OKHLOKRASI
TIRANI
DEMOKRASI ARISTROKASI
OLIGARKI
b. Bentuk pemerintahan monarhi (kerajaan)
Dalam praktik ketatanegaraan, bentuk pemerintahan monarki dan republik dapat
dibedakan atas;
i. Monarki absolut ,yaitu pemerintahan suatu negara yang dikendalikan pemimpin
yang kekuasaannya tanpa batas.
ii. Monarki Konstitusional ,yaitu pemerintah suatu negara dikepalai oleh seorang
raja yang kekuasaanya dibatasi oleh konstitusi.
iii. Monarki parlementer, yaitu pemerintahan suatu negara yang dikepalai seorang
raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi.
c. Bentuk pemerintahan republik
Dalam pelaksanaannya bentuk pemerintahan ini dibedakn atas;
1) Republik absolut, yaitu pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan
kekuasaan.
2) Republik konstitusional, yaitu presiden memegang kekuasaan kepala negara dan
kepala pemerintahan.
3) Republik parlementer, yaitu presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara.
3. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas 2, yaitu;
a. Sistem pemerintahan parlementer
merupakan sebuah sistem pemerintahan di mana perlemen memiliki peranan penting
dalam pemerintahan. Yang memiliki wewenang dalam mengangkat perdana mentri
dan dapat menjatuhkan pemerintah, dengan cara mengeluarkan mosi tidak percaya.
Sistem parlementer terlahir karena adanya pertanggungjawaban mentri.
1. Adapun ciri-ciri sistem parlementer;
i. Presiden adalah kepala negara namun tidak sekaligus kepala pemerintahan, dan tidak
bertanggung jawab atas kebijakan kabinet.
ii. Perdana mentri sebagai kepala negara.
iii. Badan legeslatif/parlemen adalah saru-satunya badan yang anggotanya dipilih rakyat
melalui pemilu.
iv. Kabinet sebagai eksekutif bertanggung jawab kepada legeslatif.
v. Dalam sistem dua partai yg ditunjuk sebagai kabinet dan perdana mentri adalah ketua
partai yang menang dalam pemilu.
vi. Dalam dalam banyak partai formatur kabinet harus membentuk kabinet secara koalisi.
vii. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan parlemen, kepala negara akan
membubarkan parlemen.
2. Kelebihan dan kekurangan sistem parlementer
Kelebihan Kekurangan
o Pembuatan kebijakaan dapat o Kedudukan badan
ditangani dengan cepat karena eksekutif/kabinet tergantung
mudah terjadi penyesuaian mayoritas dukungan parlemen
pendapat antara eksekutif dan o Kelangsungan kedudukan badan
legeslatif. eksekutif atau kabinet tak bisa
o Garis tanggung jawab dalam ditentukan sesuai masa jabatanya.
pembuatan dan pelaksanaan o Kabinet dapat mengendalikan
kebijakan publik jelas. parlemen.
o Adanya pengawasann yang kuat o Parlemen menjadi tempat
dari parlemen terhadap kabinet kaderisasi bagi jabatan-jabatan
sehingga kabinet berhati-hati eksekutif.
dalam menjalankan pemerintahan
b. Sistem pemerintahan presidensial
Ciri-ciri sistem presidensial
1. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen
5. Parlemen memiliki kekuasaan legeslatif dan menjabat sebagai lembaga
perwakilan.
6. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
Menurut Rod hague, sistem pemerintahan presidensial terdiri dari 3
unsur, yaitu;
i. Presiden yang dipilih rakyat menjalankan pemerintahan dan mengkat pejabat
pemerintahan.
ii. Masa jabatan yang tetap bagi presiden dan dewan perwakilan.
iii. Tidak ada keanggotaan yang tumpang tindih antara eksekutif dengan
legeslatif.
Kelebihan dan kekurangan sistem
presidensial
Kelebihan Kekurangan
o Badan eksekutif lebih stabil o Kekuasaan eksekutif diluar
keduduknnya karene tidak pengawasan langsung legeslatif,
tergantung pada parlemen. menciptakan kekuasaan mutlak.
o Masa jabatan badan eksekutif lebih o Sistem pertanggung jawabannya
jelas dengan jangka waktu kurang jelas.
tertentu.
o Pembuatan keputusan atau
o Penyusunan progam kerja kabinet kebijakan publik umumnya hasil
mudah disesuaikan dengan jangka tawar-menawar antara badan
waktu masa jabatan. eksekutif dengan legeslatif.
o Legeslatif bukan tempat kaderisasi
untuk jabatan eksekutif.
c. Sistem pemerintahan referendum
merupakan variasi dari sistem pemerintahan parlementer dan
presidensial. Bentuk referendum yang terdiri dari;
Referendum obligatior adalah referendum yang harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan rakyat sebelum undang-undang tertentu
diberlakukan.
Referendum fakultatif adalah referendum yang dilaksanakan dalam
waktu tertentu sesudah undang-undang yang diumumkan dan
dilaksanakan.
Referendum konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal
teknis.