Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada

bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan

berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI

dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.

Target 80% cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat

jauh dari kenyataan. Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi

kesehatan dan kecerdasan anak (Depkes, 2007). Manfaat pemberian ASI eksklusif

sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) yaitu

mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan Ibu. WHO (2009)

menyatakan sekitar 15% dari total kasus kematian anak di bawah usia lima tahun di

negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI secara tidak eksklusif. Berbagai

masalah gizi kurang maupun gizi lebih juga timbul akibat dari pemberian makanan

sebelum bayi berusia 6 bulan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Puskesmas Tutur, Kecamatan

Tinular, Kabupaten Sungai Kayu didapatkan pencapaian program ASI eksklusif di

wilayah kerja puskesmas belum mencapai 80%. Mulai dari tahun 2014 terjadi

peningkatan yaitu 65,84% (2014), 73,8% (2016), dan 79,8% (2016) tetapi terdapat

dua desa yang pencapaian cakupan masih dibawah 60% yaitu desa Sukun (55%)

dan desa Kepodang (60%).

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif di kedua desa

tersebut?

1.3 TUJUAN UMUM


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran faktor-faktor ibu yang

tidak memberikan ASI eksklusif di desa Cepokosawit kabupaten Boyolali tahun

2014.
1.4 TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui gambaran pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif pada ibu

yang tidak memberikan ASI eksklusif di Desa Sukun dan Desa Kepodang

tahun 2014.
2. Mengetahui gambaran pendidikan pada ibu yang tidak memberikan ASI

eksklusif di Desa Sukun dan Desa Kepodang tahun 2014.


3. Mengetahui gambaran pekerjaan pada ibu yang tidak memberikan ASI

eksklusif di Desa Sukun dan Desa Kepodang tahun 2014.


4. Mengetahui gambaran sosial ekonomi pada ibu yang tidak memberikan ASI

eksklusif di Desa Sukun dan Desa Kepodang tahun 2014.


5. Mengetahui gambaran dukungan suami pada ibu yang tidak memberikan ASI

eksklusif di Desa Sukun dan Desa Kepodang tahun 2014.


1.5 MANFAAT
Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Puskesmas
Sebagai salah satu bahan masukan bagi pihak puskesmas untuk dapat

ditindak lanjuti dengan membuat kebijakan untuk meningkatan cakupan

pemberian ASI eksklusif pada di Desa Sukun dan Desa Kepodang Kabupaten

Sungai Kayu.
2. Bagi Masyarakat (Responden ibu yang mempunyai bayi)

2
Sebagai masukan bagi ibu bekerja yang mempunyai bayi tentang tujuan dan

manfaat dari ASI eksklusif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan ibu mengenai ASI, sehingga ibu mempunyai kesadaran untuk

memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif dan dilanjutkan sampai

bayi berumur 2 tahun


3. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

ibu tidak memberikan ASI eksklusif. Pada Ibu menyusui Bayi usia 0-6 bulan

di Desa Sukun dan Desa Kepodang Kabupaten Sungai Kayu.

Anda mungkin juga menyukai