Anda di halaman 1dari 22

3/24/2016

Stabilisasi Sungai
River Stabilization

Stabilisasi sungai adalah suatu perencanaan untuk melindungi


tebing sungai dan mencegah migrasi lateral alur sungai melalui
proses erosi tebing. River stabilization structure are desgned to protect
the riverbanks and prevent lateral migration of alluvial channel through bank
erosion
Metode stabilisasi sungai dibagi menjadi 2 pendekatan
berbeda, yaitu:(Stabilization method classified according to two different
method;)
1. Memperkuat tebing sungai, dan (Strenghtening the banks and)
2. Mereduksi gaya-2 hidrodinamis.(Reducing hydrodynamic Forces)

1. Stabilitas Tebing Sungai (Riverbank stability)

1a.Proses Erosi Tebing (Bank erosion preccesses)


Proses erosi tebing terkait langsung dengan migrasi lateral
dari alur sungai. Proccesses of bank erosion are directly linked to the lateral
migration of alluvial channel
Erosi tebing merupakan hasil dari aliran air pada sungai yang
bekerja sebagai gaya aktif pada tebing sungai yang bertemu
dengan gaya pasif dari material tebing sungai untuk menahan
gerakan aliran air. Bank erosion of result of flowing water that applies active
forces met by the passive forces of the bank material to resist motion
Kejadian erosi tebing misalnya a.l. pada;
• Gaya2 hidrodinamik yang bekerja pada tikungan sungai
(Hydrodynamic forces in river bend)
• Scouring yang terjadi pada ujung (the scour at the Toe of the outer
bank)
Type moda keruntuhan tebing sungai bagian luar dapat dilihat
pada gambar berikut: (Three modes of failure are typical of alluvial river
as sketched;)

1
3/24/2016

1b.Perubahan kemiringan tebing


(slope reduction and benching)
Berat tanah pada ujung bagian
bawah tebing (toe) dari tebing
mengimbangi berat berat tanah
pada bagian atas dari tebing dan
membantu tegangan geser tanah
dalam menahan thd keruntuhan.
Beberapa metode reduksi
kemiringan tebing diperlihatkan
pada gambar dibawah.
Penggalian langsung pada tebing
untuk mengurangi kelandaian
dimana tanah dipindahkan untuk
menjadikan lereng/tebing lebih
landai. Metode ini dilakukan jika
cukup ruang diluar tebing

2
3/24/2016

1c.Drainase Bawah Tanah (Subsurface Drainage)


Mengendalikan air bawah tanah (groundwater) seringkali lebih
memberikan manfaat dalam proses stabilisasi tebing.(The control
of groundwater within a slope is often a feasible means os stabilizing the slope)
Pengendalian air bawah tanah ini dapat dilakukan dengan 2
cara, yakni;(The control of groundwater may be achieved by two methods)
• Mencegah infiltrasi air permukaan kedalam tanah, dan (the
prevention of infiltration of surface water into soil, and)
• Menambahkan subsurface drainage untuk mengeluarkan air
dari dalam tanah. (the provision for subsurface drinage to remove the
water from the soil mass)
Cara pertama biasanya dilakukan dengan membuat drainase
permukaan yang memadai (the first method is accomplished by providing
adequate surface drainage).
Cara kedua dengan menggunakan beberapa metode subsurface
drainage. (the second method uses various subsurface drainage techniques)
Beberapa metode drainase permukaan dan drainase bawah
tanah diperlihatkan pada gambar berikut. (Various subsurface
drainages are shown below)

3
3/24/2016

2. Perkuatan Tebing dengan Rip-rap


(Riverbank riprap revetment)

• Beberapa metode perkuatan tebing dapat dilakukan dalam


rangka memperkuat tebing sungai terhadap erosi. (Several
engineering methods can be used to strenghten riverbanls againts erosion)
• Biasanya metode yang sering digunakan adalah menggunakan
Riprap atau batu ukuran besar yang tidak mudah digerakkan
atau dipindahkan dari tebing sungai.(methods commonly encountered
include the use of riprap or large stones that are not easily removed from the banks)
• Selain menggunakan Riprap metode lain adalah penggunaan
vegetasi, bronjong (gabion), penggunaan blok beton, batu isin,
soil cement, fences, bulkhead dan penggunaan matras.(besides
riprap another methods are considered such as……)
• Biasanya secara ekonomi untuk ukuran dan jumlah yang
diperlukan Riprap paling sering digunakan untuk perlindungan
tebing. (When economically available in sufficient size and quantity, rock
riprap is usually the most widely used material for bank protection)

• Riprap lebih fleksibel, kerusakan minor yang terjadi lebih


mudah diperbaiki dengan menambahkan batu lainnya untuk
menggantikan daerah yang mengalami kerusakan.
Pelaksanaannya mudah. (riprap is flexible and is neither impaired nor
weakened by slight movement of the bank resulting from settlement or other
minor adjustments)
• Pelaksanaan konstruksi tidak rumit dan tidak memerlukan alat
berat yang kompleks. (construction is not complicated and special
equipments are not necessary) (Conb(

4
3/24/2016

Faktor-2 yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi


Riprap adalah; (the important factors to be considered in designing rock riprap
blanket protection)
a. Kecepatan aliran atau tegangan geser pada lokasi Riprap yang
dipasang.(the magnitude and velocity of the flow or shear stress in the vicinity of
the rock)
b. Kemiringan tebing yang akan dilindungi. (the slideslope of the bankline)
c. Density/rapat massa dari material batu. (The density of the rock)
d. Sudut geser dalam (angle of repose, φ) dari material batu yang
tergantung pada bentuk dan “angularity” dari batu. (the angle of
repose for the rock)
e. Durabilitas batu. (rock durability)
f. Tebal lapisan Riprap. (the riprap blanked thickness)
g. Filter yang diperlukan antara lapisan Riprap dan tebing sungai
supaya air mengalir diantaranya tapi dapat mencegah erosi yang
terjadi melalui lapisan Riprap. (the filter needed between the bank and the
riprap blanket to allow seepage…)
h. Stabilisasi lapisan Riprap pada ujung bawah (toe) tebing sungai.
(the blanket stabilization at the toe)
i. Lapisan Riprap harus diikat pada upstream dan downstream.(the
blanked must be tied into the bank at its upstream and downstream)

Ada 2 metode untuk menentukan besarnya ukuran batu dari lapisan


Riprap untuk stabilisasi tebing sungai.(two methods to determine the size
of rock riprap required)
1. Metode Tegangan Geser (Shear Stress method)
2. Metode Kecepatan aliran (Flow velocity method)

2.1.Metode Tegangan Geser (Shear stress method)


Stabilitas batuan pada tebing merupakan fungsi dari; (riprap
stability is a function of)
• Besar dan arah kecepatan aliran pada tebing yang dilindungi
Riprap. (the magnitude and direction of the flow)
• Sudut kemiringan tebing terhadap bidang datar.(the sideslope
angle)
• Sifat2 batuan, a.l; ukuran, density , bentuk dan
angularity.(the properties of the rock)
Hubungan fungsional dalam rangka menentukan faktor
stabilitas untuk suatu ukuran batu tertentu dibawah gaya
hidrodinamik yang bekerja telah dibahas pada mk teknik
sungai;

5
3/24/2016

Besarnya ukuran batu efektif dm yang diperlukan untuk menstabilkan


tebing sungai dibawah tegangan geser τo digunakan formula
Lane.(the effective rock size dm required for stabilizing a riverbank under applied
shear stress τo is estimated from Lane’s relationship)

o
dm 
 tan 2 1 
 c  s   cos1 1   Dimana:
 tan 2   τo = Tegangan geser yang terjadi.
γs dan γ = berat jenis batu dan air
o θ1 = sudut kemiringan tebing
dm  φ = angle of repose dari batu
 sin 2 1  ψc
 c . S  1 1 
= Nilai kritis angka Shield

 sin 2  

2.2.Metode Kecepatan (Velocity method)


• Ukuran batu yang dibutuhkan, untuk melindungi tebing dari
erosi yang ditimbulkan oleh arus sungai yang bergerak
sejajar terhadap tebing sungai dapat juga ditentukan
sebagai fungsi dari kecepatan aliran sungai.
• Untuk Riprap batu, kecepatan pada bagian atas batu,
disebut kecepatan terhadap batu vs, adalah relatif
terhadap kecepatan geser u* dimana vs = 5,75 u*.(For stone
riprap the velocity at the top of the stone, vs called velocity againts the
stone is related to the shear velocity u* dimana vs = 5,75 u* )
• Dari kondisi saat batu mulai akan bergerak (kondisi kritis,
teori Shield) dengan angle of repose, ϕ , untuk kondisi
hidrolis kasar, persamaan Shield;(from the incipient motion
condition of material with anfle of repose for hydraulically rough flow)

u*2c
c   0,06 tan 
S  1gds

6
3/24/2016

 Didapat kecepatan geser terhadap batu vsc sebagai;


(the critical velocity against the stone)

vsc  5,75  u*c  2S  1gds tan 

• Kecepatan melawan batu vs juga relatif terhadap kecepatan


aliran rata-2 V sebagai fungsi dari kedalaman aliran h dan
diameter batu ds dimana (the velocity against the stone also related to
the mean flow velocity V as function of the flow depth h and the stone
diameter, ds)

V  vs log  4h 
 ds 
• Diperoleh kecepatan kritis rata-2 Vc sebesar: (the critical mean velocityVc:)

Vc  K c 2S  1gds
 4h 
K c  log   tan 
 ds 

Sehingga kecepatan aliran rata-2 kritis tergantung pada nilai


relatif h/ds dan sudut geser dalam ϕ. Dapat dicatat bahwa untuk
Riprap;(the critical mean flow velocity thus depends on relative submergence
h/ds and angle of repose ϕ )

tan   1 dan K c  1,2 jika h 5


ds

• Kecepatan kritis rata-2 aliran untuk suatu kondisi Desain Riprap


(the critical mean flow velocity for representative riprap design conditions (h
≈ 5ds atau Kc = 1,2) diperlihatkan pada Grafik dibawah (is shown in
figure below).
• Grafik ini seharusnya digunakaan jika h < 10 ds.
• Untuk kedalaman yang lebih besar (h > 10 ds ), lebih baik jika
dipakai metode Tegangan Geser (Shear Stress method).

7
3/24/2016

• Pada tebing sungai tanpa adanya aliran ikutan (scondary flows),


nilai Kecepatan rata-2 aliran kritis Vc dapat dihitung dengan
menggunakan pendekatan/formula dari Lane. (on the sideslope
without secondary flows velocity Vc can be approximated according to Lane’s
approach)

1
 sin 2 1  4
Vc  K c 2S  1gds 1  
 sin  
2

Untuk tipikal kurva dengan harga ϕ = 40o dengan kemiringan tebing


sampai 33o dapat dilihat pada grafik berikut.(for sideslope up to 33o)
Dari pengamatan jika kemiringan dasar saluran/sungai lebih besar
20o pengaruh kemiringan tebing sangat signifikan.(it is observed that
side slope effects become very significant when the sideslope >20o)
Untuk Gradasi material batu dihitung dengan metode dari US Army
Corps of Engineer (1981) yang diperlihatkan pada tabel/diagram
berikutnya.(Gradation calculated with the US Army Corps of Engineers (1981)
method can be obtained from Table below)

8
3/24/2016

3. Gradasi dari Riprap (Riprap gradation)


Konsep dari diameter batuan yang mewakili Riprap cukup sederhana
(The concept of a representative grain size for Riprap is fairly simple)
• Gradasi Riprap yang seragam dengan ukuran rata2 d50 lebih baik
dari pada material dengan gradasi yag baik tapi terdiri dari
beberapa ukuran (well graded mixture) yang sama. (A uniformly
graded riprap with a median size d50 scours to a greater depth than a well graded
mixture with the same meian size)
• Dengan dimensi d50 yang sama dari atas kebawah, maka pada
bagian bawah kecepatan aliran berkurang dimana sebenarnya
tidak diperlukan dimensi batu seperti yang dibagian atas. (The
uniformly distributed riprap scours to a depth at which the velocity is less than that
required for the transportation of the d50 size rock)
• Pada Riprap dengan material yang well graded mixture beberapa
material yang lebih kecil atau sampai dengan d50 dan juga yang
lebih besar, akan diangkut oleh kecepatan aliran yang tinggi. (The
well graded riprap, develop an armour plate, that is some of the finer materials,
including size up to d50 and larger, are transported by high velocities, leaving a
layer of large rock size that can not be transported under the given flow velocity)

• Oleh karenanya ukuran batu yang mewakili kondisi diatas harus


lebih besar.Jadi ukuran batu yang mewakili Riprap (dm) harus
lebih besar dari pada d50 . (the representative grain size dm for riprap is
larger than the median rock size d50)
• Ukuran efektif dm mendekati d65 dan kita dapat menggunakan dm
≈ 1,25 d50. (The effective size dm approximately correspons to d65, and we can
use dm ≈ 1,25 d50 )
• Perhitungan tentang ukuran batu yang mewakili (dm) dapat dilihat
pada gambar dan Berat batu pada Tabel berikut (The computation of
the representative grain size dm for the recommended gradation are shown in Figure
and Table below)

