Puji Syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan judul “Osilasi”. Penulis sangat bersyukur sekali karena dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh nilai tugas
individu Elektro Terapi HFC
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan di harapakan
sebagai umpan balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang.Harapan saya
semoga Makalah ini bermanfaat secara khusus di dalam materi Osilasi
Akhir kata,penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Pekanbaru, 2017
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................17
ii | P a g e
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik atau gerak harmonik. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak
bolak-balik melalui lintasan yang sama geraknya disebut gerak osilasi. Jika
sebuah sistem fisis berosilasi dibawah pengaruh gaya F = -kx , dimana F adalah
gayapemulih, k konstanta-gaya dan x simpangan, maka gerak benda ini adalah
gerak harmonik sederhana. Salah satu sistem fisis yang mengikuti gerak harmonik
sederhana adalah Pegas-Benda. Sistem ini dapat dipergunakan untuk menentukan
besar percepatan gravitasi bumi disuatu tempat.
1.2 Tujuan
1|Page
BAB 2
ISI
Getaran (oscillation) atau osilasi merupakan salah satu bentuk gerak benda
yang cukup banyak dijumpai gejalanya. Contohnya, bandul jam yang berayun,
piringan dalam jam beker yang memuntir, botol yang timbul tenggelam dalam air,
balok yang digan-tung-kan pada sebuah pegas, dan senar gitar yang dipetik.
Osilasi juga dijumpai secara analogis pada rangkaian listrik yang melibatkan
induktor dan kapasitor. Dalam osilasi, sebuah benda melakukan gerak bolak-balik
menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan satu gerakan bolak – balik dinamakan periode (dilambangkan
dengan T, satuannya sekon [s]). Simpangan maksi-mum osilasi dinamakan
amplitudo
Mengkaji lebih jauh dengan meninjau sebuah benda bermassa M (kg) yang
terletak di atas bidang tanpa gesekan dan dikaitkan kepada salah satu ujung pegas
berkonstanta k (N/m) sebagaimana yang disajikan pada gambar berikut.
Osilasi Pegas
Dalam keadaan tidak terdapat gaya yang bekerja pada massa M tersebut,
maka ia akan tetap dalam keadaan diam di posisi setimbang, x=0. Namun
2|Page
seandainya dibe-ri-kan gaya kepada massa tersebut dengan cara menekan dan
melepaskannya, maka massa tersebut akan bergerak periodik menurut frekuensi
tertentu. Gejala serupa terulang bahkan jika M ditarik, dipukul, atau diberi
perlakuan berbeda, massa terse-but selalu bergerak dalam pola yang sama menuju
posisi semula pada keadaan setimbang. Gerakan periodik disekitar titik setimbang
inilah yang disebut dengan osilasi. Adapun gaya yang menyebabkan massa selalu
bergerak ke kedudukan semula disebut dengan gaya pemulih atau restoring force.
Persamaan gerak osilasi dapat diturunkan dari dua buah hukum gerak, yaitu
Hukum II Newton dan Hukum Hooke. Coba pandang sebuah benda yang
dikaitkan dengan sebuah pegas. Jika pegas tidak tertarik atau tertekan maka
simpangan benda adalah nol (benda dalam titik keseimbangan). Jika pegas tertarik
maka terdapat simpangan benda (misal bernilai positif). Pada saat itu pegas
memberikan gaya kepada benda yang besarnya sebanding dengan simpangannya
namun berlawanan arah dengan pergeseran benda. Kenyataan ini diungkapkan
oleh Hooke dalam hukumnya yang berformulasi
(1)
F adalah gaya pegas (gaya pemulih atau restoring force) dan k adalah
tetapan pegas. Rumus ini menyatakan bahwa gaya yang dikerjakan oleh sebuah
pegas pada sebuah benda berbanding lurus dengan pergeseran benda namun
berlawanan arah dengannya. Tanda negatif dalam persamaan (1) mengandung
pengertian bahwa gaya pemulih selalu bekerja untuk mengembalikan massa M ke
kedudukan setimbangnya. Jika gaya pegas adalah satu-satunya gaya luar yang
bekerja pada benda, maka pada benda berlaku Hukum II Newton.
3|Page
(2)
Atau
(3)
(4)
(5)
Persamaan (5) menunjukkan kepada kita bahwa haruslah sebuah fungsi yang
derivatif keduanya merupakan negatif dari dirinya sendiri. Keadaan tersebut
hanya dipenuhi oleh bentuk sinusuida
(6)
(7)
Pada kesempatan ini kita akan mencoba suatu solusi dengan bentuk
4|Page
(8)
Jika kita lakukan substitusi persamaan (8) ke dalam persamaan (5), maka
akan diperoleh hasil bahwa w2 = k/M (coba anda buktikan). Dapatkah Anda
menjelaskan apa yang terjadi jika kita memperbesar nilai t dalam persamaan (8)
dengan faktor 2p/w ? Untuk mengetahuinya, cobalah masukkan bentuk untuk
mengganti t pada persamaan tersebut, maka kita akan kembali medapatkan bentuk
persamaan (5). Ini berarti bahwa fungsi dalam persamaan (5) berulang setelah
waktu 2p/w.
Pada Gerak Harmonik Sederhana, gaya yang bekerja pada benda dan pegas
tidak tetap alias selalu berubah-ubah. Oleh karenanya, lebih mudah jika kita
menggunakan pendekatan energi. Untuk menekan atau meregangkan pegas, kita
memberikan energi pada pegas tersebut. Energi yang disimpan pada pegas yang
tertekan atau teregang merupakan energi potensial. Ketika pegas yang kita tekan
atau kita regangkan dilepaskan, maka energi potensial pegas berubah menjadi
energi kinetik. Demikian juga pada ayunan sederhana. Ketika benda yang
digantungkan pada seutas tali kita simpangkan sampai jarak tertentu dari posisi
setimbangnya, pada benda tersebut terdapat Energi Potensial. Jika ayunan
dilepaskan sehingga benda bergerak, Energi Potensial akan berubah menjadi
energi kinetik. Jadi benda yang bergerak harmonik memiliki energi potensial dan
energi kinetik. Jumlah total energi potensial dan energi kinetik adalah energi
mekanik. Sekarang mari kita tinjau energi pada pegas dan ayunan sederhana.
5|Page
a. Energi Potensial pada Pegas
Untuk menghitung energi potensial pada pegas, terlebih dahulu hitung
usaha yang dibutuhkan untuk meregangkan pegas.
Persamaan Usaha adalah W = F.s, di mana F adalah gaya dan s adalah
perpindahan. Pada pegas, perpindahan adalah simpangan x. Ketika kita menekan
atau meregangkan pegas sejauh x, dibutuhkan gaya Fa yang berbanding lurus
dengan x. Secara matematis ditulis Fa = kx. Ketika ditekan atau diregangkan,
pegas memberikan gaya dengan arah berlawanan (Fb) yang besarnya adalah Fb = -
kx.
Untuk menghitung energi potensial dari pegas yang tertekan atau teregang,
terlebih dahulu hitung usaha yang dibutuhkan untuk merentangkannya. Tidak bisa
digunakan persamaan usaha W = Fx, karena gaya Fa baik ketika pegas
diregangkan maupun ditekan selalu berubah-ubah sepanjang x. (amati gambar di
atas). Oleh karena itu kita menggunakan gaya rata-rata. Gaya Fa berubah dari 0
ketika x = 0 sampai bernilai kx ketika pegas diregangkan atau ditekan sejauh x.
6|Page
Sekarang, tinjau lebih mendalam hukum kekekalan energi mekanik pada pegas.
Getaran pegas terdiri dari dua jenis, yakni getaran pegas yang diletakan secara
horisontal dan getaran pegas yang digantungkan secara vertikal.
7|Page
menarik benda kembali ke kanan (menuju posisi setimbang), benda memperoleh
kecepatan dan Energi Kinetiknya lagi. EK benda bernilai maksimum ketika benda
tepat berada pada x = 0, karena laju gerak benda pada posisi tersebut bernilai
maksimum. Proses perubahan energi antara EK dan EP berlangsung terus menerus
selama benda bergerak bolak- balik. Total EP dan EK selama benda bergetar
besarnya tetap alias kekal bin konstan.
8|Page
maksimum sedangkan EK = 0. EP maksimum karena benda berada pada
simpangan sejauh x. EK = 0 karena benda masih diam.
Karena terdapat gaya pegas (gaya pemulih) yang berarah ke atas maka benda akan
bergerak ke atas menuju titik setimbang.
Ketika mencapai titik setimbang, besar gaya total = 0, tetapi laju gerak
benda bernilai maksimum (v maks). Pada posisi ini, EK bernilai maksimum,
sedangkan EP = 0. EK maksimum karena v maks, sedangkan EP = 0, karena
benda berada pada titik setimbang (x = 0).
Karena pada posisi setimbang kecepatan gerak benda maksimum, maka benda
bergerak terus ke atas sejauh -x. Laju gerak benda perlahan-lahan menurun akibat
adanya gaya berat yang menarik benda ke bawah, sedangkan besar gaya pemulih
meningkat dan mencapai nilai maksimum pada jarak -x. Ketika benda berada pada
simpangan sejauh -x, EP bernilai maksimum sedangkan EK = 0. Setelah mencapai
jarak -x, gaya pemulih pegas menggerakan benda kembali lagi ke posisi
setimbang (lihat gambar di bawah). Demikian seterusnya. Benda akan bergerak ke
bawah dan ke atas secara periodik. Selama benda bergerak, selalu terjadi
perubahan energi antara EP dan EK. Energi Mekanik bernilai tetap. Ketika benda
berada pada titik kesetimbangan (x = 0), EM = EK. Ketika benda berada pada
simpangan sejauh -x atau +x, EM = EP.
