Definisi Sampling Serta Jenis Metode Dan Teknik Sampling Eureka Pendidikan
Definisi Sampling Serta Jenis Metode Dan Teknik Sampling Eureka Pendidikan
Sampel atau contoh secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang
mewakili secara keseluruhan sifat dan karakter dari populasi. Sebagai gambaran sederhana
sampel dibutuhkan sebagai acuan untuk memberi gambaran sederhana seperti seseorang yang
membeli rambutan. Seorang pembeli yang pintar biasanya akan memilih secara rambang
(Random) dari rambutan yang dijajakan untuk menghindari adanya kecurangan yang
dilakukan oleh pedagang. Rasa buah rambutan yang dicicipi akan menjadi alat tafsiran
mengenai rasa seluruh rambutan yang ada.
Dalam penelitian pendidikan objek penelitian biasanya akan berlaku pada peserta didik,
mahasiswa, guru atau lembaga pendidikan. Kumpulan dari objek biasanya memiliki volume
yang cukup besar selanjutnya disebut populasi penelitian. Volume yang cukup besar ini
kemudian dapat diamati dengan menarik beberapa sampel yang mewakili populasi dengan
alasan yang berbagai macam tentu saja dengan tujuan yang utama adalah terlaksana sebuah
penelitian dengan benar sehingga jika desain dari sebuah penelitian mengharuskan
penggunaan populasi, maka pengambilan sampel tidak diperbolehkan dan begitu pula
sebaliknya, sebuah penelitian yang tidak memperbolehkan melakukan treatment pada seluruh
populasi maka pengambilan sampel penelitian adalah sebuah keharusan.
A. Definisi Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili seluruh karakteristik dari populasi.
Sebuah populasi dengan kuantitas besar dapat diambil sebagian dengan kualitas
sampel yang mewakili sama persis dengan kualitas dari populasi dengan kata
representatif. jumlah dari sampel tidak selalu besar dan juga tidak selalu kecil, hal ini
bergantung pada pada keterwakilan karakter dari sampel. Sebagai contoh pada
penelitian menganai golongan darah, tentu saja tidak perlu memasukkan seluruh darah
dari seseorang ke dalam laboratorium karena 2 ml darah sudah cukup untuk
digunakan utnuk mengetahui golongan darah yang ada di bagian kaki, kepala atau
tangan dari pasien. Pada beberapa bentuk penelitian kemungkinan jumlah harus
terpenuhi sehingga ada aturan baku mengani sampel minum yang harus diambil
dalam sebuah penelitian. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan kualitas dari sampel
yang diambil. Sebagai contoh sebuah penelitian mengenai daya beli di kabupaten
Gowa. mengambil lima orang sampel sebagai wakil dari populasi tidak cukup untuk
mewakili seluruh populasi. Selain dari kualitas, pada sebuah penelitian yang
membutuhkan statistik inferensi, jumlah sampel minimal harus disesuaikan dengan
jenis analisis statistik yang digunakan terutama untuk distribusi data dari sampel.
D. Ukuran Sampel
Pada dasarnya tidak ada aturan baku mengenai pengambilan ukuran dari sampel
selama sampel sudah mewakili karakteristik dari populasi. Namun dalam penelitian
yang bersifat psikologi seperti pada penelitian pendidikan, Semakin besar jumlah
akan menghasilkan data yang lebih stabil. Selain dari karakteristik peneliti juga harus
mempertimbangkan jumlah data yang dibutuhkan untuk keperluan analisis Statistik.
Sebagai contoh jika penelitian yang dilakukan bertujuan untuk membandingkan dua
bua grouph dengan satu variabel pembanding, analisis yang dilakukan untuk data
yang terdistribusi normal adalah untuk distribusi t mengharuskan minimal jumlah data
terdiri dari 30 data karena kurang dari itu tidak menghasilkan analisis yang baik dan
tidak lebih dari 60 data. Beberapa ahli memberikan gambaran mengenai jumlah
sampel yang berbeda-beda namun pertimbangan jenis dan bidang penelitian
sebaiknya dijadikan acuan untuk memilih ukuran sampel. Sebagai gambaran pendapat
beberapa ahli mengenai jumlah sampel Gay dan Diehl (1992) pada kajian penelitian
untuk kelas bisni dan manajemen memberikan sara ukuran sampel minimal Penelitian
deskriptif, jumlah sampel minimum adalah 10% dari populasi Penelitian
korelasi, jumlah sampel minimum adalah 30 subjek Penelitian kausal
perbandingan, jumlah sampel minimum adalah 30 subjek per group Penelitian
eksperimental, jumlah sampel minimum adalah 15 subjek per group Frankel dan
Wallen (1993) pada kajian penelitian evaluasi pendidikan menyarankan Penelitian
deskriptif jumlah sampel minimum adalah 100 sampel Penelitian jumlah sampel
minimum adalah 50 sampel Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30 sampel
untuk setiap group Penelitian eksperimental sebanyak 30 atau 15 per group Roscoe,
Ukuran sampel penelitian dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu : Ukuran sampel lebih
dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian Jika sampel
dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran
sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat Dalam penelitian mutivariate
(termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan
kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran
sampel kecil antara 10 sampai dengan 20 Isaac dan Michael memberikan gambaran
mengenai metode pengambilan sampel disesuaikan dengan taraf signifikansi dari
penelitian yakni 1%, 5%, dan 10%. Jumlah sampel sampel selanjutnya dihitung
dengan persamaan Keterangan: Berdasarkan Slovin,ukuran sampel dapat ditentukan
dengan rumus : keterangan : Pertimbangan pengambilan sampel dikembalikan
oleh peneliti dengan asumsi terpenuhi karakteristik dari populasi, disesuaikan dengan
jenis statistik yang digunakan dan menggunakan jumlah sampel jenuh paling sedikit.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-
sampling.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan