Anda di halaman 1dari 17

Diagnosa keperawatan

1. Kekurangan volume cairan


2. Gangguan integritas kulit
3. Kecemasan
4. Ketidakseimbangaan nutrisi kurang dari kebuthan tubuh
5. Hipertermi

No Diagnosa keperawatan Noc nic


1. Kekurangan volume - Keseimbangan cairan Monitor cairan
cairan
Indikator : Aktivitas :
 Tekanan darah (batasan  Tentukan jumlah dan
normal) jenis intake/asupan
 Denyut nadi radial cairan serta
(batasan normal) kebiasaan eliminasi
 Tekanan arteri rata-  Tentukan faktor
rata(batasan normal) resiko yang mungkin

 Tekanan vena menyebabkan

sentral(batasan normal) ketidak seimbangan

 Tekanan baji paru- cairan (misalnya,

paru(batasan normal) kehilangan albumin,

 Denyut perifer(batasan luka bakar,

normal) malnutrisi, sepsis)


 Tentukan apakah
 Keseimbangan intake
pasien mengalami
dan output dalam 24 jam
kehausan atau gejala
(batasan normal)
perubahan cairan (
 Berat badan stabil
misalnya, pusing,
(batasan normal)
sering berubah
 Turgor kulit(batasan
pikiran, melamun,
normal)
ketakutan, mudah
 Kelembapan membran
tersinggung, mual,
mukosa(batasan normal)
berkedut)
 Sorum elektrolit(batasan
 Periksa isi ulang
normal)
 Hematrokit(batasan kapiler dengan
normal) memegang tangan
 Berat jenis urin(batasan pasien pada tinggi
normal) yang sama seperti
 Hipotensi jantung dan menekan
ortostatik(batasan jari tengah selama
normal) lima detik, lalu

 Suara napas lepaskan tekanan dan

adventif(batasan hitung waktu

normal) kembalinya sampai

 Asites(batasan normal) jarinya merah (yaitu

 Distensi vena leher harus kurang dari

(batasan normal) dua detik)


 Monitor berat badan
 Edema perifer(batasan
 Monitor asupan dan
normal)
pengeluaran
 Bola mata cekung dan
 Monitor nilai kadar
lembek(batasan normal)
serum dan elektrolit
 Konfusi(batasan normal)
urin
 Kehausan(batasan
 Monitor kadar serum
normal)
albumin dan protein
 Kram otot (batasan
total
normal)
 Monitor kadar serum
 Pusing(batasan normal)
dan osmolalitas urin
 Hidrasi
 Monitor tekanan
 Turgo kulit(batasan
darah, denyut
normal)
jantung dan status
 Membran mukosa
pernapasan
lembab(batasan
normal)
 Monitor tekanan
 Intake cairan(batasan
darah ortostatik dan
normal)
perubahan irama
 Output urin(batasan
jantung dengan tepat
normal)
 Serum  Monitor parameter
sodium(batasan hemodinamik invasi
normal)  Rekam inkontinensia
 Perfusi pada pasien yang
jaringan(batasan membutuhkan
normal) asupan dan
 Fungsi pengeluaran akurat
kognisi(batasan  Monitor membran
normal) mukosa, turgor kulit,

 Haus(batasan normal) dan respon haus

 Warna urin keruh  Monitor warna,

 Bola mata cekung dan kuantitas dan gerak

lunak(batasan normal) jenis urin


 Monitor distensi fena
 Fontanel
leher, ronki diparu-
cekung(batasan
paru, edema perifer,
normal)
dan penambahan
 Penurunan tekanan
berat badan
darah(batasan normal)
 Monitor tanda-tanda
 Nadi cepat dan
dan gejala asites
lemah(batasan
 Catat ada tidaknya
normal)
vertigo pada saat(
 Peningkatan
bangkit untuk)berdiri
hematokrit(batasan
 Berikan cairan
normal)
dengan tepat
 Peningkatan nitrogen
 Pastikan bahwa
ureum darah/ blood
semua IV dan asupan
urea nitrogen (BUN)
enteral berjalan
(batasan normal)
dengan benar,
 Kehilangan berat
terutama jika tidak
badan(batasan
diatur oleh pompa
normal)
infus
 Otot tegang(batasan
 Batasi dan
normal)
 Otot berkedut(batasan alokasikan asupan
normal) cairan
 Diare(batasan normal  Berikan dialisis dan
catat reaksi pasien
 Cek grafik asupan
dan pengeluaran
secara berkala untuk
memastikan
pemberian layanan
yang baik
2. Manajemen
hipovolemi
Aktivitas :
 Timbang berat badan
pada waktu yang
sama( misalnya
setelah BAB/BAK,
sebelum sarapan )
dan monitor
kecenderungan (arah
gejala)
 Monitor status
hemodinamik,
meliputi nadi,
tekanan darah, MAP,
CVP, PAP,PCWP,
CO dan CI, jika
tersedia
 Monitor adanya
hipotensi ortotastik
dan pusing saat
berdiri
 Monitor adanya
sumber-sumber
kehilangan cairan
(misalnya,
perdarahan, muntah,
diare, keringat yang
berlebihan, takiknea)
 Monitor asupan dan
pengeluaran
 Monitor area akses
memasukan alat
terhadap adanya
infiltrasi, phlibitis,
infeksi dengan tepat
 Monitor adanya
bukti laboratorium
terkait dengan
khilangan
darah(misalnya
hemoglobin,
hematokrit, tesvekal,
adanya gumpalan
darah), juika tersedia
 Monitor bukti
laboratorium dari
adanya
hemokonsentrasi(
misalnya, sodium,
BUN, berat jenis
urin) jika tersedia
 Tawarkan pilihan
minum setiap 1
sampai 2 jam saat
terjaga, jika tidak ada
kontraindikasi
 Jaga kepatenan akses
IV
 Hitung kebutuhan
cairan didasrkan
pada area permukaan
tubuh dan ukuran
(tubuh)terbakar
dengan cepat
 Monitor adanya
tanda reaksi tranfusi
darah, dengan tepat
 Lakukan
autotransfusi untuk
kehilangan darah,
jika tepat
 Berikan cairan IV
pada suhu kamar
 Gunakan pompa IV
untuk menjaga
tetesan aliran infus
intravena tetap stabil
 Monitor integritas
kulit pasien yang
tidak dapat bergerak
memiliki kulit kering
 Bantu pasien dengan
ambulasi pada kasus
hipotensi postural
 Monitor rongga
mulut dari
kekeringan atau
membran mukosa
yang pecah
 Posisikan untuk
perfusi perifer
 Instruksikan pada
pasien atau keluarga
untuk mencatat
intake dan output,
denga tepat
 Instruksikan pada
pasien atau keluarga
tindakan-tindakan
yang dilakukan
untuk mengatasi
hipovolemia
3. Pencegahan syok
 Aktivitas :
 Monitor terhadap
adanya respon
kompensasi awal
syok( misalnya
tekanan darah
normal, tekanan nadi
melemah, hipotensi
ortostartik ringan,
(15 sampai 25
mmHg), kelambatan
pengisian kapiler,
pucat/dingin pada
kulit atau kulit
kemerahan, mual dan
muntah, peningkatan
rasa haus dan
kelemahan)
 Monitor terhadap
adanya tanda-tanda
respon sindroma
inflamasi sistematik
(misalnya
peningkatan suhu,
takikardi, takipnea,
hipokarbia,
leukopenia)
 Monitor tekanan
oksimetri
 Monitor suhu dan
status respirasi
 Monitor EKG
 Monitor berat badan,
masukan dan
keluaran setiap hari
 Monitor hasil
laboratorium,
terutama nilai Hgb
dan Hct, profil
pembekuan,
AGD,Laktat,
elektrilot, kultur dan
kimia darah
 Monitor CO2 dengan
tonometry sublingal
atau gastrik, sesuai
kebutuhan
 Catat adanya memar,
patekhiae dan
kondisi membran
mukosa
 Catat warna, jumlah
dan frekuensi BAB,
muntah dan drainase
nasogastrik
 Periksa urin terhadap
adanya darah dan
protein, sesuai
kebutuhan
 Monitor terhadap
adanya tanda/ gejala
dan nyeri abdomn
atau punggung
 Berikan dan
pertahankan
kepatenan jalan
nafas, sesuai
kebutuhan
 Berikan cairan
melaui IV atau oral,
sesuai kebutuhan
 Pasang dan
pertahankan akses IV
yang besar, sesuai
kebutuhan
 Berikan anti aritmia,
diuretik/ vasopresor,
sesuai kebutuhan
 Berikan PRC , FFP/
Platelet sesuai
kebutuhan
 Berikan oksigen atau
ventilasi mekanik,
sesuai kebutuhan
 Monitor gula darah
dan berikan tarapi
insulin, sesuai
kebutuhan
 Berikan epineprin
melalui IV ,
intraosseous,
endotrakheal dengan
tepat
 Ajarkan pasien untuk
menghindari bahan
yang menyebabkan
alergi yang tidak
diketahui dan
mengenai bagaimana
menggunakan kotak
peralatan
anaphylaxis, sesuai
kebutuhan
 Anjurkan pasien dan
keluarga mengenai
faktor-faktor pemicu
syok
 Anjurkan pasien dan
keluarga mengenai
tanda/ gejala syok
yang mengancam
jiwa
2. Gangguan integritas
kulit
3. kecemasan
4. Ketidakseimbangan Status nutrisi Manajemen gangguan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh  Asupan nutrisi makan
 Asupan gizi Aktivitas-aktivitas :
 Asupan makanan  Kolaborasi
 Asupan cairan dengan tim
 Rasio kesehatan lain
 Berat badan / tinggi untuk
badan mengembangkan

 Hidrasi rencana
perawatan dengan

Status nutrisi : asupan nutrisi melibatkan klien

Indikator : dan orang-orang

 Asupan kalori teedekatnya

 Asupan protein dengan tepat

 Asupan lemak  Rundingkan


dengan tim dan
 Asupan kabrohidrat
klien untuk
 Asupan serat
mengatur targek
 Asupan vitamin
pencapaian berat
 Asupan mineral
badan jika peran
 Asupan zat besi
badan klien tidak
 Asupan kalsium
berada dalam
 Asupan natrium
rentang berat
badan yang
direkomendasikan
sesuai umur untuk
tubuh
 Tentukan
pencapaian berat
badan harian
sesuai keinginan
 Rundingkan
dengan ahli gizi
dalam
menentukan
asupan kalori
harian yang
diperlukan untuk
mempertahankan
berat badan yang
sudah ditentukan
 Ajarkan dan
dukung konsep
nutrisi yang baik
dengan klien (dan
orang terdejat
dengan tepat)
 Dorong klien
untuk
mendiskusikan
makanan yang
disukai bersama
dengan ahli gizi
 Kembangkan
hubungan yang
mendukung
dengan klien
 Monitor tanda-
tanda fisiologis
(tanda-tanda vital,
elektrolit) jika
diperlukan
 Timbang berat
badan klien
secara rutin (pada
hari yang sama
setelah BAB atau
BAK)
 Monitor intek
atau asupan dan
asupan cairan
secara cepat.
Manajemen nutrisi
Aktivitas-aktivitas :
 Tentukan status
gizi pasien dan
kemampuan
(pasien) untuk
memenuhi
kebutuhan gizi
 Identifikasi
(adanya) alergi
atau itoleransi
makanan yang
memiliki pasien
 Tentukan apa
yang menjadi
preferensi
makanan bagi
pasien
 Intruksikan pasien
dalam
menentukan
pedoman atau
piramida
makanan yang
paling cocok
dalam melindungi
kebutuhan nutrisi
(yaitu :
membahas
pedoman klien
dan piramida
makanan)
 Tentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
persyaratan
nutrisi
 Berikan makanan
sambil
menawarkan
bimbingan
terhadap pilihan
(makanan) yang
lebih sehat, jika
diperlukan.
 Ciptakan
lingkungan yang
optimal pada saat
mengkomsumsi
makanan
(misalnya bersih,
berventilasi,
santai dan bebas
dari bau yang
menyengat.
 Lakukan atau
bantu pasien
terkait dengan
perawatan mulut
sebelum makan
 Pastikan pasien
menggunakan
gigi palsu yang
pas, dengan cara
yang tepat.

Bantuan peningkatan
berat badan
Aktivitas-aktivitas :
 Jika diperlukan
lakukan
pemeriksaan
diagnostik untuk
mengetahui
penyebab berat
badan
 Timbangan pasien
pada jam yang
sama setiap hari
 Dsikusikan
kemungkinan
penyebab berat
badan berkurang
 Monitor mual
muntah
 Kaji penyebab
mual muntah dan
tangani dengan
tepat
 Berikan obat-
obatan untuk
meredakan mual
muntah dan nyeri
sebelum makan
 Monitor asupan
kalori setiap hari
 Monitor nilai
almumin, infosit
dan elektrolit
 Dukung
peningkatan
asupan kalori
 Instruksikan cara
menikatkan
asupan kalori
 Sediakan variasi
makanan yang
tinggi kalori dan
bernutrisi tinggi

5. hipertermi Termoregulasi Pengaturan suhu


Indikator : Aktivitas-aktivitas :
 Merasa merinding saat  Monitor suhu paling
dingin tidak setiap 2 jam,
 Berkeringat saat panas sesuai kebutuhan
 Menggigil saat dingin  Monitor tekanan
 Denyut jantung apikal darah, nadi dan
 Denyut radial respirasi, sesuai

 Tingkat pernapasan kebutuhan

 Hipotermia  Monitor suhu dan

 Hipertemia warna kulit

 Dehidrasi  Monitor dan

 Radang dingin laporkan adanya


tanda dan gejala dari
hipotermia dan
hipetermia
 Informasikan
mengenai indikasi
adanya hipotermia
dan penanganan
emergensi yang
tepat, sesuai
kebutuhan.
 Sesuaikan suhu
lingkungan untuk
kebutuhan pasien
 Berikan pengobatan
sesuai kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai