Anda di halaman 1dari 6

Nama : Chandra Irawan

NIM : K4316016
Kelas :B

Jurnal Belajar
Evaluasi Pembelajaran Biologi
Afective Assesment

A. Konsep Awal
Dalam pembelajaran science,harus memuat beberapa hal,yaitu content of
science,science process skills,dan scientific attitude.Content of science merupakan
muatan isi berupa fakta, konsep, hukum, teori, yang merupakan objek kajian
ilmiah.Science process skills merupakan kemampuan proses melakukan aktivitas
ilmiah.Scientific attitude merupakan sikap sikap yang harus dikembangkan dalam
aktivitas science.
Assesmen sikap ilmiah merupakan assesmen untuk menilai sikap ilmiah
peserta didik yang dapat dikembangkan dalam bentuk tes dan non tes.Assesmen non
tes dapat berupa wawancara,observasi,maupun angket.
Menurut Wynne Harlen,ada beberapa komponen sikap ilmiah,yaitu :
 Sikap ingin tahu
 Sikap respek terhadap data
 Sikap refleksi kritis
 Sikap penemuan dan kreativitas
 Sikap berpikiran terbuka dan kerjasama
 Sikap ketekunan
 Sikap peka terhadap lingkungan

B. Materi yang Sudah Dipahami

1. Aspek Efektif Dalam Pembelajaran Biologi


 Penilaian sikap
 Motivasi
 Tingkah laku
 Minat
 Emosi
 Kerjasama
 Koordinasi

2. Skala Sikap : Perilaku peserta didik


Perhatikan :
a. Kognisi/pengetahuan peserta didik
b. Afektif,perasaan/emosi
c. Konasi,kecendrungan/kesadaran/metakognitif
Model
a. Numerik
b. Frekuensi (Selalu-Tidak pernah)
c. Kualitatif (Bagus-Tidak Bagus)
d. Kedudukan (Rendah-Tinggi)
e. Kode bilangan/huruf (5 selalu,4 terkadang,3 dst…)

3. Bagaimana melakukan penilaian harian dan akhir terhadap ranah afektif?


 Membuat Instrumen
a. Spesifikasi instrument : Sikap,minat,konsep diri,moral
b. Perhatikan : Tujuan,kisi-kisi,format,panjang instrument
c. Menentukan skala
d. Menentukan pedoman penskoran
e. Merakit instrument : Memperhatikan hasil evaluasi yang lalu
f. Menentukan format,alat,pernyataan
g. Membuat 10 pernyataan,dengan skala 4
h. Melakukan uji coba,sampel minimal 30 orang,mencatat saran dari
responden,menganalisa,daya beda 0,30,menentukan indeks keandalan
instrument
i. Merevisi instrument
j. Melaksanakan pengukuran
k. Menafsirkan hasil ukur : Menentukan criteria,skor max,menyusun
kualifikasi,menentukan nilai afektif.
Dalam melakukan penilaian afektif,dikenal dengan dua cara,yaitu tes dan non-
tes.Assesmen non-tes dapat berupa wawancara,observasi,maupun angket.Namun para
ahli kurang menyarankan untuk menggunakan system wawancara maupun
angket,karena peserta didik kerap melakukan kecurangan,yaitu berbohong ketika
diwawancarai dan ketika mengisi angket.Para peserta didik cenderung untuk
berbohong,karena takut akan kena marah guru ketika ia menjawab apa
adanya.Observasi lebih disarankan,karena guru mengamati afektif siswa tanpa
diketahui oleh peserta didik,sehingga peserta didik tidak dapat berbohong dengan
sikapnya.Hanya saja,observasi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
menyimpulkan keseluruhan afektif seluruh siswa.
Lampiran

Jenis assesmen afektif : Non-tes

 KD 4.7. Kelas X
 Skala Likert :
Skor 1 = Saya tidak melakukannya
Skor 2 = Saya setuju tapi tidak melakukannya
Skor 3 = Saya setuju tapi ragu melakukannya
Skor 4 = Saya setuju dan melakukannya
Skor 5 = Saya sangat setuju dan pasti melakukannya

No Indikator Pernyataan Skala


1 2 3 4 5
1 Gemar Saya melihat keanekaragaman tumbuhan
Membaca di hutan

Sikap saya : Saya mencari literature baik


itu di perpustakaan maupun di internet
,mengapa dalam satu tempat bias terdapat
berbagai macam tumbuhan.
2 Rasa Ingin Saya melihat keanekaragaman tumbuhan
tahu yang ada di lingkungan

Sikap saya : Bertanya kepada guru,orang


tua,atau teman mengena nama tumbuhan
yang saya tidak ketahui namanya.
3 Kreatif Saya melihat banyak sekali perbedaan
tanaman.

Sikap saya : Untuk memudahkan saya


dalam belajar,saya mengelompokkan
tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
kesamaan ciri dalam mind map.
4 Peduli Saya melihat banyak tumbuhan yang layu
Lingkungan dan mati yang menyebabkan hutan
menjadi gundul

Sikap saya : Karena saya telah belajar


mengenai plantae,maka seharusnya saya
peduli terhadap tanaman dengan cara
merawat hutan agar keanekaragaman
tanaman pada hutan tetap terjaga.
5 Peduli sosial Sebuah kelompok pelajar mencari
relawan untuk ikut berpartisipasi dalam
kegiatan sosialisasi mengenai
keanekaragaman tumbuhan yang sesuai
untuk di tanam pada suatu daerah yang
warganya memiliki mata pencaharian
sebagai petani.

Sikap saya : Saya menggunakan


pengetahuan saya tentang
keanekaragaman tumbuhan untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Deskriptor :

Gemar Membaca
1. Mencari jawaban tentang keanekaragaman tanaman dengan membaca buku
2. Mencari jawaban tentang keanekaragaman tanaman melalui internet

Rasa Ingin Tahu


1. Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan berbagai jenis tanaman yang ada di
lingkungan sekitar.
2. Keaktifan siswa menjawab pertanyaan tentang tumbuhan yang menjadi materi
pembelajaran.
3. Mencari jawaban tentang tumbuhan melalui berbagai literature,baik buku,
internet,wawancara dan sebagainya.

Kreatif
1. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan tentang penyebab banyaknya jenis
tanaman yang berbeda dalam suatu lingkungan
2. Keaktifan siswa dalam menemukan perbedaan dan persamaan pada masing-
masing tanaman.
3. Mencari jawaban dari perbedaan tanaman-tanaman tersebut dengan cara
mengelompokkan tanaman yang memiliki persamaan – persamaan dari tanaman
tersebut berdasarkan referensi dari buku.
4. Mencari jawaban dari penyebab terjadinya perbedaan tersebut dari internet.

Peduli Lingkungan
1. Siswa aktif dalam bertanya mengapa hutan dapat menjadi gundul.
2. Siswa aktif dalam mencari tahu penyebab gundulnya hutan.
3. Siswa dapat melakukan aksi merawat hutan dengan cara melakukan sosialiasi
tentang peran penting nya hutan.

Peduli Sosial
1. Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan relevan tentang keanekaragaman
tumbuhan yang sudah ada di suatu daerah.
2. Keaktifan siswa menjawab pertanyaan tentang keanekaragaman tumbuhan yang
diajukan.
3. Mencari jawaban tentang keanekaragaman tumbuhan melalui internet.

Anda mungkin juga menyukai