Anda di halaman 1dari 14

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Hotel

Definisi Hotel, Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang,

perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa

penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya

dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik

mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya

menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini

dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini

a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan

dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara

komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas

penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :

1) Jasa penginapan

2) Pelayanan makanan dan minuman

3) Pelayanan barang bawaan

4) Pencucian pakaian

21
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

(Endar Sri,1996:8)

c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan

pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi

dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

Karakteristik Hotel

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :

a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang

artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan

tenaga pekerja yang banyak pula.

b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor

ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut

berada.

c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat

dimana jasa pelayanannya dihasilkan.

d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan

jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.

e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan

22
pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat

tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel

tersebut.

Jenis Hotel

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau

sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) : 5)Berdasarkan hal

tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga

dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat

yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek).

City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh

para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang

disediakan oleh hotel tersebut.

b. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari

keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha.

Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan

bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan

23
sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang

lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

c. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi

pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti

ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-

hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.

d. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang

menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran

jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini

diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang

melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil

sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Segi Jumlah Kamar Hotel

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang

disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :

a. Small Hotel

Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

b. Medium Hotel

Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.

c. Large Hotel

24
Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Klasifikasi Hotel

Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan

Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 :

9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara

1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas

hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara

serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

Unsur -Unsur Industri Pariwisata

Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat dari masa

kemasa terbukti dari semakin banyaknya orang melakukan kegiatanwisata

dan juga jumlah uang yang dibelanjakan untuk kegiatan tersebut, hal ini

sangat dimungkinkan karena adanya :

1) Semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia, demikian

jugameningkatnya jumlah penduduk dunia yang mampu

melakukanperjalanan dan berwisata ke daerah lain.

2) Kekupusan untuk cuti bersama pada setiap libur hariraya atau libur

lainnya juga ikut mendukung kegiatan berwisata dari daerah yang satu ke

daerah yang lainnya bahkan bila memungkinkan ke negara

lain.

3) Semakin bertambahnya uang atau dana yang dapat digunakan untuk dapat

membiayai kegiatan wisata.

25
4) Semakin tersedianya waktu yang luang dan kesempatan yang dapat

digunakan untuk berwisata.

5) Semakin mudah cara melakukan perjalanan, lebih cepat dan lebih

menyenangkan.

6) Kecenderungan biaya hidup lebih tinggi di negara tertentu, juga

mendorong orang untuk melalukan wisata ke negara lain yang biaya

hidupnya lebih rendah

Tipe – Tipe Hotel

Hotel dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tipe/kategori. Pada tabel 2.1 dapat

dilihat berbagai tipe/kategori hotel tersebut.

Tabel 3.1. Tipe Hotel Berdasarkan Berbagai Klasifikasi

No Dasar Klasifikasi Penjelasan


1 Berdasarkan Kelas 􀁸 Hotel Melati
􀁸 Hotel bintang satu (*)
􀁸 Hotel bintang dua (**)
􀁸 Hotel bintang tiga (***)
􀁸 Hotel bintang empat (****)
􀁸 Hotel bintang lima (*****)
2 Berdasarkan Plan 􀁸 Full American Plan
􀁸 Modified American Plan
􀁸 Continental Plan
􀁸 European Plan
3 Berdasarkan Ukuran 􀁸 Hotel Kecil / Small hotel
􀁸 Hotel Sedang/ Medium hotel
􀁸 Hotel Besar/ Large hotel
4 Berdasarkan Lokasi 􀁸 City Hotel
􀁸 Resort Hotel
5 Berdasarkan Area 􀁸 Downtown Hotel
􀁸 Suburb Hotel
􀁸 Country Hotel
􀁸 Airport Hotel
􀁸 Motel
􀁸 Inn
6 Berdasarkan maksud 􀁸 Business Hotel
kunjungan tamu 􀁸 Tourism Hotel
􀁸 Sport Hotel
􀁸 Pilgrim hotel

26
􀁸 Cure Hotel
􀁸 Casino Hotel
7 Lamanya tamu menginap 􀁸 Transit Hotel
􀁸 Semi residential hotel
􀁸 Residential hotel
8 Kriteria Jenis Tamu Family Hotel
9 Aspek bentuk bangunan Pondok Wisata
Cottage
Montel
10 Wujud Fisik Produk Nyata ( Tangibel)
Produk Tidak nyata ( Intangible )

Hotel Berdasarkan Kelas/ Bintang

Tingkatan atau kelas hotel dibedakan atas tanda bintang (*). Semakin

banyak jumlah bintang, maka persyaratan fasilitas,dan pelayanan yang dituntut

semakin banyak dan baik. Kriteria klasifikasi hotel berdasarkan bintang adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2. Klasifikasi Hotel Berdasarkan bintang

Klasifikasi hotel Persyaratan


Bintang

􀁸 Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar


􀁸 Kamar mandi di dalam
􀁸 Luas kamar standar, minimum 20 m2

􀁸 Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar


􀁸 Kamar suite minimum 1 kamar
􀁸 Kamar mandi di dalam
􀁸 Luas kamar standar, minimum 22 m2
􀁸 Luas kamar suite, minimum 44 m2

􀁸 Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar


􀁸 Kamar suite minimum 2 kamar
􀁸 Kamar mandi di dalam
􀁸 Luas kamar standar, minimum 24 m2
􀁸 Luas kamar suite, minimum 48 m2

􀁸 Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar


􀁸 Kamar suite minimum 3 kamar
􀁸 Kamar mandi di dalam
􀁸 Luas kamar standar, minimum 24 m2

27
􀁸 Luas kamar suite, minimum 48 m2

􀁸 Jumlah kamar standar, minimum100 kamar


􀁸 Kamar suite minimum 4 kamar
􀁸 Kamar mandi di dalam
􀁸 Luas kamar standar, minimum 26 m2
􀁸 Luas kamar suite, minimum 52 m2

B. Manajemen Sumber Daya Manusia/ Departement Human Resources

Development (HRD)

Menurut Nitisemito (1 992:9), pengertian manajemen adalah “suatu ilmu

dan seni untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain”. Hal ini berarti

manajemen hanya dapat dilaksanakan bila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak

dilakukan oleh satu orang saja, melainkan melalui pengaturan kegiatan orang lain

untuk melaksanakan pekerjaan yang dibutuhkan. Untuk lebih menjelaskan

pengertian tentang manajemen sumberdaya manusia, penulis akan menguraikannya

dari pendapat beberapa ahli, antara lain:

Menurut Newman dan Hodgetts (1998:4), Human Resources Management

(HRM) is the process by which organizations ensure the effective use of their

associates in the pursuit of both organizational and individual goals”. yang kurang

lebih memiliki arti :

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu

organisasi atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang

ada digunakan secara efektif dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau

perusahaan serta tujuan individu Menurut Dessler (19972), Human resources

management refers to the policies and practices one need to carry out the people or

human resources aspects of a management job. yang kurang lebih memiliki arti:

28
Manajemen sumber daya manusia mengarah pada kebijakan dan tindakan yang

dibutuhkan seseorang (manajer) untuk mengatur atau melaksanakan aspek sumber

daya manusia dalam suatu tugas manajemen.

Jadi, manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang

menitikberatkan perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala

kegiatannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan

investasi yang memegang peranan penting bagi perusahaan. Tanpa adanya sumber

daya manusia, faktor produksi lain tidak dapat dijalankan dengan maksimal untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap aktivitas

perusahaan yang bervariasi dengan melaksanakan fungsi-fungsinya. Menurut

Cherrington (1995: 11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:

a.Staffng/Employmcnt

Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan

seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab untuk

mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin

berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada

departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai

komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini. Meskipun penarikan tenaga kerja

dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya manusia, departemen lain

tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk

membantu proses penarikan.

29
Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan

penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar.

Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja

ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama

dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.

b. Performance Evaluation

Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab

departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung

tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber

daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja

yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh

seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya rnanusia juga perlu

melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar

kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.

c. Compensation

Dalam hal kompensasi dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara

departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung

jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia

bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem

kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang

diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan

30
pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi

kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat

kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai dengan hukum yang

berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.

d. Training and Development

Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu

para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya,

menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi

karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan),

terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan tersebut, memperkirakan

kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan, serta

mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab

departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah

pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi

perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan.

e. Employee Relations

Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen sumber daya

manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah

persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi

serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia.

Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia membantu para

manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan menghindari

31
keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya

manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat

(misalnya:mogok kerj a,demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki

serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam

hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat

kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan

bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia

dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara baik

dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap

perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara

yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya

mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.

f. Safety and Health

Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program

keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan

kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang

pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat

mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara

umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama

untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan

memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya

kecelakaan kerja

g. Personnel Research

32
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen

sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan

perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering

diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya

ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan

seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber

daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis

informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah

kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.

Peran Departemen Sumber Daya Manusia

Dalam hubungannya dengan para manajer dan untuk melaksanakan fungsi-


fungsinya, departemen sumber daya manusia memiliki peran yang diharapkan
dapat membantu para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut
Cherrington (1995:8) peranan departemen sumber daya manusia terdiri dari :

a. Advisory/Counseling Role

Dalam peran ini, departemen sumber daya manusia berperan sebagai

konsultan internal yang bertugas mengumpulkan informasi, menentukan

pennasalahan, menentukan solusi atas masalah tersebut, dan memberikan bantuan

serta panduan dalam memecahkan permasalahan sumber daya manusia yang

dihadapi oleh perusahaan. Peran departemen sumber daya manusia ini tampak

dalam tanggung jawabnya mengenai staffing, performance evaluation, program

33
pelatihan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini, departemen sumber daya

manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk mengambil

keputusan.

b. Service Role

Dalam peran ini departemen sumber daya manusia melakukan aktivitas

yang memberikan pelayanan secara langung kepada pihak manajer. Penarikan,

pelatihan orientasi, melakukan pencatatan, dan melaporkan pekerjaan merupakan

contoh peranan ini.

c. Control Role

Dalam melaksanakan peran ini, departemen sumber daya manusia bertugas

untuk mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan.

Departemen sumber daya manusia mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan

sumber daya manusia melalui kebijakan tersebut, sehingga departemen sumber

daya manusia berperan sebagai wakil pihak top management perusahaan. Dengan

adanya berbagai peraturan, peran ini semakin penting dalam mengatur masalah

keselamatan kerja, kesempatan kerja yang sama, hubungan tenaga kerja, dan

kompensasi.

34

Anda mungkin juga menyukai