Iklim dan arsitektur adalah bagian dari sains bangunan dan sains arsitektur. Sains bangunan
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungannya. Bangunan dan shelter
dalam hal ini berlaku sebagai perubah (modifier) lingkungan luar (outdoor environment) menjadi
lingkungan dalam (indoor environment) yang mempunyai atau memenuhi syarat habitasi dan
penghunian bagi manusia. So what nature give of uncomfortable can be corrected by art. (Vitruvius,
De Architectura, 20 B.C).
Dalam arsitektur, iklim merupakan tantangan yang harus diselesaikan, karena ia dapat
menjadi potensi yang dapat menunjang kenikmatan dan kenyamanan yang tentu dapat kita
manfaatkan dan kita gunakan semaksimal mungkin, ia juga dapat menjadi hambatan atau gangguan
dalam menciptakan kenyamanan dan kenikmatan, yang tentu harus kita tanggulangi.
Sebelum kita merancang mungkin perlu kita mengkaji atau mempelajari rancangan lain yang
telah jadi, yang telah dibuat oleh perancang atau arsitek pendahulu kita. Hal ini sangat baik
untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kita, serta sangat berguna sebagai bahan
pertimbangan dan perbandingan. Demikian juga dengan mempelajari masalah iklim dan segala
aspeknya dalam perancangan arsitektur. Pada setiap rancangan minimal memenuhi kenyamanan
perorangan, struktural, fungsional, serta selera (kenikmatan fisik). Iklim sangat mempengaruhi hal-hal
tersebut, oleh karenanya setiap karya arsitektur harus dapat memanfaatkan sebesar-besarnya iklim
yang ada pada lingkungan atau tempat karya arsitektur tersebut berdiri, dalam memenuhi tuntutan
tersebut.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:
- iklim setempat
- lingkungan panas, suara dan penerangan
- manusia dan cara habitasinya
- sistem lay-out bangunan
- bentuk bangunan
- sistem konstruksi bangunan
- pemilihan material bangunan
Selain itu, terdapat pula berbagai problem yang membatasi desain dalam perancangan bangunan.
Beberapa masalah umum yang kerap menimpa dalam bangunan yang berdiri di iklim tropik anatara
lain :
1. Panas bangunan tidak menyenangkan
2. Penguapan sedikit karena gerakan udara lambat
3. Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, dan serangga
Dan permasalahan yang kerap menimpa bangunan yang berdiri di iklim sedang adalah :
1. Panas yang berada dalam suhu nyaman
2. Penguapan tinggi karena gerakan udara cepat
3. Perlu perlindungan terhadap perubahan suhu yang ekstrem
Kontras
Saud, Mohammad Ibnu dan Aufa, Iklim sebagai Arsitektur vernakular bisa dilihat sebagai naungan
Naimatul (2012). Tanggapan Elemen pengendali kenyamanan termal. Rumah Bubungan
terhadap Iklim sebagai Pembentuk Tinggi di Kalimantan, sebuah tipe bangunan adat
Perwujudan Nilai Vernakular Arsitektur tradisional di wilayah tersebut, digunakan sebagai studi
pada Rumah Bubungan . kasus. Penelitian ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa
LANTING Journal of Architecture, bangunan vernakular, mempertimbangkan faktor iklim
Volume 1, Nomer 2, Agustus untuk mencapai kenyamanan termal. Tanggapan
2012, Halaman 106-116.ISSN tersebut disesuaikan dengan konteks iklim lokal yaitu
2089-8916. pada hal-hal berupa bentuk, material dan konstruksi,
serta elemen-elemen pengendali iklim.