ITS Paper 28570 3211203903 Presentation
ITS Paper 28570 3211203903 Presentation
ITS Paper 28570 3211203903 Presentation
TESIS RA 092388
Upaya Peningkatan
Fasilitas Perdagangan CBD I Surabaya
Melalui Penataan Koridor Jalan Songoyudan
FARDILLA RIZQIYAH
(3211 203 903)
DOSEN PEMBIMBING
Ir. Ispurwono Soemarno, M. Arch, Ph.D
Dr. Ing. Ir. Bambang Soemardiono
PERTANYAAN PENELITIAN
1. Bagaimanakah karakter fisik maupun non fisik koridor Jalan Songoyudan Surabaya saat ini?
2. Apasajakah yang menjadi permasalahan bagi koridor Jalan Songoyudan sebagai koridor komersial di
wilayah CBD I Surabaya?
3. Bagaimanakah rumusan konsep penataan koridor Jalan Songoyudan Surabaya yang sesuai untuk
mengembangkan potensi koridor baik dari aspek ekonomi sebagai wilayah CBD I Surabaya?
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui kondisi fisik maupun non fisik koridor Jalan Songoyudan Surabaya.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas perdagangan pada activity support
dalam koridor.
3. Mendapatkan rumusan konsep penataan koridor jalan sesuai dengan kriteria yang mengacu
pada pengembangan potensi koridor Jalan Songoyudan sebagai salah satu wilayah CBD I
Surabaya.
METODE PENELITIAN
Sasaran Penelitian
Sasaran 1 : Sasaran 2 :
Sasaran 3 :
•Deskriptif kualitatif •Deskriptif kualitatif
•Analisa Triangulasi
•Ped Shed •Analisa VLHR
Vegetasi
Signage
Four directional Pengumpulan data Walk-through
views
gb. 8 Teknik Walk-through
Digunakan untuk
dilakukan melalui
pencitraan
Observasi secara
sebuah nodes 8 langsung pada jalur
pedestrian diikuti
7 dokumentasi serta
gb. 7 menghimpun informasi
gb. 6 6 dari para pengguna jalan
terkait.
5
Selanjutnya data dianalisa
gb. 5 dengan menguraikan,
4
mengaudit, serta
gb. 4 mengevaluasi elemen-
elemen fisik pada jalur
3
pedestrian yang akan
2
digunakan sebagai
landasan bagi penataan
rute pedestrian
gb. 3 penghubungnya.
gb. 2 1
Linear side views
Serial views Menjelaskan simulasi
Memperlihatkan komponen utama area bagaimana para pejalan
gb. 1 atau sebuah penggal jalan (kejelasan kaki bergerak melangkah
pergerakan aktivitas manusia di
ke depan
ANALISA untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi eksisting
elemen pembentuk ruang koridor
Kriteria-kriteria fisik-visual meliputi nilai- Memperkuat citra kawasan, berkaitan dengan
nilai berikut: pengaruh kehadiran suatu obyek terhadap
kawasan sekitarnya yang sangat bermakna
Estetika, berkaitan dengan nilai untuk meningkatkan atau memperkuat kualitas
keindahan arsitektural, khususnya dalam dan citra lingkungan:
hal penampakan luar bangunan, yaitu: Sesuai dengan fungsi kawasan
Bentuk Kesatuan/kontinuitas
Struktur Kekontrasan bangunan
Ornamen Keaslian bentuk, berkaitan dengan tingkat
perubahan bentuk fisik, baik melalui penambahan
Keluarbiasaan, berkaitan dengan nilai
atau pengurangan:
keistimewaan, keunikan dan kelangkaan
Jumlah ruang
bangunan, yaitu
Elemen struktur
Sebagai landmark lingkungan
Konstruksi
Sebagai landmark kawasan
Detail/ornamen
Sebagai landmark kota
Keterawatan, berkaitan dengan kondisi fisik
Kelangkaan bangunan
bangunan:
Umur bangunan
Tingkat kerusakan
Skala Monumental
Prosentase sisa bangunan
Perletakan yang menonjol
Kebersihan
1. Aspek Fisik Karakter visual & identitas koridor Identifikasi bangunan terpilih
1. Aspek Fisik Karakter visual & identitas koridor Identifikasi bangunan terpilih
1. Aspek Fisik Karakter visual & identitas koridor Identifikasi bangunan terpilih
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian makna kultural heritage pada tabel 5.1
didapatkan kesimpulan bahwa sebagian besar bangunan terpilih masuk ke
dalam makna kultural II (bobot 10-20). Sebagian besar bangunan terpilih
memiliki hasil penilaian minimum pada kondisi terawatnya bangunan.
Artinya, sebagian besar bangunan terpilih pada wilayah studi
membutuhkan peremajaan dan perawatan khusus demi
memaksimalkan karakter visual di dalam koridor.
1. Aspek Fisik Karakter visual & identitas koridor
Analisa kecenderungan komponen terpilih
1. Aspek Fisik Karakter visual & identitas koridor
Analisa kecenderungan komponen terpilih
1. Aspek Fisik Karakter visual & identitas koridor
Analisa kecenderungan komponen terpilih
PENGGAL - A
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor
PENGGAL - B
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor
Kesimpulan
• Aktivitas pengguna jalan terpadat pada kedua penggal Jalan terjadi pada hari kerja (weekdays)
dengan kondisi kepadatan lalu lintas yang didominasi oleh pengendara motor yang melintas.
• Penggal jalan yang membutuhkan penanganan lebih adalah penggal jalan B. Berpacunya ragam
aktivitas loading dock barang, parkir kendaraan pada bahu jalan, aktivitas pejalan kaki, dan
maraknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh para pengendara becak yang memenuhi
sisi Pasar Pabean merupakan penyebab terhambatnya lalu lintas kendaraan khususnya pada hari
kerja (weekdays).
• Sebagai koridor komersial dengan kepadatan aktivitas yang tinggi, dibutuhkan prasarana yang
baik untuk mengakomodasi kegiatan para pengguna jalan setempat.
Kondisi EksistingWilayahStudi
Tinjauankebijakandan teori
(SituasiAktual) TRIANGULASI
Analisa
Kriteria
Menerapkan Ornamentasi
gevel sebagai penyelesaian
bentuk dinding dan gevel
penyelesaian menggunakan
atap bangunan. bentukan geometris
Skala dan
Bentukan atap bentukan jendela
yang dianjurkan disesuaikan
dapat berupa dengan jendela
perisai atau pada bangunan
pelana terpilih.
KRITERIA DESAIN
ARAHAN DESAIN
Pada sisi
gerbang
kawasan
wisata Ampel
diberikan
penanda arah
jalan yang
lebih informatif.
KRITERIA DESAIN
Elemen lansekap lahan parkir ditata sedemikian rupa dengan memainkan pola material
hardscape (elemen perkerasan) sehingga berfungsi maksimal sebagai pembatas area parkir
masing-masing unit kendaraan bermotor.
ARAHAN DESAIN
KRITERIA DESAIN
Pada hari libur (weekend) area ini dapat digunakan sebagai pendukung aktivitas yang bersifat
rekreatif bagi masyarakat setempat.
Untuk mendukung
kenyamanan dan
keteraturan tatanan lalu
lintas sepanjang hari,
portable table set dengan payung dapat Pada sisi timur juga disediakan area juga disediakan tempat
digunakan untuk menghidupkan wilayah ini stand sebagai pendukung aktivitas khusus pangkalan becak
pada saat weekend berjualan yang dilakukan PKL di sisi timur bangunan
maupun pedagang pasar Pabean Pasar Pabean.
KRITERIA DESAIN
EKSISTING
ARAHAN DESAIN
Penggunan warna cat finishing pintu harmonika tidak harus
sama, namun dapat menggunakan warna yang senada agar
memiliki kesan visual bangunan yang lebih menyatu.
KRITERIA DESAIN
EKSISTING
Penanda larangan
parkir diletakkan di
area pedestrian way
dan ramp.
EKSISTING
ARAHAN DESAIN
...K E S I M P U L A N
Karakter eksisting 1. Koridor Jalan Songoyudan merupakan koridor komersial yang memiliki
karakter visual yang kental akan nuansa arsitektur kolonial Belanda. Namun,
elemen pembentuk
sebagian besar pemilik bangunan tidak menyadari adanya potensi yang dapat
ruang koridor
mengangkat citra visual koridor komersial ini.
faktor-faktor yang 2. Beberapa hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi vitalitas
mempengaruhi vitalitas perdagangan pada koridor adalah tidak tertibnya para pengguna jalan
perdagangan pada activity setempat. Hal ini juga berkaitan dengan adanya beberapa area yang
menjadi pusat kegiatan terpadat dan minimnya fasilitas pengguna jalan
support dalam koridor
saat ini.
kriteria
desain • Bangunan arsitektur kolonial Indische yang terpilih dijadikan
sebagai acuan desain.
penataan
koridor • Penanda arsitektural
Jalan • Penyesuaian Desain fasade Pasar Pabean
Songoy-
udan • Melengkapi fasilitas penanda (signage) yang informatif.
• Penyediaan lahan parkir khusus bagi para pengendara motor,
mobil, dan becak.
• Penerapkan transparansi bangunan ruko.
• Perancang jalur pejalan kaki sekaligus loading dock barang.
• Tambahan penanda rambu lalu lintas.
S A R A N...
• Mengingat peran utama ruang koridor Jalan Songoyudan sebagai koridor
komersial yang mengakomodasi kegiatan perdagangan, maka prioritas
penataan yang dapat didahulukan adalah penertiban dan penataan
sarana pendukung aktivitas setempat misalnya jalur pejalan kaki dan area
parkir bagi pengguna jalan dengan kendaraan bermotor yang memadahi.