Makalah PWP Abrasi
Makalah PWP Abrasi
OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Makalah ini dibuat oleh penulis untuk melengkapi tugas mata kuliah P
ini. Namun tidak tertutup kemungkinan ada kesalahan dan kekurangan pada
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima segala
waktu berikutnya.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
ABRASI .................................................................................................................. 7
PENDAHULUAN
pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak
Seorang ahli perubahan iklim dari institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Armi
dengan garis pantai, Indonesia sendiri memiliki garis pantai terpanjang keempat di
dunia setelah Kanada, Amerika Serikat dan Rusia, garis pantai Indonesia sendiri
kerusakan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perubahan lingkungan
Akibat pengikisan ini banyak pantai yang menjadi curam dan terjal. Tetapi
kerusakan atau kerugian yang diakibatkan abrasi bisa diperkecil degan cara tetap
pesisir pantai, kini telah dibabat habis oleh manusia karena keserakahannya untuk
memperkaya diri dengan membangun sarana wisata dan rekreasi, seperti hotel dan
lainnya. Dari total 9,4 juta hektare tanaman mangrove yang ada di Indonesia,
rusak.
Oleh karena itu, kasus yang sering kita jumpai belakangan ini adalah
masalah abrasi pantai yang semakin parah akibatnya. Abrasi pantai ini terjadi
hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Masalah ini harus segera diatasi karena
dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi makhluk hidup, tidak
terkecuali manusia.
sempit, tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih berbahaya.
Seperti kita ketahui, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan keindahan
pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi wisatawan yang datang
pariwisata akan mengalami penurunan. Selain itu, sarana pariwisata seperti hotel,
restoran, dan juga kafe-kafe yang terdapat di areal pantai juga akan mengalami
sedikit. Demikian juga dengan pemukiman penduduk yang berada di areal pantai
6
tersebut. Banyak penduduk yang akan kehilangan tempat tinggalnya akibat rumah
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat
berbahaya. Untuk itu penulis akan mencoba menjelaskan lebih lanjut mengenai
menanggulanginya.
ABRASI
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan
Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering
permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub
bumi. Mencairnya lapisan es ini merupakan dampak dari pemanasan global yang
terjadi belakangan ini. Seperti yang kita ketahui, pemanasan global terjadi karena
gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun dari gas buangan kendaraan
dipantulkan oleh bumi sehingga panas tersebut akan tetap terperangkap di dalam
kutub juga akan meningkat dan membuat es di kutub mencair, air lelehan es itu
akan menggerus daerah yang permukaannya rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
Masih banyak daerah yang mengalami abrasi dengan tingkat yang tergolong
dikhawatirkan dalam waktu yang tidak lama beberapa pulau yang permukaannya
Abrasi pantai diakibatkan oleh dua faktor utama yang disebabkan oleh aktivitas
manusia, yaitu:
bakau ini banyak yang telah dirusak oleh manusia melalui proses penebangan.
Kerapatan pohon yang rendah pada pesisir pantai memperbesar peluang terjadinya
abrasi.
terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus
5. Pendirian bangunan yang melewati garis pantai sehingga pasir atau tanah di
a. Angin yang bertiup di atas lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut
tiba di pantai dapat menggetarkan tanah atau batuan yang lama kelamaan akan
b. Selain itu, tsunami juga merupakan salah satu faktor. Rusaknya bibir pantai di
perairan Indonesia akibat abrasi itu tidak terlepas dari geologi, kekuatan ombak
pasir atau sedimen kasar lambat laun akan mengalami proses fragmentasi menjadi
butiran halus yang lebih mudah terbawa oleh arus dan ombak”.
disebabkan oleh 2 faktor utama, yaitu faktor alam dan faktor buatan di mana
terhadap kehidupan. Pada umumnya abrasi lebih banyak memiliki dampak negatif
dibandingkan dampak positif. Dampak negatif yang dihasilkan dari abrasi juga
a) Air laut tidak pernah diam. Air laut bergelombang di permukaannya, kadang-
Akibat pengikisan ini banyak pantai yang menjadi curam dan terjal.
hutan bakau.
e) Apabila pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi wisatawan
yang datang untuk mengunjunginya. Hal ini tentunya sedikit banyak akan
dari sektor pariwisata akan mengalami penurunan. Selain itu, sarana pariwisata
seperti hotel, restoran, dan juga kafe-kafe yang terdapat di areal pantai juga akan
sedikit.
banyak yang akan berkurang dan banyak pulau yang akan tenggelam.
i) Pantai yang indah dan menjadi tujuan wisata menjadi rusak. Pemukiman
warga dan tambak tergerus hingga menjadi laut. Tidak sedikit warga di pesisir
Jadi berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa abrasi sangat berdampak
dampak negatif yang mana dampak negatif ini sangat merugikan manusia,
lingkungan, dan aktivitas manusia itu sendiri. Tidak hanya itu, wilayah negara
kita, Indonesia juga semakin menyempit. Ironisnya, semua dampak ini sebagian
pemerintah pusat, akan tetapi masyarakat internasional. Hal ini cukup menyedot
untuk Indonesia. Sebagai contoh adanya bantuan 700 hektar tanaman mangrove
Pamekasan”.
abrasi adalah curah hujan yang tinggi dan hembusan angin kencang. Tidak hanya
bibir pantai yang tergerus, pohon kelapa pun juga banyak yang tumbang karena
abrasi”.
km pantai di Indonesia rusak akibat abrasi. Dalam beberapa tahun terakhir garis
rendah akan tenggelam. Pantai yang indah dan menjadi tujuan wisata menjadi
rusak. Pemukiman warga dan tambak tergerus hingga menjadi laut. Tidak sedikit
13
warga di pesisir pantai yang telah direlokasi gara-gara abrasi pantai ini. Abrasi
Indonesia”.
Menurut Eddy Lee (2013) menyatakan: “Pulau Bali sebagai salah satu
daerah tujuan wisata di Indonesia terkenal memiliki keindahan alam yang tersebar
mulai daerah pegunungan hingga kawasan pantai. Namun belakangan ini kondisi
pantai-pantai di pulau Bali mengalami abrasi yang cukup parah. Abrasi yang
terhadap berbagai hak milik dan prasarana umum seperti: areal pertanian, kebun,
Abrasi yang terjadi di Pantai Kuta sejak tahun 2000 akibat terjangan ombak laut
makin lama makin parah hingga kini mengingat ombak yang disertai angin
kencang terus meliputi Pantai Kuta. Hal itu bertambah parah karena pantai kian
hari makin tergerus air laut bahkan air laut sempat mencapai jalan raya sehingga
tenggelam. Salah satunya Pulau Sentut yang merupakan pulau terluar Indonesia
yang terletak di perairan Laut Cina Selatan atau perbatasan Indonesia dengan
Malaysia.
14
Pulau ini berada di sebelah timur dari Pulau Bintan dengan koordinat
1°2'52” LU, 104°49’50” BT yang terletak di titik koordinat 1, masuk Kecamatan
Pulau Sentut luasnya tidak sampai 2 hektar dan hanya berupa pasir. Saat
ini luas dan ketinggian pulau berkurang akibat abrasi dan penambangan bauksit
berapa bulan lalu. Dikatakan sebelumnya Pulau Sentut pernah ditambang oleh PT.
Gunung Sion yang berlangsung hanya beberapa bulan saja dan perusahaan
tersebut saat ini telah pindah di pulau lainnya. Disekitar wilayah Bintan juga ada
dua pulau yang terancam tenggelam karena abrasi dan penambangan tersebut.
penambangan bauksit. Warga khawatir luas pulau berkurang dan tenggelam akibat
pertambangan. Padahal, pulaunya kurang dari 80 hektar itu termasuk pulau kecil
Lebih dari separuh pulau-pulau itu terendam air laut. Sisanya berupa daratan
dengan pasir. Garis terluar pulau-pulau itu masih terlihat. Namun, garis terluar ada
di bawah air. Jika tidak tenggelam, luas asli pulau jauh lebih besar dari kondisi
saat ini”.
mengungkapkan: “hanya dalam waktu dua tahun dari 2005 hingga 2007
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) DKP, Alex S.W. Retraubun (2007)
menyatakan: “24 pulau yang dinyatakan hilang itu merupakan kawasan yang
sudah teridentifikasi dan telah memiliki nama. Mayoritas pulau kecil yang
tenggelam tersebut akibat abrasi air laut diperburuk oleh kegiatan penambangan
untuk kepentingan komersial. Selain itu, bencana tsunami Aceh 2004 juga
Sebanyak 24 pulau yang tenggelam itu antara lain tiga pulau di Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD), tiga pulau di Sumatera Utara, tiga di Papua, lima di
Kepulauan Riau, dua di Sumatera Barat, satu di Sulawesi Selatan, dan tujuh di
penambangan dan sisanya akibat dampak tsunami Aceh yang terjadi tiga tahun
lalu.