9
3/24/2016

Kriteria dari Corp of Engineers untuk menetapkan batas gradasi untuk


Riprap:
• Batas bawah dari batu d50 tidak boleh lebih kecil dari pada ukuran
batu yang diperlukan untuk menahan gaya geser disain.
• Batas atas dari batu d50 tidak boleh lebih besar 5X dari pada batas
bawah batu d50
• Batas bawah batu d100 tidak boleh kurang 2X batas bawah batu d50 .
• Batas atas batu d100 tidak boleh lebih besar 5X batas bawah batu
d50 .
• Batas bawah batu d15 tidak boleh lebih kecil dari 1/16 batas atas
batu d100 dan
• Volume batu total yang lebih kecil dari batu d15 tidak boleh lebih
dari volume rongga pada struktur tanpa batu yang lebih ringan ini.

10
3/24/2016

Tebal Riprap (Riprap thickness)


Tebal Riprap tidak boleh lebih kecil (the thickness of the riprap should
not be less
• dari 12 in atau 30 cm untuk penempatan praktis (less than 12 in or 30
cm for practical placement)
• dari diameter batas atas batu d100 (less than the diameter of the upper
limit of d100 stone)
• Lebih kecil 1,5X diameter dari batas atas batu d50 (less than 1,5
times the diameter of the upper limit d50 stone)
• Jika Riprap dipasang dibawah air maka tebal Riprap harus
ditambahkan 50% (If riprap is placed underwater, the thickness should be
increased by 50%)
• Jika merupakan obyek dari debris mengambang yang besar atau
serangan gelombang yang besar seharusnya ditambah dengan 6
– 12 in (15 – 30 cm) (If riprap subject to attack by large floating debris or
wave action it should be increased 6 – 12 in/ 15-30 cm)

Penempatan Riprap
• Penempatan Riprap biasanya dengan dumping langsung dari atas
Truck (Riprap placement is ussually accomplished by dumping directly from
trucks)
• Jika Riprap dipasang pada suatu tebing sungai yang sedang
dibangun, batuan bisa di dumping langsung dari truk yg berada
di bagian atas embankment/tebing. (If riprap is placed during
construction of the embankment, rock can be dumped directly from the truck from
the top of embankment)
• Batuan jangan pernah diletakkan dengn cara menjatuhkan/
meluncurkan atau mendorong dg buldozer pada bagian
kemiringan tebing (Rock should never be placed by dropping down the slope
in a chute or pushed downhill with buldozer)

11
3/24/2016

4.Filter
• Filter digunakan dibawah konstruksi Riprap agar air dari belakang
tebing sungai dapat mengalir secara mudah dari tebing tanpa
membawa keluar butiran tanah.(Filters are used under the riprap revetment to
allow water to drain easily from the bank without carrying out the soil particles)
• Filter diperlukan jika d15 dari gradasi Riprap melampaui 5X d85 dari
material tebing.(Fi;ter are required when the d15 of the riprap gradation exceeds
five times the d85 of the bank mterials)
• Lapisan filter harus memenuhi 2 persyaratan dasar, yaitu stabilitas
dan permeabilitas. (The filter balankets must meet two basic requirements; stability
and permeability)
• Bahan Filter harus cukup halus untuk mencegah material dasar
keluar/lolos melalui filter, tetapi harus lebih permeabel dri pada
material dasar tebing. (the filter material must be fine enough to prevent the base
material from escaping through the filter, but must be more permeable than the base
material)

Ada 2 jenis filter yang sering digunakan (Two type of filters are commonly used)
• Gravel Filter, dan
• Lapis Filter sintetis (Shyntetic filter cloths)

• Gravel Filter terdiri dari suatu lapisan, atau gravel bergradasi baik
yang ditempatkan diatas sisi miring tebing sungai sebelum Riprap
dilaksanakan.(Gravel filters consist of a layer, or blanket of well graded gravel placed
over the embankment before riprap construction)
• Ukuran batu pada lapisan filter antara 3/16 in (5 mm) sampai batas
atasnya tergantung pada gradasi Riprap, dengn ukuran maksimum
mendekati 3 – 3,5 in. (90mm).(Sizes of gravel in the filter blanket should be from
3/16 in to an upper limit, depending on the gradation of riprap, with maximum size of 3 –
31/2 in)
• Tebal Filter harus tidak boleh lebih kecil 6 – 9 in (20 cm).(the filter
thickness should not be less than 6 – 9 in)
• Filter dengan tebal ½ dari tebal Riprap menunjukkan kondisi yang baik.
(Filter that are one-half of the thickness of riprap are quite satisfactory)

d 50 ( filter )
 40
Spesifikasi gradasi diusulkan d 50 (base)
sbb: (suggested specification for
d15 ( filter )
gradation are as follows:) 5  40
d15 (base)
d15 ( filter )
5
d15 (base)

12
3/24/2016

Contoh Soal (Example)


Material dasar (Base) Riprap
Pasir (sand) Batu (rock)
d85 = 1,50 mm d85 = 400 mm
d50 = 0,50 mm d50 = 200 mm
d15 = 0,17 mm d15 = 100 mm

Rencanakan disain Filter jika digunakan jika diketahui material


yang ada tersedia (lihat tabel diatas)

Solusi:
1.Coba tanpa Filter

d15 (riprap) 100


  67  5
d85 (base) 1,50
Riprap tidak mengandung material halus yang cukup yang berfungsi
sbg. Filter karena harga perbandingan dibawah lebih besar 5,
direkomendasikan batas atas;

direkomendasikan batas atas;


d15 (riprap) 100
  600  40
d15 (base) 0,17

Dari hasil perhitungan diatas diperlukan Filter, kondisi filter yang


dipakai berada diatas material dasar tebing sbb:
d 50 ( filter )
(a)  40  d 50 ( filter )  (40)(0,50)  20 mm
d 50 (base)
d15 ( filter )
(b)  5,0  d15 ( filter )  (5,0)(0,17 )  0,85mm
d15 (base)
d15 ( filter )
(c )  40  d15 ( filter )  (40)(0,17 )  6,80 mm
d15 (base)
d15 ( filter )
(d )  5,0  d15 ( filter )  (5,0)(1,5)  7,50 mm
d85 (base)

Untuk filter terhadap material dasar tebing (base)


0,85mm  d15 ( filter )  6,8mm
d 50 ( filter )  20 mm

13
3/24/2016

Untuk kondisi filter yang dipakai yang berhadapan dengan lapisan


Riprap sbb:
d 50 (riprap)
(a)  40  d 50 ( filter )  (200 ) /( 40)  5mm
d 50 ( filter )
d15 (riprap)
(b)  5,0  d15 ( filter )  (100 ) /(5)  20 mm
d15 ( filter )
d15 (riprap)
(c )  40  d15 ( filter )  (100 )( 40)  2,5mm
d15 ( filter )
d15 (riprap)
(d )  5,0  d15 ( filter )  (100 )(5)  20 mm
d85 ( filter )

Sehingga Filter yg harus dipasang terhadap Riprap harus memenuhi


persyaratan sbb:
2,5mm  d15 ( filter )  20mm
d50 ( filter )  5mm
d85 ( filter )  20mm

Hasil perhitungan diplot dalam grafik kemudian ditetapkan


kebutuhan filter yang diperlukan. Dari grafik terlihat bahwa pada
area dg. Tanda silang adalah ukuran filter yang baik untuk digunakan.

Filter yang baik untuk dipakai adalah:


D85 = 40 atau 20 mm
D50 = 10 mm
D15 = 4 mm

14
3/24/2016

5. Pencegahan Kegagalan Riprap

Moda keruntuhan/kegagalan
Riprap dapat dikelompokkan
menjadi
a. Erosi butir/batu (Particle
erosion)
b. Pergeseran batu dalan
Riprap (Translational
Slide)
c. Slump
d. Keruntuhan/kegagalan
Tebing sungai (Sideslope
failure)

a. Erosi partikel Riprap


Penyebab:
• Ukuran/dimensi batu tidak cukup besar untuk mencegah abrasi
• Batu secara individu dipindahkan oleh fakor tekanan/geseran
• Kemiringan tebing terlalu curam sehingga angle of repose batu
riprap terlampaui.
• Gradasi Riprap terlalu seragam

Solusi:
• Perlu batu Riprap yang lebih kasar/angular
• Perlu pertimbangan terhadap gradasi riprap
• Perlu Pertimbangan angularity batu riprap

b. Transational Slide
Penyebab:
• Pergerakan/pergeseran batu Riprap kebawah
• Indikasinya retaknya riprap bagian atas dilanjutkan retak
paralel terhadap saluran sepanjang struktur riprap
• Terjadinya degradasi dasar sungai mengakibatkan
kerusakan/hilangnya Toe (ujung bawah) dari Riprap.
• Tebing sungai terlalu curam
• Adanya tekanan pori hidrostatis berlebihan

15
3/24/2016

Solusi:
• Perlu perkuatan Toe Riprap dan
• Kemungkinan dengan menggunakan batu yang lebih besar pada
Toe Riprap

c. Slump
Adalah pergerakan material/batu yang ada didalam lapisan
Riprap itu sendiri.
Penyebab:
• Tebing sungai terlalu curam.
• Hilangnya dukungan pada bagian Toe Riprap.

