table 0,5 x 0,4 x 2 = 4 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2
Luas furniture: 8,13 m2
Flow gerak 20% x 8,13 m2 = 0,2
commit
to user
Jarak
personal
1,3 dengan kapasitas 2
Total
20 m2
IV-28
perpustakaan.uns.ac.id
R. Tidur 2
digilib.uns.ac.id
1 orang
R. Tamu
DA
4 orang
Kamar
Mandi
DA
1 orang
Kamar
Mandi 2
DA
1 orang
Pantry
dan
Ruang
Makan
5 orang
Balkon
3 orang
R. Kerja
1 orang
10 m2
13 m2
6 m2
5 m2
15 m2
10 m2
9 m2
commit to user
IV-29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102,7m2
Luas Tipe 2 BR
Nama
Ruang
R. Tidur
Sumber
DA
R. Tidur 2
Kapasitas
2 orang
1 orang
R. Tamu
DA
4 orang
Kamar
Mandi
DA
1 orang
Kamar
Mandi 2
DA
1 orang
Kamar
Pembantu
DA
1 orang
Kamar
Mandi
Pembantu
DA
1 orang
Pantry
5 orang
2 BR DELUXE
Perhitungan Luas
1 double bed 1,35 x 2 = 2,7 m2
2 beside table 0,5 x 0,4 x 2 = 4 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2
Luas furniture: 8,13 m2
Flow gerak 20% x 8,13 m2 = 0,2
Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 2 = 10,6 m2
1 single bed 1,00 x 2 = 2 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2
Luas furniture: 3,43 m2
Flow gerak 20% x 3,43 m2 = 0,68 m2
Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
1 sofa 2 x 0,8 = 1,6 m2
1 coffe table 0,5 x 0,4 = 0,2 m2
1 meja TV 0,66 x 1,5 = 0,99 m2
Luas furniture: 2,8 m2
Flow gerak 20% x 2,8 m2 = 0.56 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2
1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2
1 shower 1 x 1 = 1 m2
1 bathup 0,7 x 1,6 = 1,12
Luas furniture: 2,86
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2
1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2
1 shower 1 x 1 = 1 m2
Luas furniture: 1,74
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
1 single bed 0,9 x 2 = 1,8 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
Luas furniture: 2,55 m2
Flow gerak 20% x 2,55 m2 = 0,51 m2
Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 1
orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2
1 bak 0,8 x 0,8 = 0,64 m2
Luas furniture: 1,03
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
commit to user
1 meja makan 0,8 x 1,8 = 1,44 m2
Total
20 m2
10 m2
13 m2
6 m2
5 m2
9 m2
4 m2
15 m2
IV-30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan
Ruang
Makan
Balkon
3 orang
R. Kerja
1 orang
10 m2
9 m2
89,8 m2
Sumber
DA
Kapasitas
2 orang
R. Tidur 2
1 orang
R. Tidur 3
1 orang
R. Tamu
DA
4 orang
Perhitungan Luas
1 double bed 1,35 x 2 = 2,7 m2
2 beside table 0,5 x 0,4 x 2 = 4 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2
Luas furniture: 8,13 m2
Flow gerak 20% x 8,13 m2 = 0,2
Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 2 = 10,6 m2
1 single bed 1,00 x 2 = 2 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2
Luas furniture: 3,43 m2
Flow gerak 20% x 3,43 m2 = 0,68 m2
Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
1 single bed 1,00 x 2 = 2 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2
Luas furniture: 3,43 m2
Flow gerak 20% x 3,43 m2 = 0,68 m2
Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
1 sofa 2 x 0,8 = 1,6 m2
1 coffe table 0,5 x 0,4 = 0,2 m2
1 meja TV 0,66 x 1,5 = 0,99 m2
Luas furniture: 2,8 m2
commit
to user
Flow
gerak
20% x 2,8 m2 = 0.56 m2
Total
20 m2
12 m2
12 m2
18 m2
IV-31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kamar
Mandi
DA
1 orang
Kamar
Mandi 2
DA
1 orang
Kamar
Pembantu
DA
1 orang
Kamar
Mandi
Pembantu
DA
1 orang
Pantry
dan
Ruang
Makan
7 orang
Teras
2 orang
Balkon
5 orang
R. Kerja
2 orang
Luas Tipe 3 BR
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
commit to user
6 m2
4,3 m2
9 m2
4 m2
30 m2
27 m2
5,3 m2
7,5 m2
195,5m2
IV-32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Unit Penunjang
Tabel 4. 17 Analisa Besaran Ruang Zona Penunjang
Nama
Ruang
Bar
Sumber
DA
Kapasitas
10 orang
R. Makan
100 orang
Kasir
2 orang
Dapur
DA
10 orang
(kapasitas
100-200
porsi
makanan)
Gudang
DA
2 orang
R.
Administr
asi
DA
4 orang
R. Ganti
Pria
DA
7 orang
R. Ganti
DA
5 orang
Perhitungan Luas
Restaurant
10 kursi 10 x 0,6 x 0,55 = 3,3 m2
1 meja panjang 0,6 x 10 = 6 m2
2 rak minum 2 x 0,6 x 1,25 = 1,5 m2
Luas furniture: 10,8 m2
Flow gerak 30% x 10,8 m2 = 0,3
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 10
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 10 = 17,6 m2
70 kursi makan 70 x 0,6 x 0,55 = 23 m2
10 meja makan 10 x 1 x 1 = 10 m2
14 meja makan 14 x 2,5 x 1= 35 m2
Luas furniture: 68 m2
Flow gerak 40% x 68 m2 = 27 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 100
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 100 = 5,3 m2
1 meja 0,9 x 1,5 = 1,35 m2
1 kursi 1 x 0,6 x 0,55 = 0,33 m2
Luas furniture: 1,65 m2
Flow gerak 20% x 1,65 m2 = 0,33 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
Panci pemasak
Kuali 80 L
Area kerja
Fleming stove
Oven 2 muka dengan lemari penghangat
Panggangan
2 baris meja bumbu
Bak cuci
Gudang makanan
4 rak simpan 4 x 0,6 x 1,25 = 3 m2
Luas furniture: 3
Flow gerak 30% x 3 m2 = 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
2 meja 2 x 0,9 x 1,5 = 2,7 m2
4 kursi 4 x 0,6 x 0,55 =1,3 m2
2 lemari 2 x 1,25 x 0,6 = 1,5 m2
Luas furniture: 5,5 m2
Flow gerak 30% x 5,5 m2 = 1,65 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
7 loker 7 x 0,6 x 1,5 = 6,3 m2
Luas furniture: 6,3 m2
Flow gerak 20% x 6,3 m2 = 1,26 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 7
orang
= 3,14
x 0,75 x 0,75 x 7 = 12 m2
commit
to user
5 loker 5 x 0,6 x 1,5 = 4,5 m2
Total
28 m2
270 m2
8 m2
30 m2
9,5 m2
14 m2
19,5 m2
14 m2
IV-33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wanita
Panggung
Asumsi
5 orang
R.
Persiapan
Asumsi
7 orang
Sumber
Kapasitas
DA
6 orang
R.
Audience
100 orang
R.
Persiapan
10 orang
Gudang
DA
12 m2
386 m2
Luas Restaurant
Nama
Ruang
Panggung
9 m2
2 orang
Hall
100 orang
Toilet
Wanita
2 orang
Toilet Pria
2 orang
R. Serbaguna
Perhitungan Luas
6 kursi 6 x 0,6 x 0,55 = 2 m2
2 meja panjang 2x 0,6 x 10 = 12 m2
Luas furniture: 14 m2
Flow gerak 30% x 14 m2 = 4,2 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 6
orang = 3,14 x 0, 5 x 0, 5 x 6 = 4,5 m2
100 kursi 100x 0,6 x 0,55 = 33 m2
Luas furniture: 33 m2
Flow gerak 30% x 33 m2 = 9,9 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 100
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 100 = 176 m2
1 meja 0,9 x 1,5 = 1,35 m2
1 kursi 1 x 0,6 x 0,55 = 0,33 m2
Luas furniture: 1,65 m2
Flow gerak 20% x 1,65 m2 = 0,33 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 10
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 10 = 17,6 m2
4 rak simpan 4 x 0,6 x 1,25 = 3 m2
Luas furniture: 3
Flow gerak 30% x 3 m2 = 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 100
orang = 3,14 x 0,5 x 0,5 x 100 = 76,5 m2
2 wastafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2
2 closet 2 x 0,6 x 0,65 = 0,78 m2
2 bak 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2
Luas furniture: 2,2 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
2 wastafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2
2 closet 2 x 0,6 x 0,65 = 0,78 m2
2 bak 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2
commit to user
2 urinoir 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78
Total
22 m2
118 m2
20 m2
9,5 m2
76,5 m2
9 m2
9 m2
IV-34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Luas furniture: 3 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
264 m2
Luas R. Serbaguna
Nama
Ruang
Kolam
Renang
Sumber
Kolam Renang
Kapasitas
Perhitungan Luas
Total
DA
40 orang
636 m2
Kamar
mandi
wanita
4 orang
Kamar
mandi Pria
4 orang
R.
Administra
si
DA
2 orang
R. Pompa
Reservoir
2 orang
R. Water
treatment
2 orang
Gudang
2 orang
108 m2
84 m2
10 m2
16 m2
24 m2
10 m2
IV-35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber
Kapasitas
DA
20 orang
R. Ganti
Wanita
4 orang
R. Ganti
Pria
4 orang
Kamar
mandi
wanita
4 orang
Kamar
mandi Pria
4 orang
R.
Administra
si
DA
Gudang
2 orang
2 orang
Fitness Area
Perhitungan Luas
Standar ruang fitness untuk 12 orang
sebesar 40 m2
4 loker 4 x 0,6 x 1,5 = 3,6 m2
Luas furniture: 3,6 m2
Flow gerak 30% x 3,6 m2 = 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
4 loker 4 x 0,6 x 1,5 = 3,6 m2
Luas furniture: 3,6 m2
Flow gerak 30% x 3,6 m2 = 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
2 closet 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78 m2
4 shower 4 x 1 x 1 = 4 m2
2 bak mandi 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2
2 westafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2
Luas furniture: 6,2 m2
Flow gerak 20% x 6,2 m2 = 1,24 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
2 closet 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78 m2
4 shower 4 x 1 x 1 = 4 m2
2 bak mandi 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2
2 westafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2
2 urinoir 2 x 0,6 x 0,65 = 0,78 m2
Luas furniture: 6,2 m2
Flow gerak 20% x 6,2 m2 = 1,24 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
1 meja 1 x 0,9 x 1,5 = 1,35 m2
3 kursi 3 x 0,6 x 0,55 = 1 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2
Luas furniture: 3 m2
Flow gerak 30% x 3 m2 = 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
4 rak penyimpanan 4 x 0,6 x 1,25 = 3 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
Total
78 m2
17,6 m2
17,6 m2
15 m2
15 m2
10 m2
10 m2
156 m2
Nama
Sumber
Ruang
Lapangan
10 orang
futsal
Luas Lapangan Tenis dan Futsal
commit to user
Total
375 m2
375 m2
IV-36
perpustakaan.uns.ac.id
Nama
Ruang
Playground
digilib.uns.ac.id
Sumber
Kapasitas
Asumsi
30 orang
Sumber
Kapasitas
Asumsi
4 orang
Sumber
Kapasitas
DA
10 orang
Playground
Perhitungan Luas
2 balance beam 2 x 1,8 x 6 = 21,6 m2
1 unit swings (set of 3) 1 x 7,5 x 10,5 =
78,7 m2
1 unit circular travelling ring 7,5 x 7,5 =
56,2 m2
1 perosotan 1 x 0,6 x 2 = 1,2 m2
Luas furniture: 158 m2
Flow gerak 50% x 158 m2 = 79 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 30
orang = 3,14 x 1 x 1 x 30 = 94 m2
Total
330 m2
ATM
Nama
Ruang
Counter
ATM
Nama
Ruang
R. Display
R. Kasir
2 orang
R. Loker
4 orang
R.
