Anda di halaman 1dari 1

Ketahanan Untuk Semua : Tidak Boleh Keji, Wajib Menjadi

Sumber Pembaruan

Siapa yang tidak bangga menjadi tentara ? Tidak semua orang punya
ketahanan fisik dan mental untuk menjadi seorang tentara. Bila secara
kasar jumlah rakyat Indonesia ada 200 juta, dan jumlah personil tentara
ada, katakanlah, 850 ribu personil, maka perbandingan satu orang
personil harus mampu melindungi 234 rakyat lainnya.

Pertahanan adalah salah satu hal penting dalam ketahanan nasional,


selain ketahanan pangan, sosial, politik, budaya, penghasilan,
pendidikan, penelitian, pengembangan dan jati-diri. Semuanya itu dapat
menjadi potensi pintu masuk serangan dari luar. Masalahnya, secara
jujur kita bisa introspeksi diri, ada berapa pintu yang sudah diterabas
oleh pihak luar dan kita menjadi kacau ?

Mungkin ada yang berkata “Ah, terlalu dibesar-besarkan saja masalah


ini. Kita tidak merasa ada masalah kok. Anda saja yang membuat-buat
masalah dan paranoid”. Andaikan saya memang membesar-besarkan
masalah dan sebenarnya masalah tidak terjadi, namun waspada itu
diperlukan sebagai salah satu tameng ketahanan. Paranoid bangsa,
dalam batas tertentu, dibutuhkan. Apa benar kita aman-aman saja ?

Kemana itu ilmu-ilmu bagus asli Nusantara ? Sudah pada hilang.


Berapa banyak anak muda yang masih mencintai seni budaya bangsa
sendiri ? Di pulau Jawa sudah langka. Apakah kita mudah terpecah ?
Sangat mudah dan rentan terhadap bahaya laten. Kemana larinya
kebaya ? Kemana larinya sikap anak menghormati orang tua ? Kemana
larinya kekayaan alam kita ? Itu hanya sedikit pertanyaan yang
berbuntut kepada bukti-bukti bahwa kita telah digerogoti. Dan mereka
menggerogotinya dengan cerdas. Buktinya apa ? Buktinya adalah kita
tidak terasa kalau telah digerogoti. Kita telah termakan ilusi yang
mereka ciptakan sehingga kita senantiasa merasa aman sentausa
sejahtera di tanah air kita ini.

Page 50 of 67

Anda mungkin juga menyukai