Anda di halaman 1dari 4

Strategi Pengembangan Potensi Lokal Daerah - Kabupaten Banjarnegara http://www.banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/berita/politik/2545-strate...

APR
Strategi Pengembangan Potensi Lokal Daerah
2015

Details Parent Category: Bulletin DerapSerayu Last Updated on Friday, 24 April 2015 10:20
Published on Friday, 24 April 2015 10:20 Written by psghumas Hits: 12065

Dengan telah diresmikannya gedung DEKRANASDA (Dewan Kerajinan Nasional Daerah)


Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 10 Pebruari 2015 oleh Bupati Banjarnegara menandakan
kesiapaan Pemerintah Daerah dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif . Pemanfaatan gedung
baru tersebut diharapakan sebagai wadah berbagai produk kerajinan kreasi masyarakat yang
mampu menjembatani produsen dan konsumen serta pembeli dalam skala besar.
Tujuan pembangunan ekonomi pada umumnya adalah peningkatan pendapatan riil per kapita serta
adanya unsur keadilan atau pemerataan dalam penghasilan dan kesempatan berusaha. Dengan mengetahui
sasaran dan tujuan pembangunan, serta kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh suatu daerah, maka
strategi pengembangan potensi yang ada akan lebih terarah dan strategi tersebut akan menjadi pedoman
bagi pemerintah daerah yang akan melaksanakan kegiatan usaha didaerah yang bersangkutan.

Dalam penerapan strategi pembangunan ekonomi daerah, tentunya peran pemerintah cukup penting
dan menonjol, paling tidak ada beberapa peran yang dapat dijalankan oleh pemerintah dalam
pembangunan ekonomi daerah.

Pertama, sebagai pelopor dan koordinator dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi. Sebagai pelopor,
pemerintah daerah melalui BUMD, dituntut untuk mempelopori penggalian sumber daya alam yang
bernilai ekonomis yang belum tersentuh oleh pihak lain. Selain itu, pemerintah daerah harus
mengkoordinasikan di antara berbagai pihak yang mengusahakan pemanfaatan sumber daya ekonomi
yang dimiliki daerah. Sebagai koordinator pemerintah daerah harus dapat melibatkan dan
mengkoordinasikan berbagai dinas terkait, pengusaha swasta, UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)
serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi daerah, hal ini terkait dengan telah
diresmikannya gedung baru DEKRANASDA (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) yang diharapkan
sebagai wadah berbagai produk kerajinan kreasi masyarakat yang bertujuan menjembatani produsen dan
konsumen .

Kedua, sebagai intrepereneur pemerintah daerah dituntut untuk terlibat secara aktif dan inovatif dalam
mendorong aktivitas dan kreatifitas menjalankan bisnis di daerah. Banyaknya potensi sosial budaya di
masyarakat Banjarnegara merupakan asset yang perlu untuk digali sebesar-besarnya, seperti kegiatan
sosial masyarakat dan kesenian tradisional yang unik dari berbagai daerah di wilayah Banjarnegara,
contohnya Nyadaran Gede, Gugur gunung, tari Amplang, Ebeg, Rodad, Jepin, Dayak dll, kalau dikemas
secara profesional merupakan suguhan yang mempunyai nilai jual yang menarik seperti kegiatan Dieng
Culture Festival.

Ketiga, sebagai stimulator dan fasilitator. Pemerintah harus dapat merangsang investor untuk masuk ke
daerahnya guna pemanfaatan sumber daya di daerahnya dengan memberikan berbagai insentif fiskal,
mempermudah proses perijinan, pembangunan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan, serta menjaga
kondisi ekonomi makro daerah secara kondusif. Dengan sistem one stop service ( sistem pelayanan satu

1 of 4 8/24/2017 12:31 PM
Strategi Pengembangan Potensi Lokal Daerah - Kabupaten Banjarnegara http://www.banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/berita/politik/2545-strate...

pintu) yang diberlakukan akan sangat merangsang minat para investor untuk berinvestasi, dan tidak
menyulitkan proses perijinan.

Pemerintah daerah dan pengusaha adalah dua kelompok yang paling berpengaruh dalam menentukan
corak pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah daerah, mempunyai kelebihan dalam satu hal, dan tentu
saja keterbatasan dalam hal lain, demikian juga pengusaha. Sinergi antara keduanya untuk merencanakan
bagaimana ekonomi daerah akan diarahkan perlu menjadi pemahaman bersama. Pemerintah daerah
mempunyai kesempatan membuat berbagai peraturan, menyediakan berbagai sarana dan peluang, serta
membentuk wawasan orang banyak. Pengusaha mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan orang
banyak dan dengan berbagai inisiatifnya, memenuhi kebutuhan itu. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu
membuat roda perekonomian berputar, menghasilkan gaji dan upah bagi pekerja dan pajak bagi
pemerintah. Dengan pajak, pemerintah daerah berkesempatan membentuk kondisi agar perekonomian
daerah berkembang lebih lanjut.

Pemerintah daerah dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerahnya agar


membawa dampak yang menguntungkan bagi penduduk daerah perlu memahami bahwa manajemen
pembangunan daerah dapat memberikan pengaruh yang baik guna mencapai tujuan pembangunan
ekonomi yang diharapkan. Bila kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat sasaran maka akan
mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Maka manajemen pembangunan daerah
mempunyai potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang
menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Prinsip-prinsip manajemen pembangunan yang pro-bisnis adalah antara lain sebagai berikut.

1. Menyediakan Informasi kepada Pengusaha

Pemerintah daerah dapat memberikan informasi kepada para pelaku ekonomi di daerahnya ataupun di
luar daerahnya kapan, dimana, dan apa saja jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
yang akan datang. Dengan cara ini maka pihak pengusaha dapat mengetahui arah kebijakan pembangunan
daerah yang diinginkan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
menentukan dalam kegiatan apa usahanya akan perlu dikembangkan. Pemerintah daerah perlu terbuka
mengenai kebijakan pembangunannya, dan informasi yang diterima publik perlu diupayakan sesuai
dengan yang diinginkan.

2. Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan

Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang berubah-ubah sedangkan
pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai arah serta tujuan kebijakan pemerintah. Strategi
pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha yakin bahwa investasinya akan
menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Perhatian utama calon penanam modal oleh sebab itu adalah
masalah kepastian kebijakan. Pemerintah daerah harus menghindari adanya tumpang tindih kebijakan jika
menghargai peran pengusaha dalam membangun ekonomi daerah. Ini menuntut adanya saling komunikasi
diantara instansi-instansi penentu perkembangan ekonomi daerah. Dengan cara ini, suatu instansi dapat
mengetahui apa yang sedang dan akan dilakukan instansi lain, sehingga dapat mengurangi terjadinya

2 of 4 8/24/2017 12:31 PM
Strategi Pengembangan Potensi Lokal Daerah - Kabupaten Banjarnegara http://www.banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/berita/politik/2545-strate...

kemiripan kegiatan atau ketiadaan dukungan yang diperlukan.

Pengusaha juga mengharapkan kepastian kebijakan antar waktu. Kebijakan yang berubah-ubah akan
membuat pengusaha kehilangan kepercayaan mengenai keseriusannya membangun ekonomi daerah.
Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan di daerahnya. Kerjasama
yang saling menguntungkan mensyaratkan adanya kepercayaan terhadap mitra usaha. Membangun
kepercayaan perlu dilakukan secara terencana dan merupakan bagian dari upaya pembangunan daerah.

3. Mendorong Sektor Jasa & Perdagangan

Sektor ekonomi yang umumnya bekembang cepat di kota-kota adalah sektor perdagangan kecil dan
jasa. Sektor ini sangat tergantung pada jarak dan tingkat kepadatan penduduk. Persebaran penduduk yang
berjauhan dan tingkat kepadatan penduduk yang rendah akan memperlemah sektor jasa dan perdagangan
eceran, yang mengakibatkan peluang kerja berkurang. Semakin dekat penduduk, maka interaksi antar
mereka akan mendorong kegiatan sektor jasa dan perdagangan. Seharusnya pedagang kecil mendapat
tempat yang mudah untuk berusaha, karena telah membantu pemerintah daerah mengurangi
pengangguran. Pada waktunya pengusaha kecil akan membayar pajak kepada pemerintah daerah. Dengan
menstimulir usaha jasa dan perdagangan eceran, pertukaran ekonomi yang lebih cepat dapat terjadi
sehingga menghasilkan investasi yang lebih besar. Adanya banyak pusat-pusat pedagang kaki lima yang
efisien dan teratur akan menarik lebih banyak investasi bagi ekonomi daerah dalam jangka panjang.

Sebagian besar lapangan kerja yang ada dalam suatu wilayah diciptakan oleh usaha kecil dan
menengah. Namun usaha kecil juga rentan terhadap ketidakstabilan, yang terutama berkaitan dengan
pasar dan modal, walaupun secara umum dibandingkan sektor skala besar, usaha kecil dan menengah
lebih tangguh menghadapi krisis ekonomi. Pemerintah daerah perlu berupaya agar konjungtur ekonomi
tidak berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha kecil.

4. Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah

Kualitas strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari apa yang akan dilakukan pemerintah
daerah dalam menyiapkan pengusaha-pengusaha di daerahnya menghadapi persaingan global. Globalisasi
(atau penduniaan) akan semakin mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah dengan berlakunya
perjanjian AFTA, APEC, MEA dan lain-lain. Mau tidak mau, siap atau tidak siap perdagangan bebas akan
menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat di semua daerah, oleh sebab itu perlu dilakukanupaya untuk
menyiapkan pengusaha daerah. Pengusaha dari negara maju telah siap atau disiapkan sejak lama.
Pengusaha daerah juga perlu diberitahu konsekuensi langsung dari ketidaksiapan menghadapi
perdagangan bebas. Meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan persaingan itu sendiri. Ini
berarti perlakuan-perlakukan khusus harus ditinggalkan. Proteksi perlu ditiadakan segera ataupun
bertahap. Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini berarti pemerintah
daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis. Peraturan
perdagangan internasional harus diperkenalkan dan diterapkan. Perlu ada upaya terencana agar setiap
pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan internasional ini, untuk dapat
mendorong pengusaha-pengusaha daerah menjadi pemain-pemain yang tangguh dalam perdagangan

3 of 4 8/24/2017 12:31 PM
Strategi Pengembangan Potensi Lokal Daerah - Kabupaten Banjarnegara http://www.banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/berita/politik/2545-strate...

bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun internasional.

5. Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan Ekonomi

Membentuk ruang khusus untuk kegiatan ekonomi akan lebih langsung menggerakkan kegiatan
ekonomi. Pemerintah daerah perlu berusaha mengantisipasi kawasan-kawasan mana yang dapat
ditumbuhkan menjadi pusat-pusat perekonomian wilayah. Kawasan-kawasan yang strategis dan cepat
tumbuh ini dapat berupa kawasan yang sudah menunjukkan tanda-tanda aglomerasi, seperti sentra-sentra
produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan; klaster industri,
dsb. Kawasan cepat tumbuh juga dapat berupa kawasan yang sengaja dibangun untuk memanfaatkan
potensi SDA yang belum diolah, seperti yang dulu dikembangkan dengan sistim permukiman transmigrasi.
Kawasan-kawasan ini perlu dikenali dan selanjutnya ditumbuhkan dengan berbagai upaya pengembangan
kegiatan ekonomi, seperti pengadaan terminal agribisnis, pengerasan jalan, pelatihan bisnis, promosi dsb.
Pengembangan kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh ini perlu dilakukan bersamaan dengan
upaya peningkatan keterampilan, pengembangan usaha, dan penguatan keberdayaan masyarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam era otonomi daerah dewasa ini, kecepatan dan optimalisasi
pembangunan wilayah (daerah) tentu akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kapabilitas sumberdaya
ekonomi (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia). Keterbatasan dalam kepemilikan
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang berkulitas dapat menimbulkan kemunduran yang sangat
berarti dalam dinamika pembangunan ekonomi daerah.

Oleh : KUMBOKARNO

4 of 4 8/24/2017 12:31 PM

Anda mungkin juga menyukai