Administra
si
DA
Gudang
2 orang
2 orang
Perhitungan Luas
Total
22 m2
63 m2
8,5 m2
17,6 m2
10 m2
10 m2
104 m2
Luas Minimarket
Nama
Ruang
Musholla
Total
Sumber
Kapasitas
DA
10 orang
Musholla
Perhitungan Luas
200
sajadah
200 x 0,75 x 1,1 = 8,25 m2
commit
to user
2 lemari 2 x 1,25 x 0,6 = 1,5
Total
20 m2
IV-37
perpustakaan.uns.ac.id
R. Wudhu
Pria
R. Wudhu
Wanita
Gudang +
Rak Sepatu
digilib.uns.ac.id
10 orang
10 orang
2 orang
7,85 m2
7,85 m2
10 m2
45.7 m2
Luas Musholla
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Nama
Ruang
R.
Pimpinan
Front
Office
Sumber
Kapasitas
DA
3 orang
R.
Informasi
2 orang
R. Lobby
10 orang
Lounge
15 orang
Toilet
wanita
4 orang
Toilet Pria
4 orang
Perhitungan Luas
Total
10,5 m2
32 m2
53 m2
15 m2
15 m2
IV-38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Parkir
Penghuni
Parkir
Pengunjung
Parkir
Pengelola
176 orang
100 orang
63 mobil 63 x 5 x 3 = 945 m2
30 orang
7 mobil 7 x 5 x 3 = 105 m2
23 motor 23 x 1 x 1,5 = 34,5 m2
Flow gerak 80 % x 139,5 = 112 m2
251,5
m2
Parkir
Motor
Luas Ruang Umum
80 orang
120 m2
2.640
m2
945 m2
4.096m2
Nama
Ruang
R. Tanki
bahan
bakar
Sumber
Kapasitas
DA
2 orang
R. Tanki air
bersih
2 orang
R. tanki air
kotor
2 orang
R. Pompa
reservoir
2 orang
R. Water
treatment
2 orang
AHU
Room
2 orang
R. Genset
2 orang
Tempat
Sampah
2 orang
R. Boiler
2 orang
R. STP
2 orang
Perhitungan Luas
Total
24 m2
24 m2
24 m2
24 m2
22 m2
15 m2
24 m2
15 m2
18 m2
18 m2
IV-39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Water
Chiller
2 orang
R. pipa
1 orang
R. PABX
4 orang
R.
Transforato
r
R. Kontrol
2 orang
R. Panel
2 orang
R.
Maintance
10 orang
Cafetaria
30 orang
R. Engineer
20 orang
2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
1 unit alat water chiller asumsi 9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
5 buah pipa 3” asumsi 0,5 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
2 meja 2 x 0,9 x 1,5 = 2,7 m2
4 kursi 4 x 0,6 x 0,55 = 1,32 m2
Luas furniture: 4 m2
Flow gerak 30% x 4 m2 = 1,2 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 12,56 m2
Transformator asumsi 0,6 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
1 unit mesin control 0,6 x 2 = 1,2 m2
2 kursi 2 x 0,6 x0,55 = 0,66 m2
1 meja 1 x 0,9 x 1,5 = 1,35 m2
1 lemari 1 x 1,25 x 0,6 = 0,75 m2
Luas furniture: 4 m2
Flow gerak 30% x 4 m2 = 1,2 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
Panel listrik 2 x 0,6 x 0,4 = 0,48 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
2 rak 2 x 0,6 x 1,25 = 1,5 m2
2 meja 2 x 0,9 x 1,2 = 2,16 m2
4 bangku panjang 4 x 1,2 x 0,4 = 1,92 m2
Luas furniture: 5,5 m2
Flow gerak 30% x 5,5 m2= 1,65 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 10
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 10 = 17,7 m2
1 meja panjang 0,9 x 3 = 2,7 m2 m2
8 meja makan 8 x 0,8 x 1,3 = 8,32
32 kursi 32 x 0,6 x 0,55 = 10,56 m2
2 wastafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,67 m2
Luas furniture: 22 m2
Flow gerak 40% x 22 m2 = 8,8 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 30
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 30 = 52 m2
20 unit loker 20 x 0,5 x 1,5 = 15 m2
2 meja kopi 2 x 0,5 x 0,4 = 0,4 m2
2 sofa 2 x 2 x 0,8 = 3,2 m2
5 kursi 5 x 0,55 x 0,6 = 1,65 m2
1 kulkas 1 x 1 x 0,75 = 0,75 m2
1 kompor 1 x 1,5 x 0,5 = 0,75 m2
Luas furniture: 22 m2
Flow gerak 30% x 22 m2= 6,6 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 20
commit
to user
orang
= 3,14
x 0,75 x 0,75 x 20 = 35 m2
15 m2
3,6 m2
18 m2
6,6 m2
11,5 m2
7 m2
25 m2
82 m2
63 m2
IV-40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
R. House
keeper
20 orang
Loading
dock
Gudang
alat
Gudang
bahan
bakar
Gudang
umum
6 orang
63 m2
270 m2
4 orang
50 m2
4 orang
50 m2
4 orang
50 m2
R. Jaga
2 orang
R. Tidur
2 orang
Toilet
2 orang
Laundry
4 orang
Keamanan
3 kursi 3 x 0,6 x 0,55 = 0,99 m2
1 meja 0,9 x 1,5 = 1,35 m2
Luas furniture: 2,34 m2
Flow gerak 30% x 2, 34 m2 = 0,7 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 2 = 3,5 m2
1 lemari 1 x 1,25 x 0,6 = 0,75 m2
2 tempat tidur 2 x 0,9 x 2 = 3,6 m2
Luas furniture: 4,35 m2
Flow gerak 20% x 4, 35 m2 = 0,8 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 2 = 3,5 m2
2 closet 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78 m2
2 bak mandi 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2
2 westafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2
Luas furniture: 2,2 m2
Flow gerak 30% x 2,2 m2 = 0,66 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 2
orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 2 = 3,5 m2
House keeping
6 kursi 6 x 0,55 x 0,6 = 1,98 m2
1 meja 0,9 x 4,3 = 3,9 m2
3 meja panjang 3 x 0,9 x 1,2 = 3,24 m2
10 mesin cuci 10 x 1 x 1,1 = 11 m2
4 mesin pengering 4 x 1 x 1,8 = 7,2 m2
1 setrika mesin 1,35 x 5,4 = 7,29 m2
1 tempat setrika 2,4 x 1,54 = 3,7 m2
Luas furniture: 38,31 m2
Flow gerak 30% x 41,5 m2 = 12,4 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4
commit
to user
orang
= 3,14
x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
6,5 m2
9 m2
6 m2
42 m2
IV-41
perpustakaan.uns.ac.id
Toilet
digilib.uns.ac.id
2 orang
6 m2
1.010m2
Nama
Ruang
Sumber
Kapasitas
Sumber
Direktur
General
Manager
Sekretaris
R. Tamu
Nama
Ruang
R. Manager
1 orang
Perhitungan Luas
Total
20 m2
20 m2
10,5 m2
63,5 m2
Total
9 m2
IV-42
perpustakaan.uns.ac.id
R. Staff
Nama
Ruang
R. Manager
8 orang
Sumber
8 orang
Sumber
Kapasitas
1 orang
R. Staff
Nama
Ruang
R. Manager
Kapasitas
1 orang
R. Staff
Nama
Ruang
R. Manager
digilib.uns.ac.id
8 orang
Sumber
Kapasitas
1 orang
63,5 m2
Total
9 m2
63,5 m2
Total
9 m2
63,5 m2
Total
9 m2
IV-43
perpustakaan.uns.ac.id
R. Staff
Nama
Ruang
R. Manager
8 orang
Sumber
Kapasitas
1 orang
R. Staff
Nama
Ruang
R. Tamu
digilib.uns.ac.id
8 orang
Sumber
Kapasitas
6 orang
R. Loker
R. Rapat
30 orang
16 orang
Pantry
2 orang
63,5 m2
Total
9 m2
63,5 m2
Total
37 m2
27 m2
52,5 m2
12,5 m2
IV-44
perpustakaan.uns.ac.id
R.
