Anda di halaman 1dari 12

Sistem & Model Perilaku Organisasi

Sistem Perilaku Organisasi

• Merupakan sistem yang dibangun dalam suatu


organisasi yang bertujuan untuk membantu
manajer dalam mengelola, merubah,
mengendalikan sumber daya organisasi seperti:
SDM, teknologi, struktur dan lingkungan agar
organisasi dapat mencapai tujuannya.

• Sistem perilaku organisasi diciptakan dan


diperbaharui sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan organisasinya
Three criteria to measure Outcomes of OB Systems

Performance

Employee Personal Growth


satisfaction and Development
• 3 kriteria dalam mengukur outcome dari sistem perilaku
organisasi adalah:
– Performance/Kinerja : Berupa peningkatan kualitas
maupun kuantitas Produk dan jasa, serta peningkatan
kualitas pelayanan kepada pelanggan.
– Kepuasan Karyawan: Diindikasikan berupa absensi,
keterlambatan dan turnover karyawan yang lebih rendah.
– Pertumbuhan dan Perkembangan Personal : Berupa
peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai
secara jangka panjang demi kamajuan karirnya

4
Sistem Perilaku Organisasi

• Sebuah sistem lahir dari kepercayaan dan karsa (kehendak) dari para
owner dan manajer yang menjalankan sistem tersebut.
• Model yang digunakan oleh organisasi berasal dari asumsi dan
kepercayaan tentang pola pikir, tujuan aktifitas serta cara yang harus
laksanakan oleh organisasi tersebut.
• Bentuk pemikiran dari owners dan manajer berasal dari fakta dan nilai
yang sesuai dengan keadaannya.
– fact premises (pandangan tentang bagaimana cara berperilaku yang diperoleh
melalui ilmu perilaku dan pengalaman pribadi) bersifat Positif – Deskriptif
– value premises (kayakinan yang kita pegang dan kita kendalikan) bersifat Normatif -
Deskriptif
• Owner dan manajer mengatur organisasi berdasarkan pemikiran berikut:
– Visi adalah apa yang organisasi capai – masa depan yang diinginkan.
– Misi, mengidentifikasi area bisnis, pasar, tipe konsumen dan alasan untuk
bertahan.
– Tujuan adalah prestasi yang ingin dicapai organisasi dalam waktu yang ditentukan.
Untuk kesuksesan organisasi, manajemen dan karyawan harus menyatukan
tujuannya.
Sistem Perilaku Organisasi

• Budaya organisasi ini adalah refleksi dari organisasi formal


dan informal serta lingkungan sosial berupa kebijakan,
struktur dan prosedur.
• Manajer menggunakan gaya kepemimpinan, keterampilan
komunikasi dan pengetahuan interaksi interpersonal dan
kelompok untuk menciptakan Quality of worklife berupa
(keamanan kerja, sistem perhargaan, kesempatan
mengembangan diri serta partisipasi dalam peningkatan
produktivitas organisasi).
• Jika hal tersebut terlaksana dengan baik, karyawan akan
termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi yang
didukung dengan keterampilan dan kemampuan karyawan,
akan mengarah kepada tercapainya tujuan organsisai serta
meraih outcomenya berupa pencapian kinerja organisasi ,
kepuasan karyawan dan pengembangan diri pegawai.
Five Models of Organizational Behavior
5 Model Perilaku Organisasi

1. Autocratic Model
Model ini berbasis pada kekuasaan, dengan
orientasi manajer puncak yang berwenang,
maksudnya adalah bahwa karyawan/pegawai
sangat tergantung pada pimpinan atau boss, ini
membuat rendahnya kepuasan kerja serta
pencapaian kinerja karyawan/pegawai rendah.
2. Custodial Model
Model ini berbasis pada ekonomi atau benefit,
dengan orientasi pada uang dan fasilitas,
maksudnya bahwa karyawan/pegawai merasa
aman, nyaman dan mendapat keuntungan
setelah berada didalam organisasi, pencapaian
dalam model ini adalah passive cooperation yang
tidak begitu memicu motivasi karyawan/pegawai
untuk mengembangkan potensi mereka.
5 Model Perilaku Organisasi

3. Supportive Model
Model ini berbasis pada kepemimpinan, karyawan/pegawai
berorientasi pada kinerja (job performance) dan partisipasi,
memotivasi karyawan melalui hubungan harmonis antara
manajer-karyawan. Karyawan pada model ini diberdayakan
dalam bekerja. Manajer membantu karyawan memecahkan
masalah dan menyelesaikan pekerjaannya.

4. Collegial Model
Model yang berdasarkan Partnership dan kooperatif serta
berorientasi pada teamwork. manajer berperan mendorong
kerja sama tim dan sekaligus sebagai ”coach”. Karyawan
pada model ini mempunyai tanggung-jawab dan kesadaran
berdisiplin, dalam pencapaiannya karyawan/pegawai
memiliki antusias dalam berkinerja.
5 Model Perilaku Organisasi
5. System Model
Model ini yang paling kontemporer dari kelima model yang ada.
Model ini untuk menyeimbangkan tujuan individu dengan
tujuan organisasi. Fokus mengidentifikasi pengembangan dan
pengelolaan kekuatan yang ada dalam diri pegawai. Manajer
fokus membantu pegawai membangun harapan, optimisme,
kepercayaan diri, empati, kepercayaan, penghargaan,
keberanian, keberhasilan dan ketahanan.
Manajer melindungi dan membimbing pegawai untuk
menciptakan budaya kerja yang positif, sehingga
karyawan/pegawai merasa memiliki organisasi, bertanggung
jawab dan merasa nyaman di organisasi. Pegawai termotivasi
dirinya dan memiliki hasrat dan komitmen terhadap tujuan
organisasi.
Five Models of Organizational Behavior
Autocratic Custodial Supportive Collegial System

Economic
Based on Power Leadership Partnership Trust, sharing
resources

Managerial Caring,
Authority Money Support Teamwork
Orientation compassion

Employee Security and Responsible Psychological


Obedience Job performance
Orientation benefits behavior ownership

Employee
Dependence on Dependence on
psychological Participation Self-discipline Self motivation
boss organization
result
Employees Subsistence Status and
Security Self-actualization Wide range
needs met (survival) recognition

Passion and
Performance Passive Moderate commitment to
Minimum Awakened drives
result cooperation enthusiasm organizational
goals

Sumber : John. W. Newstrom

Anda mungkin juga menyukai