Anda di halaman 1dari 10

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya Pemuliaan Ternak merupakan penerapan dasar-dasar


genetika dalam usaha meningkatkan produksi ataupun produktifitas ternak
melalui perbaiakan nilai genetic ternak bersangkutan. Seleksi adalah suatu
tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu genetic baik
untuk dikembang biakan lebih lanjut serta memilih ternak yang dianggap kurang
baik untuk disingkirkan dan tidak di kembang biakan lebih lanjut. Yang bertujuan
untuk meningkatkan produktifitas ternak melalui perkawinan mutu genetic
ternak. Dewasa ini rasanya prinsip-prinsip dari pada seleksi masih kurang
dilakukan di Indonesia mengingat adanya berbagai faktor yang menentukannya
dimana faktor pembiayaan keuangan merupakan faktor yang paling dominan
disamping faktor lainnya yang selalu makin meningkat setiap tahunnya.

Kromosom adalah pembawa bahan keturunan yang diwariskan dari


generasi ke generasi. Tubuh dari semua organisme tingkat tinggi disusun dari
jutaan benda mikroskopis atau sel-sel. Masing-masing sel mengandung sejumlah
badan-badan yang dikenal sebagai kromosom. Sel ada dua macam, sel-sel tubuh
atau somatic dan sel-sel reproduksi atau gamet dan ‘intermediate precursornya.

Genetika Populasi adalah cabang genetika yang membahas transmisi


bahan genetik pada ranah populasi. Dari objek bahasannya, genetika populasi
dapat dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewarisan
genetik. Genetika Populasi didasarkan pada Hukum Hardy-Weinberg, yang
diperkenalkan pertama kali oleh Wilhelm Weinberg (1908) dan, hampir
bersamaan tetapi secara independen, Godfrey Hardy (1908).
2

Ilmu ini membicarakan implikasi hukum pewarisan Mendel apabila


diterapkan pada sekumpulan individu sejenis di suatu tempat. Berbeda dengan
genetika Mendel, yang mengkaji pewarisan sifat untuk perkawinan antara dua
individu (atau dua kelompok individu yang memiliki genotipe yang sama),
genetika populasi berusaha menjelaskan implikasi yang terjadi terhadap bahan
genetik akibat saling kawin yang terjadi di dalam satu atau lebih populasi.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui deskripsi populasi dasar.
2. Ingin mengetahui nilai heretabilitas dengan pola regresi.
3. Ingin mengetahui nilai melalui heretabilitas dengan analisis varian atau
ragam.
4. Ingin mengetahui nilai ripitabilitas.
5. Ingin melakukan seleksi 2 sifat.

1.3 Manfaat Paktikum

1. Mengetahui batas minimal nilai heretabilitas dari sifat yang sama


diamati
2. Menaksir besarnya suatu sifat yang pemunculannya berulang
hidupnya
3. Aplikasi dalam menduga produktivitas pada masa yang akan datang
yang mempunyai satu atau lebih catatan produksi dengan predikasi
MPPA
4. Menduga ketelitian nilai heretabilitas dengan menggunakan beberapa
catatan
5. Menduga respon seleksi dari catatan berulang menggunakan prediksi
3

1.4 Metode Praktikum

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum pendugaan oleh dosen


pengampu

2. Mengerjakan soal berkaitan dengan menghitung nilai ripitabilitas suatu


sifat
4

II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

Tabel 1. Lingkar Dada dan Tinggi Pundak

No TinggiPundak(cm)(X) LingkarDada(cm)(Y) –ӯ) (x–)2 (y–ӯ)2

1. 149 226 44 16 121

2. 143 209 12 4 36

3. 146 217 2 1 4

4. 145 214 0 0 1

5. 144 219 -4 1 16

6. 143 208 14 4 49

7. 139 209 36 36 36

8. 144 208 7 1 49

9. 149 221 24 16 36

10. 148 219 12 9 16

∑ 1450 2150 147 88 364

Rata-
145 215
rata
5

Perhitungan:

= = = 145

ӯ = = = 215
Nilai minimal X = 139, minimal Y =208
Nilaimaximal X = 149, maximal Y=226
Ragamsampel (X)
= = 9,78
Ragam sampel (Y)
= = 40,44
Standar deviasi (X)
Sx= = = 3,13
Standar deviasi (Y)
Sy = = = 6,36
Peragam
Cov (x,y) = 16,33
Korelasi
= = = 0,82
Koefisien Regresi
= = 1,67
Koefisien Variasi
Kv = = = 0,02 x 100 = 2%

2.2 Pembahasan

Populasi merupakan sekelompok individu dalam satu spesies yang


menempati wilayah tertentu karena alasan alamiah, yakni kepentingan spesies
bagi kehidupan secara social, kondisi geografis mendukung kecukupan nutrisi
dan mineral alam serta aktivitas reproduksi dan daya dukung wilayah bagi
perkembangan spesies tersebut.
6

Deskripsi populasi menyangkut sifat-sifat kuantitatif yang dalam populasi


panmixia atau kawin secara acak diduga menyebar normal, seperti berat lahir,
nilai pemuliaan berat sapih, tinggi dan berat umur tertentu, data produksi harian
per laktasi dan lain-lain.

Pada praktikum kali ini ada sebuah populasi ternak sebanyak 10 ekor,
kemudian diukur lingkar dada dan tinggi pundaknya seperti dalam hasil
pengamatan diatas. Setelah itu lalu menentukan nilai minimum, maksimum,
rata-rata, ragam, peragam, standar deviasi, koefisien variasi, koefisien korelasi,
dan koefisien regresi dari sejumlah data tersebut.