Fotocopy
Musholla
digilib.uns.ac.id
2 orang
DA
10 orang
Toilet
wanita
4 orang
Toilet Pria
4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
1 mesin fotocopy 1 x 1,2 x 0,6 = 0,12 m2
2 rak 2 x 0,6 x 1,5 = 1,8 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1,3 x 1,3 x 2 = 10,6 m2
200 sajadah 200 x 0,75 x 1,1 = 8,25 m2
2 lemari 2 x 1,25 x 0,6 = 1,5
Luas furniture: 9,75
Flow gerak 20 % x 9,75 m2 = 1,95 m2
Jarak personal 0,5 dengan kapasitas 10
orang = 3,14 x 0,5 x 0,5 x 10 = 7,85 m2
4 closet 4 x 0,65 x 0,6 = 1,56 m2
4 westafel 4 x 0,65 x 0,55 = 1,43 m2
Luas furniture: 2,2 m2
Flow gerak 20% x 2,2 m2 = 0,44 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 12,56 m2
4 closet 4 x 0,65 x 0,6 = 1,56 m2
3 westafel 3 x 0,65 x 0,55 = 1,7 m2
4 urinoir 4 x 0,6 x 0,65 = 1,56 m2
Luas furniture: 5 m2
Flow gerak 20% x 5 m2 = 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 12,56 m2
12,5 m2
20 m2
27 m2
27 m2
1.698
m2
Berikut ini merupakan rekapitulasi kebutuhan luas dari zona-zona yang terdapat pada
apartemen (Tabel 4.21)
Tabel 4. 21 Rekapitulasi Analisa Besaran Ruang
Kebutuhan Ruang
Zona Hunian
Zona Penunjang
Zona Umum
Zona Pengelola
Zona Service
Total
Sirkulasi 30%
Total
Luas Ruang
13.887 m2
2.570 m2
4.096 m2
1.698 m2
1.010 m2
23.261 m2
6978 m2
30.239 m2
digilib.uns.ac.id
a. Zona Hunian
to user
IV-46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kesesuaian dengan tata guna lahan yang diperuntukkan bagi kawasan hunian
vertikal
Memiliki orientasi view dan lingkungan yang baik, aman dan nyaman
Dalam pemilihan site ini terdapat 3 alternatif site (Tabel 4.22), Alternatif site
terpilih, antara lain:
Tabel 4. 22 Alternatif Site
Alternatif
Site
Eksisting
2
3
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Peruntukkan Lahan
commit to user
IV-47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Alternatif
Site 1
3
Alternatif
Site 2
3
Alternatif
Site 3
1
3
3
3
2
3
3
2
1
1
1
3
2
3
3
2
20
12
18
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Tinggi
3 : Sangat Tinggi
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Dari hasil analisis di atas (Tabel 4.23), site yang terpilih menjadi lokasi site
Apartemen dengan pendekataran Desain Biophilik adalah site alternatif 1 yang
berada di Jl. Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan.
4.2.5 Eksisting Site Terpilih
a. Site terletak di Jl. Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan.
b. Bentuk site berupa persegi panjang dan memiliki luas site sebesar 2 hektar
dengan
bentuk dan ukuran sebagai berikut (Gambar 4.20)
c. Lingkungan sekitar site berupa perkantoran, apartemen dan pemukiman warga
d. Lokasi sangat strategis, memiliki pencapaian yang mudah
e. Terletak di perempatan jalan sehingga memiliki 2 akses jalan
f. Batas-batas site terpilih:
g.
Batas Utara
: Apartemen
Batas Timur
: Pemukiman Warga
Batas Barat
: South Quarter
Peraturan Bangunan
x
digilib.uns.ac.id
: 30%
: 2,5
Ketinggian Bangunan
: 8 lantai
: 45%
: 40
Letak ME diusahakan mudah dicapai dan terlihat jelas bagi penghuni maupun
pengunjung
x
Letak ME berada dekat dengan jalur kendaraan umum
IV-49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Alternatif 4
Pencapaian melalui
H Naseri (3,5m, 1
utara tapak
jalur)
Jalan Besar
memiliki akses
sisinya merupakan
sisinya merupakan
langsung ke Jl. TB
pemukiman warga
pemukiman warga
Kondisi jalan sepi
Simatupang
Kondisi jalan cukup
ramai
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Lokasi site dikelilingi oleh 4 jalan yaitu, Jl. Lebak Bulus 1, Jl. Kaimun Jaya, Jl.
