KEWIRAUSAHAAN
EKU 300 A5 R. IA 3.5
OLEH:
KELOMPOK 6
AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018
1
A. IDE DAN KONSEP USAHA
Pada tahap ini, orang yang membuat studi kelayakan usaha diharuskan untuk melakukan
kegiatan menemukan ide/gagasan usaha yang layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha
biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut:
1. Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan
langsung dengan bidang yang diminati. Dengan cara ini akan dapat diketahui sudah
seberapa jauh perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus
dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini. Setelah itu akan muncul
pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, jika ada, kira-kira bagaimana
caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.
2. Melalui survei. Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah
satu bidang usaha. Misalnya melakukan survei ke salah satu pabrik mengamati apa
saja yang dikerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh
pabrik tersebut dengan baik atau adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja,
dan pada saat itu muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan limbah tersebut dan
masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk mendirikan dan mengembangkan
usaha.
3. Melalui pengalaman kerja. Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri
kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk
atau jasa. Dalam konteks ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan
baik, sehingga akan dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah
mudah/mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang dilakukannya
sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh
keinginan atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini.
5) Memudahkan pengendalian
Jika dalam pelaksanan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa dilakukan pengendalian
atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan
pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya
tujuan perusahaan akan tercapai.
7
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Surat tanda daftar perusahaan
Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
Surat tanda rekanan dari pemda setempat
SIUP setempat
8
4. Aspek teknis dan teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay
out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
6. Aspek keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan
tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
C. BUSINESS PLAN
Pengertian Business Plan
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun
Business Plan. Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Business Plan sebuah selling document
yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Hisrich-Petters memberikan definisi sebagai berikut business plan merupakan dokumen yang
disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsure-unsur yang relevan baik internal
maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha.
Isinya sering berupa perencanaan (integretde plan) menyangkut pemasaran, permodalan,
manufaktur dan sumber daya manusia (human resourches). business plan dibuat dalam bentuk
jangka pendek maupun jangkan panjang yang pertama kali diikuti untuk 3 tahun berjalan.
business plan merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuiti oleh wirausaha.
business plan seakan-akan menjawab pertanyaan : where, am I now? Where am I going? How
will I get there?
Investor yang potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok barang dan bahkan
konsumen akan mempelajari business plan ini. Sebuah business plan dapat dinilai oleh
pembaca dengan memberikan bobot penilaian sangat bagus, sedang dan kurang baik. Mengenai
keandalan dan kerincian dari business plan sangat tergantung pada luasnya bisnis yang akan
dilakukan, apabila bisnis merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya toko barang
kelontong.
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan
mencantumkan secara jelas dan rinci informasi menyangkut : (1) Lokasi pabrik; (2) Proses
produksi; (3) Masalah bahan baku;(4) Masalah mesin dan perlengkapan; (5) Masalah karyawan
9
yang terlatih; (6) Masalah tempat; (7) Tanah; (8) Ruangan yang tersedia sekarang dan untuk
perluasan pada masa yang akan datang. Apakah asset ini disewakan atau dibeli; (9) Hal-hal
lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Business plan yang baik, merupakan gambaran bagaimana memperoleh suatu kekayaaan
atau cara memperoleh keuntungan dari suatu usaha. Ada lima alasan mengapa harus ada
business plan : (1) Bisnis merupakan blue print yang akan diiukuti dalam operasional usaha.
Ini menolong anda tetapi kreatif, konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan; (2) Ini
merupakan alat mencari dana sehingga berhasil dalam bisnis; (3)Ini merupakan alat
komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, penyandang dana. Dengan adanya
business plan mereka mengerti tentang cara dan tujuan operasional bisnis; (4) Ini membuat
anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah praktis menghadapi dunia persaingan,
membuat promosi sehingga lebih efektif; (5) Membuat pengawasan lebih mudah dalam
operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
Isi dari sebuah business plan:
1) Kulit depan / cover judul
2) Ringkasan eksekutif sejarah / latar belakang bisnis
3) Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4) Deskripsi mengenai pasar
5) Deskripsi tentang produk yang akan diusahakan
6) Susunan pengurus dan kepemilikan
7) Objectives dan goals
8) Gambaran keuangan
9) Lampiran
D. START-UP BUSINESS
Memulai segala sesuatu memang terkadang tidak gampang. Segala sesuatunya pasti akan
mengalami kendala atau halangan. Yang terpenting adalah ketelatenan dan kesabaran. Banyak
wirausaha sukses berawal dari kekalahan. Mereka bisa belajar dari kekalahan dan kesalahan
dengan maksud agar tidak mengulangi hal yang sama. Disisi lain tentunya mereka juga
mempelajari langkah-langkah logis dan kongkrit dalam menjalankan aktifitasnya tersebut.
