Anda di halaman 1dari 21

BEDAH BUKU METODE PENELITIAN

PROSES PELAKSANAAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN


PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Disusun Oleh :

KELOMPOK :I

NAMA : 1. Nindia Nanda Riati (41531111048)


2. Putri Nurindah Azhari (4151111075)
3. Syafridayanti Nasution (4152111037)

KELAS : Matematika Dik.D 2015

PRODI : Pendidikan Matematika

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur atas kehadhirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan baik.

Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata
Kuliah Metode Penelitian. Kami sadar bahwa, dalam penulisan makalah ini tidak luput dari
kerjasama dan bantuan dari beberapa pihak, sehingga sudah sepantasnya dalam kesempatan
ini kami menyampaikan terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih jauh dari yang sempurna. Oleh karena
itu, saran, kritik, dan petunjuk serta pengarahan yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi terwujudnya pembuatan makalah yang lebih baik.

Medan, Februari 2018

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Penelitian dan Pentingnya 2
2.2 Langkah-langkah dalam Proses Penelitian 4
2.3 Ciri Khusus Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Keenam Langkahnya 7
2.4 Rancangan Penelitian yang Diasosiasikan dengan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
11
2.5 Masalah-masalah Etik yang Penting dalam Pelaksanaan Penelitian 13
2.6 Ketrampilan yang Dibutuhkan untuk Merancang dan Melaksanakan Penelitian 14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 17

Daftar Pustaka 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian adalah suatu proses yang melibatkan sejumlah langkah logis. Pembahasan
kali ini akan mendiskusikan tentang pengertian penelitian, mengemukakan enam langkah
untuk melaksanakan penelitian, dan mengidentifikasi bagaimana melaksanakan
penelitian secara etis dengan menggunakan keterampilan yang sudah ada. Pendekatan
penelitian ada dua cara, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif tergantung
dari permasalahan yang diteliti. Dari kedua pendekatan tersebut akan menentukan
prosedur yang akan di gunakan pada masing-masing dari keenam langakah penelitian itu.
Selain itu pendekatan kuantitatif dan kualitatif juga memiliki beberapa persamaan dan
perbedaan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa definisi dan penjelasan tentang pentingnya penelitian pendidikan ?
b. Apa saja langkah-langkah dalam proses penelitian ?
c. Apa ciri khusus dari penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
d. Bagaimana tipe rancangan penelitian yang berkaitan dengan penelitian kuantitatif dan
kualitatif ?
e. Apa saja masalah-masalah etik yang penting dalam melaksanakan penelitian ?
f. Keterampilan apa yang dibutuhkan untuk merancang dan melaksanakan penelitian?

1.3 Tujuan
a. Mampu mendefinisikan dan menjelaskan pentingnya penelitian pendidikan
b. Mampu menjelaskan keenam langkah dalam proses penelitian
c. Mampu mengidentifikasi ciri khusus penelitian kuantitatif dan kualitatif
d. Mampu mengidentifikasi tipe rancangan penelitian yang berkaitan dengan penelitian
kuantitatif dan kualitatif
e. mendiskusikan masalah-masalah etik yang penting dalam melaksanakan penelitian
f. mengenali keterampilan yang dibutuhkan untuk merancang dan melaksanakan
penelitian

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Penelitian dan Arti Pentingnya


Definisi penelitian menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut:

Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada
analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan
bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia
untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

Soetrisno Hadi, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi
kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada,
mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun
kebenarannya masih diragukan.

Donald Ary, penelitian merupakan penerapan dari pendekatan ilmiah pada


suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna dan hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Woody, penelitian adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran yang kritis.
Penelitian ini meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, membuat
formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan
yang diambil dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis.

Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang digunakan untuk


mengumpulkan dan menganalisisis informasi untuk mengingkatkan pemahaman Anda
tentang suatu topik atau isu.

Tidak semua pendidik mempunyai pemahaman dan apresiasi tentang penelitian. Bagi
sebagian orang, penelitian mungkin tampak sebagai sesuatu yang penting hanya bagi para
dosen di perguruan tinggi. Meskipun benar bahwa para dosen menganggap penting dan
melaksanakan penelitian. Sekelompok orang dalam ranah pendidikan lain seperti psikolog
sekolah, kepala sekolah, pengurus sekolah, pendidik orang dewasa, administrator perguruan
tinggi, dan mahasiswa pascasarjana juga membaca dan menggunakan penelitian.

Ada 3 alasan pentingnya penelitian, yaitu:


1. Penelitian Menambah Pengetahuan Kita

Menambah pengetahuan berarti bahwa pendidik melaksanakan penelitian untuk


memberikan kontribusi pada informasi yang sudah ada tentang berbagai masalah.
Melalui penelitian, kita mengembangkan hasil penelitian yang membantu menjawab
berbagai pertanyaan, dan dengan mengakumulasikan hasil penelitian ini, kita
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai masalah.
Bagaimana penelitian secara spesifik menambah dasar pengetahuan dan kepustakaan
yang sudah ada? Suatu laporan penelitian mungkin menambahkan kajian yang belum

2
pernah dilaksanakan dan dengan demikian mengisi kekosongan dalam pengetahuan yang
sudah ada. Penelitian itu juga dapat menyediakan hasil-hasil penelitian tambahan untuk
mengonfirmasi atau mendikskonfirmasi hasil studi sebelumnya. Hal ini dapat
menambahkan pada kepustakaan tentang praktik-praktik yang bekerja atau
mengemukakan praktik-praktik yang bekerja atau mengemukakan praktik-praktik yang
lebih baik yang mungkin dapat dicoba untuk dipraktikan oleh para pendidik di tempat
kerjanya masing-masing. Penelitian itu juga dapat memberikan informasi tentang orang
dan tempat yang belum pernah diteliti sebelumnya.

2. Penelitian Memperbaiki Praktik


Penelitian juga penting karena menyarankan perbaikan untuk praktik. Dibekali
dengan hasil penelitian, guru dan para pendidik lain akan menjadi profesional yang lebih
efektif. Penelitian menawarkan ide baru kepada praktisi pendidik untuk dipertimbangkan
ketika mereka melaksanakan pekerjaannya. Dari membaca penelitian, pendidik dapat
belajar tentang praktik baru yang telah dicoba dalam ranah atau situasi lain.
Penelitian juga membantu para praktisi untuk mengevaluasi pendekatan yang mereka
harapkan cocok untuk berbagai individu dalam berbagai ranah pendidikan. Proses ini
melibatkan menyaring penelitian untuk menentukan hasil mana yang paling berguna.

3. Penelitian Menginformasikan Perdebatan Kebijakan


Selain membantu pendidik menjadi praktisi yang lebih baik, penelitian juga
menyediakan informasi bagi para pembuat kebijakan ketika mereka meneliti dan
memperdebatkan berbagai topik pendidikan.
Bagi para pembuat kebijakan mulai dari pegawai pemerintah federal dan pegawai
negara bagian sampai anggota pengurus dan administrator sekolah setempat, mereka
mendiskusikan dan mengambil posisi tentang masalah pendidikan yang penting bagi
konstituensinya. Bagi individu, penelitian menawarkan hasil yang dapat membantu
mereka menimbang berbagai perspektif. Ketika pembuat kebijakan membaca penelitian
tentang berbagai masalah, mereka diberi informasi tentang perdebatan dan posisi yang
diambil oleh para pejabat publik saat ini. Agar berguna, penelitian perlu memiliki hasil
yang jelas, dirangkum secara ringkas, dan memasukkan bukti berbasis-data.

Beberapa Permasalahan Penelitian Saat Ini


1. Kadang-kadang hasil penelitian memperlihatkan temuan yang saling bertentangan atau
kabur, maksudnya ialah terdapat beberapa hasil penelitian yang sedikit sekali terdapat
kalimat deklaratif atau kalimat yang menyampaikan atau memberikan informasi tentang
suatu hal atau berita yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

2. Masalah data yang patut dipertanyakan. Penulis penelitian tertentu mungkin belum
mengumpulkan informasi dari orang yang mampu memahami dan mengatasi
masalahnya. Jumlah partisipannya mungkin terlalu rendah, yang menyebabkan masalah
dalam menarik kesimpulan statistik yang tepat. survei yang digunakan dalam suatu studi
mungkin berisi pertanyaan yang ambigu dan kabur. Pada tingkat teknis, penulis mungkin
telah memilih statistik yang tidak tepat untuk menganalisis datanya. Tentu saja, tidak

3
otomatis menjadi penelitian yang “baik” hanya karena penelitian itu dipublikasikan
dalam jurna ternama.

Tentang masalah-masalah ini, kita dapat saja menambahkan pernyataan-pernyataan yang


tidak jelas tentang maksud studi, kurang terbukanya prosedur pengumpulan data, atau
pernyataan yang tidak jelas tentang permasalahan penelitian yang mengarahkan
penelitiannya. Penelitian memiliki batas, dan kita perlu mengetahui cara mengartikan
penelitian karena penelitinya mungkin tidak menulis dengan cara yang sejelas dan seakurat
yang kita inginkan. Kita sebagai peneliti yang bertanggung jawab, dapat berusaha
merekonsiliasikan temuan-temuan yang berbeda dan menerapkan prosedur yang baik untuk
mengumpulkan dan menganalisis data dan memberikan arah yang jelas untuk penelitian kita
sendiri.

2.2. Langkah-Langkah Dalam Proses Penelitian

Di tingkat umum, penelitian terdiri atas tiga langkah:


1. Mengajukan pertanyaan

2. Mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan tersebut

3. Menyajikan jawaban untuk pertanyaan tersebut

Meskipun ada beberapa langkah lain dalam penelitian selain ketiga langkah di atas,
langkah ini merupakan kerangka kerja secara keseluruhan untuk penelitian.

Dengan menggunakan “metode ilmiah”, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai


berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang menentukan tujuan penelitian

2. Membuat prediksi yang jika dikonfirmasi akan dapat menyelasaikan permasalahan


tersebut

3. Mengumpulkan data yang relevan dengan prediksi tersebut

4. Menganalisis dan menginterpretasi datanya untuk melihat apakah data tersebut


mendukung prediksi dan menjawab pertanyaan yang menginisiasi penelitian

Proses penelitian terdiri atas enam langkah, yaitu:


1. Identifikasi Permasalahan Penelitian
Identifikasi permasalahan penelitian terdiri atas menetapkan suatu masalah untuk
diteliti, mengembangkan justifikasi untuk menelitinya, dan mengemukakan pentingnya
penelitian untuk menyeleksi pembaca yang akan membaca laporannya. Dengan
menetapkan “permasalahan”, kita membatasi pokok materi dan memfokuskan perhatian
pada aspek penelitian tertentu.
Mari kita telaah penelitian Maria untuk melihat bagaimana ia akan menetapkan
permasalahan penelitiannya.

4
“Maria berencana untuk meneliti kekerasan dan kepemilikan senjata di sekolah. Ia mulai
dengan suatu permasalahan: naiknya tingkat kepemilikan senjata di kalangan siswa
SMA. Ia perlu menjustifikasi permasalahannya dengan memberikan bukti-bukti tentang
pentingnya masalah ini dan mendokumentasikan bagaimana penelitiannya akan
memberikan wawasan baru tentang permasalahan tersebut”.
Dalam penelitiannya, Maria akan perlu mengidentifikasi dan menjustifikasi
permasalahan penelitian yang ditelitinya.

2. Tinjauan Kepustakaan
Tinjauan kepustakaan berarti menemukan berbagai rangkuman, buku, jurnal, dan
publikasi terindeks tentang suatu topik; memilih secara selektif kepustakaan mana yang
aka dimasukkan ke dalam laporan tertulis.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk menulis tinjauan kepustakaan berkembang
seiring dengan berjalannya waktu dan dengan latihan. Kita dapat belajar bagaimana
menemukan berbagai artikel dan buku di perpustakaan, mengakses basis-data
terkomputerisasi, memilih dan mengevaluasi kualitas penelitian tentang topik kita, dan
merangkumnya menjadi suatu tinjauan ulang.

Mari kita simak pendekatan Maria dalam menulis tinjauan kepustakaan:

“Untuk memberi tahu komitenya tentang kepustakaan terbaru mengenai kekerasan di


sekolah dan untuk merencanakan penelitiannya, Maria perlu melakukan tinjauan
kepustakaan. Proses ini akan melibatkan pembiasaan diri dengan perpustakaan
universitas, menghabiskan waktu untuk mereview berbagai sumber dan mengambi
keputusan tentang kepustakaan mana yang akan digunakan, dan menulis rangkuman
formal dari keputusan tentang kekerasan di sekolah. Ia melihat katalog perpustakaan di
universitasnya dan berencana mencari basis-data terkomputerisasi”.

3. Penetapan Maksud Penelitian


Jika permasalahan penelitian kita mencakup topik yang luas maka kita perlu
memfokuskannya sedemikian rupa sehingga kita dapat menelitinya. Maksud penelitian
terdiri atas pengidentifikasian maksud atau tujuan utama untuk penelitian dan
mempersempitnya menjadi pernyataan atau hipotesis penelitian tertentu. Pernyataan
maksud mengandung fokus utama penelitian, partisipan dalam penelitian, dan lokasi atau
tempat penelitian. Pernyataan maksud kemudian dipersempit menjadi pertanyaan atau
prediksi penelitian yang kita rencanakan untuk dijawab dalam penelitian kita.

Mari kita periksa lagi Maria untuk melihat bagaimana ia akan menulis pernyataan
maksud dan pernyataan penelitiannya.

“Maria sekarang perlu menuliskan maksud penelitiannya dan memformulasikan


pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada individu yang diseleksi untuk
penelitiannya. Draf demi draf, ia mensketsakan pernyataan maksudnya, menyadari
bahwa hal itu akan memberikan arah utama untuk penelitiannya, dan membantunya
untuk tetap fokus ada maksud utama penelitiannya. Dari maksud yang luas ini, Maria

5
sekarang perlu mempersempit penelitiannya ke pertanyaan atau penyataan yang
diinginkan untuk dijawab oleh para partisipan”.

Maria akan perlu menulis suatu pernyataan maksud dan pertanyaan penelitian yang baik
untuk penelitiannya.

4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berarti mengidentifikasi dan menyeleksi individu-individu untuk
penelitian, mendapatkan izin untuk meneliti mereka, dan mengumpulkan informasi
dengan menanyakan sejumlah pertanyaan kepada mereka atau mengobservasi perilaku
mereka. Perhatian terpenting dalam proses ini adalah perlunya mendapatkan data akurat
dari beberapa individu dan tempat. Setelah mengidentifikasi individu dan tempat,
selanjutnya menulis bagian metode atau prosedur penelitian.

Mari kita lihat bagaimana Maria akan menangani pengumpulan data.

“Pada titik ini pada proses penelitian, Maria perlu memikirkan tentang di mana ia akan
melaksanakan penelitiannya tentang kekerasan dan kepemilikan senjata di sekolah, siapa
yang akan berpartisipasi dalam penelitiannya, bagaimana ia akan mendapatkan izin
untuk meneliti mereka, data apa yang akan dikumpulkannya, dan bagaimana ia akan
mengumpulkan datanya. Ia perlu memutuskan apakah ia akan meminta siswa untuk
mengisi formulir atau berbicara dengan mereka secara langsung untuk mengumpulkan
data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Jalur mana pun yang
dipilihnya, ia akan memerlukan izin dari para siswa SMA, karena mereka masih di
bawah umur, dan orangtua mereka”.

