1. Mekanisme aksi : menghambat reuptake serotonin dan noreepinefrin, dan dopamine (potensi
lemah)
2. Farmakodinamik : Venlafaxine dan O-desmethylvenlafaxine (ODV) bekerja dengan menghambat
pengambilan kembali serotonin , norepinefrin serta dopamine. Namun, venlafaxine dan ODV
tidak mempunyai afinitas yang signifikan pada kolinergik muskarinik, H1-histamin atau reseptor
ɑ1 adrenergik. Aktivitas farmakologi pada reseptor-reseptor tersebut berhubungan dengan
beberapa antikolinergik, sedatif dan efek kardiovasekular yang dapat dilihat pada obat-obat
psikotropik
3. Farmakokinetik :
Absorbsi venlafaxine sangat baik sampai 92% dan bioavaliabilitas absolut mencapai
45%metabolisme venlafaxine terjadi di hati , dimana ODV dikatalisi oleh CYP2D6. Telah
dilakukan study klinik bahwa pasien dengan level CYP2D6 rendah dapat meningkatkan kadar
venlafaxine dan menurunkan kadar ODV jika dibandingkan dengan pasien yang memiliki level
CYP2D6 normal
Ekskresi venlafaxine sebagian besar dari ginjal, sehingga Sekitar 78% venlafaxine ditemukan
pada urin selama 48 jam.
Indikasi : Depresi (merasa sedih, hilang nafsu makan dan berat badan, susah berkonsentrasi dan
susah tidur, merasa lelah, sakit kepala, merasakan sakit dan nyeri yang tidak diketahui)
Cemas dan nervous
Sosial phobia (cemas saat bersosialisasi) , menjauh dan/atau takut pada saat situasi sosial
Panik ( berulang, dan serangan panik yang tidak diketahui)
4. DOSIS DAN RUTE PEMBERIAN
Effexor kapsul tersedia dalam tiga dosis venlafaxine Hcl yaitu 37,5 mg (abu dan peach), 75 mg (peach)
dan 150 mg (orange gelap).
POST II INDUSTRI
1. KONTRANINDIKASI :
Hipersensitifitas terhadap venlafaxine HCl atau pada bahan tambahan yang ada pada formula
2. WARING DAN PRECAUSTION
Selama pengobatan dengan obat ini sangat dibutuhkan komunikasi yang baguss antara pasien
dan dokter untuk mengetahui apa yang dirasakan oleh pasien.
Effexor XR tidak di gunakan untuk pasien dibawah 18 tahun.
3. EFEK SAMPING
Sakit kepala, mual, mulut kering, konstipasi, kehilangan nafsu makan, muntah, mengantuk,
pusing, insomnia, masalah seksual, lemah, berkeringat, nervous, visi yang tidak normal, dan
mimpi yang tidak normal.
4. INTERAKSI
Dengan obat lain : interaksi potensial dengan obat golongan monoamine oksidase inhibitor.
Interaksi lain yakni dengan obat-obatan anti depresan, obat yang mengafeksi serotonin, obat-
obat yang digunakan untuk mengobati nyeri, scizofrenia, bipolar, batuk, hipertensi, angina,
epilepsi, serta obat-obatan seperti simetidin, ketokonazol, dan anti koagulan oral.
5. OVERDOSIS
Pada beberapa kasus overdosis penggunaan Effexor XR terjadi saat kombinasi dengan obat lain
atau konsumsi alkohol, serta penggunaan Effexor XR 2.75 gram dapat menyebabkan takikardia.
Jika terjadi overdosis hubungi dokter atau rumah sakit terdekat secepatnyaVelnlafaxine HCl
tidak bereaksi dengan makanan dan penyakit lainnya.
POST III INDUSTRI
CASE :
The patient received a diagnosis of depressive episode according ICD-10. She was given
Venlafaxine XR 75 mg/day and the dose was increased after 1 week to 150 mg/day. On the fifthy
days of treatment, patient was reported to emergency departement with complaint of sapsm in
her neck. Based on assessment, patient got dystonia in the cervical region and resolved within 30
minutes after injecting an ampule of biperidine i.m.
Do Not
Questions Yes No Score
Know
Did the adverse event appear after the suspected drug was
+2 -1 0 +2
andiministered ?
Was the reaction more severe when the dose was increased
+1 0 0 0
or less severe when the dose was decreased ?
Total Score +7
Result of Naranjo Algoritm Analized :