Dua puluh empat pulau yang tenggelam tersebut yakni Sanjai, Karang
Linon Besar dan Karang Linon Kecil di NAD, Pulau Pusung, Lawandra, Niankin
(Sumatera Utara), Pulau Kikis dan Sijaujau (Sumatera Barat). Di Kepulauan Riau,
yakni Pulau Terumbu Daun, Lereh, Tikus, Inggit, dan Begonjai akibat
penambangan pasir dan abrasi, sementara di Jakarta yakni Pulau Ubi Besar, Ubi
Kecil dan Nirwana karena tambang untuk bandara. Selain itu juga Pulau Dapur,
Payung Kecil, Air Kecil dan Nyamuk Kecil karena abrasi, sedangkan di Sulawesi
Selatan yakni Pulau Laut, sementara tiga pulau di Papua yakni Mioswekel,
sekitar satu meter di atas permukaan laut sehingga rentan terkena abrasi yang
16
fisik kawasan pulau-pulau kecil bakal semakin masif dan besar menyusul
fenomena pemanasan global yang menaikkan permukaan air laut hampir satu
meter sampai akhir abad ini. Selain menenggelamkan pulau kecil, fenomena
pada bagian utara Kota Batam terancam tenggelam akibat terkikis abrasi laut
selama gelombang tinggi pohon itu habis digerus ombak. Saat musim angin utara
Pulau Puteri luasnya makin menyempit yang bisa ditempuh selama lima menit
dengan perahu mesin kecil namun, akibat abrasi dan banyaknya pencemaran
minyak saat musim utara sehingga bakau dan tumbuhan penahan gelombang
Akibat pencemaran yang terjadi upaya penanaman bakau yang dilakukan tidak
Sebelumnya, ahli kelautan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi
Ada banyak faktor mengapa laut Kepri kian kritis. Ini akibat maraknya
pembuangan limbah baik dari kapal asing yang melintas. Jika ini terus terjadi
maka cepat atau lambat, habitat laut di Kepri akan punah. Ada tiga ekosistem laut
17
terancam punah yaitu karang, pasir dan mangrove atau bakau bila terkena limbah.
Tumbuhan tidak akan bisa hidup sementara ekosistem laut lain akan pergi.
Jika hewan karang yang biasa menempel di karang merasa tidak nyaman, maka
akan pergi akibatnya karang rapuh dan tidak akan mampu menopang ekosistem
laut lainnya. Limpahan limbah yang terjadi di laut diakibatkan oleh berbagai
aktivitas, baik industri, alat transportasi seperti kapal dan tanker, maupun aktivitas
besarnya terjangan gelambang air laut dan adanya luapan air laut (rob) di daerah
tersebut. Kerusakan ini terjadi akibat ulah tangan manusia yang merusak sarana
dan prasarana umum di sekitar kawasan tersebut dengan menebang pohon bakau
kehilangan tempat tinggal setelah dusun mereka tenggelam akibat abrasi. Kondisi
Dalam beberapa bulan terakhir garis pantai ke arah laut sepanjang 7,5 kilometer
terkikis 20 meter dari bibir pantai. Lebar daratan pantai yang dulu mencapai 200
meter saat ini hanya tersisa 20 meter. Bahkan, sebagian daratan berupa tambak
Abrasi di Pantai Muarareja sudah terjadi selama puluhan tahun. Abrasi telah
sekitar 300 hektar lahan tambak milik nelayan di sana. Hal itu terjadi karena
pohon bakau yang berfungsi sebagai penangkal arus air laut hilang ditebang.
Selain itu, di kawasan Muarareja juga terjadi rob atau limpahan air laut. Rob
tersebut menggenangi ratusan rumah warga dan jalan. Biasanya air mulai
menggenangi rumah warga sekitar pukul 16.00 dan surut sekitar pukul 20.00
WIB. Ketinggian air di dalam rumah bisa mencapai sekitar 20 cm, sedangkan
perbaikan terhadap daerah pesisir pantai Muarareja, Kota Tegal. Dalam upaya
mengatasi kerusakan terutama yang disebabkan oleh abrasi sudah saatnya bagi
konservasi, tidak lagi hanya dengan melakukan upaya yang sifatnya sementara
tentu akan memberikan berbagai keuntungan bagi lingkungan (alam) yang akan
Jawa di utara Kabupaten Rembang. Pulau tidak berpenghuni yang terletak 2 mil
ke arah timur Pulau Marongan ini hanya berjarak tidak lebih dari 5 km dari bibir
Sekarang sebagian daratan pulau itu tenggelam karena tingkat abrasi yang tinggi
disebabkan oleh benturan gelombang laut. Hal itu terjadi gara-gara banyak orang
19
yang mengambil karang di sekitar pulau itu yang digunakan untuk pembuatan
bangunan”.
yang terdapat di gugusan kepulauan seribu itu akan tenggelam 45 tahun lagi.
Prediksi tentang Pulau Kelor yang akan tenggelam dalam waktu 45 tahun ke
depan didasarkan atas data UPT Taman Arkeologi Onrust yang mengungkap
bahwa pada tahun 1980-an Pulau Kelor memiliki luas sekitar 1,5 hektar namun,
musnah diakibatkan oleh abrasi yang mengikis pulau tersebut. Apalagi dengan
Tidak hanya Pulau Kelor saja. Banyak pulau-pulau kecil Indonesia yang terancam
hilang bukan lantaran direbut dan dikuasai oleh negara tetangga namun, musnah
lantaran abrasi, penambangan pasir, naiknya permukaan air laut serta kerusakan
alam lainnya”.
Abrasi tidak mungkin bisa dicegah karena setiap hari air laut terus bergerak dan
anginpun tak berhenti berhembus. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hanya
oleh abrasi.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi (paling tidak
Mereka juga berharap agar kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja,
memperbaiki tanaman mangrove yang rusak tersebut. Pada 2004 dan 2005
yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri
lingkungan.
yang hilang akibat erosi dan memberikan perlindungan pantai terhadap erosi
dalam bentuk sistem tanggul pasir. Hal yang harus diperhatikan adalah lokasi
akibat penggalian pasir tidak mempengaruhi pola gelombang dan arus yang pada
zat kapur. Bentukan terumbu karang dibangun oleh hewan karang dan hewan-
hewan serta tumbuhan lainnya yang mengandung zat kapur melalui proses
biologis dan geologis dalam kurun waktu yang relatif lama. Fungsi terumbu
karang selain sebagai bagian ekologis dari ekosistem pantai yang sangat kaya
dangkal lain dari hempasan ombak dan arus yang mengancam terjadinya erosi.
pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon yang mampu tumbuh dan
berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Fungsi dari hutan bakau
selain sebagai tempat wisata dan penghasil kayu adalah sebagai peredam
gelombang dan angin badai, pelindung erosi, penahan lumpur dan penangkap
sedimen. Sebenarnya telah banyak orang yang mengetahui fungsi dan kegunaan
banyak pula yang belum memanfaatkan hutan bakau sebagai sarana untuk
pengikisan pantai.
Selain mencegah atau mengatasi abrasi, hutan bakau dapat membawa keuntungan-
4. Membantu proses pengendapan lumpur sehingga kualitas air laut lebih terjaga
9. Sebagai habitat alami makhluk hidup seperti burung, kepiting, dan lain
sebagainya.
Beberapa hal di atas merupakan sebagian dari berbagai keuntungan yang dapat
diperoleh dari penanaman hutan bakau dalam usaha mencegah atau mengatasi
abrasi. Selain itu pemerintah tidak perlu lagi berulang kali membangun pemecah
sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring. Strukturnya biasa terdiri
dari beton, timbunan batu, karung pasir, dan beronjong (gabion). Karena
permukaannya terdiri dari timbunan batu atau blok beton dengan rongga-rongga
Bangunannya dibuat untuk menjaga stabilitas tebing atau lereng yang disebabkan
oleh arus atau gelombang. Ada beberapa tipe dari revetment, seperti: Rip-rap
(batuan yang dicetak dan berbentuk seragam), Unit armour (beton), dan batu
alam(blok beton).
II. Seawall (dinding), hampir serupa dengan revetment, yaitu dibuat sejajar
pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung. Seawall pada
umumnya dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap baja atau kayu,
pasangan batu atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi gelombang,
III. Groin (groyne), struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif
tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton
IV. Pemecah Gelombang Sejajar Pantai, dibuat terpisah ke arah lepas pantai,
tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Bagian sisi luar
pantai dengan maksud untuk mengurangi abrasi yang terjadi tanpa dibarengi
terjangan gelombang laut. Namun, sering kali pengalaman tersebut tidak dijadikan
geombang buatan lagi dan tanpa dibarengi dengan penanaman bakau atau
konservasi terumbu karang yang rusak. Hal tersebut seakan-akan menjadi suatu
rutinitas yang bila dipikir lebih jauh, tentunya hal tersebut akan berimbas terhadap
mengatasi abrasi atau jika kondisi abrasi benar-benar parah dan diperlukan
tindakan super cepat) dengan dibarengi penanaman bakau di sekitar daerah yang
terkena abrasi atau bahkan bila memungkinkan dibarengi pula dengan konservasi
terumbu karang, tentunya pemerintah setempat tidak perlu secara berkala terus
sedikit. Hal ini dikarenakan dalam beberapa tahun sejak penanaman, tanaman-
tanaman bakau tersebut sudah cukup untuk mengatasi atau mengurangi abrasi
yang terjadi.
25
seperti tanjung buatan, pemecah gelombang sejajar pantai, dan karang buatan
yang dikombinasikan dengan pengisian pasir. Metode ini dilakukan apabila suatu
kawasan pantai terdapat defisit sedimen yang sangat besar sehingga dipandang
Pada saat ini, konsep pengamanan di atas akan dan sedang diterapkan, misalnya
untuk Pantai Sanur, Nusa Dua, dan Kuta. Sedangkan untuk Pura Tanah Lot
diamankan dengan pemecah gelombang terendam. Dalam hal ini kita sebagai
warga negara yang baik hendaknya ikut beperan dalam proses pengamanan pantai
tersebut, yaitu dengan ikut melestarikan ekosistem laut beserta isinya, melakukan
pembangunan sesuai peraturan yang berlaku agar tidak melewati garis pantai,
pesisir pantai.
mangrove mulai digencarkan di wilayah pesisir Kota Semarang. Belum lama ini,
Kecamatan Mijen, melakukan bakti sosial penanaman 1.500 pohon bakau atau
pengamanan atau perlindungan garis pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh
secara alami yang disebabkan oleh arus yang sejajar pantai (Litoral Drift). Bentuk
krib biasanya dibangun lurus, namun ada pula yang berbentuk zig-zag atau
berbentuk Y, T, atau L.
terhadap erosi, gelombang laut, dan bahaya banjir yang disebabkan oleh
gelombang dan ada yang tidak. Adapun bahan yang digunakan ada yang dari
pantai dengan jarak tertentu dari pantai. Bangunan ini berfungsi untuk mengubah
kapasitas transport sendimen yang sejajar ataupun tegak lurus dengan pantai dan
4) Konservasi pantai, kegiatan yang tidak hanya sekedar pengaman tepi pantai
dari ancaman arus atau gelombang laut namun, memiliki kepentingan yang lebih
jauh misalnya untuk rekreasi, tempat berlabuh kapal-kapal pesiar dan sebagainya.
digunakan kapal pesiar untuk berenang, tempat tersebut diisi dengan pasir yang
berkualitas baik yang biasanya diambil dari laut agar tidak merusak lingkungan.
Di Indonesia konversi pantai baru dikerjakan di Pantai Kuta dan Sanur di Pulau
Bali.
27
kepada Dinas Binas Marga, Sumber Daya Air dan ESDM Kota Singkawang untuk
Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali cara yang dapat digunakan
atau terapkan untuk melestarikan daerah pantai khusunya pesisir yang sangat
rentan tergerus abrasi. Akan tetapi, hasil yang kita lukan akan jauh lebih baik
apabila pemerintah turut berperan agar tindakan yang kita lakukan tidak sia-sia.
Penanganan abrasi pantai memang sulit. Solusi di atas memiliki resiko dan
memerlukan biaya yang sangat besar, waktu yang lama, dan wilayah yang luas
jenis pantai karena mangrove hanya tumbuh di daerah yang berlumpur. Hal ini
akan menjadi sangat sulit karena sebagian besar pantai di Indonesia merupakan
perairan yang dasarnya tertutupi oleh pasir. Seperti kita ketahui bahwa tanaman
Pemerintah Pusat dalam rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk hutan mangrove
Tetapi meskipun sangat sulit, usaha untuk mengatasi abrasi ini harus terus
dilakukan. Jika masalah abrasi ini tidak segera ditanggulangi, maka bukan tidak
mungkin dalam beberapa tahun ke depan luas daratan di Indonesia banyak yang
Agar upaya ini dapat berjalan dengan lebih baik, maka peranan dari semua elemen
partisipasi dari masyarakat. Apabila alat pemecah ombak berhasil dibangun dan
hutan bakau atau hutan mangrove berhasil ditanam, maka dampak abrasi tentu
Masalah pencemaran pantai juga harus diatasi dengan sangat serius karena dapat
peraturan untuk tidak merusak lingkungan harus dibuat dan menindak dengan
berserakan. Selain itu, limbah pabrik yang beracun banyak yang dialirkan ke
sungai yang kemudian mengalir ke laut. Hal ini dapat merusak ekosistem laut dan
terlebih dahulu.
Oleh karena itu, tanpa kesadaran dari diri kita sendiri untuk merawat dan menjaga
lingkungan, niscaya abrasi akan tetap terus terjadi dan semakin memburuk.
Bahkan, bukan tidak mungkin pulau-pulau besar juga mungkin akan tenggelam.
29
3.1 Kesimpulan
1. Abrasi dan pencemaran pantai merupakan masalah pelik yang dihadapi oleh
masyarakat. Abrasi diakibatkan oleh 2 faktor, baik faktor alam (angin selalu
2. Dampak yang diakibatkan oleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan
semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang
karena abrasi.
3. Kita dapat mengurangi atau memperkecil dampak negatif dari abrasi dengan
melakukan beberapa cara, seperti membangun alat pemecah ombak dan menanam
pohon bakau di pinggir pantai. Alat pemecah ombak dapat menahan laju ombak
dan memecahkan gelombang air sehingga kekuatan ombak saat mencapai bibir
pantai akan berkurang. Demikian juga dengan pohon bakau yang ditanam di
pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh dapat menahan kekuatan ombak agar
4. Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit untuk diatasi
orang yang membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya dapat
30
5. Permasalahan ini harus diselesaikan bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, baik darat maupun laut,
Indonesia akan kehilangan lebih banyak pulau dan bukan tidak mungkin pulau-
3.2 Saran
dalam mengatasi masalah abrasi dan pencemaran pantai karena usaha dari
pemerintah saja tidak cukup berarti tanpa bantuan dari masyarakat. Disarankan
juga agar pemerintah lebih menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam
Pembangunan alat pemecah ombak dan penanaman pohon bakau harus segera
dilakukan agar abrasi yang terjadi di beberapa daerah tidak bertambah parah. Bagi
para pemilik pabrik maupun usaha apapun yang ada di sekitar pantai agar tidak
kebersihan agar limbah atau sampah yang mereka hasilkan tidak mencemari
pantai. Karena pantai yang tercemar akan sulit dipulihkan lagi (sulit ditumbuhi
tumbuhan).
Demikianlah saran-saran yang dapat penulis sampaikan. Semoga apa yang telah
menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan. Semua orang harus ikut berperan
serta dalam menanggulangi masalah abrasi ini agar tidak ada lagi pulau-pulau
DAFTAR PUSTAKA
Save Earth From Destroy. 2012. Mencari Solusi Pencegahan Abrasi Pantai, take-