Maria akan terlibat dalam langkah pengumpulan data untuk mendapatkan data yang
dibutuhkannya demi menjawab pertanyaan penelitiannya.

5. Analisis dan Interpretasi Data


Analisis terdiri atas “memilah-milah data” untuk menentukan respons-respons
individual dan setelah itu “menyatukannya”, untuk merangkumnya. Analisis dan
interpretasi data yang melibatkan penarikan kesimpulan tentang hal itu,
menginterpretasikannya dalam bentuk tabel, angka, dan gambar untuk merangkumnya,
dan menjelaskan kesimpulannya dalam bentuk kata-kata untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan penelirian kita. Kita melaporkan analisis dan interpretasi ini di bagian laporan
penelitian yang biasanya berjudul “Hasil Penelitian”, “Temuan Penelitian”, atau
“Diskusi”.

Mari kita simak bagaimana Maria akan menganalisis dan menginterpretasi data dalam
penelitiannya.

“Jika Maria mengumpulkan informasi dalam suatu kuesioner tertulis dari para siswa di
seluruh wilayah sekolah, ia perlu memasukkan jawaban kuesioner itu ke dalam program
komputer, memilih prosedur statistik, melakukan analisis, melaporkan hasilnya dalam
bentuk tabel, dan menarik kesimpulan apakah datanya mengonfirmasi atau
mendiskonfirmasi tren atau prediksi yang diduganya. Jika ia melakukan wawancara
6
langsung, ia akan mengumpulkan rekaman pembicaraan siswa tentang kepemilikan
senjata di sekolah dan mentranskripsikan rekaman tersebut untuk mendapatkan rekaman
tertulis. Dengan transkripsinya, ia akan terlibat dalam mencerna komentar siswa dengan
menyeleksi kalimat dari paragraf tertentu dan dengan mengidentifikasi tema informasi.
Dari tema ini ia akan menginterpretasi makna dari komentar siswa dengan
mempertimbangkan pendapat pribadinya dan pendapat yang ditemukan dalam penelitian
terdahulu”.

6. Membuat Laporan dan Evaluasi Penelitian


Laporan penelitian melibatkan keputusan tentang pembaca, menstrukturkan laporan
dengan format yang dapat diterima oleh para pembaca, dan setelah itu menulis laporan
dengan cara yang peka terhadap semua pembaca.
Struktur untuk laporan penelitian akan bervariasi sesuai dengan pembacanya, mulai
dari format formal untuk tesis dan disertasi sampai dokumen yang lebih informal untuk
laporan internal sekolah. Akan tetapi, dalam semua jenis laporan, peneliti perlu bersikap
hormat dan menghindari bahasa yang mendiskriminasi berdasarkan gender, orientasi
seksual, ras, atau kelompok etnik.

Mari kita lihat bagaimana Maria memikirkan tentang pengorganisasian laporan


penelitiannya.

“Maria memikirkan tentang bagaimana ia akan mengorganisasikan laporan final ke pada


komite sekolahnya dan kepada komite pascasarjana universitasnya. Komite
pascasarjananya kemungkinan besar memiliki struktur tertentu untuk penelitian
pascasarjananya, dan ia perlu berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya tentang
format yang lazim dipakai oleh mahasiswa. Ia seharusnya mempunyai ide umum tentang
bagian utama penelitiannya nanti, tetapi isi paragraf dan ide akan terbentuk seiring
proses analisis data dan interpretasinya.

Laporan sekolahnya kemungkinan akan berbeda dengan laporan penelitiannya.


Laporan sekolahnya akan lebih informatif dan ringkas, menawarkan rekomendasi, dan
memasukkan diskusi minimal tentang metode dan prosedur. Siapapun pembacanya dan
apa pun struktur laporannya, laporan itu harus menghormati pembaca dan menghindari
bahasa diskriminatif”.

2.3 Ciri Khusus Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Keenam Langkahnya

Melaksanakan penelitian pendidikan lebih dari sekedar terlibat dalam langkah-langkah


utama dalam proses penelitian. Pelaksanaan ini juga termasuk merancang dan menulis
penelitian di salah satu diantara dua jalur utama: penelitian kuantitatif atau penelitian
kualitatif. Hal ini diilustrasikan dalam alur proses penelitian seperti gambar di bawah ini.

7
a. Ciri khusus penelitian kuantitatif :

Dalam penelitian kuantitatif, ciri khusus yang utama adalah :

 Mendeskripsikan permasalahan penelitian melalui deskripsi tren atau kebutuhan akan


penjelasan tentang hubungan di antara beberapa variabel.
 Memberikan peran utama untuk kepustakaan dengan mengemukakan pertanyaan
penelitian yang akan dilontarkan dan menjustifikasi permasalahan penelitian serta
menciptakan kebutuhan akan arah penelitian.
 Membuat pernyataan maksud, pernyataan penelitian, dan hipotesis yang spesifik,
sempit, dapat diukur, dan dapat di observasi.
 Mengumpulkan data numerik dari sejumlah besar orang dengan menggunakan
berbagai instrumen dengan pertanyaan dan respons/jawaban yang telah ditetapkan
sebelumnya.
 Menganalisis tren, membandingkan kelompok, atau menghubungkan variabel dengan
menggunakan analisis statistik dan menginterpretasi hasil dengan membandingkan
mereka dengan prediksi sebelumnya dan penelitian terdahulu.
 Menulis laporan penelitian dengan menggunakan struktur dan kriteria evaluasi yang
sudah fixed dan standar, dan mengambil pendekatan yang objektif dan tidak terbias.

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti mengidentifikasi suatu permasalahan penelitian


berdasarkan tren di bidang tersebut atau perlunya menjelaskan mengapa sesuatu terjadi.
Mendeskripsikan suatu tren berarti bahwa permasalahan penelitian dapat dijawab dengan

8
sebaik-baiknya oleh studi yang para penelitinya berusaha menetapkan kecenderungan
tersebut bervariasi di antara orang-orang.

Akan tetapi, sebagian dari permasalahan penelitian itu mengaharuskan untuk menjelaskan
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel adalah atribut (misalnya
sikap terhadap masalah perkumpulan sekolah) atau ciri khusus individu (misalnya, gender)
yang dipelajari oleh peneliti.

Dalam melakukan tinjauan kepustakaan dalam penelitian kuantitatif, biasanya akan melihat
tinjauan kepustakaan substansial di awal penelitian. Jadi, kepustakaan memainkan peran
utama dengan dua cara : menjustifikasi perlunya permasalahan penelitian dan menyatakan
maksud potensial dan pertanyaan penelitian untuk penelitian yang dimaksud.

Dalam pertanyaan penelitian kuantitatif, anda melontarkan pertanyaan-pertanyaan sempit


dan spesifik untuk mendapatkan data yang dapat diukur dan dapat di observasi tentang
variabel. Pernyataan dan pertanyaan arah utama dalam suatu penelitian. Maksud pertanyaan,
pertanyaan penelitian, dan hipotesis bersifat spesifik dan sempit karena hanya
mengidentifikasi beberapa variabel untuk diteliti.

Dalam pengumpulan data kuantitatif , digunakan instrumen untuk mengukur variabel dalam
penelitian. Instrumen adalah suatu alat untuk mengukur, mengobservasi atau
mendokumentasikan data kuantitatif. Instrumen itu berisi berbagai pertanyaan dan
kemungkinan respos/jawaban tertentu yang ditetapkan atau dikembangkan sebelum penelitian
dilaksanakan.

Dalam analisis data kuantitatif, analisis data dengan menggunakan prosedur matematika,
yang disebut statistik. Analisis ini terdiri atas menguraikan data menjadi bagian-bagian untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Dalam laporan dan evaluasi penelitian kuantitatif, format secara keseluruhan untuk sebuah
penelitian mengikuti pola yang dapat diprediksi : pendahuluan, tinjauan kepustakaan, metode,
hasil dan diskusi. Bentuk ini menciptakan struktur terstandar untuk penelitian kuantitatif.

b. Ciri khusus penelitian kualitatif :

Dalam penelitian kualitatif, kita melihat ciri khusus utama yang berbeda di setiap tahap
proses penelitian :

 Mengeksplorasi permasalahan dan menegmbangkan pemahaman terperinci tentang


fenomena sentral.
 Menjadikan tinjauan kepustakaan, memainkan peran kecil tetapi menjustifikasi
permasalahannya.
 Menyebutkan maksud dan pertanyaan penelitian dalam bentuk open-ended (terbuka)
untuk menangkap pengalaman partisipan.

9
 Mengumpulkan data yang didasarkan pada kata-kata (misalnya dari wawancara) atau
dari gambar (misalnya, foto) dari sejumlah kecil individu sedemikian rupa sehingga
pandangan para partisipan bisa didapatkan.
 Menganalisis data untuk deskripsi dan tema dengan menggunakan analisis teks dan
menginterpretasi makna yang lebih besar dari temuannya.
 Menulis laporan dengan menggunakan struktur yang fleksibel dan kriteria evaluatif
serta memasukkan reflektivitas dan bias subjektif peneliti.

Penelitian kualitatif paling cocok untuk menjawab permasalahan penelitian yang anda tidak
mengetahui variabel-variabelnya dan perlu mengeksplorasinya.

Dalam penelitian kualitatif, tinjauan kepustakaan memainkan peran yang kurang substansial
di awal penelitian dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif,
meskipun anda dapat memberikan tinjauan kepustakaan untuk menjustifikasi perlunya
meneliti permasalahan penelitian, kepustakaan tidak memberikan arah utama untuk
pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, pernyataan maksud dan pertanyaan penelitian dinyatakan


sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari sebaik-baiknya dari partisipan.

Dalam penelitian kualitattif, anda mengumpulkan data dari pertisipan dalam penelitian dan
mengembangkan formulir, yang disebut protokol, untuk merekam data selama penelitian
berjalan. Formulir ini memuat beberapa pertanyaan umum sedemikian rupa sehingga para
partisipan dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut.

Dalam penelitian kualitatif , anda biasanya mengumpulkan basis-data teks, sehingga analisis
data teks itu terdiri atas pembagian menjadi kelompok kalimat, yang disebut segmen teks,
dan menemukan makna masing-masing kelompok kalimat. Hasilnya dapat berupa deskripsi
tentang individu atau tempat.

