PERANCANGAN KANTOR
KELURAHAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
Analisa internal & Arsitektural Provinsi Sulawesi Barat
Studi Banding Kelurahan
Studi Literatur
Penarapan kedalam Desain Kelurahan
Disusun oleh :
Umu Syahidah – 1441600086
Semester IV / Kelas S
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Retno Hatijanti, MT
Titi Pudjiastuti, MT
SULAWESI BARAT
Provinsi Sulawesi Barat merupakan provinsi pengembangan dari Sulawesi Selatan yang dibentuk berdasarkan UU No. 26 pada
5 oktober 2004. Propinsi ini terdiri atas kabupaten Polewali mandar, Mamasa, majene, Mamuju dan Mamuju utara.
Menurut catatan sejarah, di provinsi ini terdapat beberapa kerajaan, hal ini di buktikan dengan adanya artefak di bekas
afdeling mandar. Di daerah ini terdapat 14 kerajaan, yakni balanipa, banggae, pamboang, sendana, tappalang, mamuju,
matangga, bambang dan tambang. Oleh karena itu, dalam kehidupan masyarakat tradisional Mandar mengenal tiga lapisan
social, yaitu golongan bangsawan (todiang laiyana), golongan oran gkebanyakan (tau maradika), dan lapisan budak (batua).
Setelah rajatommeppayung yang dikenal sebagai peletak dasar demokrasi, raja ditak berkuasa secara turun-temurun
melainkan dipilij oleh lembaga adat (hadat).
Hasil alam
• penghasi kakao
• penghasil kopi, baik robusta maupun arabika
• kelapa
• cengkeh
• pertambangan terdapat kandungan emas, batubara, dan minyak bumi.
Suku Bangsa
mandarToraja
Bugis
Makassar
Jawa dan suku lainnya
Mata pencaharian
petani
Nelayan
Industri kopra yang menghasilkan minyak bermutu ekspor
Industri Sarung sutra mandar (saqbe) dan sarung tenun sekomand.
https://budayaindonesiaaa.wordpress.com/2014/12/21/rumah-adat-mamuju/
1
SUKU MANDAR – RUMAH BOYA
A N A L I S A I N T E R N A L & A R S I T E K T U R A L - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
Orang mandar dikenal juga sebagai pelaut yang ulung, ketika berlayar, mereka bersandar pada hyal-hal yang baik dan pantang
menyerah. Hal ini dibuktikan dengan adanya ungkapan “takkalai disombalang dot ai lele ruppu dadi na tuali di luangan”, yang
artinya “orang mandar menjunjung tinggi hal-hal baik, benar dan mulia”. Demikian juga, masyarakat mandar bercita-cita
menjadikan wilayah mereka menjadi “Mandar yang masagena na mala bi” (Mandar yang terpandang dan mulia).
Perilaku sehari-hari
memiliki rasa sosial yang tinggi,
bertetangga dengan rasa persaudaraan yang tinggiP
Pola hidup gotongroyong ,
Masyarakat Mamuju mayoritas adalah pemeluk agama Islam. Namun para perempuan tidak diharuskan menggunakan kerudung.
Agama Islam tumbuh dengan baik di kalangan suku Mamuju. Terlihat dengan banyaknya bangunan mesjid berdiri di setiap desa
pemukiman mereka.
http://www.kamerabudaya.com/2017/05/rumah-boyang-rumah-adat-suku-mandar-sulawesi-barat.html
http://tommuanemandaronline.blogspot.co.id/2013/06/potret-arsitektur-rumah-adat-mandar-kab.html
2
SUKU MANDAR – RUMAH BOYA
A N A L I S A I N T E R N A L & A R S I T E K T U R A L - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
http://www.kamerabudaya.com/2017/05/rumah-boyang-rumah-adat-suku-mandar-sulawesi-barat.html
http://tommuanemandaronline.blogspot.co.id/2013/06/potret-arsitektur-rumah-adat-mandar-kab.html
3
SUKU MANDAR – RUMAH BOYA
A N A L I S A I N T E R N A L & A R S I T E K T U R A L - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
Bagian depan rumah adat Mandar Struktur jendela rumah adat Mandar
Struktur tangga rumah adat Mandar Ornamen di dinding rumah adat Mandar
http://tommuanemandaronline.blogspot.co.id/2013/06/potret-arsitektur-rumah-adat-mandar-kab.html
4
SUKU MANDAR – RUMAH ADAT
A N A L I S A I N T E R N A L & A R S I T E K T U R A L - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
Ibukota provinsi Provinsi Sulawesi Barat adalah Mamuju dengan luas wilayah sekitar 11.057,81 km2 berada di pesisir pantai
Sulawesi barat dan letaknya sangat strategis karena merupakan pintu gerbang segitiga yang menghubungkan provinsi Sulawesi
Selatan-Sulawesi Tengah-Kalimantan Timur, sehingga daerah ini sebelum pemekaran sering disebut sebagai kawasan segitiga
emas.
Kota Mamuju memiliki daya tarik wisata alam dengan panorama pantai, pegunungan dan peninggalan sejarah.
5
SUKU MANDAR – RUMAH ADAT
A N A L I S A I N T E R N A L & A R S I T E K T U R A L - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
INTERIOR
Bendul
Bandul yang merupakan pembatas sebuah ruangan yang berbentuk sebuah
balok persegi yang melintang di lantai yang seolah menjadi sekat-sekat
dalam rumah adat mamuju. Pada rumah adat mamuju merupakan rumah
untuk raja, sehingga pada dalam rumah terdapat sekat-sekat sebuah garis
melintang berupa balok yang berfungsi untuk membedakan kasta atau
kedudukan seseorang dalam rumah tersebut. Material yang digunakan untuk
bandul ini menggunakan material kayu ulin.
Lantai
Lantai merupaan bagian penting dari sebah rumah yang menjadi tempat
untuk berpijak dan melakukan aktivitas dalam rumah. Lantai yang ada di
rumah adat mamuju ini terbuat dari lembaran papan dari kayu ulin
berbentuk persegi. Lembaran papan ini diletakkan di atas gelegar kemudian
dieratkan dengan paku.
Dinding
Dinding disini berfungsi sebagai selubung pada rumah adat mamuju yang
dipasang untuk menghalau berbagai ancaman dan gangguan dari luar.
Dinding pada rumah adat mmuju utara terbuat dari kayu ulin dan memiliki
banyak ukiran-ukiran yang menarik.
Pintu
Pintu merupakan jalan untuk memasuki sebuah rumah. Pada rumah adat
mamuju, pintu pada rumah adat mamuju ada beberapa jenis, seperti yang
pertama yaitu pintu yang berada pada bagian depan yang merupakan akses Lantai pada rumah adat Mamuju
utama. Adapun pintu pada bagian belakang yang berfungsi sebagai akses
masuk langsung ke bagian dapur. Dan pintu untuk masuk kedalam kamar
raja.
6
SUKU MANDAR – RUMAH ADAT
A N A L I S A I N T E R N A L & A R S I T E K T U R A L - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
EKSTERIOR
Tutup Tiang
Tutup tiang berbentuk persegi kerangka dinding, kerangka pintu, dan
kerangka tingkap (kusen). Jumlahnya tergantung pada tinggi dinding
serta jumlah pintu, tingkap, dan lubang angin. Tutup tiang pada rumah
adat mamuju ini terbuat dari kayu ulin.
Jenang
Jenang berbentuk balok persegi empat. Kegunaan utamanya adalah
tempat melekatkan dinding dan sebagai penyambung tiang dari rasuk ke
tutup tiang. Jenang dipasang tegak lurus dari rasuk ke tutup tiang. Bahan
jenang sama dengan bahan rasuk, yakni kayu keras yaitu kayu ulin.
Jendela
Pada rumah adat mamuju, memiliki jendela yang banyak pada setiap sisi
bangunan dan terapat satu jendela diantara tiang yang ada. Dari rangka
jendela hingga daun jendela terbuat dari material kayu ulin. Jendela yang
ada pada rumah adat mamuju memiliki ukuran.
Lisplang
Lisplang pada rumah adat mamuju memiliki bentuk yang tidak terlalu
rumit dan memiliki hiasan yang tidak terlalu rumit. Sama dengan bagian
rumah lainnya, rlesplank pada rumah adat mamuju juga terbuat dari
kayu ulin.
Hiasan dan Ornamen
Pada rumah adat mamuju, memiliki berbagai macam ornamen yang
terdapat ada bangunan. Seperti pada setiap sisi dinding bangunan
terdapat ukiran-ukiran yang unik, juga pada bagian ujung atap
bangunan terdapat hiasan, dan pada bagian atap bangunan.
7
ARSITEKTUR TRADISIONAL MAM
A N A L I S A I N T E R N A L & A R S I T E K T U R A L - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
https://budayanusantara2010.wordpress.com/kebudayaan-tradisional-indonesia/rumah-adat/rumah-adat-mamasa/
http://paragraflepas.blogspot.co.id/2015/09/
8
ARSITEKTUR TRADISIONAL MAM
A N A L I S A A R S I T E K T U R A L R U M A H A D AT - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
2. Tata Letak
Tata letak rumah tradisiona Mamasa, menganut pola
orientasi utara – selatan. Umumnya harus menghadap ke
utara, yaitu orientasi ke Karua atau Buntu Karua (salah
satu gunung yang dikeramatkan) yang berada persis di
bagian utara Kabupaten Mamasa yang berbatasan dengan
Kabupaten Tata Toraja karena Karua dianggap sebagai
sumber kehidupan. Struktur dan
Konstruksi
dilihat dari
samping
https://budayanusantara2010.wordpress.com/kebudayaan-tradisional-indonesia/rumah-adat/rumah-adat-mamasa/
9
STUDI BANDING KANTOR KELUR
A N A L I S A A R S I T E K T U R A L R U M A H A D AT - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
2. BATAS WILAYAH
a. Sebelah Utara : Kelurahan Bendul Merisi
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Jemur Wonosari
c. Sebelah Barat : Kelurahan Ketintang
d. Sebelah Timur : Kelurahan Sidosermo
3. KONDISI GEOGRAFIS
a. Ketinggian tanah dari permukaan : 6 M
b. Banyaknya curah hujan : 279 mm/th
c. Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai) : rendah
d. Suhu udara rata-rata : 230C – 340C
11
STUDI BANDING KANTOR KELUR
A N A L I S A A R S I T E K T U R A L R U M A H A D AT - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
1. Ruangan pendopo
2. Ruangan pelayanan, sambil menikmati nonton tv dan pelayanan sidik
jari.
3. Ruangan tunggu, sambil baca Koran
4. Ruangan PAUD
5. Kegiatan di ruang PKK
6. Ruangan koperasi dan perpustakaan
7. Kotak saran, kotak P3K
8. Ruangan posyandu lansia
9. Sarana toilet/WC 3 buah semuanya berfungsi dan bersih
10. Sarana dapur
11. Ruangan khusus bendahara, terpisah dengan pelayanan demi
keamanan kerja
12. Ruangan khusus Sekretaris Kelurahan
13. Ruangan khusus Satgas Linmas agar mudah berkoordinasi dengan
Bimaspol, Kasitrantib kelurahan dan FKPM
14. Gudang beras, Ruang kesenian gamelan. Bagian depan kantor kelurahan Margorejo
12
STUDI BANDING KANTOR KELUR
A N A L I S A A R S I T E K T U R A L R U M A H A D AT - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
Halaman dan Tempat parkir pada PAUD dan Halaman bermain pada Pendopo sebagai pada kantor
kantor kelurahan Margorejo kantor kelurahan Margorejo kelurahan Margorejo
13
PENERAPAN DESAIN
A N A L I S A A R S I T E K T U R A L R U M A H A D AT - P R O V I N S I S U L A W E S I B A R AT
1. ZONA PEMERINTAHAN
• Ruang Kepala Kelurahan
• Ruang Kerja Staff
• Ruang Rapat internal kelurahan
• Ruang Pelayanan Masayarakat
2. ZONA PENDIDIKAN
• Perpustakaan, atau Taman Bacaan Masayarakat
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
5. ZONA OLAHRAGA
U
• Lahan serbaguna untuk lapangan Volly & Badminton
14