Ada beberapa hal yang mungkin bisa digunakan sebagai patokan saat kita mau mencoba
berusaha atau membuka lapangan kerja baru, diantaranya:
10
1) Harus Memiliki Mimpi
Mimpi diperlukan sebagai dorongan pribadi dalam menentukan kapan harus memulai
suatu usaha. Dari mimpi yang besar diharapkan dapat tercapai sekian persen kesusksesan
dari mimpi tersebut. Jadi jangan berhenti untuk memimpikan satu hal yang fokus. Namun
jangan sampai terlena dengan keindahan mimpi. Pada dasarnya hal ini juga dapat membuat
seseorang menjadi gagal dalam menentukan langkah dan keputusan.
2) Lihat Peluang
Kemampuan melihat peluang memang tidak secara baik dimiliki oleh sebagian besar
individu. Namun hal ini bukan menjadi halangan dalam memutuskan untuk melangkah.
Peluang yang ada bisa dilihat dan dirasakan disekitar kita. Bahkan dapat dilihat dari
kebutuhan pribadi. Apabila kita membutuhkan sesuatu, maka jadikan itu peluang. Setelah
itu lihat kebutuhan orang sekitar, dan jadikan itu peluang. Setelah meyakini akan peluang
tersebut, maka mulailah untuk memulai usaha.
Perlu diperhatikan juga mengenai peluang ini. Pengajar saya Bpk. Paidi bernah berkata
“jangan menjual apa yang bisa kita buat, melainkan jual apa yang orang butuhkan”. Pelajari
dan lakukan hal tersebut, setelah semua berjalan sesuai dengan harapan baru meningkat
pada “buatlah apa yang dibutuhkan orang kemudian jual ke mereka”.
3) Hitung Kemungkinan
Kemungkinan yang perlu diperhatikan adalah mengenai permodalan, keuntungan,
sistem usaha dan juga hasil yang ingin dicapai. Bila semuanya telah dipertimbangkan dan
dihitung maka selanjutnya bisa memulai usaha tersebut.
4) Sumber Modal
Modal adalah hal pertama yang diperlukan dalam operasional sebuah usaha. Dalam hal
satu ini ada beberapa sumber yang menyebutkan harus menggunakan modal sendiri atau
yang biasa disebut dengan uang tenang. Namun tidak menutup kemungkinan kita
melakukan kredit kepada lembaga atau pihak lain untuk mendapatkan modal. Langkah
kredit memberikan tantangan adrenalin mengenai resiko yang akan dihadapi.
Mengenai hal ini saran saya pribadi adalah gunakan modal sendiri. Pasalnya dalam
memulai usaha bagi pemula, walau kita mengetahui teori berusaha sedemikian rupa, namun
tantangan nyata terkadang berbeda dan lebih berat. Sehingga apabila ada resiko terhadap
hal ini dapat diminimalisir. Memang diperlukan kesabaran yang ekstra dalam
mengumpulkan modal.
11
Bila dirasa memang harus melakukan kredit, maka pertimbangkan ke perorangan atau
teman atau bagian keluarga. Hal ini menindak lanjuti resiko yang kiranya diterima bila
terjadi kegagalan.
5) Buat Sistem
Sistem usaha harus yang terbaik menurut perhitungan. Pasalnya dari beberapa
pengalaman, hitungan-hitungan yang kita lakukan sering terjadi kegagalan. Bila sistem
yang dibangun sangat rapi niscaya kegagalan akan sulit untuk dicapai. Minimalisir resiko
yang terjadi dari sistem tersebut.
6) Kerja Keras dan Berdoa
Ini adalah hal yang terakhir yang dapat dilakukan. Jalankan usaha tersebut sendiri dan
mungkin dibantu oleh beberapa karyawan bila diperlukan. Karena kita yang merencanakan,
maka harus diawali dengan kita yang berbuat dan meneliti terhadap sistem yang kita
jalankan. Walau kita memiliki hitungan yang matang dan memiliki modal yang cukup
untuk mempercayakan usaha kita kepada orang lain, hindari sedini mungkin. Menaruh
kepercayaan usaha kepada orang lain tidak bisa dilakukan saat usaha masih dibilang
merintis.
E. BUSINESS COACHING/MENTORING
Business coaching adalah suatu program pembimbingan bisnis dimana coachee atau klien
seolah-olah sedang magang di bisnisnya sendiri dan secara bertahap belajar menerapkan
langkah-langkah bisnis di bawah bimbingan coach bisnisnya agar ia mampu mencapai sasaran
bisnis maupun pribadi yang ia tetapkan.
Business coaching ini didesain untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal 3
bulan) dan jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan pendekatan yang mampu
dilakukan oleh para klien. Filosofi yang kami gunakan dalam melakukan empowerment adalah:
“Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan ikannya, agar ia mampu
memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk mencapai sasarannya”.
Sasaran apa saja yang bisa diraih oleh para coachee di dalam program business coachingnya
secara mendasar akan mengarah pada 3 hal, yaitu: TTM – Time, Team dan Money. Money
akan menyangkut revenue/omset bisnis, profit bisnis, bahkan income pribadi klien.
