Anda di halaman 1dari 3

Nama : andi baso alfian

Nim : 1511041013

“Kesalahan siswa dalam menyelesaikan operasi pembagian pada


bilangan pecahan”

Matematika merupakan bidang studi yang harus bisa dikuasai oleh siswa, karena
merupakan sarana pemecahan masalah sehari-hari. Banyak orang berpikir bahwa
matematika merupakan bidang studi yang paling sulit dan jarang diminati, karena
matematika merupakan suatu objek ideal untuk mengembangkan pola pikir anak
diusia dini, usia di pendidikan dasar, pendidikan lanjutan tingkat pertama,
pendidikan menengah, maupun bagi mereka yang sudah berada di bangku kuliah.

Pecahan merupakan materi dasar dalam matematika, oleh karena itu sangat
penting bagi semua siswa untuk dapat menguasai materi tersebut. Dalam
kehidupan sehari-hari pecahan digunakan dalam konteks anak yang belum
sekolah misalnya mengambil setengah bagian makanan sering dipandang tidak
mempunyai arti jika dibandingkan dengan mengambil seluruh bagian.
Pembahasan materi pecahan secara formal dipelajari di sekolah dasar sejak kelas
III semester 2 dengan penekanan pada pengembangan konsep dasar bilangan
pecahan melalui benda-benda konkret kemudian dengan model-model atau
gambar. Sementara di sekolah menengah, materi pecahan kembali dibahas pada
kelas VII semester 1 dengan penekanan pada melatih cara berfikir dan bernalar
serta mengembangkan kemampuan memecahkan masalah mengenai bilangan
pecahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan dasar mengenai bilangan pecahan yang dimiliki siswa akan


bermanfaat dalam pemahaman dan penguasaan konsep pecahan pada jenjang
pendidikan berikutnya. Konsep pecahan yang telah dipelajari sebelumnya akan
digunakan sebagai modal untuk mempelajari konsep selanjutnya. Jika konsep
awal yang dipelajari oleh siswa salah maka untuk penerapan konsep itu pada
pengetahuan selanjutnya akan salah juga. Hal tersebut akan menimbulkan
berbagai kesalahan.

Namun, fakta di lapangan yang ditemui masih ada siswa SMP/MTs yang masih
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi pembagian pada bilangan
pecahan.

Berdasarkan hasil pengerjaan soal oleh siswa SMP/MTs, ternyata mereka masih
memiliki masalah pada pengerjaan soal operasi pembagian pada bilangan
pecahan. Letak kesalahan yang dilakukan siswa sebagian besar pada pemahaman
algoritma dasar pembagian bilangan pecahan seperti pada gambar 1.

Gambar 1

Jenis kesalahan seperti pada gambar 1 penyebabnya adalah Siswa menganggap


bahwa pembagian bilangan pecahan dengan bilangan bulat, dimanapun letak
bilangan pecahannya maka bilangan pecahan tersebutlah yang harus dibalik.
Pola kesalahan yang dilakukan dapat dilihat dari jawaban yang diberikan oleh
1 3
siswa yaitu  2   2 . Kesalahan ini terjadi karena kurangnya pemahaman
3 1
konsep dasar pembagian bilangan pecahan dengan bilangan bulat.

Berdasarkan dari kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi pembagian


pada bilangan pecahan. Perlu adanya pemahaman kepada siswa dalam proses
menyelesaikan soal operasi pembagian pada bilangan pecahan yang dalam hal ini
mengenai konsep dasar pembagian bilangan pecahan dengan bilangan bulat.

Oleh karena itu, perlu adanya tindakan agar tes hasil belajar siswa mencapai
kriteria yang ditentukan. Menyadari permasalahan tersebut, perlu adanya strategi
yang tepat dalam pembelajaran Matematika. Karakteristik siswa yang senang
bergaul dengan teman sebaya dan bekerjasama sangat tepat bila dilakukan dengan
pembelajaran secara berkelompok. Salah satunya yaitu dengan menggunakan
metode pembelajaran Tutor Sebaya.

Metode pembelajaran yang dipilih harus mengutamakan peran siswa dalam


pembelajaran dan kerjasama kelompok secara heterogen yang baik tanpa
menghilangkan tanggung jawab kepada setiap individu. Metode ini juga dapat
menarik perhatian dan meningkatkan semangat belajar siswa.
Kelebihan Metode Tutor Sebaya

a) Anak-anak diajarkan untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan
yang tinggi. Artinya dalam penerapan tutor sebaya itu, anak yang dianggap
pintar bisa mengajari atau menjadi tutor temannya yang kurang pandai
atau ketinggalan.
b) Siswa lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang
dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk
mempelajari materi ajar dengan baik.
c) Membuat siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu lagi
untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas.
d) Membantu siswa yang kurang mampu atau kurang cepat
menerimapelajaran dari gurunya. Kegiatan tutor seraya bagi siswa
merupakankegiatan yang kaya akan pengalaman yang sebenarnya
merupakankebutuhan siswa itu sendiri.
e) Tutor maupun yang ditutori sama-sama diuntungkan, bagi tutor akan
mendapat pengalaman, sedang yang ditutori akan lebih kreatif dalam
menerima pelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Tutor Sebaya bertujuan


agar siswa dapat memahami konsep materi Matematika khususnya bilangan
pecahan dengan benar. Dalam pelaksanaannya, siswa harus terlibat aktif secara
langsung dalam memahami konsep dasar pembagian bilangan pecahan dengan
bilangan bulat sehingga dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
materi pembagian pecahan. Penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya yang
dilakukan mendorong siswa terlibat secara langsung sehingga diharapkan akan
mencapai hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai