Aplikasi Perangkat Lunak dan Desain Interior / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan,-- Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
Semester I
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga modul ajar mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Desain Interior ini dapat
dirampungkan. Modul ajar ini merupakan bagian dari bahan ajar yang digunakan untuk Sekolah
Menengah Kejuruan di SMK Negeri 5 Bandung.
Penulisan modul ajar merupakan upaya peningkatan efektivitas proses belajar- mengajar, serta
peningkatan motivasi dan kemandirian siswa, maka di samping perbaikan strategi pembelajaran juga
dibutuhkan ketersediaan bahan ajar baik cetak maupun non-cetak khususnya yang berbasis internet
pada SMK Negeri 5 Bandung. Saya menyadari masih banyak kekuranggan dalam penulisan modul ajar
ini, namun besar harapan saya semoga dengan adanya modul ajar ini akan membantu mahasiswa
dalam menemukan sumber belajar dan menjadi benchmark bagi pengajar khususnya dalam bidang
Desain Interior.
Untuk pengembangan modul ini dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca dan mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan modul ini, akhir kata
saya ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari kebutuhan pada pekerjaan desain interior,….
Diharapkan dengan mempelajari modul ini peserta didik dapat mengembangkan lebih kreatif dalam
membuat desain interior gedung.
B. Prasyarat
Dalam mempelajari modul ini Anda sudah harus memahami prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema
modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan
yang telah Anda miliki.
3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 % terjawab dengan benar,
maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila
hasil jawaban Anda tidak mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran
dalam modul ini.
5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan
dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.
6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan
sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan
hasil tersebut pada guru/instruktur.
8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada
saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar
Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.
D. Tujuan Akhir
1. Melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dalam desain interior bangunan.
E. Kompetensi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Waktu : x 45 menit
KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menyajikan data kebutuhan pekerjaan desain interior 4.6.1 Menerapkan reaksi pada
konstruksi balok sederhana
F. Cek Kemampuan
BAB II
PEMBELAJARAN
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari kegiatan belajar ini maka peserta didik diharapkan dapat :
1) xxx
2) xxx
3) xxx
b. Uraian Materi
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
g. Lembar Kerja
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari kegiatan belajar ini maka peserta didik diharapkan dapat :
1) xxx
2) xxx
b. Uraian Materi
Beberapa pakar menjelaskan lebih detail tentang definisi desain interior sebagai berikut :
Ia berpendapat bahwa ruang interior sebagai ruang dalam sebuah bangunan yang memiliki bentuk tidak
hanya sesuai dengan arsitektur tetapi lebih pada fungsi. Desain tidak hanya secara bentuk garis
geometris saja tetapi lebih pada kondisi penataan yang logis, harmonis dan komprehensif dimana setiap
elemen disesuaikan dengan tujuan dan elemen lainnya. Tujuan visual perancangan interior menyatukan
banyak elemen dalam merancang dengan memiliki semua bagiannya berasal dari satu proporsi yang
sama.
Dari pengertian ini Ching mengartikan interior ruangan tidak selalu harus memiliki bentuk yang sama
dengan sebuah struktur utama arsitektur. Penataan interior ruang lebih ditekankan pada penyesuaian
terhadap suatu bentuk dalam elemen-elemen pembentuk interior dengan pendukungnya. Sebuah
interior juga harus memperhitungkan segi proporsi ruang dan elemen-elemen penunjuang yang akan
menjadi sebuah penentu terciptanya suatu tatanan interior ruang yang menarik.
Salah satu arsitek dunia berkebangsaan Amerika Serikat yang juga seorang desainer interior ini
memberikan pengertian sebuah interior ruang sebagai suatu ruang dalam arsitektur yang menjadi
bagian tempat untuk didiami dan beraktivitas. Ruang dalam interior menurutnya adalah ruang yang
tidak terpisahkan dari bagian luar sebuah arsitektur, bentuk interior selalu mengikuti bentuk eksterior.
Dalam merancang sebuah interior Wright selalu memberikan penghargaan terhadap lingkungan dengan
menghadirkan sebuah bentuk bukaan jendela yang lebar kearah eksterior. Frank Llyod Wright dalam
rancangan interiornya juga selalu menggunakan material asli bangunan tanpa polesan apapun. Warna
material bangunan asli ini memberikan sebuah tampilan interior yang alami untuk interior dan
memberikan bentuk yang tidak terlalu rumit.
Adalah pengolahan ruang dalam disuatu bangunan yang meliputi semua pendukung didalamnya yang
menjadikan ruangan tersebut nyaman, indah dan memenuhi fungsi utamanya. Elemen utama ruangan
seperti lantai, dinding dan langit-langit diolah menjadi lebih indah dan menarik, kemudian dilengkapi
dengan penunjangnya seperti furniture dan benda seni. Sistem kenyamanan ruangan juga menjadi
pertimbangan seperti pada aplikasi untuk penghawaan dan pencahayaan ruangan tersebut.
Gambar 1. 1 Desain interior menjadikan sebuah ruangan tampil lebih nyaman dan menarik tetapi tetap
sesuai dengan fungsi utamanya.( Sumber gambar : www.architectural-digest.com)
Tepatnya kapan mulai adanya desain interior, mungkin tidak ada jawaban pasti tentang hal ini. Namun
mungkin kamu pernah mengamati bahwa manusia cenderung menyukai keindahan, dan cenderung
menghias kediamannya untuk keindahan dan kenyamanannya? Nah, pada saat itulah sebetulnya desain
interior itu sudah ada.
Kalau kamu menyimak pelajaran sejarah tentang peradaban, percaya atau tidak, ternyata jejak dan bukti
peradaban itu juga menunjukkan bukti adanya perkembangan interior yang berkembang pada saat itu.
Adanya artefak-artefak yang ditemukan merupakan gambaran riil tentang nilai keindahan yang sedang
disukai saat peradaban itu ada.
Pada awal perkembangannya, desain interior pada zaman kuno lebih menggambarkan tentang aktivitas
yang dilakukan dan keyakinan yang dianut oleh peradaban tersebut, seperti pada lukisan dinding gua di
Eropa ini.
Gambar 1. 2 Lukisan purba di gua yang ditemukan di gua magura cave barat laut Bulgaria, dengan
bentuk yang menggambarkan pada manusia dan hewan telah mencirikan keinginan manusia untuk
menghiasi tempat tinggal mereka (Sumber gambar : www.wikipedia.org)
Perkembangan desain interior berjalan bersamaan dengan pembangunan struktur bangunan, yakni pada
saat merancang struktur suatu bangunan, maka secara bersamaan juga merancang pula hiasan estetika
yang akan mempercantik tampilan struktur bangunan tersebut. Hiasan yang biasa dipergunakan dahulu
adalah lukisan dan ukiran, dengan melukis dan mengukir struktur bangunan seperti pada dinding dan
pilar maka hiasan ini juga mempercantik tidak hanya untuk eksterior tetapi juga pada bagian interior
suatu bangunan yang didirikan.
Sejak manusia mulai menemukan tulisan dan ilmu hitung, perkembangan sejarah peradaban manusia
juga berubah, perubahan ini juga terjadi pada dunia arsitektur dan interior. Bangunan didirikan dengan
menggunakan perhitungan matematis dan struktur mulai dikembangkan untuk beragam kebutuhan
bangunan. Saat itu peradaban kuno didunia yang dimulai sebelum masehi merupakan peradaban besar
yang memberikan kontribusi pada kemajuan dunia arsitektur dan interior.
Sebagai simbol status desain interior yang digunakan untuk para raja zaman dahulu menggunakan
material yang sangat istimewa, seperti emas dan batu permata digunakan untuk beragam material yang
digunakan untuk perabot oleh para raja. Patung merupakan hiasan interior yang dari dahulu banyak
digunakan untuk istana para raja, bahkan peti untuk mumi di mesir dibuat dengan material emas dan
dihiasi oleh beragam permata. Sejarah di berbagai tempat juga telah meneggunakan material emas
sebagai logam mulai untuk dekorasi interior mulai dari furniture sampai pada hiasan dekorasi interior
pada bangunan yang diperuntukan bagi pemujaan dan raja.
Wilayah benua Eropa di anggap sebagai peradaban yang banyak memberikan pengaruh pada perjalanan
desain interior di dunia saat ini, banyak bangunan yang berdiri sampai saat ini masih memakai pengaruh
desain dari wilayah Eropa yang telah terkenal dari peradaban masa lampau. Selain mempertimbangkan
faktor estetika yang tinggi, faktor lainnya adalah proporsi dan perhitungan matematis yang akurat
menjadi pertimbangan lain mengapa desain dari Eropa terus di pilih sampai sekarang ini.
Gambar 1.5 Kuil Parthenon di Yunani yang dibangun sebagai sarana untuk pemujaan dewa Zeus
pimpinan para dewa dalam mitologi Yunani. (Sumber gambar : www.wikipedia.org)
Pada perkembangan berikutnya seni ukir sebagai nilai tambah estetika juga diterapkan pada masa
Renaissance di Eropa yang dimulai pada awal abad ke 17. Pada masa ini juga telah diaplikasikan seni
yang mengadopsi kembali bentuk- bentuk alami seperti binatang, tanaman dan manusia secara
proporsional seperti yang digunakan pada desain Romawi dan Yunani kuno oleh sebab itu desain ini
disebut juga dengan nama desain renaissance atau memiliki arti kelahiran kembali. Dalam
perkembangannya nanti desain yang berasal dari Eropa ini lebih dikenal dengan istilah desain klasik.
Gambar 1.6 Gambar patung dewa Neptunus penguasa lautan yang terbuat dari marmer putih. Patung
seperti ini sampai sekarang banyak dijadikan hiasan untuk bangunan bergaya klasik. (Sumber gambar :
www.moma.org)
c.