Team akan berhubungan dengan bagaimana mengembangkan team atau sumber daya
manusia yang kompak kerjasamanya dengan owner serta memiliki kemampuan yang membuat
mereka dapat produktif sehingga akhirnya menyentuh faktor Time, yaitu bagaimana sebagai
owner anda juga dapat mengembangkan produktivitas yang diperlukan dalam peran anda
12
sebagai owner, yaitu mengembangkan keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan
mengendalikan bisnis anda secara remote.
Secara khusus, proram business coaching mencakup beberapa hal, seperti:
1. Menetapkan visi, misi dan kultur bisnis yang menjadi dasar jangka panjang pengelolaan
bisnis
2. Menetapkan target serta menyusun perencanaan bisnis… tahunan sampai bulanan
3. Menentukan dan mengevaluasi strategi Marketing dan Sales
4. Pengendalian keuangan...dari membaca laporan dan menghitung berapa titik break
even bisnis
5. Mengasah kepemimpinan sang business owner(s)
6. Menentukan serta mengevaluasi sistem apa yang diperlukan dalam bisnis
7. Mengasah kualitas pribadi sang business owner(s), sehingga mampu
mengimplementasi rencana bisnisnya secara bertanggung jawab.
Coach adalah individu-individu yang bukan saja memiliki pengalaman praktis di bidang
bisnis, tetapi juga memiliki keahlian-keahlian khusus yang didukung oleh latar belakang
pendidikan serta pengalaman kerja mereka.
F. PROFITING
Setelah volume penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda tawarkan sudah
maksimum tiap saat, barulah fokus menaikkan keuntungan usaha. Ada 3 hal yang mampu
menaikkan keuntungan usaha dari customer:
1. Menaikkan angka repeat order; Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk
membuat pelanggan semakin sering berbelanja ke tempat kita.
2. Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan; Menaikkan rata-rata pembelian adalah
upaya agar pelanggan yang tadinya belanja sebesar Rp 100.000,- tiap kunjungan,
meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan lebih.
3. Menaikkan margin. Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual,
serta menekan biaya produksi dengan cara menaikan produktifitas dan menekan
pengeluaran. Di tahap profiting, promosi tetap jangan berhenti. Bedanya dengan tahap
starting, promosi profiting lebih difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.
G. SYSTEMIZING
Setelah dapur ngepul dan keuntungan melimpah, kini saatnya menyempurnakan sistem.
Sebenarnya sistem tersebut mungkin sudah dirintis sedikit demi sedikit sejak mulai usaha,
hanya saja di tahap systemizing, kita akan fokus pada pembenahan sistem.
13
Tujuan dari sistem adalah membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa anda dan
siap dikembangbiakan (multiplying). Materi systemizing akan kami paparkan sacara terpisah
pada materi berikutnya.
Jika profit anda besar, anda tidak perlu pusing untuk membuat sistem sendiri. Cukup
membayar konsultan untuk membuat sistem di perusahaan Anda. Yang terpenting lagi, inilah
saatnya Anda mencari GM/direktur yang jauh lebih pandai dan berpengalaman dari Anda.
H. EXPANDING BUSINESS
Ekspansi bisnis atau sering disebut juga dengan perluasan perusahaan adalah aktivitas
memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan
fasilitas, perekrutan pegawai, peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha,
baik dibidang usaha sejenis seperti membuka cabang ataupun diversifikasi kebidang yang lain.
Hal ini diperlukan sebuah perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif serta
untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
Salah satu contohnya adalah pabrik Indomie. Pabrik Indomie selama ini hanya
memproduksi mie untuk kebutuhan nasional. Karena pasar ASEAN masih terbuka lebar, maka
pabrik Indomie tersebut melakukan ekspansi usahanya ke negara-negara ASEAN dengan
membuka pabrik Indomie baru guna memenuhi kebutuhan dari negara yang bersangkutan.
Metode Perluasan Bisnis. Perluasan atau expansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan
untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau
profit perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode, yakni :
Merger
Merger atau PenggabunganMerger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan
menjadi satu kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan
yang lain akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan
identitas yang dimilikinya. Jenis-jenis Merger:
1) Merger Vertikal Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat
operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan perusahaan
peternakan ayam.
2) Merger Horisontal Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi
yang sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik komputer.
3) Merger Konglomerasi Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi.
Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis.
Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung dengan perusahaan operator
telepon seluler nirkabel.
14
Akuisisi.
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok
investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau
jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh
Coca-Cola, dan lain-lain.
Hostile Take Over
Hostile Take Over atau Pengambil Alihan Secara Paksa adalah suatu tindakan akuisisi
yang dilakukan secara paksa yang biasanya dilakukan dengan cara membuka penawaran atas
saham perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal dengan harga di atas harga pasar.
Pengambilalihan secara paksa biasanya diikuti oleh pemecatan karyawan dan manajer untuk
diganti orang baru untuk melakukan efisiensi pada operasional perusahaan.
Leverage Buy Out Leverage
Leverage Buy Out Leverage adalah teknik pengusaan perusahaan dengan metode
pinjaman atau utang yang digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan lain.
Terkadang suatu perusahaan target dapat dimiliki tanpa modal awal yang besar.
15
DAFTAR REFERENSI
16