Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kritis 10

Hari/Tanggal : Minggu, 1 April 2018


Nama : Melati Insani Putri
NIM : 170341864506
Kelas :C
Fakultas/ Prodi : Pascasarjana /Pendidikan Biologi UM

a. Analisis Kritis Artikel 10


1. Judul
Mobile Learning and Biodiversity – Bridging the Gap Between Outdoor and Inquiry
Learning in Pre-Service Science Teacher Education

2. Bibliografi
Schaal S., Matt, M. and Grubmeyerm S. 2012. Mobile Learning and Biodiversity-
Bridging the Gap Between Outdoor and Inquiry Learning in Pre-Service Science Teacher
Education. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 46 (2012): 2327-2333.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan InquiBiDT
terhadap kemampuan kognitif, motivasi dan sikap dalam pelatihan guru pra-jabatan.
4. Fakta-Fakta Unik
1. Materi dan pengetahuan diperoleh dengan strategi pembelajaran berbasis
penyelidikan, didukung oleh perangkat teknologi terbaru seperti smarthphone, GPS,
wikiplatform, geocaches dan teknologi lain.
2. Perlakuannya ada 3 yaitu 1) pembelajaran dengan InquiBiDT, 2) belajar mandiri,
terstruktur dan kooperatif, 3) hanya kuliah di dalam kelas.
3. Tahap awal, siswa (dalam penelitian ini adalah calon guru) dikenalkan materi plant
kingdom dan tanaman-tanaman pada satu Family, sebelum siswa mengkonsolidasi
dalam pembelajaran kolaboratif yang didukung smarthphone dan komputer. Kebun
Botani dipilih sebagai tempat untuk menemukan habitat yang cocok dari spesies yang
dipilih. Habitat yang dipilih yani kebun Botani, dipetakan dengan menggunakan
Google Maps dan geocaches.
4. Tahap eksplorasi, siswa mengidentifikasi habitat dan morfologi tanaman, dan
kemudian menentukan lokasinya dengan menggunakan geochaches dan smartphone.
Selama proses ini siswa mengidentifikasi nama spesies dan melengapi survey
keanekaragaman hayati pada lokasi yang dipilih. Setelah selesai, siswa menuliskan
semua informasi pada digital herbarium.
5. Penggunaan mobile learning yang dikombinasikan dengan pembelajaran outdoor
para siswa mendapatan pencapaian yang lebih baik daripada pembelajaran secara
konvensional. Siswa lebih menyukai belajar ke outdoor / lapangan daripada hanya
duduk di dalam kelas.
6. Penelitian ini berhasil memberikan pembelajaran kepada guru tentang pendekatan
InquiBiDT yang nantinya dapat diajarkan kepada peserta didik.
7. Pembelajaran dengan penggunaan mobile seperti bagaimana proses pemetaan dengan
google maps, geochaches dan perangkat TIK lain harus dibelajarkan sebelumnya,
apabila tidak maka akan menghambat kerja.
5. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan
1. Apakah pembelajaran dengan cara yang diajarkan pada artikel ini dapat diterapkan
pada materi yang lain?
2. Bagaimanakah cara penggunaan google maps, geocaches, wikiplatform dan digital
herbarium ?
3. Mengapa saat ini di Indonesia belum banyak yang menggunakan metode
pembelajaran yang diajarkan seperti yang ditunjukkan oleh artikel di atas?
6. Konsep Prinsip Biologi / Pendidikan Biologi yang ada relevansinya dengan konsep
yang dipelajari
Konsep ini membahas tentang keanekaragaman hayati tumbuhan. Menurut
konsepnya, tumbuhan darat berevolusi dari alga hijau. Tumbuhan tingkat rendah contohnya
adalah alga sedangkan tumbuhan tingkat tinggi adalah pohon yang memiliki jaringan
vaskuler. Pada penelitian dalam artikel hanya mempelajari tumbuhan tingkat tinggi. Model
pembelajaran Inquiry yang dipergunakan dapat lebih memahamkan siswa tentang bagaimana
morfologi, habitat alami tumbuhan tersebut hidup karena siswa dapat terjun ke lapangan
langsung dan tidak hanya melihat dari buku saja.

7. Refleksi
Pembelajaran yang diajarkan pada artikel ini dapat saya ajarkan pada peserta didik
saya nanti. Selain itu saya harus berusaha memahami dan mendalamai mobile learning
diatambah lagi pembelajaran harus mendukung kecakapan abad 21.

Anda mungkin juga menyukai