Anda di halaman 1dari 4

Pegunungan Vulkanik, Sumber Mata Air Terbaik

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Tubuh manusia terdiri
dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat
berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai
tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi (jumlah pastinya
bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor
lainnya).

Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10 gelas


(sekitar dua liter) per hari. Namun hasil penelitian yang
diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan
bahwa konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak
membantu dalam menyehatkan tubuh. Malah kadang-kadang untuk
beberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang
dianjurkan dapat menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya
menyarankan konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila
berolahraga atau pada cuaca yang panas. Manusia diperkirakan hanya
bertahan hidup tanpa mengkonsumsi air atau menahan haus sekitar tiga
sampai lima hari. Sementara tanpa makan, dengan tetap mengkonsumsi
air, manusia masih mampu bertahan hidup hingga delapan minggu. Namun
dengan meminum air dari sumber air yang bagus dan kondisi fisiknya
baik, seseorang akan bisa bertahan hidup lebih dari delapan minggu.

Dari volume air tawar yang ada, ternyata tidak semua air tawar baik
dikonsumsi oleh manusia dan makhluk hidup. Hal ini karena terjadinya
pencemaran. Dahulu kala, sebelum terjadinya pencemaran, air permukaan
tanah seperti yang ada di sungai, danau, layak dikonsumsi. Secara alamiah
air permukaan tanah masih mampu menetralisir dari berbagai muatan yang
merugikan bila dikonsumsi, seperti racun dan kotoran, sehingga tetap
layak dikonsumsi. Sekarang ini, air yang masih layak untuk dikonsumsi
tinggal air tanah. Itupun tidak semua air tanah, karena sudah terjadi
pencemaran dan mulai terkontaminasinya air tanah dengan air laut yang
merembes jauh ke dalam tanah. Para ahli hidrogeologi berpendapat,
sumber mata air yang paling layak dan paling bagus dikonsumsi adalah
sumber air yang berasal dari mata air pegunungan vulkanik.

Dari hasil penelitian para ahli hidrogeologi menemukan fakta bahwa mata
air pegunungan vulkanik memenuhi ketiga syarat karakteristik sumber air
tanah, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Kuantitas dipengaruhi
oleh curah hujan, siklus air dan kondisi hidrogeologis area di sekitar
sumber daya air tersebut. Kualitas dipengaruhi oleh faktor alami (kondisi
serta komposisi tanah dan batuan) maupun aktivitas manusia (pertanian,
pencemaran rumah tangga, industri, dan lain sebagainya). Sedangkan
kontinuitas memberi keseimbangan antara pemakaian dan pengisian
ulang.

Terbentuknya air tanah bermula dari siklus hidrologi, dimana awan


tersusun oleh jutaan tetes kecil air, yang sangat ringan, sehingga tetesan ini
dapat melayang di udara, kemudian terangkat oleh aliran udara hangat dari
darat dan akhirnya dapat berubah menjadi air hujan yang jatuh ke bumi.
Air tersebut meresap dan tersimpan ke bawah permukaan tanah, yang
kemudian karena pengaruh gaya gravitasi bergerak secara vertikal
menembus lapisanlapisan tanah hingga mencapai zona jenuh air dan
akhirnya tersimpan di dalam lapisan batuan pembawa air yang disebut
akuifer.
Berdasarkan materi penyusun dan lingkungan fisiknya, terdapat beberapa
jenis akuifer, yaitu akuifer allufial fan (berada di daerah pantai, daerah
endapan sungai dan sekitarnya), akuifer sedimen (lapisan gambut,
organik), akuifer karst (pegunungan kapur) dan akuifer vulkanik (di daerah
pegunungan berapi), yang menjadi sumber air tawar terbaik. Akuifer ialah
lapisan atau formasi batuan yang mampu menyimpan dan meloloskan air
dalam jumlah yang cukup berarti, yang mampu memberi pasokan kepada
sumur atau mata air. Indonesia merupakan daerah tropis basah dengan
curah hujan yang relatif tinggi dan secara geologis terletak di daerah busur
gunung api. Indonesia mempunyai lebih dari seratus gunung api aktif
maupun non aktif. Secara geologis gunung-gunung api tersebut
membentuk lapisan-lapisan batuan yang sangat kondusif untuk berperan
sebagai sebagai akuifer.

Selama pengalirannya, air tanah mengalami berbagai proses yang


membuat air tanah mengadung berbagai macam mineral dan akhirnya
mempunyai kualitas yang berbeda di setiap tempat. Sebagai kelanjutan
proses alamiah, air tanah kemudian ada yang muncul di permukaan dan
disebut sebagai mata air. Dalam hal ini, mata air di pegunungan dianggap
sebagai sumber air yang sempurna, baik kuantitas maupun
kualitasnya. Debit mata air di pegunungan umumnya besar dan terus
menerus karena di daerah ini umumnya merupakan daerah basah dengan
intensitas curah hujan tinggi serta masih memiliki daerah tangkapan air
yang relatif baik

Anda mungkin juga menyukai