ITS Paper 28570 3211203903 Presentation

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 38

TESIS

TESIS RA 092388

Upaya Peningkatan
Fasilitas Perdagangan CBD I Surabaya
Melalui Penataan Koridor Jalan Songoyudan

FARDILLA RIZQIYAH
(3211 203 903)

DOSEN PEMBIMBING
Ir. Ispurwono Soemarno, M. Arch, Ph.D
Dr. Ing. Ir. Bambang Soemardiono

PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN PERANCANGAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
PERMASALAHAN PENELITIAN
1. Adanya kesan ketidakharmonisan dan ketidakteraturan tatanan dalam koridor yang
mempengaruhi aktivitas perdagangan di dalamnya.
2. Potensi koridor sebagai bagian dari CBD I Surabaya masih tertutupi oleh berbagai
permasalahan yang ada.
3. Belum terciptanya konsep rancangan koridor yang dapat mengintegrasikan 2 kawasan
wisata budaya (Kembang Jepun dan Ampel) sebagai satu kesatuan yang utuh dalam wilayah
CBD I Surabaya.

PERTANYAAN PENELITIAN
1. Bagaimanakah karakter fisik maupun non fisik koridor Jalan Songoyudan Surabaya saat ini?
2. Apasajakah yang menjadi permasalahan bagi koridor Jalan Songoyudan sebagai koridor komersial di
wilayah CBD I Surabaya?
3. Bagaimanakah rumusan konsep penataan koridor Jalan Songoyudan Surabaya yang sesuai untuk
mengembangkan potensi koridor baik dari aspek ekonomi sebagai wilayah CBD I Surabaya?

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui kondisi fisik maupun non fisik koridor Jalan Songoyudan Surabaya.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas perdagangan pada activity support
dalam koridor.
3. Mendapatkan rumusan konsep penataan koridor jalan sesuai dengan kriteria yang mengacu
pada pengembangan potensi koridor Jalan Songoyudan sebagai salah satu wilayah CBD I
Surabaya.
METODE PENELITIAN

Sasaran Variabel TEKNIK Analisa


1. Elemen fisik pembentuk ruang
1. Mendeskripsikan dan koridor  Analisa deskriptif
Mengidentifikasi eksisting 2. Karakter visual & identitas kualitatif
elemen pembentuk ruang koridor  Analisa ped-shed
koridor 3. Aktivitas sosial di dalam
koridor

1. Pendukung aktivitas di luar  Analisis volume


2. Mengidentifikasi faktor-
bangunan (ruang terbuka) lalu lintas harian
faktor yang mempengaruhi
2. Pendukung aktivitas pada rata-rata (VLHR)
vitalitas perdagangan
masing – masing bangunan
pada activity support  Analisa deskriptif
3. Aktivitas perekonomian
dalam koridor kualitatif
koridor

3. Identifikasi kriteria 1. Penataan massa bangunan


umum penataan koridor 2. Titik visual yang menarik &
dapat dikembangkan  Analisa Triangulasi
komersial
3. Identitas koridor komersial
Skema Alur Penelitian
evaluasi
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian

Sasaran Penelitian

Kajian Teori dan Pustaka


Sintesa Teori
Data sekunder :
Data primer : Variabel Penelitian •RDTRK UP. Tanjung
•Wawancara Perak
•Teknik pengumpulan Pengumpulan data •RTRW Surabaya
data walktrhough • Surabaya vision
Penyajian data
plan 2005-2025
Analisa Data

Sasaran 1 : Sasaran 2 :
Sasaran 3 :
•Deskriptif kualitatif •Deskriptif kualitatif
•Analisa Triangulasi
•Ped Shed •Analisa VLHR

Rumusan kriteria desain


KONSEP DESAIN KORIDOR
JALAN SONGOYUDAN
Gambaran Umum Wilayah Studi

Vegetasi
Signage
Four directional Pengumpulan data Walk-through
views
gb. 8 Teknik Walk-through
Digunakan untuk
dilakukan melalui
pencitraan
Observasi secara
sebuah nodes 8 langsung pada jalur
pedestrian diikuti
7 dokumentasi serta
gb. 7 menghimpun informasi
gb. 6 6 dari para pengguna jalan
terkait.
5
Selanjutnya data dianalisa
gb. 5 dengan menguraikan,
4
mengaudit, serta
gb. 4 mengevaluasi elemen-
elemen fisik pada jalur
3
pedestrian yang akan
2
digunakan sebagai
landasan bagi penataan
rute pedestrian
gb. 3 penghubungnya.
gb. 2 1
Linear side views
Serial views Menjelaskan simulasi
Memperlihatkan komponen utama area bagaimana para pejalan
gb. 1 atau sebuah penggal jalan (kejelasan kaki bergerak melangkah
pergerakan aktivitas manusia di
ke depan
ANALISA untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi eksisting
elemen pembentuk ruang koridor
Kriteria-kriteria fisik-visual meliputi nilai- Memperkuat citra kawasan, berkaitan dengan
nilai berikut: pengaruh kehadiran suatu obyek terhadap
kawasan sekitarnya yang sangat bermakna
 Estetika, berkaitan dengan nilai untuk meningkatkan atau memperkuat kualitas
keindahan arsitektural, khususnya dalam dan citra lingkungan:
hal penampakan luar bangunan, yaitu:  Sesuai dengan fungsi kawasan
 Bentuk  Kesatuan/kontinuitas
 Struktur  Kekontrasan bangunan
 Ornamen Keaslian bentuk, berkaitan dengan tingkat
perubahan bentuk fisik, baik melalui penambahan
Keluarbiasaan, berkaitan dengan nilai
atau pengurangan:
keistimewaan, keunikan dan kelangkaan
 Jumlah ruang
bangunan, yaitu
 Elemen struktur
 Sebagai landmark lingkungan
 Konstruksi
 Sebagai landmark kawasan
 Detail/ornamen
 Sebagai landmark kota
 Keterawatan, berkaitan dengan kondisi fisik
 Kelangkaan bangunan
bangunan:
 Umur bangunan
 Tingkat kerusakan
 Skala Monumental
 Prosentase sisa bangunan
 Perletakan yang menonjol
 Kebersihan
1. Aspek Fisik  Karakter visual & identitas koridor Identifikasi bangunan terpilih
1. Aspek Fisik  Karakter visual & identitas koridor Identifikasi bangunan terpilih
1. Aspek Fisik  Karakter visual & identitas koridor Identifikasi bangunan terpilih

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian makna kultural heritage pada tabel 5.1
didapatkan kesimpulan bahwa sebagian besar bangunan terpilih masuk ke
dalam makna kultural II (bobot 10-20). Sebagian besar bangunan terpilih
memiliki hasil penilaian minimum pada kondisi terawatnya bangunan.
Artinya, sebagian besar bangunan terpilih pada wilayah studi
membutuhkan peremajaan dan perawatan khusus demi
memaksimalkan karakter visual di dalam koridor.
1. Aspek Fisik  Karakter visual & identitas koridor
Analisa kecenderungan komponen terpilih
1. Aspek Fisik  Karakter visual & identitas koridor
Analisa kecenderungan komponen terpilih
1. Aspek Fisik  Karakter visual & identitas koridor
Analisa kecenderungan komponen terpilih

Washington Charter (1987, dalam Kwanda, 2004)


“When it is necessary to construct new buildings or adapt existing ones, the
existing spatial layout should be respected, especially in terms of scale and
lot size. The introduction of contemporary elements in 108
harmony with the surroundings should not be discouraged since such
features can contribute to the enrichment of an area.”
2. Aspek Non Fisik  Aktivitas sosial & perekonomian dalam ruang koridor
Identifikasi area potensial
2. Aspek Non Fisik  Aktivitas sosial & perekonomian dalam ruang koridor
Identifikasi area potensial
1. Aspek Non Fisik  Aktivitas sosial & perekonomian dalam ruang koridor
Identifikasi area potensial
1. Aspek Non Fisik  Aktivitas sosial & perekonomian dalam ruang koridor
Identifikasi area potensial

Hasil analisa yang didapat mengenai titik-titik


Kesimpulan potensial sebagai sarana pendukung
aktivitas baru bagi masyarakat maupun
pengguna Jalan Songoyudan antara lain:

1. Berpotensi sebagai area parkir dan


relokasi stand PKL
2. Berpotensi sebagai lahan parkir, rest
area bagi para pengguna jalan sekaligus
relokasi PKL.
3. Berpotensi sebagai area khusus
pangkalan becak dan relokasi stand
PKL.
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor

PENGGAL - A
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor

PENGGAL - B
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor
ANALISA untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi vitalitas
perdagangan pada activity support dalam koridor
Kesimpulan
• Aktivitas pengguna jalan terpadat pada kedua penggal Jalan terjadi pada hari kerja (weekdays)
dengan kondisi kepadatan lalu lintas yang didominasi oleh pengendara motor yang melintas.
• Penggal jalan yang membutuhkan penanganan lebih adalah penggal jalan B. Berpacunya ragam
aktivitas loading dock barang, parkir kendaraan pada bahu jalan, aktivitas pejalan kaki, dan
maraknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh para pengendara becak yang memenuhi
sisi Pasar Pabean merupakan penyebab terhambatnya lalu lintas kendaraan khususnya pada hari
kerja (weekdays).
• Sebagai koridor komersial dengan kepadatan aktivitas yang tinggi, dibutuhkan prasarana yang
baik untuk mengakomodasi kegiatan para pengguna jalan setempat.

Upaya Solutif yang Disarankan


• Perlunya diberlakukan peraturan mengenai larangan parkir pada bahu jalan dan
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengendara becak.
• Dibuatnya lahan parkir khusus bagi pengendara motor yang akan singgah lebih
lama maupun yang tidak melakukan loading dock barang. Upaya tersebut disarankan
untuk kedua penggal jalan namun lebih dikhususkan pada penggal Jalan B.
• Diperlukan adanya area khusus pejalan kaki yang sekaligus dapat mengakomodasi
maupun memperlancar kegiatan loading dock barang setiap harinya.
ANALISA untuk mengidentifikasi kriteria umum penataan koridor
komersial Jalan Songoyudan Surabaya

Kebijakandan Teori terkait


wilayahstudi

Kondisi EksistingWilayahStudi
Tinjauankebijakandan teori
(SituasiAktual) TRIANGULASI

Analisa

Kriteria

Analisa triangulasi dilakukan dengan menganalisa tinjauan mengenai kondisi


eksisting, tinjauan mengenai kebijakan maupun teori yang ada, serta tinjauan
mengenai data yang didapat.

Berikut kriteria desain yang di dapat dari hasil analisa triangulasi


ANALISA untuk mengidentifikasi kriteria umum penataan koridor
komersial Jalan Songoyudan Surabaya
KRITERIA DESAIN
1. Menggunakan beberapa bangunan arsitektur kolonial Indische yang terpilih
sebagai acuan desain perancangan fasade bangunan komersial yang akan
dibangun atau dipugar.
2. Memberikan sebuah penanda arsitektural yang turut mewakili karakter visual
bangunan di dalam koridor tanpa mengurangi keutamaan gerbang kawasan
wisata religi Ampel.
3. Desain fasade Pasar Pabean sebagai landmark disesuaikan dengan arahan
desain bangunan kolonial Indische guna memperkuat kesan visual dalam koridor.
4. Menghubungkan ketiga simpul yang ada dengan melengkapi fasilitas penanda
(signage) yang informatif.
5. Menyediakan lahan parkir khusus bagi para pengendara motor, mobil, dan becak
pada beberapa titik strategis dalam koridor.
6. Menerapkan transparansi fasade bangunan komersial terhadap bangunan ruko
yang ada.
7. Merancang jalur pejalan kaki yang sekaligus dapat mengakomodasi kegiatan
perdagangan loading dock barang.
8. Memberikan tambahan penanda rambu lalu lintas yang diletakkan pada titik-titik
tertentu dimana seringkali terjadi pelanggaran lalu lintas di dalamnya.
KRITERIA DESAIN

Fasade ketujuh bangunan terpilih tetap dipertahankan dengan pemberian


warna cat baru sehingga terkesan lebih segar dan tidak kumuh
KRITERIA DESAIN

Arahan desain fasade bangunan baru juga dapat mengadopsi beberapa


elemen fasade tujuh bangunan terpilih diatas.

Menerapkan Ornamentasi
gevel sebagai penyelesaian
bentuk dinding dan gevel
penyelesaian menggunakan
atap bangunan. bentukan geometris

Skala dan
Bentukan atap bentukan jendela
yang dianjurkan disesuaikan
dapat berupa dengan jendela
perisai atau pada bangunan
pelana terpilih.
KRITERIA DESAIN

Penanda jalan eksisting dirasa kurang representatif


EKSISTING
sebagai pintu masuk (entrance) koridor Jl. Songoyudan
ARAHAN DESAIN

Penanda bangunan tidak hanya


berupa papan nama,
melainkan sebuah sclupture bergaya
arsitektur kolonial indische dengan
bentukan ornamentasi geometris
sederhana.

