Performance
4
Sistem Perilaku Organisasi
• Sebuah sistem lahir dari kepercayaan dan karsa (kehendak) dari para
owner dan manajer yang menjalankan sistem tersebut.
• Model yang digunakan oleh organisasi berasal dari asumsi dan
kepercayaan tentang pola pikir, tujuan aktifitas serta cara yang harus
laksanakan oleh organisasi tersebut.
• Bentuk pemikiran dari owners dan manajer berasal dari fakta dan nilai
yang sesuai dengan keadaannya.
– fact premises (pandangan tentang bagaimana cara berperilaku yang diperoleh
melalui ilmu perilaku dan pengalaman pribadi) bersifat Positif – Deskriptif
– value premises (kayakinan yang kita pegang dan kita kendalikan) bersifat Normatif -
Deskriptif
• Owner dan manajer mengatur organisasi berdasarkan pemikiran berikut:
– Visi adalah apa yang organisasi capai – masa depan yang diinginkan.
– Misi, mengidentifikasi area bisnis, pasar, tipe konsumen dan alasan untuk
bertahan.
– Tujuan adalah prestasi yang ingin dicapai organisasi dalam waktu yang ditentukan.
Untuk kesuksesan organisasi, manajemen dan karyawan harus menyatukan
tujuannya.
Sistem Perilaku Organisasi
1. Autocratic Model
Model ini berbasis pada kekuasaan, dengan
orientasi manajer puncak yang berwenang,
maksudnya adalah bahwa karyawan/pegawai
sangat tergantung pada pimpinan atau boss, ini
membuat rendahnya kepuasan kerja serta
pencapaian kinerja karyawan/pegawai rendah.
2. Custodial Model
Model ini berbasis pada ekonomi atau benefit,
dengan orientasi pada uang dan fasilitas,
maksudnya bahwa karyawan/pegawai merasa
aman, nyaman dan mendapat keuntungan
setelah berada didalam organisasi, pencapaian
dalam model ini adalah passive cooperation yang
tidak begitu memicu motivasi karyawan/pegawai
untuk mengembangkan potensi mereka.
5 Model Perilaku Organisasi
3. Supportive Model
Model ini berbasis pada kepemimpinan, karyawan/pegawai
berorientasi pada kinerja (job performance) dan partisipasi,
memotivasi karyawan melalui hubungan harmonis antara
manajer-karyawan. Karyawan pada model ini diberdayakan
dalam bekerja. Manajer membantu karyawan memecahkan
masalah dan menyelesaikan pekerjaannya.
4. Collegial Model
Model yang berdasarkan Partnership dan kooperatif serta
berorientasi pada teamwork. manajer berperan mendorong
kerja sama tim dan sekaligus sebagai ”coach”. Karyawan
pada model ini mempunyai tanggung-jawab dan kesadaran
berdisiplin, dalam pencapaiannya karyawan/pegawai
memiliki antusias dalam berkinerja.
5 Model Perilaku Organisasi
5. System Model
Model ini yang paling kontemporer dari kelima model yang ada.
Model ini untuk menyeimbangkan tujuan individu dengan
tujuan organisasi. Fokus mengidentifikasi pengembangan dan
pengelolaan kekuatan yang ada dalam diri pegawai. Manajer
fokus membantu pegawai membangun harapan, optimisme,
kepercayaan diri, empati, kepercayaan, penghargaan,
keberanian, keberhasilan dan ketahanan.
Manajer melindungi dan membimbing pegawai untuk
menciptakan budaya kerja yang positif, sehingga
karyawan/pegawai merasa memiliki organisasi, bertanggung
jawab dan merasa nyaman di organisasi. Pegawai termotivasi
dirinya dan memiliki hasrat dan komitmen terhadap tujuan
organisasi.
Five Models of Organizational Behavior
Autocratic Custodial Supportive Collegial System
Economic
Based on Power Leadership Partnership Trust, sharing
resources
Managerial Caring,
Authority Money Support Teamwork
Orientation compassion
Employee
Dependence on Dependence on
psychological Participation Self-discipline Self motivation
boss organization
result
Employees Subsistence Status and
Security Self-actualization Wide range
needs met (survival) recognition
Passion and
Performance Passive Moderate commitment to
Minimum Awakened drives
result cooperation enthusiasm organizational
goals