Anda di halaman 1dari 1

Jawaban tugas 3 :

1. Struktur teks anekdot yaitu :


Abstraksi = Si pengarang mengajak pembaca untuk memikirkan tentang sampah yang
ada di negeri ini.
Orientasi = Si pengarang menjelaskan atau menyebutkan tempat-tempat yang
biasanya dipenuhi atau ada sampah.
Krisis = Saat semua tempat di negeri ini penuh sampah, mulai dari fasilitas publik,
perkantoran.
Reaksi = Si pengarang mengajak pembaca agar sadar akan banyaknya sampah di
negeri ini.
Koda = Si pengarang mengingatkan agar negeri kita jangan sampai dianggap
sebagai tong sampah terbesar.
2. Ya, karena mengandung sindiran kepada semuan berharap kepada semua pihak dan
berharap semua pihak agar sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.
3. Si Aku adalah penulis puisi itu sendiri dan yang diajak berbicara adalah si pembaca puisi
anekdot tersebut.
4. Ya, dia prihatin akan hal itu. Karena sampah telah merajalela di negri ini, dan tentu ia sangat
tidak nyaman dengan kondisi lingkungan yang penuh sampah.
5. Di jalan, selokan atas meja, bus, truk, angkot, kursi restoran, hotel berbintang, meja direktur,
tempat penyebrangan, di bawah pos satpam, ruang sidang, di istana presiden, tepatnya di
bawah tiang bendera.
6. Ya, karena saya pun atau kita semua pasti pernah melakukan perbuatan membuang sampah
sembarangan.
7. Maksud dari kata Apakah di mulut manusia ada sampah yaitu perkataan yang kotor atau
tidak baik untuk didengar.
8. Metafora adalah majas perbandingan membandingkan dua hal secara langsung tanpa
menggunakan pembanding analogis. Contoh : raja siang (matahari), dewi malam (bulan),
dan bunga bangsa (generasi muda).
Metafora dalam puisi tersebut adalah
- Sampah sudah menjadi bunga bunga nusantara
- Apakah di mulut manusia ada sampah?
- Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar!

Anda mungkin juga menyukai