Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KERJA PRAKTIK

SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION


PT PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING JAKARTA

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memenuhi Mata Kuliah


Kerja Praktik pada Pendidikan Strata Satu Fakultas Teknik Universitas Jenderal
Soedirman

Oleh:
Muhammad Hadi Trianto H1A015017
Perris Ardiyansyah H1A015008

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PURBALINGGA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK

SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION


PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING JAKARTA

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memenuhi Mata Kuliah


Kerja Praktik pada Pendidikan Strata Satu Fakultas Teknik Universitas Jenderal
Soedirman

Oleh:
Muhammad Hadi Trianto H1A015017
Perris Ardiyansyah H1A015008

Diterima dan disetujui:


Tanggal: .................................

Mengetahui,
Pembimbing Lapangan

Ir. Solida

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Judul Kerja Praktik ............................................................................................ 1
1.2 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................................. 2
1.4 Tujuan Kerja Praktik ......................................................................................... 2
1.5 Manfaat Kerja Praktik ....................................................................................... 2
1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktik ...................................................................... 4
1.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 4
1.8 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 6
2.1 SCADA.............................................................................................................. 6
2.2 Master Station .................................................................................................... 6
2.3 Remote Terminal Unit (RTU) .......................................................................... 7
2.5 Power Supply..................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................... 9
3.1 Konfigurasi Master Station Distribusi Level 3 .................................................. 9
3.2 Konfigurasi UPS .............................................................................................. 13
3.3 Konfigurasi RTU ............................................................................................. 14
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 17
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 17
5.2 Saran ................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konfigurasi Master Station Distribusi Level 3(Ebook SPLN


S3.001_2008) ................................................................................................................... 9
Gambar 2. Konfigurasi Catu Daya (Ebook SPLN S3.001_2008).................................. 13
Gambar 3. Konfigurasi RTU (Ebook SPLN S3.001_2008)........................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Kerja Praktik


Supervisory Control and Data Acquisition di PT. Prima Layanan Nasional
Enjiniring Jakarta.

1.2 Latar Belakang


Dengan adanya penemuan-penemuan yang membantu kehidupan manusia di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti ditemukannya energi listrik, radio
telegraf, telepon, televise, dan sebagainya, telah membuka gerbang modern serba
canggih, praktis, cepat, handal, dan fleksibel dalam kehidupan dan salah satunya adalah
kebutuhan akan teknologi ketenagalistrikan. Perkembangan teknologi ini kian hari kian
meningkat setiap harinya seiring waktu berjalan. Untuk memenuhi kebutuhan manusia,
maka ketenagalistrikan pun mulai banyak disebarluaskan di daerah, di luar kota-kota
besar.

PT PLN (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik yang keberadaannya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan bantuan anak perusahaan PT. PLN Persero yaitu
PT. Prima Layanan Nasional (PLN) Enjiniring yang bergerak dalam bidang
perencanaan pembangunan pembangkit, gardu induk serta transmisi dan distribusi.
Setiap pembangunan, PLN Enjiniring memberikan rancangan kelayakan, survey
dibeberapa titik lokasi dari permintaaan stakeholder atau PT. Perusahaan Listrik
Negara (Persero) untuk pengujian kelayakan dan ekonomis dalam pembangunannya.

Salah satu divisi enjiniring yang berada di PT. PLN Enjiniring adalah divisi
transmisi dan distribusi. Oleh karena itu, mahasiswa memilih PT. Prima Layanan
Nasional Enjiniring dibidang transmisi dan distribusi sebagai tempat pelaksanaan kerja
praktek agar bisa mengetahui dan terlibat secara langsung ikut dalam kegiatan

1
perencanaan saluran transmisi maupun distribusi pada pengerjaan suatu proyek yang
didapatkan oleh perusahaan tersebut.

