ANATOMI TERAPAN
THORACO-LUMBO-
PELVIC COMPLEX
Oleh :
SUGIJANTO
Disampaikan pada:
Kuliah Manualterapi III reguler, Juli
2007
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Mahasiswa memahami anatomi terapan
dan biomekanik Thoracolumbopelvic
complex dengan cara:
• Mampu mendefinisikan struktur jaringan spesifik
Thoracolumbopelvic complex
• Mampu membedakan topografis dan fungsi antara
tiap struktur jaringan spesifik
Thoracolumbopelvic complex
• Mampu merinci tentang gerak
Thoracolumbopelvic complex
• Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik
dengan patologi
• Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik
dengan assessment dan intervensi
PERTANYAAN STUDI
Sebutkan pembentuk sendi Thoracal spine dan
Lumbar spine
Sebutkan posisi MLPP dan CPP pd Thoracal spine dan
Lumbar spine
Uraikan bentuk dan fungsi discus intervertebralis
Thoracal spine dan Lumbar spine
Sebutkan sendi pembentuk Pelvic hip complex
Sebutkan MLPP dan CPP sendi Pelvic hip complex
Uraikan stabilitas pasif dan pasif sendi Thoracal spine
dan Lumbar spine .
Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik Thoracal
dan Lumbar spine
Uraikan pembatas gerak feleksi, ekstensi, lateral
fleksi dan rotasi Thoracal spine dan Lumbar spine.
PERTANYAAN STUDI (lanjutan)
Uraikan dan praktekkan palpasi pd: jaringan
spesifik Thoracal spine dan Lumbar spine.
Uraikan dan praktekkan tes pasif, isometric
Thoracal spine dan Lumbar spine.
Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik Pelvic
hip complex
Uraikan pembatas gerak feleksi, ekstensi, lateral
fleksi dan rotasi Pelvic hip complex spine.
Uraikan dan praktekkan palpasi pd: regio Pelvic
hip complex
Uraikan dan praktekkan tes pasif, isometric Pelvic
hip complex.
Jelaskan tentang Capsular pattern; Non Capsular
pattern, Hypermobility; Instability, Muscle
tightness/contracture dan Nerve entrapment
BACK PAIN
Back pain: gejala, berbagai penyebab, jenis dan tingkat patologi.
80% populasi pernah nyeri punggung.
Secara sederhana back pain dipilahkan menjadi dua:
• Simple backpain umumnya nyeri lumbosacral, gluteal atau paha, yg lain
keadaan baik.
• Nerve root pain umumnya unilateral, tungkai lebih berat dari
pinggang, menyebar kebawah lutut, hypoaesthesia/paraesthesia,
SLR’s nyeri tungkai, serta gejala neurologis local.
Umum: Diathermy, US, massage, Traksi, terapi latihan, dan
korset.
Perlu Pemahaman kajian ilmiah dasar dan lanjut, ketrampilan
profesional metodik dan teknik, sbg. perilaku praktisi ilmuwan
Kajian ilmiah:
• Struktur jaringan spesifik
• Patologi
• Gangguan NMSVM
MANUAL TERAPI THORACO-LUMBO-
PELVIC-HIP COMPLEX
Masalah : Pada jar apa? Oleh patologi apa?
Gangguan yang terkait?
Keterbatasan: Kapasitas diagnosis, ketepatan
perencanaan, Pemahaman & ketrampilan metoda
dan teknik penanganan dan telaah hasil.
Proses Asuhan dr assesment utk penetapan
diagnosis, perencanaan program, pemilihan
metoda, implementasi dan reevaluasi
Dasar pengetahuan Anatomi, Fisio-kinesiologi,
patologi morfologi-fungsional, ketrampilan
pemeriksaan dan intervensi.
ANATOMI TERAPAN THORACO-
LUMBO-PELVIC-HIP COMPLEX
Lower thoracal spine
Thoracolumbar
Lumbar Spine
Lumbosacrale
Sacroiliac joint dan Pelvis
Hip Complex
Thorac-lumbale-pelvis-hip mrpk
satuan fungsi kompleks; dlm gerak
tubuh, ambulasi dan grk anggota
bawah selalu terjadi simultan
LOWER THORACAL SPINE
Kifosis normal apex th 4-5, lebih
rendah patologis
Gerak kecil, paling kecil pd apex
Proc spinosus diatas corpus
vertebra bawahnya
Discus i.v. tipis, HNP negatif
Facet dlm bidang frontal
Terdpt costovertebral-
transversal joint
Thoracolumbar
Th 12 perbatasan arah facet:
proc. art. superior dlm bd.
Frontal proc. art. inferior dlm
bd sagital.
Selalu mengikuti gerak/fungsi
lumbale
Hypomobile pd low
kyphosis/round back
Apex scoliosis
LUMBAR SPINE
Kajian Struktur Jar
spesifik:
Skeleton
Disc
Facets/Joint
Capsule & Ligaments
Muscular
Central&Peripheral Nerve
Vascular
Skin
• Beban lumbar spine kinesiologis
punya ciri spesifik, dan paling
besar, scr anatomis - berkaitan
dgn pelvic hip complex dan lower
thoracic spine
Lumbar spine
Jaringan yg memperoleh
sirkulasi juga ada saraf
polimodal dan vegetatif.
PATHOLOGY
Herniate: penyebab terbesar LBP (Kramer,1989)
Sprain/Strain: sering cidera olah raga
Degenerative changes: discosis arthrosis
Structural changes: stenosis, lysthesis
Postural deficit: gang posisi dpt menimbulkan
disc migration → iritasi jaringan sekitar (R. Mc
Kenzie, 1990)
Inflammatory: RA, bamboo spine
Infections: osteomyelitis, epidural abscess, dll
Neoplasm: multiple myeloma, lymphoma, dll
Metabolic bone disease: osteoporotic collapse,
osteomalacia, Paget's disease
GANGUAN N M S V M
Postural deficit: patologi jar spesifik
gang sikap.
Hipomobilitas: patologi capsuloligament,
neuromuscular,
Hipermobilitas: ROM normal
Instabilitas: JPM normal, empty e.f.
Muscle dysbalance: ketidak seimbangan
fungsi otot
Dll
Kepustakaan
Cook CE, Osthopaedic Manual Therapy, Pearson
Prentice Hall, New Jersey, 2007
Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Pathology,
implication for the hpysical therapist, WB
Saunders Co, Philadelphia, 1998.
Helting D & Kessler RM, Management of common
musculoskeletal disorder, ippincott Williams and
Wilkins, Philadelphia, 2006.
Kapanji, IA. Physiology of joint Vol I Upper
extremity, Churchill Livingstone, Eidinburgh,
1986.
Magee DJ, Orthopaedic physical assessment, WB
Saunders and co, 2000.
Vd El Aad, Peter Lunacek, Wagemaker, Manuele
vertebrae, oderzoeken, Scheltema Holkema,
2001