Dx Perencanaan
Tgl No Dx Keperawat Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
an
49
TUK 2 : 2. Klien dapat menyebutkan waktu, isi, Adakan kontak sering dan
Klien dapat mengenal frekunsi dan situasi yang singkat secara bertahap
halusinasinya menimbulkan halusinasi Observasi tingkah laku
klien terkait dengan
halusinsinya; bicara dan
tertawa tanpa stimulus
memandang kekiri/ke
kanan/ ke depan seolah-
olah ada teman bicara
Bantu klien mengenal
halusinasinya :
a. Jika menemukan klien
yang sedang
halusinasi,
Tanyakan apakah
ada suara yang
didengar
Jika klien menjawab
ada, lanjutkan : apa
apa yang dikatakan
Katakan bahwa
perawat percaya
klien mendengar
suara itu, namun
perawat sendiri
tidak mendengarnya
(dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
Katakan bahwa
klien lain juga ada
seperti klien
Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien.
50
b. Jika Klien tidak sedang
berhalusinasi klari
fikasi tentang adanya
pengalaman
halusinasi.
Diskusikan dengan klien :
Situasi yang
menimbulkan/tidak
menimbulkan
halusinasi ( jika
sendiri, jengkel /
sedih)
Waktu dan
frekuensi terjadinya
halusinasi (pagi,
siang sore, dan
malam atau sering
dan kadang-kadang)
2. Klien dapat mengungkapkan Diskusikan dengan klien 2. Mengetahui perasaan
perasaan terhadap halusinasi nya bagaimana perasaannya klien terhadap halusinasi
jika terjadi halusinasi dalam menetukan cara
(marah/takut, sedih, yang mengatasi
senang) dan beri halusinasi.
kesempatan untuk
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 : 3. Klien dapat menyebutkan tindakan 3.1. Identifikasi bersama klien - dapat diketahui respon pasien
Klien dapat mengontrol yang biasanya dilakukan untuk cara atau tindakan yang bila timbul
halusinasinya mengendali-kan halusinasinya dilakukan jika terjadi halusinasinyai
3. Klien dapat menyebutkan cara baru halusinasi (tidur, marah, - tindakan adaptif dalam
menyibukan diri dll) mengontrol erupakan
cara terbaik mengontrol
3.2. Diskusikan manfaat dan halusinasi
cara yang digunakan - dengan latihan mengetahui
klien, jika bermanfaat cara halusinasi bisa
beri pujian terkontrol
51
3.3. Diskusikan cara baru
untuk memutus/
mengontrol timbulnya
3. Klien dapat memilih cara halusinasi :
mengatasi halusinasi seperti yang Katakan : “saya tidak
telah didiskusikan dengan klien mau dengar/lihat
3. Klien dapat melaksanakan cara kamu” (pada saat
yang telah dipilih untuk halusinasi terjadi)
mengendalikan halusinasinya Menemui orang lain
3. Klien dapat mengikuti terapi (perawat/teman/anggot
aktivitas kelompok a keluarga) untuk
bercakap cakap atau
mengatakan halusinasi
yang didengar / dilihat
Membuat jadwal
kegiatan sehari hari
agar halusinasi tidak
sempat muncul
Meminta
keluarga/teman/
perawat menyapa jika
tampak bicara sendiri
3.4 Bantu Klien memilih
dan melatih cara
memutus halusinasi
secara bertahap
3.5 Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
dilatih. Evaluasi
hasilnya dan beri pujian
jika berhasil
3.6 Anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi
52
persepsi
TUK 4 : 4. Keluarga dapat membina 4.1 Anjurkan Klien untuk - keluarga harus
Kilen dapat dukungan hubungan saling percaya dengan memberitahu keluarga berpartisipasi dalam
dari keluarga dalam perawat jika mengalami halusinasi perawatan klien
mengontrol 4. Keluarga dapat menyebutkan 4.2 Diskusikan dengan - jika keluarga
halusinasinya pengertian, tanda dan tindakan keluarga )pada saat mengetahui segala
untuk mengendali kan halusinasi keluarga berkunjung/pada sesuatu tentang halusinasi
saat kunjungan rumah) yang dialami klien maka
Gejala halusinasi yang akan lebih mudah bagi
di alami klien keluarga untuk membantu
Cara yang dapat dan mengontrolnya.
dilakukan klien dan
keluarga untuk
memutus halusinasi
Cara merawat anggota
keluarga yang
halusinasi di rumah :
beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan
bersama, berpergian
bersama
Beri informasi waktu
follow up atau kapan
perlu mendapat
bantuan halusinasi
tidak terkontrol, dan
resiko mencederai
orang lain
TUK 5 : 5. Klien dan keluarga dapat 5.1 Diskusikan dengan klien - pengetahua pengobatan
Klien dapat menyebutkan manfaat, dosis dan dan keluarga tentang akan mmembuatt klien
memanfaatkan obat efek samping obat dosis,efek samping dan sadar akan pentingnya
dengan baik 5. Klien dapat mendemontrasi kan manfaat obat sehat
penggunaan obat dgn benar - mmengontrol tempat
5. Klien dapat informasi tentang 5.2 Anjurkan Klien minta penggunaan obat
manfaat dan efek samping obat sendiri obat pada perawat - pujian akan
5. Klien memahami akibat berhenti dan merasakan menignkakan oercaya diri
53
minum obat tanpa konsultasi manfaatnya - memotivasi klien
5. Klien dapat menyebutkan prinsip mengkonsumi obatt
5 benar penggunaan obat 5.3 Anjurkan klien bicara secara rutin
dengan dokter tentang - klien bisa mengambil
manfaat dan efek samping tindakan saat mengalami
obat yang dirasakan kelainan untuk mencegah
komplikasi lanjut
5.4 Diskusikan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi
54
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
15/0 2 Resiko Perilaku TUM: Klien tidak
4/20 Kekerasan melakukan perilaku
18 kekerasan Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x5 jam
TUK: diharapkan perilaku
1. Klien dapat kekerasan tidak terjadi 1. Bina hubungan saling percaya Hubungan
membina dengan kriteria hasil : dengan: saling percaya
hubungan Beri salam setiap merupakan
saling percaya 1. Klien menunjukkan berinteraksi. dasar untuk
tanda-tanda percaya Perkenalkan nama, nama memandikan
kepada perawat: panggilan perawat dan interaksi
o Wajah cerah, tujuan perawat selanjutnya.
tersenyum berkenalan
o Mau berkenalan Tanyakan dan panggil
o Ada kontak mata nama kesukaan klien
o Bersedia Tunjukkan sikap empati,
menceritakan jujur dan menepati janji
perasaan setiap kali berinteraksi
Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang
dihadapi klien
Buat kontrak interaksi
yang jelas
Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
55
2. Klien dapat 2. Klien menceritakan 2. Bantu klien mengungkapkan Agar mendapat diketahui
mengidentifikasi penyebab perilaku perasaan marahnya: bahwa tindakan yang
penyebab perilaku kekerasan yang Motivasi klien untuk dilakukan telah merugikan
kekerasan yang dilakukannya: menceritakan penyebab dirinya sendiri.
dilakukannya o Menceritakan rasa kesal atau Untuk memberikan
penyebab jengkelnya kesempatan pada klien agar
perasaan Dengarkan tanpa dapat mengungkapkan
jengkel/kesal baik menyela atau memberi perasaan leluasa.
dari diri sendiri penilaian setiap
maupun ungkapan perasaan klien
lingkungannya
3. Klien dapat 3. Klien menceritakan 3. Bantu klien mengungkapkan Agar dapat meringankan
mengidentifikasi keadaan tanda-tanda perilaku kekerasan beban pikiran yang dialami
tanda-tanda perilaku o Fisik : mata yang dialaminya: klien.
kekerasan merah, tangan Motivasi klien
mengepal, menceritakan kondisi
ekspresi tegang, fisik saat perilaku
dan lain-lain. kekerasan terjadi
o Emosional : Motivasi klien
perasaan marah, menceritakan kondisi
jengkel, bicara emosinya saat terjadi
kasar. perilaku kekerasan
o Sosial : Motivasi klien
bermusuhan menceritakan kondisi
yang dialami saat psikologis saat terjadi
terjadi perilaku perilaku kekerasan
kekerasan. Motivasi klien
menceritakan kondisi
hubungan dengan orang
lainh saat terjadi perilaku
kekerasan
4. Klien dapat 4. Klien menjelaskan: 4. Diskusikan dengan klien Dengan memberikan
mengidentifikasi o Jenis-jenis ekspresi perilaku kekerasan yang kesempatan kepada klien
jenis perilaku kemarahan yang dilakukannya selama ini: untuk meengungkapkan
kekerasan yang selama ini telah Motivasi klien perasaanya dapat
pernah dilakukannya menceritakan jenis-jenis meringankan beban yang
56
dilakukannya o Perasaannya saat tindak kekerasan yang dialami klien.
melakukan selama ini permah
kekerasan dilakukannya.
o Efektivitas cara Motivasi klien
yang dipakai dalam menceritakan perasaan
menyelesaikan klien setelah tindak
masalah kekerasan tersebut
terjadi
Diskusikan apakah
dengan tindak kekerasan
yang dilakukannya
masalah yang dialami
teratasi.
5. Klien dapat 5. Klien menjelaskan 5. Diskusikan dengan klien akibat Klien mengetahui akibat
mengidentifikasi akibat tindak kekerasan negatif (kerugian) cara yang negatif dari PK sehingga
akibat perilaku yang dilakukannya dilakukan pada: diharapkan klien mampu
kekerasan o Diri sendiri : luka, Diri sendiri mengontrol PK.
dijauhi teman, dll Orang lain/keluarga
o Orang Lingkungan
lain/keluarga :
luka, tersinggung,
ketakutan, dll
o Lingkungan :
barang atau benda
rusak dll
6. Klien dapat 6. Klien : 6. Diskusikan dengan klien: Memberikan pilihan paada
mengidentifikasi o Menjelaskan cara- Apakah klien mau klien cara-cara yang sehat
cara konstruktif cara sehat mempelajari cara baru untuk mengungkapkan
dalam mengungkapkan mengungkapkan marah maraah sehingga klien
mengungkapkan marah yang sehat menggunakanya untuk
kemarahan Jelaskan berbagai mengatasi marah.
alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah
selain perilaku kekerasan
yang diketahui klien.
Jelaskan cara-cara sehat
57
untuk mengungkapkan
marah:
Cara fisik: nafas
dalam, pukul bantal
atau kasur, olah raga.
Verbal:
mengungkapkan
bahwa dirinya sedang
kesal kepada orang
lain.
Sosial: latihan asertif
dengan orang lain.
Spiritual:
sembahyang/doa,
zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan
agamanya masing-
masing
7. Klien dapat 7. Klien memperagakan 7. 1. Diskusikan cara yang
mendemonstrasikan cara mengontrol mungkin dipilih dan
cara mengontrol perilaku kekerasan: anjurkan klien memilih cara
perilaku kekerasan o Fisik: tarik nafas yang mungkin untuk
dalam, memukul mengungkapkan kemarahan.
bantal/kasur 7.2. Latih klien memperagakan
o Verbal: cara yang dipilih:
mengungkapkan Peragakan cara
perasaan melaksanakan cara yang
kesal/jengkel dipilih.
pada orang lain Jelaskan manfaat cara
tanpa menyakiti tersebut
o Spiritual: Anjurkan klien
zikir/doa, menirukan peragaan
meditasi sesuai yang sudah dilakukan.
agamanya Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna
58
7.3. Anjurkan klien menggunakan
cara yang sudah dilatih saat
marah/jengkel
8. Klien mendapat 8. Keluarga: 8.1. Diskusikan pentingnya peran Dukungan keluarga akan
dukungan keluarga o Menjelaskan cara serta keluarga sebagai membantu klien untuk
untuk mengontrol merawat klien pendukung klien untuk mengatasi PK.
perilaku kekerasan dengan perilaku mengatasi perilaku
kekerasan kekerasan.
o Mengungkapkan 8.2. Diskusikan potensi keluarga
rasa puas dalam untuk membantu klien
merawat klien mengatasi perilaku
kekerasan
8.3. Jelaskan pengertian,
penyebab, akibat dan cara
merawat klien perilaku
kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat klien
(menangani PK )
8.5.Beri kesempatan keluarga
untuk memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga
setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang
dilatihkan
9. Klien menggunakan 9. Klien menjelaskan: 9.1. Jelaskan manfaat Keluarga mengerti tentang
obat sesuai program o Manfaat minum menggunakan obat secara menfaat obat-obatan dalam
yang telah obat teratur dan kerugian jika mengontrol marah dan
ditetapkan o Kerugian tidak tidak menggunakan obat mengetahui jenis obat dosis
minum obat 9.2. Jelaskan kepada klien: dan waktu pemakaian dan
o Nama obat Jenis obat (nama, wanrna efek obat yang diharapkan,
o Bentuk dan warna dan bentuk obat) sehingga klien minumm obat
obat Dosis yang tepat untuk secara teratur dan tidak
o Dosis yang klien terputus obat.
diberikan Waktu pemakaian
59
kepadanya Cara pemakaian
o Waktu pemakaian Efek yang akan
o Cara pemakaian dirasakan klien
o Efek yang 9.3. Anjurkan klien:
dirasakan Minta dan menggunakan
10. Klien menggunakan obat tepat waktu
obat sesuai program Lapor ke perawat/dokter
jika mengalami efek
yang tidak biasa
Beri pujian terhadap
kedisplinan klien
menggunakan obat.
60
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM
Dx Perencanaan
Tgl No Dx
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
15/0 Perubahan TUM: 1. Bina hubungan saling percaya 1. Hubungan saling
4/20 proses Klien tidak terjadi Setelah dilakukan tindakan dengan klien: percaya merupakan
18 pikirB.d. kerusakan komunikasi keperawatan 3x5 jam Beri salam dasar untuk
Waham verbal diharapkan klien dapat berpikir Perkenalkan diri, tanyakan memandikan
secara realistis dengan kriteria nama serta nama panggilan interaksi selanjutnya.
TUK: hasil : yang disukai.
1. Klien dapat membina Jelaskan tujuan interaksi
hubungan saling 1. Klien dapat berinteraksi: Yakinkan dia dalam keadaan
percaya dengan o Mau menerima aman dan perawat siap
perawat kehadiran perawat di menolong dan
sampingnya. mendampinginya
o Menyatakan mau Yakinkan bahwa kerahasiaan
menerima bantuan klien akan tetap terjaga
perawat Tunjukkan sikap terbuka dan
o Tidak menunjukkan jujur
tanda-tanda curiga Perhatikan keb dasar dan beri
bantuan u/ memenuhinya
2. Klien dapat 2. Klien menceritrakan ide- 2. Bantu klien untuk 2. Mengetahui perasaan
mengidentifikasi ide dan perasaan yang mengungkapkan perasaan dan klien terhadap
perasaan yang muncul muncul secara berulang fikirannya. wahamnya dapat
secara berulang dalam dalam fikirannya. Diskusikan dengan klien menetukan cara
pikiran klien. (Setelah 2 X interaksi) pengalaman yang dialami untuk mengatasi
selama ini termasuk hubungan wahamnya.
dengan orang yang berarti,
lingkungan kerja, sekolah,
dsb.
61
Dengarkan pernyataan klien
dengan empati tanpa
mendukung / menentang
pernyataan wahamnya.
3. Klien dapat 3. Klien dpt menyebutkan 3. Bantu klien untuk 3. Dengan mengetahui
mengidentifikasi kejadian-kejadian sesuai mengidentifikasi kebutuhan yang kebutuhan klien yang
stressor/pencetus dengan urutan waktu tidak terpenuhi serta kejadian yang belum terpenuhi
wahamnya. (Triggers serta harapan/kebutuhan- menjadi factor pencetus perawat dapat
Factor) nya yg tdk terpenuhi Diskusikan dengan klien merencanakan
seperti : Harga diri, rasa tentang kejadian-kejadian kebutuhan untuk
aman dsb. transmatik yang menimbulkan memenuhi dan
(2 X interaksi) rasa takut, anxietas maupun memperhatikan
perasaan tidak dihargai. kebutuhan klien
tersebut sehinnga klien
Diskusikan dengan klien cara- merasa nyaman dan
cara mengatasi situasi aman
tersebut.
Diskusikan dengan klien
apakah ada halusinasi yang
meningkatkan fikiran /
perasaan yang terkait
wahamnya.
Hubungkan kejadian-kejadian
tersebut dengan wahamnya.
4. Klien dapat 4. Klien dapat membedakan 4. Bantu klien mengidentifikasi 4. Jika wahamnya sudah
mengidentifikasi pengalaman nyata keyakinannya yang salah tentang teridentifikasi maka
wahamnya dengan pengalaman situasi yang nyata (bila klien sudah akan terlihat
wahamnya. siap) mekanisme koping
(3x interaksi) Diskusikan dengan klien klien dalam
pengalaman wahamnya tanpa menyelesaikan
berargumentasi masalah yang dihadapi
Katakan kepada klien akan
keraguan perawat terhadap
pernyataan klien
Diskusikan dengan klien
respon perasaan terhadap
62
wahamnya
Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
Bantu klien membedakan
situasi nyata dengan situasi
yang dipersepsikan salah oleh
klien
5. Klien dapat 5. Klien dapat menjelaskan 5. Diskusikan dengan klien 5. Membantu klien
mengidentifikasi gangguan fungsi hidup pengalaman-pengalaman yang melihat dampak yang
konsekuensi dari sehari-hari yang tidak menguntungkan sebagai ditimbulkan akibat
wahamnya (2x diakibatkan ide-ide / akibat dari wahamnya seperti : pikirannya yang
interaksi) fikirannya yang tidak Hambatan dalam berinteraksi dipersepsikan salah
sesuai dengan kenyataan dg orang lain oleh klien serta
seperti : Perubahan dalam prestasi mencari cara sehat
o Hubungan dengan kerja / sekolah untuk membantu klien
orang lain Ajak klien melihat bahwa kembali keorientasi
o Pekerjaan waham tersebut adalah nyata
o Sekolah masalah yang membutuhkan
o Prestasi, dsb bantuan dari orang lain
Diskusikan dengan klien
orang/tempat ia minta bantuan
apabila wahamnya timbul /
sulit dikendalikan.
6. Klien melakukan 6. Klien dapat melakukan 6.1. Motivasi klien memilih dan 6. Aktivitas yang sibuk
teknik distraksi sbg aktivitas yang konstruktif melakukan aktivitas yang berorientasi dengan
cara menghentikan yang dapat mengalihkan membutuhkan perhatian dan kenyataan serta
pikiran yg terpusat fokus klien dari ketrampilan fisik menarik minat klien
pada wahamnya wahamnya, sesuai 6.2. Bicara dengan klien topik-topik akan mengalihkan
dengan minatnya (3X yang nyata perhatian dan pikiran
interaksi) 6.3. Diskusikan hobi/aktivitas yang klien dari wahamnya.
disukainya
6.4. Ikut sertakan klien dalam aktivitas
fisik yang membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu luang
63
6.5. Bertanggung jawab secara
personal dalam mempertahankan /
meningkatkan kesehatan dan
pemulihannya
6.6. Beri penghargaan bagi setiap
upaya klien yang positif
7. Klien dapat dukungan 7.1. Keluarga dapat 7. Diskusikan dengan keluarga 7. Keluarga merupakan
keluarga menjelaskan tentang tentang : sistem pendukung
pentingnya cara-cara Pengertian waham utama yang membantu
merawat klien di rumah Penyebab klien kembali
7.2. Keluarga dapat Gejala keorientasi nyata.
menjelaskan cara-cara Cara merawat
merawat klien di rumah. Follow up dan obat
(4X pertemuan)
8. Klien dan keluarga 8. Klien dapat menggunakan 6.7. Klien dengan kesadaran sendiri 8. Membantu
dapat menggunakan obat dengan benar mau mentaati program terapi mensukseskan
obat dengan benar termasuk : medik program pengobatan
o Nama dan orangnya 8. Jelaskan dengan klien / keluarga dengan benar
o Jenis obat pentingnya obat bagi kesehatan
o Dosis klien
o Cara penggunaan obat 9. Diskusikan dengan klien jenis
o Waktu obat, cara penggunaannya, side
o Side efek dan tindakan efek obat serta kapan dia harus
yang harus dilakukan minta pertolongan apabila terjadi
bila terjadi efek samping sesuatu yang tidak diinginkan
obat sebagai dampak pemakaian obat
(3X interaksi) 10. Jelaskan kepada klien / keluarga
bahwa pemberhentian / perubahan
dosis harus sepengetahuan dan
saran dari dokter yang merawat.
64
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
Dx Perencanaan
Tgl Keperawata Tujuan KriteriaEvaluasi Intervensi Rasional
n
Resiko TUM: Klien dapat Setelah dilakukan tindakan
bunuh diri berinteraksi dgn keperawatan 3x5 jam diharapkan
orang lain secara resiko bunuh diri dapat diatasi Bina hubungan saling percaya
optimal dengan kriteria hasil 1. Klien dengan:
Hubungan saling
menunjukkan tanda-tanda percaya Perkenalkan diri dengan klien
percaya merupakan
TUK: kepada / terhadap perawat: Tanggapi pembicaraan klien
dasar dan terjadinya
1. Klien dapat o Wajah cerah, tersenyum dengan sabar dan tidak
komunikasi
membina o Mau berkenalan menyangkal.
terapieutik dalam
hubungan saling o Ada kontak mata Bicaradengan tegas, jelas, dan
mengungkapkan
percaya o Bersedia menceritakan jujur.
perasaan emosi
perasaan Bersifat hangat dan
harapan klien.
o Bersedia mengungkapkan bersahabat.
masalahnya Temani klien saat keinginan
o Bersedia mengungkapkan mencederai diri meningkat
masalahnya
65
2. Klien dapat Setelah … x pertemuan klien dapat Mengamankan benda-benda Dapat terhindar dari
terlindung dari Setelah … kali interaksi yang dapat membahayakan rencana bunuh diri
perilaku bunuh Mengidentifikasi benda-benda yang mau di
diri Klien tidak mengambi lbenda- yang dapat membahayakan rencanakan Dapat
benda yang berbahaya, berada pasien mengetahui aspek
di tempat yang aman dan pasien positif dalam dirinya
terpantau oleh perawat Melakukan kontrak treatment
Mengajarkan cara
mengendalikan dorongan
bunuh diri
Melatih cara mengendalikan
dorongan bunuh diri
66
bisadigunakan untuk mengatasi melakukan kegiatan dalam yang positif.
keputusaannya rangka meraih masa depan
yang realistis
67