1.3 Ruang Lingkup


Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktik di PT. Prima Layanan
Nasional Enjiniring dilakukan pembatasan ruang lingkup dengan tujuan agar laporan
dapat tersusun dengan lebih sistematis dan sesuai dengan target yang akan dicapai.
Ruang lingkup pembahasan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut.

1. Secara umum akan membahas tentang konfigurasi SCADA di PT. Prima layanan
Nasional Enjiniring, Jakarta
2. Secara khusus akan membahas tentang prinsip kerja Master Station, RTU, dan
UPS di PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring, Jakarta.

1.4 Tujuan Kerja Praktik


Tujuan dari penyusunan laporan Kerja Praktik adalah sebagai berikut.
1. Memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah kerja praktik pada pendidikan Strata I
di Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman.
2. Mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan terjun atau turut serta
dalam proses pekerjaan.
3. Menumbuhkan dan menciPT.akan pola berpikir konstruktif yang lebih berwawasan
bagi mahasiswa. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja
sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya
memperluas cakrawala wawasan kerja.

1.5 Manfaat Kerja Praktik


Manfaat yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik ini adalah
sebagai berikut.

1. Bagi mahasiswa
a. Menambah pengetahuan dan pengalaman di lapangan pada kerja praktik
terutama yang berhubungan dengan perancangan dokumen dan juga kerja
sama tim yang baik dalam suatu proyek.

2
b. Meningkatkan keterampilan teknik yang relevan dengan bidang jurusan yang
ditekuni.
c. Mengenal situasi dan kondisi lingkungan dalam suatu perusahaan tentang
manajemen yang diterapkan, teknologi yang digunakan dan juga kinerja dari
para karyawan dalam proses perancangan pembangunan.
d. Membina hubungan yang baik dengan perusahaan sehingga memungkinkan
untuk dapat bekerja di perusahaan tempat pelaksanaan Kerja Praktik tersebut
setelah lulus kuliah nanti.

2. Bagi lembaga pendidikan


a. Mendapat umpan balik dari kegiatan Kerja Praktik sehingga dapat
meningkatkan kualitas dalam materi perkuliahan yang sesuai dengan
perkembangan teknologi dalam dunia ketenagalistrikan.
b. Terjalin hubungan yang baik antara lembaga pendidikan yaitu pihak
Universitas Jenderal Soedirman dengan perusahaan tempat pelaksanaan Kerja
Praktik yaitu di PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring sehingga
memungkinkan terjalinnya hubungan kerja sama di bidang ketenagakerjaan dan
juga kerjasama lainnya.

3. Bagi perusahaan
a. Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan
dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk Kerja Praktik.
b. Memperoleh masukan-masukan baru dari lembaga pendidikan melalui
mahasiswa yang melakukan kegiatan Kerja Praktik.
c. Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga pendidikan terutama
Universitas Jenderal Soedirman sehingga perusahaan tempat pelaksanaan Kerja
Praktik yaitu PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring semakin dikenal oleh
lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyarakat sebagai
konsumen.

3
1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktik
Pelaksanaan Kerja Praktik ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada:
Waktu : 28 Januari – 28 Februari 2018
Tempat : PT. Prima Layana Nasional Enjinering, Jakarta

1.7 Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam pelaksanaan kerja
praktik ini adalah sebagai berikut.
1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan metode ini dilakukan melalui pengamatan secara
langsung via Online saat melakukan kerja praktik. Mengamati gambar tampilan
SCADA yang digunakan secara dengan bantuan pembimbing.
2. Metode Wawancara
Pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan melalui tanya jawab secara
langsung dengan ahlinya yang bersangkutan pada saat kerja praktik.
Mengumpulkan data-data mengenai konfigurasi SCADA, perawatan atau
maintenance.
3. Metode Literatur
Pengumpulan data dengan metode literatur ini dilakukan melalui mempelajari buku,
mencari informasi melalui internet serta catatan-catatan yang diberikan pada saat
melakukan kerja praktik. Mengumpulkan data-data mengenai spesifikasi SCADA,
proses control pada SCADA, fungsi perbagian SCADA dan lain-lain.

1.8 Sistematika Penulisan


Bab I. Pendahuluan. Bab I menjelaskan tentang judul yang akan dibahas, latar
belakang pelaksanaan dan pembuatan laporan kerja praktik, ruang lingkup yang dibahas
dalam laporan ini, tujuan dilaksanakan kerja praktik, manfaat dari dilakukannya kerja
praktik, waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktik, metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan sistematika penulisan laporan kerja praktik.
Bab II. Tinjauan Pustaka. Bab II menjelaskan tinjauan pustaka dari proses
konfigurasi SCADA, gambaran umum RTU, UPS dan Master Station.

4
Bab III. Pembahasan. Bab III menjelaskan tentang komponen-komponen,
prinsip kerja, sistem kontrol dan perawatan atau maintenance pada RTU, UPS dan
Master Station
Bab IV. Penutup. Bab IV berisikan kesimpulan dari pengamatan yang
dilakukan dan saran untuk perusahaan serta pembaca.
Daftar Pustaka. Daftar pustaka berisikan asal didapatkannya mengenai materi,
data, gambar ataupun penjelasan-penjelasan lainnya.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SCADA
SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) merupakan sistem kendali
industri berbasiskan computer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses,
contohnya seperti pengontrolan proses industri, proses infrastruktur, dan proses fasilitas.
Di era sekarang SCADA sangatlah banyak digunakan untuk berbagai sarana
infrastruktur, contohnya yaitu pembuatan infrastruktur alat pendistribusian aliran listrik
di Sulawesi dan Sumatra, atau sistem SCADA juga dapat diaplikasikan sebagai sistem
komunikasi yang kompleks. Pada PT. Prima Layanan Enjiniring menjalankan bisnis
konsultan proyek yang berkecimbung pada ketenagaan listrik nasional oleh karena itu
di PT. Prima Layanan Enjiniring ini banyak berkecimbung dengan proyek – proyek
yang berkaitan dengan pembuatan pendistribusian dan juga transmisi listrik untuk
daerah tertentu.
SCADA juga dapat diartikan sebagai sistem yang dapat memonitor dan
mengontrol suatu peralatan atau sistem dari jarak jauh secara real time dan melakukan
pengumpulan data dari peralatan yang diperlukan untuk selanjutnya diolah. SCADA
memiliki tiga fungsi yaitu fungsi telecontroling, fungsi telesignaling, dan fungsi
telemetering. Fungsi telecontroling berfungsi untuk melakukan perintah Remote
Control (Open/Close) terhadap peralatan yang berada dilapangan. Fungsi telesignaling
berfungsi untuk mengumpulkan data status dan alarm (Open, Close, Power Supply
Fault, indikasi relay atau parameter lainnya) yang dianggap perlu yang dapat membantu
dispatcher dalam memonitor peralatan yang berada dilapangan. Fungsi telemetering
berfungsi untuk mengumpulkan data besaran ukur tenaga listrik (Ampere, Voltage,
Daya Aktif, Frequency, dan lain – lain) semua peralatan yang berada di lapangan.

2.2 Master Station


Master Station merupakan stasiun yang melaksanakan telekontrol (telemetering,
telesignaling, dan remote control) terhadap remote station. Master station dapat juga

6
dikatakan sebuah sistem besar yang dapat dikendalian oleh remote station, dimana
remote station disini merupakan remote control yang berada pada suatu tempat dengan
skala kecil. Dalam master station juga terdapat adanya control center yang merupakan
pusat kendali dari pengoperasian sistem tenaga listrik dimana master station
ditempatkan. Di dalam Master Station memiliki perangkat keras seperti workstation,
server, switch, projection multimedia, static display.
Peralatan yang terpasang di master station harus mempunyai syarat sebagai
berikut:
a. Keamanan, keandalan, dan ketersediaan sistem computer;
b. Kemudahan, kelangsungan, dan keakuratan pengiriman, penyimpanan,
dan pemrosesan data;
c. Kebutuh dan kapabilitas sistem computer;
d. Kemudahan untuk dioperasikan dan dipelihara;
e. Kemampuan untuk dikembangkan.
Kapasistas dari master station yang dibangun harus mempunyai minimum
Input/Output (I/O) sebanyak 3 kali dari jumah I/O yang terpasang. Kinerja master
station dapat diukur dengan menguji kapasitas maksimum sesuai spesifikasi dimana
peak-nya tidak boleh melebihi 50% dari RAM, tidak boleh melebihi 50% dari
kemampuan CPU, dan tidak boleh melebihi 40% dari kapasitas LAN. Respon time
terhadap SCADA paling lambat dari telesignaling 3 detik, telemetering 10 detik,
remote control 6 detik mulai dari eksekusi remote sampai denan perubahan status di
master station, remote tap charger 20 detik, dan remote LFC 4 detik.

2.3 Remote Terminal Unit (RTU)


Remote Terminal Unit atau biasa disebut RTU merupakan Peralatan yang
dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station. RTU berfungsi sangat
penting dalam penggunaan master station karena salah satu komponen dari master
station itu sendiri adalah RTU. RTU biasanya berbentuk fleksibel atau menyesuaikan
dengan kebutuhan pengguna (user). Dalam penggunaannya RTU memiliki rentang
kontrol atau kendali pada suatu master station dengan jarak pengendalian yang berbeda
– beda.

7
2.5 Power Supply
Untuk catu daya yang digunakan oleh master station sebagai berikut:
a. UPS (Uninterruptible Power Supply) digunakan apabila daya mati sesaat
tidak mengakibatkan sistem kerja computer menjadi terganggu.
b. ATS (Automatic Transfer Switch) berfungsi sebagai transfer switch dari
suplai PLN ke GenSet/Battery secara otomatis pada saat suplai PLN hilang.
c. Genset berfungsi sebagai penyedia catu daya cadangan dengan berbahan
bakar minyak (solar)
d. Trafo 20 kV sebagai penyedia catu daya utama yang berasal dari Gardu
Induk PLN

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Konfigurasi Master Station Distribusi Level 3

Gambar 1. Konfigurasi Master Station Distribusi Level 3 (Ebook SPLN S3.001_2008)

Keterangan Gambar :
1. Workstation dispatcher (2 set)
2. Workstation enjiner & update database (3 set)
3. Server SCADA (1 set redundant)
4. GPS (1 set redundant)
5. Server DMS (1 set redundant)
6. Server data historical dan update database (1 set redundant)
7. Projection multimedia (1 set)
8. Switch Gigabit Ethernet LAN
9. Server sub sistem komunikai (1 set redundant)
10. Switch 100 Megabit Ethernet LAN
11. Workstation di luar control center
12. Static display
13. Printer laser hitam putih (1 buah)
14. Printer laser berwarna (1 buah)
15. Gateway atau router + firewall (1 set)
16. Kinerja SCADA, Operasi (1 set)
17. Offline database server (1 set)

9
Penjelasan dari sub – sub sistem dari Master Station DMS Level 3.
1. Workstation Dispacther
Workstation dispatcher merupakan perangkat yang digunakan dispacther kerja.
Workstation dispacther berfungsi untuk pengawasan dan pengontrolan sistem
tenaga listrik.

2. Workstation Enjiner & Update Database


Workstation enjiner merupakan perangkat yang dapat mengupdate database
pada master station.

3. Server SCADA
Server SCADA berfungsi sebagai berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan
semua data informasi yang diperoleh dari sub sistem komunikasi untuk
dikirimkan kepada server yang lain sesuai dengan kebutuhan.

4. Server DMS
Server DMS, berfungsi sebagai pengolah data dari server SCADA, server
historical, dan data snapshot dikombinasikan dengan logikal data yang ada di
server DMS untuk menjalankan aplikasi kelistrikan baik secara real time
maupun study.

5. Server Data Historikal dan Update Database


Server Historikal, berfungsi sebagai penyimpanan semua data dan informasi
baik yang dinamis maupun statis serta semua perubahan informasi yang
didapat dari server SCADA maupun server DMS.

6. Projection Multimedia
Projection multimedia merupakan layar yang berfungsi menampilkan seluruh
sistem distribusi yang dikontrol SCADA.

7. Switch Gigabit Ethernet LAN


Perangkat jaringan computer yang berfungsi sebagai penghubung yang
memiliki kecepatan transfer data atau arus sebesar 1000 Mbps atau 1 Gbps.

8. Server Sub Sistem Komunikasi


Sub Sistem Komunikasi, adalah server yang berfungsi sebagai kontrol
komunikasi ke RTU/remote station dengan model polling serta sinkronisasi
yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

9. Switch 100 Megabit Ethernet LAN


Perangkat jaringan computer yang berfungsi sebagai penghubung yang
memiliki kecepatan transfer data atau arus sebesar 100 Mbps.

10
10. Workstation di Luar Control Center
Workstation di Luar Control Center adalah workstation yang berada diluar
master station yang terdiri dari workstation dispatcher, berfungsi sama seperti
workstation dispatcher.

11. Static Display


Statis display terdiri dari satu buah computer beserta satu sampai tiga LCD
yang bertujuan untuk menampilkan waktu dan atau besaran listrik. Di static
display juga terdapat printer yang berguna untuk mencetak laporan yang
disertakan gambar.

12. Printer Laser Hitam Putih


Alat pencetak hasil data real time yang dimana kertas hasil cetakan akan
berwarna hitam putih.

13. Printer Laser Berwarna


Alat pencetak hasil data real time yang dimana kertas hasil cetakan akan
berwarna.

14. Gateway atau Router+Firewall


Gateway atau Router+Firewall berfungsi sebagai komunikasi antar control
center menggunakan protocol ICCP. Dimana pada saat komunikasi akan ada
batasan yang akan dibatasi oleh firewall.

15. Kinerja SCADA, Operasi


Digunakan untuk mengetahui kemampuan kinerja dari sistem SCADA yang
digunakan.

16. Offline Database Server


Offline Database Server, merupakan server yang menyimpan data historical
dalam jangka waktu lama, menjadi sumber data untuk perhitungan kinerja,
perhitungan availability, pelaporan dan data statistik.

Master Station SCADA yang berfungsi sebagai Pusat pengendali, pengawasan,


pengelolahan data peralatan yang handal dalam pengopesasian, dan mudah untuk
dikembangkan sesuai perkembangan jaringan sistem tenaga listrik serta dapat
ditambahkan aplikasi penunjang analisis sistem. Untuk menentukan konfigurasi Master
Station dari segi persyaratan umum dan kinerja Master Station serta dan Aplikasi
penunjang sistem yang tepat, penulis melakukan pengkajian dengan studi literatur
berdasarkan SPLN dan diskusi dengan pembimbing Kerja Praktik.

11
Persyaratan Umum Peralatan – peralatan yang terpasang di master station harus
memiliki syarat yaitu berdasarkan SPLN S3.001-01 2011 (Master Station : Spesifikasi
Teknis Fungsi SCADA) sebagai berikut:

a. Keamanan sistem dan keandalan sistem


b. Keakuratan pengiriman, penyimpanan, dan pemerosesan data
c. Kebutuhan dan kapabilitas sistem komputer
d. Kemudahan untuk dioperasikan dan dipelihara
e. Kemampuan untuk dikembangkan

Kinerja master station dapat diukur dengan menguji kapasitas maksimum sesuai
spesifikasi dimana peak-nya yaitu berdasarkan SPLN S3.001 (Peralatan SCADA
sistem) sebagai berikut:
1) tidak boleh melebihi 50% dari RAM
2) tidak boleh melebihi 50% dari kemampuan CPU
3) tidak boleh melebihi 40% dari kapasitas LAN.

Konfigurasi Master Station dibedakan menjadi beberapa level berdasarkan


tingkatan perangkat keras, perangkat lunak, dan lingkup supervisi sistem kelistrikan.
Detail penjelasan lingkup supervisi untuk tiap level konfigurasi Master Station
berdasarkan perhitungan kapasitas I/O dan kapasitas sistem tenaga listrik yang
diaturnya serta berdasarkan persyaratan tingkatan pembangunan sistem SCADA yang
efektif mengacu pada SPLN S6.001 (Perencanaan dan Pembangunan Sistem SCADA).

12
3.2 Konfigurasi UPS

Gambar 2. Konfigurasi Catu Daya (Ebook SPLN S3.001_2008)

UPS (Uninterrptible Power Supply) merupakan salah satu bagian dari power
supply. Alat ini digunakan apabila daya mati sesaat sehingga tidak mengakibatkan
sistem kerja komputer menjadi terganggu. Dapat dilihat pada gambar, terdapat 2 buah
UPS dengan catu daya dari sumber listrik utama PLN (Trafo 20 kV) dan paralel dengan
Gen Set. Masing-masing UPS terdapat jalur catu daya utama untuk mengalir ke Master
Station dan jalur ke pengisian battery. Sebelum mencatu daya Master Station terdapat
ATS (Automatic Transfer Switch) sebagai alternatif bilamana sumber utama listrik
padam. Battery pada UPS akan terisi secara terus menerus bila sumber listrik terus

13
menyala. Dengan menggunakan charger (rectifier) mengubah arus AC dari PLN ke DC
untuk mengisi battery.

Bilamana terjadi pemadaman listrik oleh PLN, maka battery yang terisi penuh
akan menggantikan tugas sumber listrik utama untuk menyuplai master station. Battery
mengalirkan arus DC kemudian dikonversikan oleh inverter menjadi arus AC dan ATS
secara otomatis akan menyambungkannya ke Gen Set sehingga sistem dapat segera
tersuplai. Bila sumber listrik utama telah menyala kembali, ATS secara otomatis
kembali menyambungkan saklar ke jalur utama dan battery yang telah terpakai dapat
terisi kembali.

Speksifikasi UPS yang digunakan bila bertuliskan 220V 100AH, maka battery
tersebut memiliki tegangan 220 Volt dan akan habis bila digunakan selama 1 jam
dengan besar arus 100 Ampere. Untuk dapat menghidupkan master station selama
pemadaman (selama 8 jam) dibutuhkan 8 UPS sejenis yang digunakan secara seri.

3.3 Konfigurasi RTU

Gambar 3. Konfigurasi RTU (Ebook SPLN S3.001_2008)


Informasi dasar tentang sistem tenaga listrik diperoleh dari pemantauan status
peralatan dan pengukuran besaran listrik pada Gardu Induk. Informasi tersebut
kemudian diproses oleh RTU untuk kemudian dikirim ke Control Center. Sebaliknya,
Control Center pun dapat mengirim perintah ke RTU. Proses ini, disebut teleinformasi

14
(terdiri dari telesignal, telecontrol dan telemetering). RTU dapat dihubungkan dengan
satu atau dua Master Station. Selain dengan Master Station, RTU juga dapat
dihubungkan dengan RTU lainnya (remote RTU) melalui jalur komunikasi. Untuk
RTU generasi baru komunikasi dapat dilakukan dengan lebih dari satu master station
dengan menggunakan database yang dipartisi dan protokol komunikasi yang berbeda-
beda.
Dalam proses input output, peralatan yang ada di Gardu Induk dihubungkan
dengan RTU melalui modul input/output digital dan analog dan dapat mengakuisisi
data dari IEDs (Intelegence Electronic Devives) seperti smart meters dan relay
pengaman. RTU juga dapat digunakan sebagai even logger. Dengan menghubungkan
satu atau dua printer dan terminal alphanumeric, maka jika terjadi perubahan
status dapat dicetak secara lokal. Terkait manajemen database, pengguna RTU dapat
melakukan konfigurasi sesuai dengan kebutuhan. Konfigurasi tersebut dilakukan
dengan menggunakan sistem database. Database tersebut kemudian diloading ke RTU
dan disimpan pada RAM. RTU yang digunakan di PLNE adalah RTU jenis
Automation, memiliki fungsi automation seperti Programable Logic Control dimana
RTU ini tersambung ke peralatan IED yang meliliki program automat is jika dipenuhi
kondisi tertentu maka RTU tersebut akan melakukan perintah control secara automatis
misalnya untuk fungsi load shading ataupun interlock.
Berikut adalah persyaratan fungsi utama RTU:
1. Akuisisi Data
2. Akumulasi Data
3. Sequence-of-Events (SOE) Pulling untuk peralatan tersebut
4. Perintah Automatic Generation Control (AGC)
5. Kendali Peralatan

RTU mampu untuk:

1. Melakukan akuisisi digital input (DI).


2. Melakukan akuisisi analog input (AI)
3. Melakukan kendali digital output (DO)
4. Melakukan kendali analog output (AO)

15
5. Melakukan otomatisasi (proteksi dan meter energi).
6. Melakukan akuisisi data Sub-RTU dan IED
7. Display HMI Lokal di Gardu Induk.

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Lingkup supervisi untuk tiap level konfigurasi Master Station berdasarkan perhitungan
kapasitas I/O dan kapasitas sistem tenaga listrik yang diaturnya serta berdasarkan
persyaratan tingkatan pembangunan sistem SCADA yang efektif.
2. UPS pada master station berfungsi untuk menangani pemadaman PLN yang tak terduga
dan menjaga sistem SCADA tetap dapat berfungsi selama beberapa waktu.
3. HMI (Panel Digital) atau SCADA berupa Software yang terinstal di Computer/PC
membantu User memahami/mengawasi/mengontrol (value adjustment) proses yg
berlangsung atau juga kondisi equipment di Plant melalui Layar Monitor (di Control
Room), data-data yang telah terbaca tersebut disimpan dalam storage disk, sehingga
Trend dari proses bisa diketahui (per-day/per-week/per-month/dst)

4.2 Saran
1. Sebaiknya perawatan dilakukan secara rutin terhadap peralatan, untuk memaksimalkan
kerja dari sistem SCADA agar pengontrolan dapat bekerja dengan baik serta
memaksimalkan kualitas dari real-time sistem.
2. Mahasiswa yang sedang melaksanakan kerja praktik sebaiknya selalu aktif bertanya
kepada pembimbing Kerja Praktik sehingga bisa mendapatkan ilmu langsung.
3. Sebelum melaksanakan kerja praktik sebaiknya mahasiswa bersangkutan melakukan
survei terlebih dahulu ke perusahaan yang akan dijadikan tempat kerja praktik sehingga
bisa menentukan judul yang pasti untuk dibahas dalam laporan.

17
DAFTAR PUSTAKA

[1] SPLN S3.001_2008, Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jakarta: PT. PLN,
2008.
[2] SPLN S3.001-01_2011, Master Station - Spesifikasi Teknis Fungsi SCADA.
Jakarta: PT. PLN, 2011.
[3] SPLN S3.001-3_2012, Spesifikasi Remote Station. Jakarta: PT. PLN, 2012.

18

Anda mungkin juga menyukai