PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua yaitu genetalia eksterna dan
interna. Genitalia eksterna terdiri dari penis, glans penis dan skrotum.
Sedangkan genetalia interna terdiri dari testis (pelir), epidydimis, vas deferens
(saluran sperma), uretra (saluran kencing), ostium uretra, dan vesica urinaria
(kandung kemih).2
1. Genetalian eksterna
a. Penis
Yaitu merupakan alat kelamin luar yang berfungsi sebagai alat
persetubuhan serta alat senggama dan juga sebagai saluran untuk
pembuangan atau pengeluaran sperma dan air seni (urine).
Penis terdiri dari 3 bagian utama yaitu dua yang besar di atas ialah
corpora cavernosa berfubngsi ketika ereksi dan satu bagian yang lebih
kecil di bawah (corpus spongiosum) berfungsi sebagai saluran air seni
ketika kencing dan saluran untuk sperma ketika ejakulasi.
3
Penis sebagai alat penting dalam hubungan seks baik untuk kreasi
atau prokreasi. Struktur anatominya terdapat bagian yang disebut kapernus
yang dapat membesarkan dan memberikan ketegangan pada penis.
b. Glans
Merupakan bagian depan atau kepala penis. Glans banyak
mengandung pembuluh darah dan saraf. Kulit yang menutupi glans
disebut foreskin (preputium). Di beberaa negara memiliki kebiasaan
membersihkan daerah sekitar preputium ini atau dikenal dengan yang
namanya sunat.
c. Skrotum
Merupakan sebuah kantung kulit yang menggantung di bawah
penis. Skrotim ini berfungsi untuk melindungi testis, berwarna gelap dan
berlipat – lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak jauh
testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relative
tetap. Biasanya skrotum sebelah kiri tergantung lebih rendah dari yang
kanan karena saluran sperma sebelah kiri lebih panjang.
2. Genitalia Interna
a. Testis (pelir)
Testis berjumlah dua buah berbentuk oval yang berisi tubulus
seminiferus. Pada tubulus seminiferus ini terdiri dari atas dua jenis sel
4
yaitu, sel sertoli atau penyokong dan sel yang membawa sifat atau garis
turunan spermatogenik.2
Organ kecil ini berdiameter sekitar 5cm pada orang dewasa. Saat
melewati masa pubertas, saluran khusus berbentuk kuil di dalam testis
mulai membuat sel – sel sperma. Testis juga memiliki tanggung jawab lain
yaitu membuat hormone testosterone. Testis merupakan tempat
spermatozoa dibentuk dan hormone kelamin laki – laki.
b. Saluran Reproduksi
(a) Epydidimis
Yaitu merupakan saluran – saluran yang lebih besar dan berkelok –
kelok yang membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan
oleh testis akan berkumpul di epydidimis. Organ kecil ini terletak di
belakang testis serta terkait padanya.Terdiri atas sebuah tabung sempit
5
yang sangata panjang dan meliku –liku di belakang testis.Melalui tabung
ini sperma berjalan dari testis masuk ke dalam vas deferens.
6
sistem portal, sehingga hipofise anterior mengeluarkan hormone
gonadotropik. Interstitial cell stimulating hormone ( ICSH) mrangsang sel
leydig. Sekitar umur 13-14 tahun terdapat perubahan suara sebagai tanda
akil baligh dan mengeluarkan saat tidur (nuchturnal orgasm).
Pembentukan spermatozoa melalui proses spermatogenesis yang berasal
dari sel sartoli pada tubulus testis, merupakan mata rantai yang panjang.
Sel leydig yang berperan aktif sehingga akhirnya terbentuk dua
spermatozoa X dan spermatozoa Y.3
d. Mulut Uretra
Adalah awal dari saluran kencing / uretra.
e. Kandung Kencing
Kandung kencing merupakan tempat penampungan sementara air yang
berasal dari ginjal (air seni).2,3
7
3. Kelenjar Kelamin
Saluran kelamin laki-laki dilengkapi 3 kelenjar yang dapat
mengeluarkan secret / semen, yaitu :
a. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis sering juga disebut dengan kandung mani yaitu
dua buah kelenjar tubuler yang terletak kanan dan kiri di belakang leher
kandung kencing. Salurannya bergabung dengan vasa deferentia, untuk
membentuk saluran eyakulator (ductus ejaculatorius communis). Sekret
vesika seminalis adalah komponen pokok dari air mani.
b. Kelenjar Prostat
Besar kelenjar prostat kira-kira sebesar buah walnut atau buah
kenari besar, letaknya di bawah kandung kencing, mengelilingi uretra dan
terdiri atas kelenjar majemuk, saluran-saluran, dan otot polos. Prostat
mengeluarkan sekret cairan yang bercampur dengan sekret dari testis.
Pembesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensio
urine.
8
Kelenjar ini terletak di bawah vesika urinaria. Panjangnya kurang
lebih 3 cm.2,3
c. Kelenjar Cowper
Kelenjar kecil ini berjumlah sepasang dan terletak di sepanjang uretra.2
Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas. Labia
mayora banyak mengandung urat syaraf. Labia mayora merupakan
struktur terbesar genetalia eksterna wanita dan mengelilingi organ
lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
10
4). Klitoris (Kelentit)
7). Perineum
11
2.1.3 Hormon-Hormon pada Pria
1. Hormon Testosteron
Dihasilkan oleh sel interstitial yang terletak antara tubulus
seminiferus. Sel ini berjumlah sedikit pada bayi dan anak, tetapi banyak
terdapat pada pria dewasa.
2. Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon, yaitu
Lutein Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH). Bila testis
dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis, maka sekresi testosteron
12
selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan pembentukan organ
seks pria.
3. Hormon Estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang
folikel. Hormon ini memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi
protein pengikat endogen untuk mengikat testosteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan lumen tubulus semininferus untuk
pematangan sperma.
4. Hormon Pertumbuhan
Diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi metabolisme testis
secara khusus dan untuk meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis
sendiri. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis
sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.3
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi
yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna
untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga
berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.3
13
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester
awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
14
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan
kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian
turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali
sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.
Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau
urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes
Galli Mainini, tes Pack, dsb).
15
2.2 Disfungsi seksual
2.2.1 Definisi
Istilah disfungsi seksual menunjukkan adanya gangguan pada salah satu atau
lebih aspek fungsi seksual. Bila didefinisikan secara luas, disfungsi seksual adalah
ketidakmampuan untuk menikmati secara penuh hubungan seks. Secara khusus,
disfungsi seksual adalah gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari
keseluruhan siklus respons seksual yang normal. Sehingga disfungsi seksual dapat
terjadi apabila ada gangguan dari salah satu saja siklus respon seksual.4
Yang termasuk kedalam faktor fisik adalah semua gangguan atau penyakit
yang berkaitan dengan gangguan hormon, pembuluh darah, dan saraf.
2.2.2 Etiologi
16
1. Dikarenakan adanya suatu penyakit seperti diabetes melitus, menurunnya
hormon, anemia, kurang gizi, dan lain-lain.
2. Adanya gangguan psikologis seperti depresi, fobia, dan gangguan lainnya.4
Pada dasarnya disfungsi seksual dapat terjadi baik pada pria ataupun wanita,
etiologi disfungsi seksual dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Faktor Fisik
Gangguan organik atau fisik dapat terjadi pada organ, bagian-bagian
badan tertentu atau fisik secara umum. Bagian tubuh yang sedang terganggu
dapat menyebabkan disfungsi seksual dalam berbagai tingkat.
Faktor fisik yang sering mengganggu seks pada usia tua sebagian
karena penyakit-penyakit kronis yang tidak jelas terasa atau tidak diketahui
gejalanya dari luar. Makin tua usia makin banyak orang yang gagal
melakukan koitus atau senggama. Kadang-kadang penderita merasakannya
sebagai gangguan ringan yang tidak perlu diperiksakan dan sering tidak
disadari.4
17
Beberapa obat-obatan anti depresan dan psikotropika menurut
penelitian juga dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi seksual, antara
lain: barbiturat, benzodiazepin, selective serotonin seuptake inhibitors
(SSRI), lithium, tricyclic antidepressant.4,5
2. Faktor Psikis
Faktor psikoseksual ialah semua faktor kejiwaan yang terganggu
dalam diri penderita. Gangguan ini mencakup gangguan jiwa misalnya
depresi, anxietas (kecemasan) yang menyebabkan disfungsi seksual. Pada
orang yang masih muda, sebagian besar disfungsi seksual disebabkan
faktor psikoseksual. Kondisi fisik terutama organ-organnya masih kuat
dan normal sehingga jarang sekali menyebabkan terjadinya disfungsi
seksual.
1. Pada Pria
a. Terjadinya penurunan libido
b. Obesitas
c. Mempunyai penyakit impoten
d. adanya penyakit infeksi, seperti TBC, hepatitis, sehingga
hilangnya kadar hormon estrogen
18
2. Pada Wanita
a. penurunan gairah seksual
b. terjadinya gangguan orgasme akibat kecemasan atau trauma
seksual
c. terjadinya dispareunia, ini adalah akibat vagina yang mengering
d. terjadinya vaginismus, ini adalah vagina menjadi berkerut saat
beraktivitas
e. stres dan lelah.5
1. Antipsikotik
Adalah obat psikotropika yang diresepkan untuk mengobati psikosis,
misalnya, pada pasien dengan gangguan bipolar atau skizofrenia. Obat dalam
kelompok ini termasuk clozapine (atau Clorazil), haloperidol (atau Haldol),
klorpromazin (atau Thorazine) dan thioridazine (atau Mellaril). Mereka
bekerja dengan memblokir reseptor dopamin di otak, tetapi mereka juga dapat
bekerja dengan bertindak pada berbagai jenis reseptor.
2. Barbiturat
Termasuk thiopental (dijual dengan nama dagang Pentothal),
secobarbital (atau Seconal) dan barbital (atau amytal) adalah obat-obat
psikotropika yang dapat digunakan dalam pengobatan kecemasan, meskipun
mereka sebagian besar telah digantikan oleh benzodiazepin lebih aman.
19
Barbiturat bekerja dengan mencegah sinyal dari merangsang wilayah
otak yang dikenal sebagai sistem aktivasi retikuler. Ini bagian dari otak
bertanggung jawab untuk mengontrol gairah, perhatian dan keadaan sadar.
Barbiturat memiliki efek samping serupa dengan benzodiazepin, tetapi mereka
biasanya lebih parah. Pasien juga dapat menjadi kecanduan barbiturat.
Overdosis barbiturat sangat serius dan bisa berakibat fatal.6
3. Benzodiazepines
Digunakan untuk mengobati kecemasan dan insomnia. Mereka
termasuk diazepam (Valium atau), Lorazepam (Ativan atau), Clonazepam
(atau Klonopin), Triazolam (atau Halcion) dan Alprazolam (Xanax atau).
Mereka bekerja dengan meningkatkan aktivitas GABA, neurotransmitter.
Kemungkinan efek samping yang dapat dialami oleh pasien yang memakai
benzodiazepin meliputi mulut kering, apatis, mengantuk, disfungsi seksual
dan penambahan berat badan.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ini adalah library research (penelititan kepustakaan), yaitu
penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan kepustakaan seperti buku, jurnal
dan artikel.
Alat :
1.laptop
Bahan :
1.Buku
2.Internet
3.Artikel
4.Jurnal
1.Buku
Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Buku juga
berisikan informasi (keterangan) yang dipakai sebagai panduan dalam melaksanakan
sesuatu (penelitian dan sebagainya).
21
2.Internet
Internet adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling
terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter" yang berarti "antara". Internet
merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh dunia.
Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology jaringan yang berbeda.
3.Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang
dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
4. Jurnal ilmiah
Jurnal ilmiah adalah sumber informasi primer atau yang paling penting di
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang
dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan
hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakan
hal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Meskipun bisnis narkoba terus diberantas dan pabrik narkoba terbesar, baik di
Tangerang, Batu Malang, dan Batam dibongkar, tapi hal itu tidak menyurutkan
para pengedar dan pengguna narkoba untuk terus mengkonsumsi. Bahkan
penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini menunjukkan angka peningkatan dari
tahun ke tahun. Penggunanya pun juga semakin meluas, bukan hanya orang
dewasa saja, tapi remaja dan anak-anak juga telah menggunakan narkoba.
1. Heroin
Pada pria akan terjadi adalah penurunan kadar hormon testosteron,
menurunnya gairah seksual, disfungsi ereksi dan hambatan ejakulasi.
Sedangkan pada wanita, menurunnya dorongan seksual, kegagalan orgasme,
terhambatnya menstruasi, gangguan kesuburan dan mengecilnya payudara
Masalah seksual tersebut muncul karena pengaruh heroin yang menghambat
fungsi hormon seks.
2. Marijuana
Bahan yang diisap seperti rokok ini memiliki kandungan bahan yang
jauh lebih tinggi daripada rokok. Sehingga bagi pria akan berakibat
mengecilnya ukuran testis dan menurunnya kadar hormon testosteron. Juga
akan berakibat pembesaran payudara, dorongan seksual menurun, disfungsi
24
ereksi dan gangguan sperma. Sementara bagi wanita akan berpengaruh
terjadinya gangguan sel telur, hambatan untuk hamil dan terhambatnya proses
kelahiran disamping dorongan seksual yang menurun.
3. Ectasy
Ecstasy dapat meningkatkan pelepasan Neurotransmitter Dopamine di
dalam otak. Dopamine merupakan Neurotransmitter yang bersifat
merangsang, termasuk perilaku seksual. Maka peningkatan Dopamine sebagai
akibat pengaruh ecstasy dapat menyebabkan hilangnya kemampuan untuk
mengontrol perilaku seksual, yaitu melakukan aktivitas seksual yang tidak
mungkin dilakukan dalam keadaan normal.
4. Depresan
Depresan atau lebih dikenal sebagai obat penenang akan mengganggu
metabolisme hormon testosteron jika digunakan secara berlebihan, yang
mengakibatkan penurunan dorongan seksual dan disfungsi ereksi pada pria.
Sedangkan pada wanita akan mengganggu menstruasi dan juga menurunnya
dorongan seksual.
Jika ada orang yang mengaku fungsi seksualnya menjadi lebih baik setelah
mengkonsumsi narkoba, itu hanya disebabkan pengaruh negatif narkoba. Karena
setelah mengkonsumsi narkoba, ecstasy misalnya, akan merasa lebih segar dan
merasa fungsi seksualnya menjadi lebih baik. Sehingga tak takut melakukan
hubungan seksual yang beresiko tinggi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah
proses gangguan fungsi seksual dan reproduksi. Anggapan narkoba dapat
meningkatkan fungsi seksual harus diluruskan, bukan kekuatan, justru kekecewaan
yang didapat. Tetapi apapun alasannya, jauhi barang haram tersebut jika tak ingin
menyesal di kemudian hari.
25
4.2 Narkoba, Kenikmatan Sesaat dan Bisa Berdampak Impoten
a. Ekstasi
27
menyebabkan hilangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku seksual, hingga
akhirnya menjadi berani, tanpa kontrol, melakukan hubungan seksual tanpa
memikirkan risiko yang mungkin terjadi.
b. Depresan
28
c. Ganja
Seperti juga halusinogenik lain seperti LSD, magic mushroom, dan lainnya,
ganja juga menimbulkan akibat buruk bagi fungsi seksual. Kandungan tar dalam
ganja jauh lebih tinggi dari rokok. Berbagai akibatnya pun bisa terjadi. Mengecilnya
ukuran Mr. P, dan menurunnya kadar hormon testosteron, dorongan seksual yang
menurun, disfungsi ereksi, sampai pada gangguan sperma dapat terjadi.
30
sikap apatis, emosi labil, depresi, kehilangan kontrol perilaku, sampai gangguan sakit
jiwa.
Secara keseluruhan malah gangguan fungsi seksual dan reproduksi yang bisa
terjadi, dan ini tergantung pada jenis narkoba yang digunakan dan jangka waktu
menggunakan bahan yang berbahaya itu. Bisa dilihat beberapanya seperti ini:
a. Ekstasi.
Sebagai stimulan, ekstasi menyebabkan pengguna merasa terus
bersemangat tinggi, dan ingin bergerak terus. Walaupun memberikan
pengaruh yang bersifat merangsang otak, tidak berarti ekstasi menimbulkan
pengaruh yang positif bagi fungsi seksual. Ekstasi akan meningkatkan
pelepasan dopamine di otak. Peningkatan dopamine ini dapat menyebabkan
hilangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku seksual akhirnya menjadi
berani, tanpa kontrol, melakukan hubungan seksual tanpa memikirkan risiko
yang mungkin terjadi. Akibatnya Infeksi Menular Seksual termasuk infeksi
HIV pun bisa datang.
b. Depresan.
Depresan yang populer disalahgunakan adalah obat penenang dan
heroin. Obat penenang yang digunakan di luar indikasi medis secara
31
berlebihan dapat menimbulkan akibat buruk bagi fungsi seksual, yang dapat
mengganggu metabolisme hormon testosteron dan estrogen. Banyak ragam
obat penenang yang sering disalahgunakan dengan sering beredar di lapangan
dengan label dekstro, dumolid, dan lainnya yang justru di kalangan “lower
class” karena murah harganya sering disebut dengan pil koplo. Pada
perempuan dapat mengakibatkan gangguan menstruasi dan menurunnya
dorongan seksual hingga hambatan dalam mencapai orgasme. Pada laki-laki
dapat mengakibatkan penurunan dorongan seksual dan disfungsi ereksi.
Sedangkan pada pengguna heroin juga sama, tidaklah memberikan pengaruh
positif bagi fungsi seksual dan reproduksi. Justru menimbulkan pengaruh
buruk bagi fungsi seksual. Jelas akan terjadi penurunan kadar hormon
testosteron, menurunnya dorongan seksual, disfungsi ereksi, dan hambatan
ejakulasi pada laki-laki. Pada perempuan bisa mengakibatkan menurunnya
dorongan seksual, kegagalan orgasme, gangguan kesuburan, termasuk
mengecilnya payudara. Pengaruh heroin yang menghambat fungsi hormon
seks, baik pada laki-laki dan perempuan memang cukup kuat.
c. Ganja.
Ganja adalah golongan halusinogenik yang paling populer. Seperti
juga halusinogenik lain seperti LSD, magic mushroom dan lainnya ganja juga
menimbulkan akibat buruk bagi fungsi seksual. Bahan Kandungan tar dalam
ganja jauh lebih tinggi dari rokok. Berbagai akibatnya pun bisa terjadi.
Mengecilnya ukuran buah pelir dan menurunnya kadar hormon testosteron,
dorongan seksual menurun, disfungsi ereksi, sampai pada gangguan sperma
pada laki-laki. Gangguan produksi sel telur, hambatan menjadi hamil, dan
terhambatnya proses kelahiran, di samping dorongan seksual yang menurun
bisa terjadi pada perempuan.
33
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Banyak orang tidak menyadari bahwa kehidupan seksual sangat
mempengaruhi kualitas hidup. Aktivitas seksual sebagai salah satu aspek dalam
menilai kualitas hidup manusia. Berarti kalau kehidupan seksual terganggu maka
kualitas hidup juga akan tergangu. Sebaliknya kalau kehidupan seksual baik dan
menyenangkan maka kualitas hidup menjadi lebih baik. Karena itu disfungsi seksual
34
harus segera diatasi dengan cara yang benar berdasarkan ilmu pengetahuan terkini.
Lebih baik lagi kalau dilakukan upaya pencegahan seperti tidak menggunakan obat-
obatan terlarang seperti narkoba agar tidak terjadi disfungsi seksual.
35
DAFTAR PUSTAKA
36