H
Naseri dan jalan pemukiman warga. Jl. Lebak Bulus 1 merupakan jalan utama yang
memiliki lebar jalan 15 m dan merupakan jalan yang akan mengalami pengembangan
menurut RDTR Jakarta Selatan. Jalan ini cukup ramai dilalui dan menjadi alternatif
ketika terjadi kemacetan pada Jl. TB Simatupang. Jl. Kaimun Jaya merupakan jalan
yang berada di sisi barat tapak dengan lebar 6 m. Jalan ini cukup ramai dilalui
karena
memiliki akses langsung menuju Jl. TB Simatupang. Jl.H Naseri merupakan jalan
yang berada di tengah tengah pemukiman warga sehingga jalan ini cukup sempit dan
cenderung sepi. Pada perancangan Apartemen, pencapaian menuju bangunan
dibedakan menjadi:
a. Pencapaian pengguna yang berjalan kaki
b. Pencapaian pengguna yang menggunakan kendaraan pribadi, pengelola dan
servis
commit to user
IV-50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pada sisi barat, view pada ketinggian 5m merupakan area residential dari
South Quarter. Namun, pada ketinggian diatas 10m dapat terlihat sungai,
perumahan warga dan perkantoran
3. Pada sisi selatan, view pada ketinggian 5m merupakan pemukiman warga
4. Pada sisi barat, view pada ketinggian 5m merupakan pemukiman warga
b.
IV-52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
x Cahaya matahari dari arah timur merupakan sinar matahari yang dapat berpotensi
sebagai sumber pencahayaan alami bagi bangunan, sinar matahari yang dipancarkan
pun tidak memberikan efek panas yang berlebihan.
x Cahaya matahari pada siang hari ketika matahari tepat berada di atas bangunan
dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaan alami melalui skylight.
x Cahaya matahari di arah barat tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai
pencahayaan alami dikarenakan cahayanya yang cenderung redup dan memberikan
panas yang cukup tinggi ke dalam bangunan
x Diperlukan secondary skin sebagai penghalang panas matahari yang datang dari arah
barat.
Hasil
Gambar 4. 25 Dari Kiri ke Kanan: Hasil Analisa View, Kebisingan, dan Klimatologi
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
commit to user
IV-54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. View
Untuk merespon analisa view dari luar maupun view ke dalam bangunan, maka
hasil dari analisa peletakkan zoning pada tapak sebagai berikut (Gambar 4.25):
x
Zona umum diletakkan di area dasar sisi selatan site agar mudah
pencapaiannya, mudah dilihat dari jalan dan memiliki posisi yang dekat
dengan main entrance
Zona Penunjang diletakkan pada lantai 1, 2 dan 8. Pada lantai 8, view menuju
keluar bangunan dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi pengunjung,
sementara diletakkan di lantai 1 dan 2 atas dasar pertimbangan pencapaian.
Zona Hunian berada mulai dari lantai 3 sampai lantai 7 dengan posisi
dominan berada di bagian utara site karena bagian utara memiliki view
terbaik.
b. Kebisingan
Untuk merespon analisa bangunan terhadap kebisingan, maka hasil dari analisa
peletakkan zoning pada tapak sebagai berikut (Gambar 4.25):
x
Zona umum diletakkan di area dasar sisi selatan site karena zona ini dekat
dengan main antrance dan tidak membutuhkan suasana yang tenang.
Zona Pengelola diletakkan pada lantai 2 sisi selatan menuju tengah karena
Zona Hunian berada mulai dari lantai 3 sampai lantai 8 dengan penambahan
zona hijau di bagian selatan dan barat guna meredam kebisingan.
commit to user
IV-55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penzoningan Akhir
Zona umum terdapat di bagian selatan site dimana letak tersebut paling dekat
dengan main entrance.
Zona Service terletak di bagian paling utara site berdekatan dengan side
entrance dan zona penunjang
Zona hunian berada pada level 3-8 berdampingan dengan zona hijau
Zona Hijau pada level satu merupakan 45% dari luas bangunan
IV-56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dasar Pertimbangan
- Desain bentuk dan peletakkan massa dirancang sesuai dengan pertimbangan
orientasi, analisis site, kebutuhan ruang, bentuk dan pola sesuai dengan desain
biophilik.
- Desain bentuk dan peletakkan massa disesuaikan dengan kebutuhan ruang,
hubungan ruang dan zonasi ruang yang memungkinkan kemudahan akses bagi
penghuni untuk dapat menikmati ruang terbuka hijau.
-
commit to user
IV-57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahan bangunan adalah segi enam. Bentuk segi enam memiliki kelebihan yaitu
ketika masing-masing dari bentuk tersebut disusun, mereka saling mengisi satu sama
lain sehingga tidak ada ruang yang tersisa. Selain itu, segi enam memiliki kekuatan
yang kokoh apabila dijadikan struktur. Dalam penentuan bentuk massa bangunan
apartemen yang direncanakan, perlu adanya beberapa pertimbangan, yaitu:
-
Dalam analisis ini, pengembangan bentuk dasar segi enam menghasilkan 3 buah
bentuk. Bentuk segi enam analisis ini telah mengalami transformasi bentuk dengan
cara menduplikasi, menggabungkan, mengurangi dan menambahkan bentuk hingga
tercapai bentuk yang sesuai dengan kriteria. Pada (Gambar 4.28), bentuk dasar segi
enam diperbanyak hingga 3 buah lalu tercipta sebuah bentuk baru. Bentuk inilah
digunakan sebagai dasar dari pengembangan bentuk selanjutnya. Bentuk yang
diciptakan dibuat berbeda dan saling mengisi antara satu dengan lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar ketika bentuk tersebut disusun secara vertikal dapat menciptakan
ruang-ruang baru yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Perbedaan
bentuk juga dapat memberikan lebih banyak sudut pandang dari dalam bangunan dan
memberikan kesan dinamis.
Hasil
Penerapan bentuk segi enam sebagai bentuk dasar yang kemudian akan
ditransformasikan menjadi modul melalui proses duplikasi, perakutan dan
penggabungan, serta mirroring. Modul yang telah tercipta kemudian disusun secara
berselang-seling dan terjadi beberapa pengurangan bentuk guna menciptakan bentuk
massa yang dinamis dan menciptakan ruang-ruang kosong untuk dimanfaatkan
sebagai roof garden.
commit to user
IV-58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4. 28 Pengembangan Bentuk Dasar Segi Enam pada Massa yang Direncanakan
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
commit to user
IV-59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisa
Sistem struktur yang membentuk bangunan terdiri atas 3 bagian berikut:
a. Upper Structure (atap)
Merupakan struktur bangunan bagian atas (atap) yang melindungi bangunan
dari radiasi matahari dan air hujan. Ketentuan dalam pemilihan upper
structure: kekuatan dan keamanan, dapat mengatasi pengolahan ruang,
kesesuaian dengan iklim setempat, dan efisiensi energy dalam proses
produksi, pemasangan, pemeliharaan dan pemusnahan. Berikut ini beberapa
alternative struktur, yaitu:
1) Struktur Baja
Kelebihan yang dimiliki oleh struktur baja adalah mudah dibongkar
pasang, namun dalam pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan
kecermatan.
2) Struktur Komposit
Struktur komposit merupakan struktur gabungan yang terdiri dari dua
jenis material atau lebih. Pada umumnya struktur komposit yang sering
commit to user
IV-60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IV-61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Pondasi Setempat
Merupakan jenis pondasi yang dipasang di bawah setiap kolom utama
karena seluruh beban yang ada pada bangunan akan dilimpahkan ke
kolom utama. Pondasi jenis ini memiliki kedalaman 1,5-4 meter.
Biasanya digunakan sebagai sub structure bangunan bertingkat antara 2
hingga 5 lantai. Yang termasuk dalam pondasi jenis ini, antara lain
pondasi setempat beton, pondasi foot plat, pondasi setempat kayu, dan
pondasi sumuran.
Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem super struktur yang
digunakan pada bangunan yang direncanakan adalah sistem core dengan material
beton precast dan panel beton. Sistem upper struktur yang digunakan pada
bangunan ini adalah atap dak beton bertulang dan sistem sub structure
menggunakan pondasi tiang pancang.
4.2.9 Analisis Tampilan Bangunan
Tujuan
Tujuan dari analisis tampilan ini adalah mendapatkan panduan atau arahan dalam
merancang tampilan dasar massa bangunan yang sesuai dengan perencanaan dan
perancangan Apartemen dengan pendekatan desain biophilik di Jakarta Selatan.
Dasar Pertimbangan
x
Kuantitas bahan dan warna harus ditentukan berdasarkan pada fungsi ruang.
Analisa
a. Bahan/Material
Dalam salah satu pola koneksi material dengan alam pada desain biophilik
menyebutkan bahwa dalam pengaplikasian material atau bahan, penggunaan
material alami lebih disukai dibandingkan dengan material sintetis sehingga
penggunaan material alami menjadi prioritas utama dalam pengaplikasian pada
bangunan. Material alami yang dapat digunakan antara lain kayu, bamboo, batu,
dan penggunaan palet warna natural. Tidak hanya itu, material seperti kaca, batu
user kesan natural. Masing-masing
bata dan beton pun dapat digunakancommit
karenatomemiliki
IV-62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari material memiliki tekstur dan warna yang berbeda, dalam pengaplikasiannya
perlu adanya penentuan kuantitas bahan serta warna berdasarkan fungsi ruang. Jika
bahan dan warna diaplikasikan secara bersamaan, maka perbandingannya harus ada
yang lebih tinggi salah satu.
b. Dinding
Dinding pada ruang dalam diupayakan tetap mengutamakan segi kesehatan yaitu
menggunakan bahan finishing dinding dan system konstruksi yang mudah
dibersihkan, tidak menyimpan debu dan warna yang dipilih merupakan warna
hangat yang dapat memberikan efek relaks pada pengguna. Dinding tidak hanya
sebagai pembatas ruangan, dinding pun dapat menjadi suatu elemen estetik dengan
penambahan ornament-ornamen di permukaannya. Dalam menunjang penerapan
Desain Biophilik, penambahan unsur alam pada dinding seperti green wall,
ornament material alam, dan lukisan patra biomorphic dalam meningkatkan kesan
alami dan dapat menurunkan tekanan darah diastolic, meningkatkan kreativitas dan
meningkatkan kenyamanan. Kesan alami pada dinding pun dapat dihadirkan
melalui finishing dinding yang mengekspose material secara jujur, seperti dinding
batu bata ekspose, beton ekspose, batu kali dan guratan-guratan kayu.
c. Bahan Lantai
Dalam menentukkan bahan lantai perlu adanya penyesuaian dengan fungsi ruang
dan suasana ruang yang hendak diciptakan. Bahan yang dapat digunakan sebagai
lantai antara lain seperti keramik, marmer, parket kayu, karet, batu, semen dan
vynil. Dalam zona hunian, lantai yang digunakan dapat berupa keramik ataupun
parket kayu guna menciptakan kesan hangat. Untuk bagian sirkulasi dapat
menggunakan keramik maupun lantai semen. Penggunaan lantai semen
memberikan kesan lebih natural. Pada zona umum dapat menggunakan keramik
ataupun marmer untuk memberikan kesan mewah.
d. Ruang Terbuka Hijau
x Penyediaan RTH pada Bangunan
Terdapat 2 prinsip dalam penyediaan ruang terbuka hijau pada bangunan apartemen
ini, yaitu:
-
RTH Dasar
commit to user
IV-63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RTH dasar ini merupakan ruang terbuka hijau yang berada pada lantai dasar
bangunan. Fungsi dari ruang terbuka hijau ini antara lain sebagai tempat
bersantai, bermain, jogging, bersosialisasi, mengadakan event, dan berkebun.
Berikut ini merupakan perhitungan luas RTH dasar pada bangunan apartemen.
Luas site = 27.000 m2
KDH
= 45%
commit to user
IV-64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jenis Tanaman
Tanaman Peneduh
Tanaman Indoor
Jenis Tanaman
Tanaman Rambat
Analisa
Memiliki daun lebat, dapat
tumbuh tinggi, menaungi dari
panas matahari dan hujan,
sebagai tempat burung
bersarang.
Penyerap polutan, ukuran
tanaman cenderung kecil,
menetralisir racun dan
mengasilkan udara segar dalam
ruangan
Analisa
Menciptakan udara segar,
menjadi ornamentasi bangunan,
perlindungan terhadap sinar
matahari
Menjaga permukaan tanah,
menguragi erosi
Tanaman Holtikultura
Bunga
Nama Tanaman
Pohon Ketapang, Pohon
flamboyant, Pohon Trembesi
dan Pohon Liang liu
Jenis tanaman yang akan digunakan yaitu tanaman peneduh, tanaman indoor,
tanaman hias, tanaman holtikultur, dan tanaman rambat. Berdasarkan pertimbangan
desain biophilik, dalam penerapannya pada taman, jumlah keanekaragaman tanaman
lebih diutamakan dibandingkan luas. Contohnya manusia akan lebih tertarik pada
sebuah taman dengan jenis tanaman yang beraneka ragam dibandingkan dengan
lapangan luas hijau namun hanya ditanami dengan rumput. Tidak hanya itu, jenis
tanaman yang dipilih ini juga mempertimbangkan untuk kelangsungan serangga
maupun burung.
commit to user
IV-65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Air
Air merupakan elemen penting dalam penerapan desain biophilik pada bangunan.
Sebuah lanskap yang di dalamnya terdapat unsur air mampu menciptakan suatu
respon restorative yang lebih tinggi dan umumnya memiliki preferensi yang lebih
besar dibandingkan dengan pemandangan yang tidak terdapat unsur air di dalamnya.
Mendengarkan, merasakan atau bersentuhan dengan air juga dapat mengurangi stress
(Alvarsson et al., 2010; Pheasant et al., 2010). Berikut ini merupakan penerapan
elemen air pada bangunan, yaitu:
Kolam
Jenis kolam yang dipilih adalah reflecting pond dan kolam koi. Reflecting pond
dapat
berada di dalam ataupun luar bangunan. Manfaat adanya kolam dalam sebuah
bangunan antara lain suara gemericik air dapat memberikan efek menenangkan bagi
manusia, menurunkan suhu pada iklim mikro. Kolam ikan koi juga mampu
memberikan efek menanangkan dengan melihat pergerakan ikan yang ada di dalam
kolam. Kolam identik dengan adanya nyamuk, oleh karena itu sebagai langkah
antisipasi adalah penanaman tanaman pengusir nyamuk pada kolam, seperti serai
wangi, lavender, dan zodia.
Water Features
Water features dapat diaplikasikan pada interior maupun eksterior bangunan. Pada
interior, water feature yang digunakan adalah yang dapat dinikmati oleh indera
penglihatan dan pendengaran. Sementara pada eksterior, water features akan
didesain agar manusia dapat mendengarkan suara air, melihat, merasakan dan
bersentuhan langsung dengan air. Bentuk yang dipilih pada bagian eksterior adalah
bentuk-bentuk yang menyerupai elemen air pada alam.
IV-66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
x Elemen lainnya
Elemen lainnya antara lain pergola, tempat duduk, lampu taman, petunjuk arah dan
sculpture. Tempat duduk dapat digunakan untuk tempat bersantai ataupun
berbincang-bincang di taman sehingga hubungan sosial antar manusia dapat terjalin..
4.2.10 Analisis Sistem Utilitas Bangunan
A. Sistem Pencahayaan Bangunan
Tujuan
Tujuan dari analisa pencahayaan bangunan adalah untuk menentukkan sistem
pencahayaan yang akan digunakan pada bangunan Apartemen ini.
Dasar Pertimbangan
Berikut ini merupakan dasar pertimbangan dalam menganalisa sistem pencahayaan
bangunan, yaitu:
x Hemat energi
x Pengaruh cahaya terhadap kenyamanan penghuni
x Kebutuhan cahaya tiap ruang
x Durability
x Suasana yang ingin diciptakan
Analisa
a. Pencahayaan Alami
Pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dapat dilakukan melalui cara
yaitu memasukkan cahaya dari sisi samping maupun atas bangunan melalui bukaan
jendela atau bidang transparan.
b. Pencahayaan Buatan
Dalam penggunaan pencahayaan buatan, lampu yang dipilih untuk digunakan adalah
lampu hemat energi. Berikut ini merupakan jenis lampu yang merupakan kategori
lampu hemat energi, yaitu:
a.
b.
Lampu LED (Light Emmitting Diode): Lampu ini dapat memiliki efisiensi
diatas 80% dan lebih hemat. Selain lebih hemat, usia lampu ini secara teori
dapat bertahan hingga 15 tahun.
commit to user
IV-67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil
Berikut ini merupakan hasil analisa mengenai sistem pencahayaan yang diterapkan
pada bangunan Apartemen dengan Pendekatan Desain Biophilik di Jakarta Selatan,
sebagai berikut:
Pencahayaan Alami
Sistem pencahayaan alami yang digunakan pada bangunan ini adalah penggunaan
bidang transparan pada sisi samping, penggunaan jendela, dan penggunaan skylight
pada bagia atas.
x
Penggunaan skylight sebagai sumber pencahayaan alami yang berasal dari atas
sehingga cahaya yang masuk lebih tersebar. Penggunaan skylight diaplikasikan pada
jalur-jalur sirulasi.
Hemat energi
commit to user
IV-68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penggunaan plafon yang tinggi guna menyediakan ruang pertukaran udara lebih
besar pada ruangan sehingga suhu di dalam ruangan lebih terasa sejuk.
AC central dapat digunakan pada zona pengelola dan penunjang agar suhu dari
ruang-ruang tersebut memiliki besaran suhu yang sama serta lebih mudah dalam
pengaturannya.
Exhaust Fan dapat digunakan pada zona service dan pada dapur restaurant yang
membutuhkan pertukaran udara.
IV-69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang akan dianalisa untuk penerapan pada bangunan ini adalah sistem tangki atap.
Pada sistem ini air dari sumber air (PAM/sumur) ditampung lebih dahulu di tangki
bawah (ground tank), kemudian dipompa ke tangki atas (elevated water tank).
Tangki atas biasanya diletakan di atas atap, di lantai tertinggi bangunan, atau
menara air tersendiri. Kemudian dari tangki atas ini air dialirkan ke lantai-lantai
dibawahnya dengan sistem gravitasi.
Hasil
Dari analisis sistem penyediaan air bersih di atas dapat disimpulkan bahwa
bangunan Apartemen dengan Pendekatan Desain Biophilik di Jakarta Selatan ini
akan menggunakan sistem tangki atap sebagai sistem pendistribusian air bersih.
Sumber air pada bangunan ini berasal dari PDAM dan sumur.
D. Sistem Pengolahan Air Buangan
Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah menentukkan system pengelolaan air buangan
pada bangunan sehingga dapat didaur ulang untuk digunakan kembali sebagai
sumber air.
Dasar Pertimbangan
x
IV-70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisa
Berdasarkan sumbernya air kotor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Air limbah
Air limbah dibedakan menjadi 2 yaitu grey water dan black water. Grey
water merupakan air yang berasal dari buangan kamar mandi dan westafel.
Sementara black water merupakan air yang bercampur dengan kotoran.
b. Air limbah khusus
Air limbah khusus pada bangunan ini adalah air bekas cucian kotoran seperti
air sisa dari restaurant yang banyak mengandung lemak.
c. Air hujan
Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah dapat ditangkap dengan
penggunaan permukaan tanah yang mampu menyerap air dengan baik atau
dengan pembuatan biopori sebagai resapan.
Hasil
Dari hasil analisis sistem pengelolaan air buangan dapat disimpulkan bahwa
sistem utilitas air buangan dibedakan menjadi 3 yaitu air yang berasal dari toilet,
air limbah pantry atau restaurant dan air hujan. Berikut ini merupakan sistem yang
digunakan dalam pengelolaan air kotor berdasarkan analisa diatas (Gambar 4.31).
commit to user
IV-71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Air buangan dari wastafel, toilet dan air hujan akan disalurkan melalui pipa-
pipa
menuju grey water tank yang kemudian melewati proses filter dan dipompakan
kembali ke saluran air bersih yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air untuk
flushing toilet, air untuk membersihkan lantai, menyiram tanaman dan sprinkler
pemadam kebakaran.
b. Air limbah pantry dan restaurant yang mengandung lemak disalurkan ke bak
penangkap lemak, kemudian disalurkan ke roil kota.
E. Sistem Pengolahan Sampah
Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukkan sistem pengolahan sampah
pada bangunan sehingga bangunan lebih nyaman digunakan.
Dasar pertimbangan
Berikut ini merupakan beberapa dasar pertimbangan dalam analisa sistem
pengolahan sampah, yaitu:
x
commit
to user pada setiap unit hunian
Penyediaan tempat sampah organik
dan anorganik
IV-72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sampah anorganik dari setiap unit hunian diangkut oleh cleaning service untuk
dikumpulkan dan dibuang menuju tempat pembuangan akhir (TPA) melalui shaft
sampah pada core
Sampah organik dari setiap unit hunian diangkut oleh cleaning service dimana
setiap satu bak sampah mendapatkan reward 1 keping bambu yang dikemudian
hari dapat ditukarkan dengan kantung belanja, tempat minum, bibit tanaman atau
benda-benda lain yang ramah lingkungan.
Sampah organik yang didapatkan dari tiap unit hunian kemudian diolah menjadi
pupuk kompos yang dapat digunakan untuk pupuk pada tanaman yang ada di
apartemen.
Analisa
Sumber listrik utama adalah listrik yang berasal dari PLN yang didukung oleh
genset. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan apabila terjadi kerusakan pada
pendistribusian listrik dari PLN, maka akan diganti dengan menggunakan genset.
Instalasi listrik di dalam bangunan secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Instalasi untuk penerangan dan unit-unit hunian
Instalasi yang mendistribusikan energi listrik untuk seluruh unit-unit hunian
dan jaringan penerangan baik di dalam maupun di luar bangunan.
b. Instalasi untuk power
commit to user
IV-73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IV-74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sistem Sprinkler
Sistem Hydrant
Sistem APAR
Sistem Gas
x
Praktis dan ekonomis
Analisa
Berikut ini merupakan perbandingan dari beberapa jenis penangkal petir, antara
lain:
Sistem Konvensional
(Sistem Franklin)
IV-75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jangkauannya terbatas
Sistem Sangkar Farady
Sistem Elektrostatis
Hasil
Berdasarkan pertimbangan dari beberapa system di atas maka dapat disimpulkan
bahwa system penangkal petir yang akan digunakan adalah system penangkal
petir elektrostatis. Penangkal petir ini memiliki teknologi bersistem ESE (Early
Streamer Emission) yang bersifat aktif. Di penangkal petir Aktif terdapat bagian
yang disebut dengan Head Terminal. Bagian ini diberikan listrik statik yang
berfungsi untuk menarik atau mengumpulkan ion-ion (+) dari tanah atau bumi,
ketika diawan terdapat ion-ion(-) yang akan berpotensi menimbulkan petir yang
dahsyat, ion-ion (+) dari head terminal akan menariknya sehingga petir
kekuatannya berkurang atau bahkan tidak terbentuk atau terjadi. Jika jangkauan
head Terminal tinggi maka akan semakin jauh radius perlindungannya. Tidak
hanya kelebihan dari fungsi sistem tersebut, sistem ini dipilih karena dari segi
estetika
penggunaan
dan
tidak
membutuhkan
banyak
tempat
dalam
pemasangannya.
commit to user
IV-76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I. Sistem Keamanan
Tujuan
Tujuan dari analisa ini adalah untuk menentukan system keamanan pada
bangunan Apartemen dengan Pendekatan Desain Biophilik ini.
Dasar Pertimbangan
x
Analisa
Sistem pengaman yang dapat diterapkan terhadap bangunan dan penghuni adalah
sebagai berikut:
a. Access card
Access card berfungsi sebagai kartu pembuka kunci untuk memasuki area
pengelola dan lift. Kartu ini hanya dapat dimiliki oleh penghuni apartemen.
b. CCTV
CCTV dapat digunakan sebagai alat pengontrol semua kegiatan. CCTV dapat
bekerja selama 24 jam atau sesuai kebutuhan dan setiap gambar yang dihasilkan
dapat ditayangkan ulang pada waktu yang diinginkan.
c. Petugas Keamanan
Petugas keamanan dapat diposisikan baik di dalam gedung maupun di luar
gedung dengan tugas menjaga kemananan gedung. Petugas keamanan biasa
diposisikan pada pintu masuk bangunan.
d. Alarm
Alarm pesan ini dapat digunakan untuk memperingatkan operator atau
administrator mengenai adanya masalah atau bahaya pada jaringan. Alarm
memberikan tanda bahaya berupa sinyal dan bunyi.
Hasil
Hasil dari analisa sistem keamanan pada bangunan apartemen ini adalah
penggunaan sistem CCTV, Access card, alarm dan petugas keamanan baik di
dalam bangunan maupun di luar bangunan.
commit to user
IV-77