Raziqa pernah bersekolah di SDN 1 Wonoketro, SMP Negeri 1 Jetis. Dia asli orang Ponorogo sejak
kecil. Dia memiliki 2 orang adik. Adik yang pertama bernama Himawan Surya Laksana. Dia sekarang duduk di
kelas 2 SMP. Himawan memiliki perawakan yang tinggi dan tampan. Saya pernah bertemu dengan Himawan
dan dia sangat humble terhadap semua orang yang baru dikenal. Sepengetahuan saya, Himawan sangat
menggemari gaming. Saat saya bermain di rumah Raziqa, dia sangat betah duduk berlama-lama di depan
komputer sambil mengerakkan jari-jarinya pada keyboard komputer. Namun saya kira itu masih dalam ruang
ligkup kewajaran sebagai seorang anak yang duduk di bangku SMP. Dia juga anak yang cerdas. terbukti dia
sering mengikuti lomba matematika untuk mewakili sekolahnya. Saat aku bertanya-tanya tentang dia, katanya,
perlombaan terkahir yang dia ikuti adalah lomba robot. Dan dia berhasil menyabet juara favorit rangkaian
membuat robot.
Adik yang kedua bernama Amorita Azzah Harindasari. Dia sekarang duduk di bangku Sekolah Dasar.
Dia mempunyai tubuh yang tidak seperti anak SD pada umumnya. Saat pertama kali melihat dia, saya kaget.
Dia memiliki tubuh yang tinggi. Saat saya tanya dia kelas berapa, dia menjawab dia masih duduk di kelas 6 SD.
Saat dia memberi salam dengan saya, dia lantas manwarkan kepadaku mau minum apa. Dia sangat ramah.
Setelah bertanya-tanya dia juga aktif dalam organisasi di sekolahnya. seperti pramuka, karawitan, gera jalan.
Raziqa juga anak yang ramah. Saat pertama kali berkenalan dia sangat nyambung saat di ajak ngobrol.
Saat itu kami berkenalan intens saat perjalanan menuju Jember. Saat itu kami naik kereta. Perjalanan ke Jember
menggunakan transportasi kereta api memakan waktu sekitar 9 jam. Tentu saja itu bukan waktu yang singkat.
Akhirnya kami ngobrol ‘ngalor ngidul’ untuk lebih mempererat hubungan kita. Kami akhirnya saling mengenal
satu sama lain. Dari perkenalan itu orang tua kami saling berkenalan dan saling kontak satu sama lain.
Saat perjalanan menuju Jember, kami ngobrol tentang lolosnya kami melalui jalur SNMPTN.
Alhamdulillah, kami diterima di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember melalui jalur SNMPTN. Kami
juga gak sedikit terkejut saat melihat pengumuman online. Karena memang kami sedikit pesimis karen pesaing
dari luar kota memang banyak dan hanya di ambil 65 untuk jalur SNMPTN. Tentu saja peluang kami hanya
sedikit. Tapi kami berusaha untuk selalu optimis akan segala keputusan ang diberikan oleh Alloh. Raziqa
bercerita saat dia membuka pengumumannya itu dia sedag berada di travel sepulang dari tes STIS yang
diadakan di Yogyakarta. Sedangkan saya sedang di Malang untuk mengikuti sebuah bimbingan belajar. Saat
berada di Yogyakarta, Raziqa sangatlah cemas dengan hasil yang akan dia dapatkan. Karena bagaimana pun,
SNMPTN adalah hadiah terindah yang diberikan oleh Alloh untuk kita. Saat membuka pengumuman hasil
SNMPTN, dia tidak berani membuka hasilnya sendiri. Dia dibukakan oleh temannya. Dan alhasil, saat Raziqa
tidak henti-hentinya membaca Al-Fatihah dan Ayat Kursi, seorang teman berteriak kalau Raziqa dinyatakan
lolos SNMPTN. Sontak Raziqa langsung sujud syukur di dalam travel. Dia berencana tidak memberitahukan ini
kepada orang tuanya, karena dia ingin memberikan surprice. Dan benar saja sesampainya di rumah, orang tua
Raziqa sedang menanti pengumumannya, dan reaksi yang ditunjukkan oleh orang tua Raziqa adalah menangis
dan memeluk sembari mencium Raziqa. Saya bisa membayangkan suasana saat itu, pasti sangat mengharukan.
Raziqa anak pertama dari 3 bersaudara. Pantas saja jika orang tuanya begitu emosional dan terharu saat
mengetahui Raziqa lolos SNMPTN. Malam itu keluarga Raziqa tidak henti-hentinya bersyukur atas nikmat
yang telah diberikan kepada Raziqa. Dan benar saja, pengumuman SNMPTN tanggal 9 Mei 2015 dan ulang
tahun Raziqa bertepatan dengan tanggal 5 Mei. Menurut dia, lolos SNMPTN adalah kado terindah sepanjang
hidupnya. Usaha dan ikhtiar yang dia lakukan selama ini membuahkan hasil. Menurut dia, restu orang tua
sangat penting dalam pengambilan sebuah keputusan. Karena dia beranggapan, restu orang tua adalah restu
Alloh SWT. Raziqa mempercayai adanya “faktor X” yang diberikan kepada dia dari Alloh SWT.
Raziqa mempunyai hobi berenang. Biasanya saat hari Sabtu dan Minggu dia berenang di “Tirto Joyo”
Ponorogo. Dia biasanya mengajak temannya untuk berenang. Menurut dia, berenang adalah olahraga yang
sangat menyehatkan. Karena cepat sekali membakar kalori yang ada pada tubuh kita. Raziqa dulunya sangat
gemuk saat dia duduk di bangku SMP. Karena dia dulu sangat suka makan nasi. Dan pada akhirnya saat dia
duduk di bangku SMA, dia bertekad untuk melakukan diet. Dia melakukan diet dengan cara alami. Yaitu,
minum air putih banyak dan olahraga lari setiap pagi. Slain dengan metode itu, dia juga melakukan diet dengan
terapi jeruk nipis. Setiap pagi, sebangun tidur, dia langsung menuju dapur dan memeras jeruk nipis kemudian
dia meminumnya. Itu dilakukan setiap pag. Fungi dari jeruk nipis adalah mempermudah pencernaan kita untuk
mencerna makanan dan akan mempercepat proses pembusukan makanan kita di dalam tubuh. Menurut dia, saat
melakukan diet jeruk nipis, dia merasakan tubuhnya sangat ringan.
Berat badan dia saat sebelum melakukan diet adalah 49 kg. Dan setelah melakukan diet berat badannya
menjadi 43 kg. Penurunan yang sangat drastis. Saya sangat tekejut saat melihat foto Raziqa gendut dulu. Dan
sekarang dia sangat kurus. Menurut dia, faktor lain yang menyebabkan dia menjadi kurus adalah karena
behelnya. Dia memasang behel saat duduk di bangku SMA kelas 2. Apa hubungannya behel dengan badan
menjadi kurus? Menurut Raziqa, memakai behel adalah hal yang susah susah gampang. Saat memakai behel,
otomatis pergerakan gigi sangat minim dan seperti ditarik dan dia merasakan ngilu. Dan menimbulkan rasa
malas untuk makan karena rasa ngilu tadi. Dan saat memakai behel, sariawan tumbuh dimana-mana dan
akhirnya semua makanan yang masuk ke dalam mulut akan berbubah rasa menjadi tidak enak.
Kami sangat merasa senang bisa mengenal satu sama lain. Menjadi lebih dekat. Karena dia akan
menjadi partner saya dalam belajar nantinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Kami
dipersatukan melalui kesamaan daerah yang sama. Semoga ini akan menjadi awal yang baik untuk ke
depannya.