Solusi:
• Perlu perkuatan Toe Riprap.
• Perlu kemiringan tebing yang lebih landai khususnya bagian
atas tebing sungai.

d. Kegagalan Tebing (Sideslope Failure)


Adalah gerakan rotasi-gravitasi dari material pada
permukaan tebing yang merupakan bidang lengkung
kelongsoran tebing.

Penyebab:
Tekanan pori yang berlebihan pada material tebing sungai
Tebing terlalu curam

Solusi:
• Perlu tebing yang lebih landai disarankan tidak boleh lebih dari
1V : 1,5H.
• Perlu mengeluarkan air dari material tebing sungai (draining
pada tebing)

16
3/24/2016

3.Perlindungan Tebing Sungai


Perlindungan tebing sungai selain Riprap meliputi:

3.1. Penanaman Vegetasi


• Vegetasi adalah cara perlindungan tebing sungai yang paling alami.
• Lebih murah dibanding struktur lainnya
• Memperbaiki lingkungan untuk kehidupan binatang lain.
Keberadaan vegetasi dibawah muka air sungai secara efektif akan
memberikan perlindungan tebing dalam 2 cara;
• Pertama, sistem perakaran akan mengikat tanah secara bersama-
sama sehingga memberikan kestabilan tebing secra keseluruhan.
Dengan membentuk jaringan yg mengikat satu sama lain. Tumbuhan
akan menarik air dari dalam tanah memberikan kapasitas tambahan
untuk terjadinya infiltrasi dan mungkin akan memperbaiki
stabilitas.
• Kedua, batang, cabang dan dedaunan memberikan resisten
terhadap aliran/arus, mengakibatkan aliran kehilangan energi atau
berkurang kecepatannya dengan membuat vegetasi tumbuh dari
pada merusak butiran material tebing.

3.2. Windrows dan Trenches

17
3/24/2016

3.3. Sacks dan Blocks

3.4. Gabions dan matrtresses

18
3/24/2016

3.5. Articulated concrete mattresses

3.6. Soil-cement

19
3/24/2016

3.7. Retaining Walls

20
3/24/2016

4. Bangunan Pengendali aliran sungai


River flow-control structure

• Bangunan pengendali aliran ini dibuat untuk mereduksi gaya-


gaya hidrodinamik yang merusak tebing sungai dengan cara
mengendalikan arah, kecepatan atau kedalaman dari aliran.
(Flow control structures are designed to reduce hydrodynamic forces
againt streambanks by controlling the direction, velocity, or depth of
flowing water).
• Dari beberapa sifat penting dari struktur ini adalah tingkat
permeabilitasnya.(among the most important properties of the flow
control structure is its permeability.
• Beberapa tipe bangunan pengendali aliran ini adalah (types of
flow control structures) ;
Hardpoints, groynes, guidebanks, Retard, Dikes, Jetties,
Fences, Vane, Bendway weirs,

4.1. Hardpoints
• Hardpoint terdiri dari tumpukan batu yang mengisi tempat dimana
terjadi erosi disepanjang tebing sungai (Hardpoints consist of stone fills
spaced along an eroding bankline)
• Bentuknya pendek menjorok ketengah sungai dan dilengkapi
dengan struktur pengikat yg masuk ketebing sungai untuk
mengantisipasi terjadinya erosi yg lebih besar. (the structure protrude
only short distances into river channel and are supplemented with a root section
extending landward into the bank to precrude flanking, should excessive erosion
persist)
• Sebagian besar dari struktur tidak dapat dilihat yaitu pada bagian
bawah yang terdiri dari batu yang diletakkan dibawah air, dan
pada bagian atasnya ditutup dengan topsoil dan ditanami vegetasi.
(The majority of the structure cannot be seen as the lower part consist of rock
placed underwater, and the upper part is covered with topsoil and seeded with
native vegetation)
• Struktur ini dapat dilaksanakan pada bagian sungai yang panjang,
lurus dan bukan area yang menerima tekanan langsung.

21
3/24/2016

22

Anda mungkin juga menyukai