Anda di halaman 1dari 6

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No.

OPTIMASI ENERGI POMPA

oleh *) : Sonden Winarto

ABSTRAK

Mengapa kita harus berhemat terhadap ENERGI ? Perkembangan pebangunan


industri dan gedung yang sangat drastis pada era globalisasi sekarang, menuntut
penggunaan energi pada industri maupun gedung tersebut sangat tinggi.
Kenaikan Energi yang di gunakan pada industri maupun gedung bukanlah
jumlah yang sedikit sementara perkembangan pasokan energi sangat lamban tidak
berbanding lurus dengan perkembangan kebutuhan energi tersebut.
Alternatif penambahan pasokan energi sangatlah tidak mungkin terwujud dalam waktu
dekat, maka diperlukan solusi dalam mengatasi kekurangan pasokan energi
khususnya kebutuhan energi pada industri dan bangunan.
Menurut asosiasi pompa Inggris atau Britis Pump Manufacturers Association
(BPMA) 20% energi dunia di gunakan oleh pompa dan 95% terpasang over sized.
Salah satu solusi untuk mencukupi kebutuhan energi tersebut adalah dengan
Optimalisasi energi, menjadi menarik bagi masyarakat khususnya industri dan
bangunan komersil mengingat fraksi biaya energinya cukup tinggi dalam biaya operasi
keseluruhan

I PENDAHULUAN merekomendasikan tambahan


Menurut asosiasi pompa Inggris kapasitas.
atau Britis Pump Manufacturers Mengantisipasi keperluan yang
Association (BPMA) 20% energi dunia lebih besar dimasa mendatang
di gunakan oleh pompa dan 95% sehingga membeli pompa yang lebih
terpasang oves size. Mengapa besar daripada yang diperlukan
pemborosan penggunaan energi pada sekarang. Karena ukuran pompa yang
pompa bisa terjadi pemborosan yang ada di dealer tidak persis sama
luar biasa? Biasanya yang terjadi pada dengan yang diinginkan, maka ukuran
perencanaan pemasangan pompa yang besar tidak dapat dihindari.
terjadi kesalahan-kesalahan yang pada Ukuran pompa (spare parts inventory)
umumya tidak di sadari oleh pengguna terbatas . Biaya pembelian tidak ada,
maupun operator pompa, nampun maka tidak ada pilihan kecuali
kesalahan ini tidak mutlak kesalahan menggunakan cadangan yang tersedia.
pengguna, kesalahan ini biasanya di Pembelian / penggantian dilakukan
mualai oleh konsultan teknis yang dengan mengikuti ukuran pompa yang
memberikan safety margin yang kurang lama yang sebenarnya adalah juga
memperhitungkan Otimalisasi energi. over sized.
Pada pemasangan pompa Kunci sukses dari optimalisai
dengan alasan safety margins, Q&H energi adalah adanya pengelola energi
sengaja ditambahkan pada perkiraan yang bertanggungjawab atas
awal sistem pompa. Kemudian karena pengelolaan energi dan
banyak orang terlibat dalam menghubungkan semua masalah
pengambilan keputusan pembelian tentang energi yang terjadi di bagian
pompa dan masing–masing

40
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 2

utilitas/teknik dengan biaya energi yang III LANGKAH OPTIMASI ENERGI


dibayar oleh perusahaan. PADA POMPA
a. Tujuan Penulisan Pemeriksaan Sistem Pompa
Tulisan ini diharapkan Langkah awal konservasi energi
bermanfaat bagi petugas energi atau sistem pompa adalah memeriksa data
operator yang ingin mamahami prinsip- umum misalnya kebutuhan air untuk
prinsip optimasi energi pompa berbagai kebutuhan. Neraca air (water
tentang : balance) sebaiknya dianalisis untuk
- Efisiensi sistem Pompa menghindari kebutuhan air yang tidak
- Faktor – faktor yang mempengaruhi perlu atau kemungkinan melakukan
efisiensi Pompa recycle water.
- Identifikasi potensi penghematan Mengurangi kebutuhan air yang
energi pada Pompa tidak perlu adalah cara sederhana
b. Batasan Masalah menghemat energi pada sistem pompa.
Penulisan akan di batasi Ada baiknya memeriksa peralatan yang
permasalahan mengenai optimasi stand by atau yang tidak dioperasikan,
energi pada Pompa yang berdampak karena dalam prakteknya peralatan
pada besarnya penggunaan energi. yang tidak beroperasi seperti ini masih
tetap mengkonsumsi air.
II OPTIMASI ENERGI PADA POMPA Perhatikan kemungkinan
Klasifikasi Pompa adanya pengoperasian unit pompa
Pompa dapat diklasifikasikan bertekanan tinggi misalnya kebutuhan
dengan dasar aplikasi, material pompa, tekanan tinggi hanya satu unit tetapi
fluida yang dipindahkan, maupun seluruh unit pompa yang ada
orientasi tempat. Namun yang lebih beroperasi dengan tekanan tinggi yang
mendasar dan sering digunakan adalah sama. Kegiatan pemeriksaan
klasifikasi berdasarkan prinsip selanjutnya adalah :
bagaimana energi ditambahkan ke  Spesifikasi pompa (tipe, debet,
dalam fluida. head, discharge pressure)
Pompa secara tradisional dibagi  Kapasitas motor penggerak.
atas tiga tipe yaitu : radial flow, mixed  Kondisi operasi (operating point).
flow, dan axial flow. Pompa dengan tipe  Parameter operasi.
radial flow impeller menghasilkan o Listrik (tegangan,arus, cos ɤ).
tekanan dari prinsip gaya sentrifugal. o Laju alir aktua.
Sedangkan pompa dengan tipe axial o Tekanan discharge.
flow menaikkan tekanan pompa dari  Dapatkan curva performance dari
dorongan sudu propeller terhadap manufaktur.
fluida.  Plot operating point dan desain
Dan pompa dengan tipe mix point (discharge pressure dan
flow adalah campuran antara kedua efisiensi).
prinsip seperti diuraikan di atas.  Bandingkan operating point dan
disain point (discharge pressure
dan efisiensi).

41
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 2

Contoh : Untuk kasus seperti ini yang


Kasus 1 perlu dilakukan adalah memeriksa
Aktual operating point suatu pompa secara cermat apakah ada pengaruh
berbeda dengan desain point, flow rate pengurangan laju alir (debet) pada
rendah, pressure tinggi (grafik 1),. Pada fasilitas terkait yang dilayani pompa
contoh ini pompa dioperasikan dengan (misalnya pada menara air pendingin-
kondisi operasi yang berbeda dengan apakah suhu air berubah significant jika
desain point, kondisi ini tidak bagus aliran dikurangi).
karena efisiensi operasinya akan
rendah/buruk. Apakah dimungkinkan
melakukan perubahan atau perbaikan
tanpa menimbulkan masalah terhadap
fasilitas yang dilayani pompa ?

Grafik 2 : flow rate tinggi, pressure


rendah

Jika pengurangan aliran tidak


berpengaruh, maka sebaiknya
Grafik 1 : flow rate rendah, pressure
sebagian katup discharge pompa
tinggi
ditutup agar kondisi operating point
bergeser mendekati desain point. Dan
Dalam kasus seperti ini yang
dengan demikian daya pompa akan
diperlukan adalah pemeriksaan dengan
berkurang akibat laju alir turun dan
maksud untuk mencari tau apa
efisiensi operasi pompa membaik
penyebab tingginya tekanan pompa,
mendekati best efisiensinya.
apakah karena tahanan pada pipa
saluran atau belokan terlalu banyak
Kasus 3. Efek throttled (menutup
sehingga terjadi pressure loss yang
katup).
tidak normal. Jika ya lakukan perbaikan
Throttling adalah penyesuaian
dan tekanan operasi pompa akan
laju alir dengan cara menutup katup.
berkurang dan dengan demikian daya
Cara ini tidak disarankan karena
pompa akan turun (ingat rumus daya :
menimbulkan pemborosan energi.
kW = Q x H/360).
Secara ideal pompa harus dioperasikan
pada desain point dimana efisiensinya
Kasus 2
maksimum. Akibat pompa oversize,
Aktual operating point suatu
maka kebanyakan pompa di throttling
pompa berbeda dengan desain point,
dan akibatnya efisiensi pompa menjadi
flow rate tinggi, pressure rendah (Grafik
tidak optimum.
2). Pada contoh kasus ini pompa
Daya yang dibutuhkan pompa
dioperasikan pada kondisi yang
pada kondisi throttled sedikit lebih
berbeda dengan desain point, kondisi
rendah dari daya yang dibutuhkan jika
ini juga tidak bagus karena efisiensi
beroperasi pada kapasitas desain,
operasinya rendah.
namun efisiensi pompa yang rendah
42
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 2

menjadikan sebagian energi hilang


pada sistem pompa, terlihat pada grafik
3.

 Daya poros pompa : 8.7/0.6 = 14.5


kW.
 Daya motor : 14.5/0.9 = 16.1 kW;
0.9 adalah efisiensi motor.
Jika kita memilih pompa A dan
dioperasikan dengan laju alir 68 m 3 per
jam, maka efisiensi pompa menjadi 50
% (lebih rendah dari dari best efisiensi
Grafik 3 : Efek throttling pada pada
60 %).
daya pompa.

Contoh berikut adalah suatu


pompa untuk melayani kebutuhan
kapasitas air 68 m3/jam dengan tinggi
47 m head. Curva karakteristik untuk
sejumlah pompa (A…E) ditunjukkan
pada grafik 4.

Grafik 5 : head vs Capasity

Pompa jenis A ini jelas


kebesaran jika digunakan dengan laju
alir 68 m3 per jam. Untuk mecapai laju
alir yang dikehendaki katup disharge
ditutup sebagian atau dilakukan
Grafik 4 : Karakteristik Pompa throttling. Menutup katup pada contoh
ini akan meningkatkan head menjadi 76
Pompa harus dipilih agar m (lihat grafik 5).
beroperasi pada best efficiency point. Dengan menggunakan formula
Pompa yang oversize saat pemilihan di atas daya hydrolik pompa dihitung
awal membuat titik efisiensi bergeser yaitu sebesar : 14.5 kW. Daya poros :
dan menyebabkan pompa beroperasi 14.5/0.5 = 29 kW. Daya motor : 29/0.9
dengan efisiensi rendah. = 32 kW. Ini berarti menggunakan
Selain itu pompa yang oversize pompa A dibandingkan E mejadikan
dalam pengoperasiannya menghendaki adanya penambahan daya motor
throttled (menutup katup) untuk sebesar : 32 – 16.1 = 15.9 kW. Dengan
memperkecil laju alir sesuai kebutuhan kata lain terjadi peningkatan daya
akan menambah rugi-rugi dan pompa sebesar 15.9/16.1 x 100 % =
menurunkan efisiensi pompa. 98.7 %.
Dengan memilih pompa E, maka :
 Efisiensi pompa adalah 60 %.
 Daya hidrolik pompa adalah :

43
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 2

Kasus 4. Pemakaian Variabel Speed Berdasarkan formula di atas


Drive maka setiap perubahan 50 % putaran
Jika putaran pompa dirubah, pompa akan menghasilkan perubahan
maka karakteristik pompa ikut berubah. head dan daya masing-masing menjadi
Seperti tampak pada grafik 6 efisiensi sebesar 25 % dan 12.5 % Grafik 8.
pompa ternyata masih tetap tinggi pada
laju alir antara 60-100 % dari kapasitas
dan mulai turun setelah laju alir berada
dibawah 60 % dari kapasitasnya.
Perubahan head, laju alir dan efisiensi
terhadap perubahan putaran pompa
ditunjukkan pada grafik 7.
Perubahan performans pompa
akibat dari perubahan putaran
dinyatakan dengan formula berikut : Grafik 8 : Konsumsi Daya dengan VSD
 Laju alir : Q = f(N); fungsi
linier. V. KESIMPULAN
 Head : H = f(N)2.; fungsi Menghemat energi menjadi
kwadrat. menarik bagi masyarakat khususnya
 Daya : P = f(N)3 ; fungsi industri dan bangunan komersil
pangkat tiga. mengingat fraksi biaya energinya cukup
tinggi dalam biaya operasi keseluruhan.
Potensi penghematan energi pada
sebagian besar industri berkisar antara
10 - 20 %.
Sebagian besar potensi ini
dapat dengan mudah
diimplementasikan melalui perbaikan
prosedur operasi dan pemeliharaan
Grafik 6 : Konsumsi Daya pada Putaran yang relaitif tidak memerlukan investasi
Tetap atau hanya dengan sedikit investasi.
Penghematan energi yang lebih besar
hingga 30 % dapat diperoleh jika
dlakukan modifikasi namun
memerlukan investasi dengan payback
kurang dari 2 tahun.
Fakta di beberapa Indutri
menunjukkan bahwa biaya energi tidak
terkontrol dengan baik dan pasrah saja
terhadap keadaan yang terjadi. Dari
berbagai hasil survei diketahui bahwa
umumnya bagian teknik yang sehari
hari menangani masalah energi tidak
Grafik 7 : Pengaruh Perubahan Putaran mengetahui jumlah tagihan energi tiap
pada Efisiensi Pompa bulannya, tagihan listrik dan energi
dibayar oleh bagian keuangan dan
disampaikan dalam laporan tahunan.

44
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 2

Ini adalah salah satu permasalahan bertanggungjawab atas pengelolaan


mengapa kita belum berhasil dalam energi dan menghubungkan semua
program penghematan energi. Kunci masalah tentang energi yang terjadi di
sukses dari management energi adalah bagian utilitas/teknik dengan biaya
adanya pengelola energi yang energi yang dibayar oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Able, Stephen D., B.S. (M.E.), MBA, M.S. (Eng), P.E. Diaphrag pump Mps, Late
Principal Engineer, Ingersoll-Rand Fluid Products, Bryan, Oh
Addie, Graeme, B.S. (M.E.) Application and Construction of Centrifugal, Solids
handling pump, Vice President, Engineering And R&D, GIW Industries, Inc.,
Grovetown, GA
Tullo,C . J., P.E. Centrifugal Pump Priming, Chief Engineer (Retired), Centrifugal Pump
Engineering, Worthington Pump, Znc., Harrison, NJ
Lev Nelik, P.E., APICS and Jim Brennan 2005, Progressing Cavity Pumps, Downhole
Pumps, And Mudmotors, Gulf Publishing Company, Houston,Texas.

*) Widyaiswara Pusdiklat Migas

45

Anda mungkin juga menyukai