Dalam melaporkan penelitian kualitatif, anda menerapkan beragam format untuk melaporkan
penelitian anda. Meskipun bentuk umumnya secara keseluruhan mengikuti langkah standar
dalam proses penelitian, urutan “bagian” penelitian cenderung bervariasi dari laporan ke
laporan.

c. Persamaan dan Perbedaan antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


 Persamaan
Dalam hal kesamaan, kedua bentuk penelitian mengikuti keenam langkah dalam
proses penelitian.
Persamaan lain ada pada prosedur pengumpulan data. Pengumpulan data kuantitatif
dan kualitatif dapat menerapkan pendekatan yang sama, seperti wawancara atau
observasi.

 Perbedaan
Terdapat juga perbedaan kecil dalam pendahuluan penelitian bagian permasalahan.

10
Pada penelitian kuantitatif, bagian permasalahan penelitian digunakan untuk
mengarahkan tipe-tipe pertanyaan atau hipotesis yang ditanyakan dalam penelitian.
Sementara, itu pada penelitian kualitatif, diskusi permasalahan penelitian biasanya
digunakan untuk menetapkan pentingnya ide sentral.
Pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan yang lebih closed-ended (tertutup)
yang penelitiannya mengidentifikasi sejumlah kategori respons. Sedangkan
pendekatan kualitatif menggunakan pendekatan yang lebih open-ended (terbuka) yang
penelitiannya menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum tentang partisipan dan
partisispan membentuk kemungkinan respons.
Dalam analisis data, prosedurnya cukup berbeda. Pada penelitian kuantitatif, peneliti
menyandarkan diri pada analisis statistik (analisis matematis)data, yang biasanya
dalam bentuk numerik. Dalam penelitian kualitatif, statistik tidak digunakan untuk
menganalisis data, peneliti menganalisis kata-kata atau gambar.
Format pelaporannya biasanya juga berbeda, struktur kuantitatif mengikutkan bagian
pendahuluan, tinjauan kepustakaan, metode, hasil, dan kesimpulan. Sedangkan
penelitian kualitatif, sebagian bagian ini mungkin hilang, seperti tinjauan kepustakaan
dan formatnya mungkin lebih berupa pembuka dengan vinyet atau cerita pribadi.

2.4 Rancangan Penelitian yang Diasosiasikan dengan Penelitian Kuantitatif dan


Kualitatif

Rancangan penelitian adalah prosedur spesifik yang terlibat dalam proses penelitian :
pengumpulan data, analisis data, dan menulis laporan. Gambar di bawah ini mengilustrasikan
bagaimana langkah-langkah dalam proses penelitian berkaitan dengan penelitian kuantitatif
dan kualitatif dan mengemukakan delapan rancangan penelitian yang berbeda:

 Rancangan eksperimental
Rancangan eksperimental (disebut juga penelitian intervensi atau penelitian
perbandingan kelompok) adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif yang

11
penelitinya menentukan apakah kegiatan atau materi menciptakan perbedaan pada
hasil partisipan.

 Rancangan korelasional
Rancangan korelasional adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif yang digunakan
peneliti untuk mengukur derajat keterkaitan (hubungan) antara dua variabel atau lebih
dengan menggunakan prosedur statistik analisis korelasi. Derajat keterkaitan ini,
dinyatakan sebagai angka, menunjukkan apakah dua variabel berhubungan atau
apakah yang satu dapat memprediksi yang lain.

 Rancangan survei
Rancangan survei adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif yang digunakan
peneliti untuk mengadministrasikan suatu survei atau kuisioner ke sekelompok kecil
orang (yang disebut sampel) untuk mengidentifikasi tren dalam sikap, pendapat,
perilaku atau ciri khusus sekelompok besar orang (disebut populasi).

 Grounded Theory Designs


Grounded theory designs adalah prosedur kualitatif yang sistematis yang digunakan
peneliti untuk memunculkan penjelasan umum (grounded[berasaskan]pandangan
partisipan, yang disebut grounded theory) yang menjelaskan proses, tindakan atau
interaksi di antara partisipan. Prosedur untuk mengebangkan teori ini termasuk
mengumpulkan data wawancara, mengembangkan dan mengaitkan kategori (atau
tema) informasi, dam menyusun gambar atau model visual yang memotret penjelasan
umumnya. Dengan cara ini, “didasarkan” data dari partisispan.

 Rancangan Etnografis
Rancangan etnografis adalah prosedur kualitatif untuk mendeskripsikan, menganalisis
dan menginterpretasikan pola-pola yang sama dalam perilaku, keyakinan dan bahasa
suatu kelompok budaya, yang berkembang seiring waktu. Dalam etnografi, peneliti
memberikan gamabara terperinci tentang kelompok yang berbagi budaya berdasarkan
berbagai macam sumber informasi. Etnografer juga mendeskripsikan kelompok dalam
ranahnya, mengeksplorasi tema atau masalah yang berkembang seiring waktu selama
kelompok berinteraksi, dan membuat potret terperinci kelompok itu.

 Rancangan Penelitian Naratif


Rancangan penelitian naratif adalah prosedur kualitatif yang digunakan peneliti untuk
mendeskripsikan kehidupan individu, menumpulkan dan bercerita tentang kehidupan
individu tersebut, dan menulis narasi tentang pengalaman mereka.

 Rancangan Metode Campuran (Mixed Methods Design)


Rancangan metode campuran adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis,
dan mencampur data kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian atau serangkaian
penelitian multifase.

12
 Rancangan Action Research

Rancangan action research adalah prosedur sistematis yang digunakan oleh guru (atau
individu lain dalam ranah pendidikan) untuk mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif
untuk melihat kemajuan dalam ranah pendidikan mereka, pengajaran mereka, dan
pembelajaran siswa mereka.

2.5 Masalah-masalah Etik yang Penting dalam Pelaksanaan Penelitian

Semua peneliti pendidikan perlu menyadari tentang masalah etik dan


mengantisipasinya dalam penelitian mereka. Dari berbagai pelanggran perlakuan terhadap
partisipan, pedoman federal yang dikembangkan untuk melaksanakan penelitian diumumkan
dalam the 1978 National Commission for the Proctetion of Human Subject on Biomedical
and Behavioral Research (Komisi Nasional untuk Perlindungan Subjek Manusia pada
Penelitian Biomedis dan Perilaku) dan Belmont Report-nya (Department of Health,
Education, and Welfare, 1978). Adapun tiga prinsip dasar laporan tersebut melibatkan
pemuliaan perlakuan terhadap partisipan (memaksimalkan yang baik dan meminimalkan
resiko), penghormatan terhadap partisipan (melindungi otonomi partisipan dan memastikan
partisipasi sukarela dan well-informed), serta keadilan(distribusi resiko dan manfaat yang
adil).

a. Dewan kajian insitusi

Dana federal dapat ditahan pemberiannya ke kampus, jika penelitian yang


dilaksanakan di kampus tersebut tidak melingdunngi perlakuan terhadap partisipan.
Maka dari itu, setiap kampus yang menerima dana federal mengharuskan penelitinya
belajar tentang prosedur yang terlibat dalam mengajukan permohonan persetujuan dari
kantor dewan kajian institusi dan mengikuti pedoman dalam mengembangkan
permohonan persetujuan dan dalam merancang formulir kesedian (consent form) untuk
diisi oleh partisipan yang akan menjamin perlindungan mereka.

b. Asosiasi profesi

Pada pedoman ini, individu yang berpartisipasi dalam suatu penelitian memiliki hak-
hak tertentu. Sebelum berpartisipasi dalam penelitian, partisipan perlu mengetahui
maksud dan tujuan penelitian tersebut, bagaimana hasilnya akan digunakan, dan
kemungkinan konsekuensi sosial penelitian atas hidup mereka.
Partisipan juga berhak menolak untuk berpartisipasi dalam suatu penelitian dan untuk
mengundurkan diri kapanpun mereka mau. Dan jika mereka berpartisipasi dan
memberikan informasi, maka anonimitas mereka dilindungi dan dijamin oleh peneliti.
Partisipan jugak tidak boleh ditawari dengan iming-iming finansial yang berlebihan agar
bersedia berpartisipasi dalam suatu poyek.

c. Praktik etik sepanjang proses penelitian

13
Mempraktikan etika merupakan masalah kompleks yang melibatkan jauh lebih
banyak hal daripada sekedar mengikuti seperangkat pedoman statis dari asosiasi profesi
atau dewan kajian institusi kampus.
Kode etik cenderung lebih erat berkaitan dengan pengumpulan data dan pelaporan
serta distribusi laporan dari pada dengan fase-fase penelitian yang lainnya.

d. Masalah-masalah etik dalam pengumpulan data

 Menghormati lokasi penelitian

Untuk menghormati lokasi penelitian hendaknya peneliti meminta izin terlebih


dahulu kepada pihak yang terkait sebelum melakukan penelitian atau dengan
mendapatkan akses dari gatekeepers dilingkungan penelitian agar meminimumkan
gangguan. Biasanya proyek yang tidak disetujui adalah yang terlalu menyita banyak
waktu, membutuhkan banyak waktu guru, administrator, dan kantor (distrik dapat
meminta penggantian biaya untuk mengompilasi informasi, waktu staf, atau materi),
mengganggu pengumpulan data distrik atau pekerjaan proyek penelitian yang sedsng
berjalan, direncanakan untuk bulan pertama atau bulan terakhir dari tahun ajaran
sekolah, atau diterima terlambat pada tahun berjalan sehingga tidak dapat dikaji secara
adekuat.

 Sengaja menghilangkan perlakuan yang bersifat membantu

 Hanya mempublikasikan hasil-hasil yang positif

 Tidak mengungkapkan maksud dari penelitian kepada partisipan

 Tidak menghimbau partisipan untuk menandatangi formulir kesediaan

 Menghormati kebudayaan dilingkungan penelitian

e. Masalah-masalah etik dalam pelaporan data

Dalam pelaporan penelitian data seharusnya dilaporkan dengan jujur, tanpa


mengubah sebagian atau merekayasa keseluruhan data hanya untuk memenuhi prediksi
tertentu atau keinginan kelompok tertentu yang memiliki kepentingan.
Tapi sebelum mepublikasikan hasil penelitian alangkah lebih baiknya peneliti lebih
dahulu memberikan salinan hasil penelitian kepada pihak yang terkait di lingkungan
penelitian tersebut. Penelitian tidak boleh dikerjakan oleh orang lain atau menjiplak, dan
untuk bahan yang dikutip peneliti harus mencantumkan sumber dari bahan tersebut pada
daftar pustaka penelitian.

2.6 Ketrampilan yang Dibutuhkan untuk Merancang dan Melaksanakan Penelitian

Adapun ketrampilan dalam melakukan penelitian, yaitu :

 Memecahkan teka-teki

14
Langkah-langkah dalam proses penelitian hendaknya dilihat sebagai sejumlah
potongan teka-teki yang harus dirangkai oleh peneliti. Peneliti harus mencari sumber
atau mencocokkan berbagai sumber yang saling berkaitan agar membantu dalam
memecahkan permasalahan. Mengaitkan setiap teorinya agar membantu
mengukuhkan penelitiannya.

 Memperpanjang rentang perhatian

Proses penelitian melibatkan enam langkah yang rentang waktunya dapat


mencapai enam bulan atau lebih. Misalnya, membaca artikel jurnal dan
mengidentifikasi keenam langkah tersebut sangat menuntut kesabaran maupun
pengetahuan tentang apa yang akan terjadi. Salah satu cara untuk memperpanjang
rentang perhatian kita, yaitu kita harus mencintai atau menyukai pekerjaan kita,
dengan begitu kita akan merasa senang dan tidak cepat merasa jenuh dalam
melaksanakan penelitian tersebut.

 Belajar menggunakan sumber perpustakaan

Langkah dalam proses penelitian menuntut kita untuk mengkaji tinjauan


kepustakaan, berarti hal ini akan membuat kita menghabiskan waktu di perpustakaan
akademis. Proses penelitian mengharuskan kita untuk menggunakan ketrampilan
dalam menemukan berbagai penelitian, merangkumnya, dan menuliskannya kedalam
tinjauan kepustakaan.

 Menulis, mengedit, dan menulis lagi

Menulis lebih dari sekedar mencatat ide-ide diatas kertas atau didalam file
komputer. Tetapi menulis juga mengorganisasikan ide-ide, menyiapkan pertanyaan
wawancara, menulis catatan selama observasi dan menulis untuk meminta izin untuk
menggunakan atau artikel orang lain.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisisis informasi untuk mengingkatkan pemahaman Anda
tentang suatu topik atau isu. Penelitian memiliki pera penting dalam meningkatkan
atau menambah pengetahuan peneliti, memperbaiki praktik, dan dapat
menginformasikan perdebatan kebijakan.
b. Adapun langkah-langkah dalam proses penelitian yaitu identifikasi permasalahan
penelitian, tinjauan kepustakaan, penetapan maksud penelitian, pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data, membuat laporan dan evaluasi penelitian.
c. Adapun ciri khusus dari penelitian kuantitatif, yaitu mendeskripsikan permasalahan
penelitian, memberikan peran utama untuk kepustakaan dengan menemukan
pertanyaan penelitian, membuat pernyataan dan hipotesis yang spesifik,
mengumpulkan data numerik dari sejumlah orang dengan menggunakan instrumen
pertanyaan dan jawaban, menganalisis tren atau membandingkan kelompok dan
menghubungkan variabel dengan menggunakan analisis statistik, dan menulis laporan
penelitian dengan menggunakan struktur yang sudah fixed dan standar. Sedangkan
ciri khusus penelitian kualitatif, yaitu mengeksplorasi permasalahan, menjadikan
tinjauan kepustakaan memainkan peran kecil tetapi menjustifikasi permasalahannya,
menyebutkan maksud dan pertanyaan penelitian dalam bentuk open-ended,
mengumpulkan data yang didasarkan dari hasil wawancara, menganalisis data untuk
deskripsi dan tema dengan menggunakan analisis teks, menulis laporan dengan
menggunakan struktur yang fleksibel.
d. Tipe rancangan penelitian yang berkaitan dengan penelitian kuantitatif dan kualitatif,
yaitu rancangan eksperimental, rancangan korelasional, rancangan survey, grounded
theory designs, rancangan etnografis, rancangan penelitian naratif, rancangan metode
campuran (mixed methods design), dan rancangan action research.
e. Masalah-masalah etik yang penting dalam melaksanakan penelitian yaitu pentingnya
memberikan hak partisipan, menjaga etika saat melakukan penelitian, masalah etik
dalam pengumpulan data dan pelaporannya.
f. Adapun keterampilan yang dibutuhkan untuk merancang dan melaksanakan penelitian
yaitu seorang peneliti harus berfikir seperti memecahkan teka-teki, mampu
memperpanjang rentang perhatiannya terhap suatu proyek, membiasakan diri
menggunakan sumber perpustakaan, dan mampu menulis dan mengevaluasi
tulisannya.

16
3.2 Saran
Dalam penelitian hendaknya peneliti menghormati warga disekitar lokasi penelitian
dan menaati peraturan atau adat istiadat setempat. Peneliti hendaknya menjaga hubungan
baik dengan warga sekitar agar mempermudah dan memperlancar jalannya penelitian.
Peneliti juga tidak boleh melupakan kode etik terhadap partisipan seperti
memberitahukan tujuan penelitian dan meminta partisipan untuk menandatangi formulir
kebersediaan untuk mengikuti penelitian yang akan dilakukan. Dan selama proses
penelitian peneliti tidak dibenarkan memaksakan kehendak terhadap partisipan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John.2015.Riset Pendidikan Edisi Kelima.PT. PUSTAKA BELAJAR :Yogyakarta

18

Anda mungkin juga menyukai