Ukuran penanda pintu masuk (entrance)


koridor dibuat lebih kecil dari pada
gerbang kawasan Wisata Religi Sunan
Ampel.
KRITERIA DESAIN

EKSISTING ARAHAN DESAIN


KRITERIA DESAIN

EKSISTING Nodes tidak dilengkapi dengan Signage penunjuk


arah jalan yang dapat memecah lalu lintas
kendaraan dengan baik.

ARAHAN DESAIN

Pada sisi
gerbang
kawasan
wisata Ampel
diberikan
penanda arah
jalan yang
lebih informatif.
KRITERIA DESAIN

EKSISTING Wilayah eksisting


merupakan area
potensial yang
dapat dikembangn
sebagai sarana
pendukung
aktivitas ruang
koridor.

Elemen lansekap lahan parkir ditata sedemikian rupa dengan memainkan pola material
hardscape (elemen perkerasan) sehingga berfungsi maksimal sebagai pembatas area parkir
masing-masing unit kendaraan bermotor.

ARAHAN DESAIN
KRITERIA DESAIN

Pada hari libur (weekend) area ini dapat digunakan sebagai pendukung aktivitas yang bersifat
rekreatif bagi masyarakat setempat.

Untuk mendukung
kenyamanan dan
keteraturan tatanan lalu
lintas sepanjang hari,
portable table set dengan payung dapat Pada sisi timur juga disediakan area juga disediakan tempat
digunakan untuk menghidupkan wilayah ini stand sebagai pendukung aktivitas khusus pangkalan becak
pada saat weekend berjualan yang dilakukan PKL di sisi timur bangunan
maupun pedagang pasar Pabean Pasar Pabean.
KRITERIA DESAIN

EKSISTING

Sebagian besar bangunan ruko telah menerapkan elemen transparan berupa


pintu harmonika yang terbuka lebar pada
saat hari kerja.

ARAHAN DESAIN
Penggunan warna cat finishing pintu harmonika tidak harus
sama, namun dapat menggunakan warna yang senada agar
memiliki kesan visual bangunan yang lebih menyatu.
KRITERIA DESAIN

EKSISTING

Ramp digunakan sebagai penyelesaian


jalur pejalan kaki untuk memudahkan
aktivitas loading dock barang
Padatnya lalu lintas kendaraaan ARAHAN DESAIN
dan banyaknya kendaraan
bermotor yang berparkir di bahu
jalan menghambat aksesibiltas
para pengguna jalan lainnya.
KRITERIA DESAIN

 Penanda larangan
parkir diletakkan di
area pedestrian way
dan ramp.
EKSISTING

 Spot ini juga dilengkapi oleh penanda


larangan belok kanan serta lampu lalu
lintas untuk mengendalikan
kepadatan lalu lintas pada pertemuan
dua jalur ini.

ARAHAN DESAIN
...K E S I M P U L A N
Karakter eksisting 1. Koridor Jalan Songoyudan merupakan koridor komersial yang memiliki
karakter visual yang kental akan nuansa arsitektur kolonial Belanda. Namun,
elemen pembentuk
sebagian besar pemilik bangunan tidak menyadari adanya potensi yang dapat
ruang koridor
mengangkat citra visual koridor komersial ini.

faktor-faktor yang 2. Beberapa hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi vitalitas
mempengaruhi vitalitas perdagangan pada koridor adalah tidak tertibnya para pengguna jalan
perdagangan pada activity setempat. Hal ini juga berkaitan dengan adanya beberapa area yang
menjadi pusat kegiatan terpadat dan minimnya fasilitas pengguna jalan
support dalam koridor
saat ini.

kriteria
desain • Bangunan arsitektur kolonial Indische yang terpilih dijadikan
sebagai acuan desain.
penataan
koridor • Penanda arsitektural
Jalan • Penyesuaian Desain fasade Pasar Pabean
Songoy-
udan • Melengkapi fasilitas penanda (signage) yang informatif.
• Penyediaan lahan parkir khusus bagi para pengendara motor,
mobil, dan becak.
• Penerapkan transparansi bangunan ruko.
• Perancang jalur pejalan kaki sekaligus loading dock barang.
• Tambahan penanda rambu lalu lintas.
S A R A N...
• Mengingat peran utama ruang koridor Jalan Songoyudan sebagai koridor
komersial yang mengakomodasi kegiatan perdagangan, maka prioritas
penataan yang dapat didahulukan adalah penertiban dan penataan
sarana pendukung aktivitas setempat misalnya jalur pejalan kaki dan area
parkir bagi pengguna jalan dengan kendaraan bermotor yang memadahi.

• Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan sesuai


dengan topik permasalahan mengenai penataan koridor komersial-Jalan
Songoyudan Surabaya di malam hari
Daftar Pustaka ...
Aditya, Dodiet. (2009), Penelitian Deskriptif, Diakses dari URL: http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/10/penelitian-deskriptif1.pdf. 3
Juni 2012
Apriyanti, Liyana. (2011), Analisis Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Kemiskinan Kota Semarang, Diakses dari URL:
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/76274006?extension=pdf&ft=1339298217&lt=1339301827&uahk=1LiF6YXn4RXrAc
bjmhX30n65lSE. 8 Juni 2012
Bhirawa, Harian. (2010), Revitalisasi Kawasan Ampel Segera direalisasi, Diakses dari URL : http://www.harianbhirawa.co.id/demo-
section/laporan-khusus/16688-revitalisasi-kawasan-ampel-segera-direalisasi. 21 Februari 2012
Carolina, Anastasia. (2008), Hubungan Keragaman Activity Support Terhadap Terbentuknya Image Koridor Studi Kasus : Jln. Prof. Sudharto,
Tesis MT., Universitas Diponegoro Semarang, Semarang
Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum (2007), Ruang Terbuka Non-Hijau di Kawasan Perkotaan, Indonesia
Halim, Haryanto A. (2011). Sirkulasi, Parkir Dan Activity Support Kawasan Jalan S. Saddang Makassar (Pendekatan Analisa Design). Diakses
dari URL : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16146-3207203002-Preface.pdf. 02 April 2012
Jacob, Alan B. (1995), The Great Streets, MIT press : USA
Kartika, Felisia. (2008), Pengaruh Activity Support Terhadap Penurunan Kualitas Visual Pada Kawasan Kampus Undip Semarang Studi Kasus :
Koridor Jalan Hayam Wuruk Semarang, Diakses dari URL : http://eprints.undip.ac.id/17371/1/FELISIA_FEMY_KARTIKA_K.D.pdf. 17
April 2012
Kountur, Ronny. (2004), Metode Penelitian Untuk Penulisan Skipsi dan Thesis, Jakarta: PPM
Krier, Rob. (1979), Urban Space, Academy edition: London
Krier, Rob. (2001), Komposisi Arsitektur, Erlangga: Jakarta
Kwanda, Tomiticin. (2004), Desain Bangunan Baru pada Kawasan Pelestarian di Surabaya, Diakses dari URL : http://puslit.petra.ac.id. 5 Juni
2013
Lynch, Kevin. 1960, The Image of the city. MIT press: Cambridge
Maki, Fumihiko. (1964), Investigation in Collective Form.Washington University: St. Louis
Metrics, Urban. (2007), Commercial Urban Design Policy Review – City of London, Ontario. Diakses dari URL :
http://www.london.ca/official_plan/pdfs/commercial_urban_design_guidelines.pdf. 24 April 2012
Ministry for the Environment. (2009), Urban Design Toolkit. Diakses dari URL : http://www.mfe.govt.nz/publications/urban/urban-toolkit-
2009/urban-design-toolkit-third-edition.pdf. 6 Mei 2012
Moughtin, Cliff. (1999), Urban Design Method and Techniques, Diakses dari URL : http://dc355.4shared.com/download/lpS-
GMjM/Architecture_Ebook_Urban_Desig.pdf?tsid=20120729-164522-4688f4cd. 27 Juli 2012
Muhadjir, Noeng. (1996), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : Rakerasir
Mulyo, Rizka A. (2008), Pengaruh Fungsi Bangunan Dan Activity Support Terhadap Pertumbuhan Koridor, Diakses dari URL :
http://eprints.undip.ac.id/19127/1/Rizka_Adiyani_Mulyo.pdf. 01 April 2012
Daftar Pustaka ...
Mulyono, Agus. (2008), Studi Partisipasi Masyarakat Pada Program Desa Mandiri Pangan Di Desa Muntuk, Kabupaten Bantul, Diakses dari URL:
http://eprints.undip.ac.id/16261/1/AGUS_MULYONO.pdf. 8 Juni 2012
Murwani, Nunuk R. 2007. Perubahan Fungsi Koridor Jalan Suyudono Akibat Keberadaan Pasar Bulu Semarang. Diakses dari URL :
http://eprints.undip.ac.id/18428/1/Nunuk_Rini_Murwani.pdf. 16 April 2012
Mutfianti, Ririn D. (2009), Konsep Penataan Koridor Kalimas Surabaya Berdasar Potensi Roh Lokasi (Spirit Of Place). Diakses dari URL :
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16146-3207203002-Preface.pdf. 16 April 2012
O’ Sullivan, Arthur. (1996), Urban Economics, Times Mirror Higher Education Group: USA
Panji, Yearry. (2011), Metode Penelitian Komunikasi, Diakses dari URL: http://yearrypanji.files.wordpress.com/2011/11/modul-5-dan-6.pdf. 8 Juni
2012
Perkirns & Will. (2010), Sunset Boulevard & Civic Center Urban Design Plan & Guidelines, Diakses dari URL: http://www.crala.net/internet-
site/Projects/Hollywood/upload/020810-SunsetDG%20Document_FINAL%20DRAFT.pdf. 25 April 2012
Rahardjo, Mudji. (2010), Desain Penelitian, Diakses dari URL :
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/54663802?extension=pdf&ft=1339253236&lt=1339256846&uahk=uFJEgMGacMzq4ROU+
wkFQFUAnWQ. 8 Juni 2012
Shirvani, Hamid, (1985), The Urban Design Process, Van Nostrand Reinhold Company, New York
Spreiregen, Paul. (1965), The Architecture of Towns and Cities. Mc. Grawl Hill Companies. USA.
Sugiyono. (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta: Bandung
Suryabrata, Sumadi. (1983), Metodologi Penelitian, Jakarta : CV. Rajawali
Syaaf, Fathul. (2008), Analisis Perilaku, Diakses dari URL: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126237-S-5263-Analisis%20perilaku-
Metodologi.pdf. 3 Juni 2012
Tim Penyusun Tesis. (2009), Pedoman Penyusunan Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya
Trancik, Roger. (1986), Finding Lost Space Theories of Urban Design, New York Nostrad Reinhold Company Inc., USA
Urban Metrics inc. (2007), City of London, Ontario Commercial Urban Design Policy Review, Diakses ari URL:
http://www.london.ca/official_plan/pdfs/commercial_urban_design_guidelines.pdf. 25 April 2012.
Will, Perkins. (2010), Sunset Boulevard & Civic Center Urban Design Plan & Guidelines. Diakses dari URL : http://www.crala.net/internet-
site/Projects/Hollywood/upload/020810-SunsetDG%20Document_FINAL%20DRAFT.pdf. 24 April 2012
Wulan, Eka S., Lili Indah A, dkk. (2010), Kondisi Eksisting Kawasan Ampel Surabaya menurut 3 Teori Perancangan Kota dan RTBL, Diakses dari
URL: http://www.docstoc.com/docs/87883058/KONDISI-EKSISTING-KAWASAN-AMPEL-SURABAYA--MENURUT-3-TEORI-
PERANCANGAN-KOTA-DAN-RTBL. 21 Februari 2012
Wijayaningsih, Retno. (2007). Keterkaitan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kualitas danCitra RuangPublik diKoridor Kartini Semarangpada masa Pra-
Pembongkaran (studi kasus:Penggal Jl. Dr. Cipto-Jl. Barito)
Yovita, Wanda. (2010), Transformasi Fisik Koridor Dipati Ukur, Bandung, Akibat Manifestasi Transformasi Fungsi dan Teritori Bangunan. Diakses
dari URL: http://www.scribd.com/doc/46655889/Transformasi-Fisik-Koridor-Dipati-Ukur-Bandung-Akibat-Manifestasi-Transformasi-Fungsi-
Dan-Teritori-Bangunan. 25 Februari 2012
Zahnd, Markus. (1999). Perancangan Kota secara Terpadu. Penerbit Kanisius:Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai