Anda di halaman 1dari 1

Teknologi Baru Mengurai Dioksin

1. Menggunakan Titanium dan Ultraviolet

Kini, sebuah teknologi baru telah dikembangkan untuk memecahkan dioksin yang
menyusahkan ini, yakni dengan memaparinya dengan cahaya dan mengubahnya menjadi
sesuatu yang tidak berbahaya.
Alat yang baru dikembangkan ini adalah sebuah alat untuk menghilangkan dioksin
yang menggunakan suatu zat yang disebut Titanium dioksida. Titanium Oksida adalah
senyawa yang banyak digunakan dalam pembuatan cat. Jika dikenai pada cahaya, terutama
sinar ultra violet, maka senyawa tersebut akan bereaksi dengan oksigen di udara, dan dapat
memecahkan materi-materi organik. Peralatan baru tersebut memanfaatkan sifat Titanium
Oksida ini. Alat ini dipasang pada pipa gas buangan fasilitas pembakar sampah atau
incinerator. Bila sampah dibakar, maka dioksin di dalam gas yang melalui pipa itu akan
diurai menjadi karbon dioksida dan air, dengan mengenai Titanium Oksida dalam alat itu
dengan sinar ultra violet.
Dengan menggunakan silika gel (bahan penyerap kelembaban), para ilmuwan telah
berhasil menggunakan Titanium dioksida untuk mengurai dioksin. Silika gel tersbut —
yang berdiameter 3 mm dan permukaannya dilapisi oleh Titanium Oksida — digunakan
pada alat tersebut. Permukaan silika gel ini memiliki banyak lubang, sehingga memperbesar
luas permukaannya, dan itu akan menarik dioksin terus menerus dengan daya serap yang
besar.
Dioksin yang diserap ke dalam silika gel tersebut kemudian diurai oleh Titanium
Oksida yang dikenai pada sinar ultra violet. Hal yang menguntungkan, silika gel tembus
pandang sehingga cahaya dapat menembusnya dan menyebabkan reaksi kimia di seluruh
tempat. Oleh karena itu, hal ini dapat memecahkan dioksin dengan keandalan tinggi lebih
dari 99 persen.
Peralatan yang baru dikembangkan ini sangat mudah untuk dipasangkan pada
fasilitas pembakar sampah/incinerator yang sudah ada. Dan juga teknologi baru ini ramah
lingkungan. Di masa lalu, cara menguraikan dioksin adalah dengan membakarnya pada suhu
yang sangat tinggi — sekitar 1000 derajat celcius –, namun dengan teknologi baru ini tidak
diperlukan lagi energi sebanyak itu.
Alat ini hanya perlu memaparkan Titanium dioksida pada sinar ultra violet, jadi biaya
operasinya hampir dapat dikatakan sangat rendah.

Anda mungkin juga menyukai