Energi Potensial sebuah pegas dengan konstanta gaya k yang teregang sejauh x
dari kesetimbangannya dinyatakan dengan persamaan :
EP = ½ kx2
Energi Kinetik sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kelajuan v ialah :
EK = ½ mv2
Energi Total (Energi Mekanik) adalah jumlah Energi Potensial dan Energi
Kinetik :
EM = EP + EK = ½ kx2 + ½ mv2
Ketika benda berada pada simpangan maksimum, x = A (A = Amplitudo),
kecepatan benda = 0, sehingga Energi Mekanik benda :
EM = ½ kA2
9|Page
Persamaan ini memberikan sifat umum penting yang dimiliki Gerak Harmonik
Sederhana (GHS) : Energi total pada Gerak Harmonik Sederhana berbanding
lurus dengan kuadrat amplitudo.
Gerak periode merupakan suatu gerak yang berulang pada selang waktu
yang tetap. Contohnya gerak ayunan pada bandul. Dari satu massa yang brgantung
pada sutas tali, kebanyakan gerak tidaklah betul-betul periodik karena pengaruh
gaya gesekan yang membuang energi gerak.
Benda berayun lama akan berhenti bergetar. ini merupakan periodik teredam.
Gerak dengan persamaan berupa fungsi sinus merupakan gerak harmonik
sederhana.
10 | P a g e
Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena
gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Periode T suatu gerak harmonik
adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu lintasan langkah dari
geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar frekwensi gerak adalah V = 1/T .
Satuan SI untuk frekwensi adalah putaran periodik hert. Posisi pada saat
tidak ada gaya netto yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah posisi
setimbang. Partikel yang mengalami gerak harmonik bergerak bolak-balik melalui
titik yang tenaga potensialnya minimum (setimbang). contoh bandul berayun.
Chritian Haygens (1629-1690) menciptakan : Dalam bandul jam, tenaga
dinerikan secara otomatis oleh suatu mekanisme pelepasan untuk menutupi
hilangnya tenaga karena gesekan.
Bandul matematis adalah salah satu matematis yang bergerak mengikuti
gerak harmonik sederhana. Bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri
dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa.
Jika bandul disimpangkan dengan sudut θ dari posisi setimbangnya lalu
dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari
gaya gravitasinya.
T = 2π √(l/g)
Dimana:
T : Periode ayunan (detik)
l : Panjang tali (m)
g : Konstanta percepatan gravitasi bumi
11 | P a g e
2.5 Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerakan dalam lintasan
berbentuk lingkaran dengan percepatan sudut tetap. Beberapa lambang yang biasa
ditemukan dalam GMB antara lain :
Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
π = 3,14 atau 22/7 atau tetap/tidak diganti angka
12 | P a g e
Keterangan :
13 | P a g e
Gerak Melingkar Vertikal pada Seutas Tali
Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada bandul di setiap titiknya, bila menuju
pusat lingkaran bernilai positif sedangkan yang menjauhi pusat bernilai negatif.
Pada setiap titik tegangan tali (T) selalu menuju pusat lingkaran, sehingga
harganya selalu ditulis positif. Kemudian berat bandul di titik A berarah menjauhi
pusat lingkaran sehingga bernilai negatif, berat bandul di titik B tegak lurus
dengan tali sehingga tidak memengaruhi besarnya tegangan tali atau bernilai nol
(0) dan titik C berat bandul menuju pusat lingkaran sehingga bernilai positif,
dengan melihat pengaruh berat benda pada titik sembarang, misalnya titik P
terlihat berat benda yang mempengaruhi tegangan tali sesuai dengan perkalian
berat bandul dengan nilai Cos sudut dengan acuan titik A penggabungan besarnya
tegangan dan pengaruh berat bandul setara dengan gaya sentripetal benda (Fs).
Maka tegangan tali dapat dicari dengan memindahkan pengaruh berat benda ke
ruas kanan
14 | P a g e
Gerak Melingkar Vertikal dalam Lingkaran
Berbeda dengan gerak vertikal benda yang diikat dengan seutas tali, pada
gerakan ini benda bergerak di dalam lintasan lingkaran yang vertikal atau dapat
juga tempat berpijak bendalah yang berputar vertikal sementara benda tersebut
berada di sebelah dalamnya, seperti air dalam ember yang diikat tali atau pilot
pesawat yang bermanuver membentuk lingkaran vertikal atau seperti contoh
gambar di atas (bola dalam ember). Dalam kondisi ini berlaku rumus umum :
Kecepatan minimal agar saat di titik tertinggi benda tidak meninggalkan lintasan.
Contoh gerakan ini adalah ketika sebuah kendaraan melintasi jalan yang
gundukannya membentuk lingkaran.
15 | P a g e
2.6Gerak Harmonik Sederhana Terendam
16 | P a g e
BAB 3
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari keseluruhan isi
dari makalah ini yang telah di teliti dan di pelajari untuk di ambil kesimpulan dan
saran.
3.1. Kesimpulan
Osilasi merupakan materi mata kuliah Fisika yang rumit , tetapi Osilasi ini
penting di pelajari untuk mahasiswa , karena akan berguna di berbagai keperluan
nanti .
3.2. Saran
17 | P a g e