Disusun Oleh :
KELOMPOK :I
JURUSAN MATEMATIKA
2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur atas kehadhirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan baik.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata
Kuliah Metode Penelitian. Kami sadar bahwa, dalam penulisan makalah ini tidak luput dari
kerjasama dan bantuan dari beberapa pihak, sehingga sudah sepantasnya dalam kesempatan
ini kami menyampaikan terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih jauh dari yang sempurna. Oleh karena
itu, saran, kritik, dan petunjuk serta pengarahan yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi terwujudnya pembuatan makalah yang lebih baik.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Penelitian dan Pentingnya 2
2.2 Langkah-langkah dalam Proses Penelitian 4
2.3 Ciri Khusus Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Keenam Langkahnya 7
2.4 Rancangan Penelitian yang Diasosiasikan dengan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
11
2.5 Masalah-masalah Etik yang Penting dalam Pelaksanaan Penelitian 13
2.6 Ketrampilan yang Dibutuhkan untuk Merancang dan Melaksanakan Penelitian 14
Daftar Pustaka 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mampu mendefinisikan dan menjelaskan pentingnya penelitian pendidikan
b. Mampu menjelaskan keenam langkah dalam proses penelitian
c. Mampu mengidentifikasi ciri khusus penelitian kuantitatif dan kualitatif
d. Mampu mengidentifikasi tipe rancangan penelitian yang berkaitan dengan penelitian
kuantitatif dan kualitatif
e. mendiskusikan masalah-masalah etik yang penting dalam melaksanakan penelitian
f. mengenali keterampilan yang dibutuhkan untuk merancang dan melaksanakan
penelitian
1
BAB II
PEMBAHASAN
Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada
analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan
bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia
untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
Soetrisno Hadi, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi
kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada,
mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun
kebenarannya masih diragukan.
Woody, penelitian adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran yang kritis.
Penelitian ini meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, membuat
formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan
yang diambil dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis.
Tidak semua pendidik mempunyai pemahaman dan apresiasi tentang penelitian. Bagi
sebagian orang, penelitian mungkin tampak sebagai sesuatu yang penting hanya bagi para
dosen di perguruan tinggi. Meskipun benar bahwa para dosen menganggap penting dan
melaksanakan penelitian. Sekelompok orang dalam ranah pendidikan lain seperti psikolog
sekolah, kepala sekolah, pengurus sekolah, pendidik orang dewasa, administrator perguruan
tinggi, dan mahasiswa pascasarjana juga membaca dan menggunakan penelitian.
2
pernah dilaksanakan dan dengan demikian mengisi kekosongan dalam pengetahuan yang
sudah ada. Penelitian itu juga dapat menyediakan hasil-hasil penelitian tambahan untuk
mengonfirmasi atau mendikskonfirmasi hasil studi sebelumnya. Hal ini dapat
menambahkan pada kepustakaan tentang praktik-praktik yang bekerja atau
mengemukakan praktik-praktik yang bekerja atau mengemukakan praktik-praktik yang
lebih baik yang mungkin dapat dicoba untuk dipraktikan oleh para pendidik di tempat
kerjanya masing-masing. Penelitian itu juga dapat memberikan informasi tentang orang
dan tempat yang belum pernah diteliti sebelumnya.
2. Masalah data yang patut dipertanyakan. Penulis penelitian tertentu mungkin belum
mengumpulkan informasi dari orang yang mampu memahami dan mengatasi
masalahnya. Jumlah partisipannya mungkin terlalu rendah, yang menyebabkan masalah
dalam menarik kesimpulan statistik yang tepat. survei yang digunakan dalam suatu studi
mungkin berisi pertanyaan yang ambigu dan kabur. Pada tingkat teknis, penulis mungkin
telah memilih statistik yang tidak tepat untuk menganalisis datanya. Tentu saja, tidak
3
otomatis menjadi penelitian yang “baik” hanya karena penelitian itu dipublikasikan
dalam jurna ternama.
Meskipun ada beberapa langkah lain dalam penelitian selain ketiga langkah di atas,
langkah ini merupakan kerangka kerja secara keseluruhan untuk penelitian.
4
“Maria berencana untuk meneliti kekerasan dan kepemilikan senjata di sekolah. Ia mulai
dengan suatu permasalahan: naiknya tingkat kepemilikan senjata di kalangan siswa
SMA. Ia perlu menjustifikasi permasalahannya dengan memberikan bukti-bukti tentang
pentingnya masalah ini dan mendokumentasikan bagaimana penelitiannya akan
memberikan wawasan baru tentang permasalahan tersebut”.
Dalam penelitiannya, Maria akan perlu mengidentifikasi dan menjustifikasi
permasalahan penelitian yang ditelitinya.
2. Tinjauan Kepustakaan
Tinjauan kepustakaan berarti menemukan berbagai rangkuman, buku, jurnal, dan
publikasi terindeks tentang suatu topik; memilih secara selektif kepustakaan mana yang
aka dimasukkan ke dalam laporan tertulis.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk menulis tinjauan kepustakaan berkembang
seiring dengan berjalannya waktu dan dengan latihan. Kita dapat belajar bagaimana
menemukan berbagai artikel dan buku di perpustakaan, mengakses basis-data
terkomputerisasi, memilih dan mengevaluasi kualitas penelitian tentang topik kita, dan
merangkumnya menjadi suatu tinjauan ulang.
Mari kita periksa lagi Maria untuk melihat bagaimana ia akan menulis pernyataan
maksud dan pernyataan penelitiannya.
5
sekarang perlu mempersempit penelitiannya ke pertanyaan atau penyataan yang
diinginkan untuk dijawab oleh para partisipan”.
Maria akan perlu menulis suatu pernyataan maksud dan pertanyaan penelitian yang baik
untuk penelitiannya.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berarti mengidentifikasi dan menyeleksi individu-individu untuk
penelitian, mendapatkan izin untuk meneliti mereka, dan mengumpulkan informasi
dengan menanyakan sejumlah pertanyaan kepada mereka atau mengobservasi perilaku
mereka. Perhatian terpenting dalam proses ini adalah perlunya mendapatkan data akurat
dari beberapa individu dan tempat. Setelah mengidentifikasi individu dan tempat,
selanjutnya menulis bagian metode atau prosedur penelitian.
“Pada titik ini pada proses penelitian, Maria perlu memikirkan tentang di mana ia akan
melaksanakan penelitiannya tentang kekerasan dan kepemilikan senjata di sekolah, siapa
yang akan berpartisipasi dalam penelitiannya, bagaimana ia akan mendapatkan izin
untuk meneliti mereka, data apa yang akan dikumpulkannya, dan bagaimana ia akan
mengumpulkan datanya. Ia perlu memutuskan apakah ia akan meminta siswa untuk
mengisi formulir atau berbicara dengan mereka secara langsung untuk mengumpulkan
data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Jalur mana pun yang
dipilihnya, ia akan memerlukan izin dari para siswa SMA, karena mereka masih di
bawah umur, dan orangtua mereka”.
Maria akan terlibat dalam langkah pengumpulan data untuk mendapatkan data yang
dibutuhkannya demi menjawab pertanyaan penelitiannya.
Mari kita simak bagaimana Maria akan menganalisis dan menginterpretasi data dalam
penelitiannya.
“Jika Maria mengumpulkan informasi dalam suatu kuesioner tertulis dari para siswa di
seluruh wilayah sekolah, ia perlu memasukkan jawaban kuesioner itu ke dalam program
komputer, memilih prosedur statistik, melakukan analisis, melaporkan hasilnya dalam
bentuk tabel, dan menarik kesimpulan apakah datanya mengonfirmasi atau
mendiskonfirmasi tren atau prediksi yang diduganya. Jika ia melakukan wawancara
6
langsung, ia akan mengumpulkan rekaman pembicaraan siswa tentang kepemilikan
senjata di sekolah dan mentranskripsikan rekaman tersebut untuk mendapatkan rekaman
tertulis. Dengan transkripsinya, ia akan terlibat dalam mencerna komentar siswa dengan
menyeleksi kalimat dari paragraf tertentu dan dengan mengidentifikasi tema informasi.
Dari tema ini ia akan menginterpretasi makna dari komentar siswa dengan
mempertimbangkan pendapat pribadinya dan pendapat yang ditemukan dalam penelitian
terdahulu”.
2.3 Ciri Khusus Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Keenam Langkahnya
7
a. Ciri khusus penelitian kuantitatif :
8
sebaik-baiknya oleh studi yang para penelitinya berusaha menetapkan kecenderungan
tersebut bervariasi di antara orang-orang.
Akan tetapi, sebagian dari permasalahan penelitian itu mengaharuskan untuk menjelaskan
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel adalah atribut (misalnya
sikap terhadap masalah perkumpulan sekolah) atau ciri khusus individu (misalnya, gender)
yang dipelajari oleh peneliti.
Dalam melakukan tinjauan kepustakaan dalam penelitian kuantitatif, biasanya akan melihat
tinjauan kepustakaan substansial di awal penelitian. Jadi, kepustakaan memainkan peran
utama dengan dua cara : menjustifikasi perlunya permasalahan penelitian dan menyatakan
maksud potensial dan pertanyaan penelitian untuk penelitian yang dimaksud.
Dalam pengumpulan data kuantitatif , digunakan instrumen untuk mengukur variabel dalam
penelitian. Instrumen adalah suatu alat untuk mengukur, mengobservasi atau
mendokumentasikan data kuantitatif. Instrumen itu berisi berbagai pertanyaan dan
kemungkinan respos/jawaban tertentu yang ditetapkan atau dikembangkan sebelum penelitian
dilaksanakan.
Dalam analisis data kuantitatif, analisis data dengan menggunakan prosedur matematika,
yang disebut statistik. Analisis ini terdiri atas menguraikan data menjadi bagian-bagian untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Dalam laporan dan evaluasi penelitian kuantitatif, format secara keseluruhan untuk sebuah
penelitian mengikuti pola yang dapat diprediksi : pendahuluan, tinjauan kepustakaan, metode,
hasil dan diskusi. Bentuk ini menciptakan struktur terstandar untuk penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian kualitatif, kita melihat ciri khusus utama yang berbeda di setiap tahap
proses penelitian :
9
Mengumpulkan data yang didasarkan pada kata-kata (misalnya dari wawancara) atau
dari gambar (misalnya, foto) dari sejumlah kecil individu sedemikian rupa sehingga
pandangan para partisipan bisa didapatkan.
Menganalisis data untuk deskripsi dan tema dengan menggunakan analisis teks dan
menginterpretasi makna yang lebih besar dari temuannya.
Menulis laporan dengan menggunakan struktur yang fleksibel dan kriteria evaluatif
serta memasukkan reflektivitas dan bias subjektif peneliti.
Penelitian kualitatif paling cocok untuk menjawab permasalahan penelitian yang anda tidak
mengetahui variabel-variabelnya dan perlu mengeksplorasinya.
Dalam penelitian kualitatif, tinjauan kepustakaan memainkan peran yang kurang substansial
di awal penelitian dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif,
meskipun anda dapat memberikan tinjauan kepustakaan untuk menjustifikasi perlunya
meneliti permasalahan penelitian, kepustakaan tidak memberikan arah utama untuk
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Dalam penelitian kualitattif, anda mengumpulkan data dari pertisipan dalam penelitian dan
mengembangkan formulir, yang disebut protokol, untuk merekam data selama penelitian
berjalan. Formulir ini memuat beberapa pertanyaan umum sedemikian rupa sehingga para
partisipan dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut.
Dalam penelitian kualitatif , anda biasanya mengumpulkan basis-data teks, sehingga analisis
data teks itu terdiri atas pembagian menjadi kelompok kalimat, yang disebut segmen teks,
dan menemukan makna masing-masing kelompok kalimat. Hasilnya dapat berupa deskripsi
tentang individu atau tempat.
Dalam melaporkan penelitian kualitatif, anda menerapkan beragam format untuk melaporkan
penelitian anda. Meskipun bentuk umumnya secara keseluruhan mengikuti langkah standar
dalam proses penelitian, urutan “bagian” penelitian cenderung bervariasi dari laporan ke
laporan.
Perbedaan
Terdapat juga perbedaan kecil dalam pendahuluan penelitian bagian permasalahan.
10
Pada penelitian kuantitatif, bagian permasalahan penelitian digunakan untuk
mengarahkan tipe-tipe pertanyaan atau hipotesis yang ditanyakan dalam penelitian.
Sementara, itu pada penelitian kualitatif, diskusi permasalahan penelitian biasanya
digunakan untuk menetapkan pentingnya ide sentral.
Pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan yang lebih closed-ended (tertutup)
yang penelitiannya mengidentifikasi sejumlah kategori respons. Sedangkan
pendekatan kualitatif menggunakan pendekatan yang lebih open-ended (terbuka) yang
penelitiannya menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum tentang partisipan dan
partisispan membentuk kemungkinan respons.
Dalam analisis data, prosedurnya cukup berbeda. Pada penelitian kuantitatif, peneliti
menyandarkan diri pada analisis statistik (analisis matematis)data, yang biasanya
dalam bentuk numerik. Dalam penelitian kualitatif, statistik tidak digunakan untuk
menganalisis data, peneliti menganalisis kata-kata atau gambar.
Format pelaporannya biasanya juga berbeda, struktur kuantitatif mengikutkan bagian
pendahuluan, tinjauan kepustakaan, metode, hasil, dan kesimpulan. Sedangkan
penelitian kualitatif, sebagian bagian ini mungkin hilang, seperti tinjauan kepustakaan
dan formatnya mungkin lebih berupa pembuka dengan vinyet atau cerita pribadi.
Rancangan penelitian adalah prosedur spesifik yang terlibat dalam proses penelitian :
pengumpulan data, analisis data, dan menulis laporan. Gambar di bawah ini mengilustrasikan
bagaimana langkah-langkah dalam proses penelitian berkaitan dengan penelitian kuantitatif
dan kualitatif dan mengemukakan delapan rancangan penelitian yang berbeda:
Rancangan eksperimental
Rancangan eksperimental (disebut juga penelitian intervensi atau penelitian
perbandingan kelompok) adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif yang
11
penelitinya menentukan apakah kegiatan atau materi menciptakan perbedaan pada
hasil partisipan.
Rancangan korelasional
Rancangan korelasional adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif yang digunakan
peneliti untuk mengukur derajat keterkaitan (hubungan) antara dua variabel atau lebih
dengan menggunakan prosedur statistik analisis korelasi. Derajat keterkaitan ini,
dinyatakan sebagai angka, menunjukkan apakah dua variabel berhubungan atau
apakah yang satu dapat memprediksi yang lain.
Rancangan survei
Rancangan survei adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif yang digunakan
peneliti untuk mengadministrasikan suatu survei atau kuisioner ke sekelompok kecil
orang (yang disebut sampel) untuk mengidentifikasi tren dalam sikap, pendapat,
perilaku atau ciri khusus sekelompok besar orang (disebut populasi).
Rancangan Etnografis
Rancangan etnografis adalah prosedur kualitatif untuk mendeskripsikan, menganalisis
dan menginterpretasikan pola-pola yang sama dalam perilaku, keyakinan dan bahasa
suatu kelompok budaya, yang berkembang seiring waktu. Dalam etnografi, peneliti
memberikan gamabara terperinci tentang kelompok yang berbagi budaya berdasarkan
berbagai macam sumber informasi. Etnografer juga mendeskripsikan kelompok dalam
ranahnya, mengeksplorasi tema atau masalah yang berkembang seiring waktu selama
kelompok berinteraksi, dan membuat potret terperinci kelompok itu.
12
Rancangan Action Research
Rancangan action research adalah prosedur sistematis yang digunakan oleh guru (atau
individu lain dalam ranah pendidikan) untuk mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif
untuk melihat kemajuan dalam ranah pendidikan mereka, pengajaran mereka, dan
pembelajaran siswa mereka.
b. Asosiasi profesi
Pada pedoman ini, individu yang berpartisipasi dalam suatu penelitian memiliki hak-
hak tertentu. Sebelum berpartisipasi dalam penelitian, partisipan perlu mengetahui
maksud dan tujuan penelitian tersebut, bagaimana hasilnya akan digunakan, dan
kemungkinan konsekuensi sosial penelitian atas hidup mereka.
Partisipan juga berhak menolak untuk berpartisipasi dalam suatu penelitian dan untuk
mengundurkan diri kapanpun mereka mau. Dan jika mereka berpartisipasi dan
memberikan informasi, maka anonimitas mereka dilindungi dan dijamin oleh peneliti.
Partisipan jugak tidak boleh ditawari dengan iming-iming finansial yang berlebihan agar
bersedia berpartisipasi dalam suatu poyek.
13
Mempraktikan etika merupakan masalah kompleks yang melibatkan jauh lebih
banyak hal daripada sekedar mengikuti seperangkat pedoman statis dari asosiasi profesi
atau dewan kajian institusi kampus.
Kode etik cenderung lebih erat berkaitan dengan pengumpulan data dan pelaporan
serta distribusi laporan dari pada dengan fase-fase penelitian yang lainnya.
Memecahkan teka-teki
14
Langkah-langkah dalam proses penelitian hendaknya dilihat sebagai sejumlah
potongan teka-teki yang harus dirangkai oleh peneliti. Peneliti harus mencari sumber
atau mencocokkan berbagai sumber yang saling berkaitan agar membantu dalam
memecahkan permasalahan. Mengaitkan setiap teorinya agar membantu
mengukuhkan penelitiannya.
Menulis lebih dari sekedar mencatat ide-ide diatas kertas atau didalam file
komputer. Tetapi menulis juga mengorganisasikan ide-ide, menyiapkan pertanyaan
wawancara, menulis catatan selama observasi dan menulis untuk meminta izin untuk
menggunakan atau artikel orang lain.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisisis informasi untuk mengingkatkan pemahaman Anda
tentang suatu topik atau isu. Penelitian memiliki pera penting dalam meningkatkan
atau menambah pengetahuan peneliti, memperbaiki praktik, dan dapat
menginformasikan perdebatan kebijakan.
b. Adapun langkah-langkah dalam proses penelitian yaitu identifikasi permasalahan
penelitian, tinjauan kepustakaan, penetapan maksud penelitian, pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data, membuat laporan dan evaluasi penelitian.
c. Adapun ciri khusus dari penelitian kuantitatif, yaitu mendeskripsikan permasalahan
penelitian, memberikan peran utama untuk kepustakaan dengan menemukan
pertanyaan penelitian, membuat pernyataan dan hipotesis yang spesifik,
mengumpulkan data numerik dari sejumlah orang dengan menggunakan instrumen
pertanyaan dan jawaban, menganalisis tren atau membandingkan kelompok dan
menghubungkan variabel dengan menggunakan analisis statistik, dan menulis laporan
penelitian dengan menggunakan struktur yang sudah fixed dan standar. Sedangkan
ciri khusus penelitian kualitatif, yaitu mengeksplorasi permasalahan, menjadikan
tinjauan kepustakaan memainkan peran kecil tetapi menjustifikasi permasalahannya,
menyebutkan maksud dan pertanyaan penelitian dalam bentuk open-ended,
mengumpulkan data yang didasarkan dari hasil wawancara, menganalisis data untuk
deskripsi dan tema dengan menggunakan analisis teks, menulis laporan dengan
menggunakan struktur yang fleksibel.
d. Tipe rancangan penelitian yang berkaitan dengan penelitian kuantitatif dan kualitatif,
yaitu rancangan eksperimental, rancangan korelasional, rancangan survey, grounded
theory designs, rancangan etnografis, rancangan penelitian naratif, rancangan metode
campuran (mixed methods design), dan rancangan action research.
e. Masalah-masalah etik yang penting dalam melaksanakan penelitian yaitu pentingnya
memberikan hak partisipan, menjaga etika saat melakukan penelitian, masalah etik
dalam pengumpulan data dan pelaporannya.
f. Adapun keterampilan yang dibutuhkan untuk merancang dan melaksanakan penelitian
yaitu seorang peneliti harus berfikir seperti memecahkan teka-teki, mampu
memperpanjang rentang perhatiannya terhap suatu proyek, membiasakan diri
menggunakan sumber perpustakaan, dan mampu menulis dan mengevaluasi
tulisannya.
16
3.2 Saran
Dalam penelitian hendaknya peneliti menghormati warga disekitar lokasi penelitian
dan menaati peraturan atau adat istiadat setempat. Peneliti hendaknya menjaga hubungan
baik dengan warga sekitar agar mempermudah dan memperlancar jalannya penelitian.
Peneliti juga tidak boleh melupakan kode etik terhadap partisipan seperti
memberitahukan tujuan penelitian dan meminta partisipan untuk menandatangi formulir
kebersediaan untuk mengikuti penelitian yang akan dilakukan. Dan selama proses
penelitian peneliti tidak dibenarkan memaksakan kehendak terhadap partisipan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18