Pada populasi ini dimisalkan untuk tinggi pundak adalah (x) dan lingkar
dada adalah (y). Hasilnya untuk x nilai maksimumnya adalah 149cm, sementara
untuk y nilai maksimumnya adalah 226 cm bisa disimpulkan dari data ini bahwa
sampel yang digunakan mempunyai bobot badan yang besar. Sementara untuk
nilai minimum x adalah 135 cm sementara y adalah 208 cm, hal ini dapat berarti
bahwa bobot dari sampel adalah rendah. Sesuai dengan pernyataan Kadarsih
(2003), menyatakan bahwa ukuran linier tubuh yang dapat dipakai untuk
memprediksi produktivitas sapi antara lain panjang badan, tinggi badan, longkar
dada. Menurut Minish dan Fox(1979) juga menyatakan bahwa ukuran linier
tubuh dapat mengidentifikasi pola atau tingkat kedewasaan fisiologis ternak
sehingga dapat dijadikan parameter penduga bobot badan ternak. Penentuan
framesize menurut Field dan Taylor (2002) dapat ditentukan berdasarkan nilai
parameter tubuh ternak tersebut dan dapat dijadikan sebagai parameter untuk
melakukan seleksi ternak.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus yang ada untuk nilai rata-
rata x atau tinggi pundak adalah 145 cm sedangkan untuk y atau lingkar dada
adalah 215 cm. Haliniberartibahwadalamdatasampel tersebut sebagian besar
mempunyai tinggi pundak sebesar 145 cm sedangkan lingkar dada 215 cm.
Menurut Hammod (1992) sifat kuantitatif seperti lingkar dada dan tinggi pundak
7

pada umumnya menyebar secara normal, dipengaruhi oleh banyak gena dan
peka terhadap lingkungan. Gena-gena yang terlibat mungkin tidak mempunyai
efek yang sama. Ada gena-gena yang berpengaruh kecil dan ada juga yang
berpengaruh besar. Gena-gena yang berpengaruh besar pada suatu sifat disebut
Majorgene.

Ragam merupakan variasi dalam suatu populasi sehingga penting dalam


ilmu pemuliaan karena jika semua ternak tidak beragam atau sama semua maka
tidak diperlukan adanya seleksi. Pada praktikum kali ini setelah di hitung
ragamnya untuk sampel x adalah sebesar 9,78 sedangkan untuk sampel y adalah
sebesar 40,44. Berarti menandakan bahwa keragaman sampel y lebih beragam
dibandingkan dengan sampel x sehingga akan lebih efektif jika kita melakukan
seleksi melalui parameter lingkar dada. Sesuai dengan pernyataan Hammond
(1992), bahwa Apabila kita akan memilih beberapa ekor ternak yang akan
digunakan sebagai tetua untuk generasi selanjutnya, misalnya berdasarkan
bobot badan, seleksi tersebut akan efektif bila dalam populasi tersebut
mempunyai keragaman yang tinggi. Tetapi kalau dalam populasi tidak
mempunyai keragaman, misalnya semua ternak yang akan kita pilih mempunyai
bobot yang sama(secara genetik), maka kita tidak perlu melakukan seleksi.

Peragam atau analisis ankova mempunyai beberapa manfaat diantaranya


dapat mengontrol galat dan memurnikan rata-rata pengaruh perlakuan. Dapat
menaksir data hilang atau data rusak serta meningkatkan keandalan interpretasi
dari hasil percobaan. Hasil peragam pada praktikum kali ini adalah untuk x dan y
adalah sebesar 16,33. Berarti bahwa data hilang atau rusak dari sampel populasi
diatas kemungkinan besar adalah sekitar 16,33%.

Standar deviasi setelah dihitung untuk x atau tinggi pundak adalah


sebesar 3,13 sementara untuk y atau lingkar dada adalah sebesar 6,36. Standar
deviasi ini menurut Hammod (1992) merupakan pengakaran dari ragam yang
berfungsi untuk mengetahui simpangan rata-rata dari suatu data.
8

Setelah menghitung koefisien variasi dari data populasi diatas hasilnya


adalah sebesar2%. Artinya keragaman antara tinggi pundak dengan lingkar dada
adalah sebesar 2%. Menurut Pirchner (1981) koefisien variasi digunakan untuk
membandingkan keragaman dari dua sifat atau lebih dalam suatu populasi.

Koefisien korelasi pada data populasi diatas didapat sebesar 0,82. Artinya
derajat hubungan antara tinggi pundak dengan lingkar dada adalah sebesar 0,82.
Menurut Hammond (1992), jika ingin mengetahui derajat hubungan antara dua
variable suatu sifat kita bisa menggunakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi
berkisar antara -1.0 sampai +1.0. Artinya jika r = +1.0 menunjukan bahwa
penambahan 1 unit suatu variabel, akan menambah 1 unit variable lain yang
berkorelasi, sedangkan apabila r = -1.0 sebaliknya, penambahan 1 unit variabel
yang satu akan menurunkan 1 unit variable lain.

Koefisien regresi setelah dihitung pada praktikum kali ini didapat sebesar
1,67. Artinya jumlah perubahan suatu variable dengan variable lainnya yang
berhubungan adalah sebesar 1,67. Regresi ini juga dapat digunakan untuk
menduga nilai heretabilitas yang nantinya dapat digunakan sebagai parameter
dalam seleksi (Legates dan Warwick,1990).
9

III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
10

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai