Identitas Klien

 Jenis kelamin : Laki-laki

 Aktifitas : Seorang Biksu
 Agama : Budha
 Umur : 55 tahun
 BB : 45 kg
 TB : 155 cm
 Keluhan : Merasa badan lemas
 Kebiasaan makan : Tidak mengonsumsi makanan dari hewani, frekuensi makan 3
kali sehari dan kebiasaan makan terdiri dari nasi, sayuran,
tempe, tahu atau kacang-kacangan
 Langkah 1. Assesment Gizi
Antropometri  TB = 155 cm
 BB = 45 kg
 BBI = 55 kg
 IMT = 18,7 kg/m2
 Status Gizi  Normal
Biokimia -
Klinis Badan terasa lemas
Fisik -
Dietary history  Tidak mengonsumsi makanan dari hewani
Riwayat makan  Frekuensi makan 3 kali sehari
 Kebiasaan makan terdiri dari nasi, sayuran, tempe,
tahu atau kacang-kacangan
Audit Gizi :
 Energy = 1700/1408,5 x 100% = 121% (lebih)
 Protein = 45/52,8 x 100% = 85% (baik)
 Lemak = 35/23,5 x 100% = 149% (lebih)
 Karbohidrat = 250/246,5 x 100% = 101% (baik)
Aktifitas fisik -
Riwayat penyakit -
sekarang
Riwayat penyakit -
dahulu

 Langkah 2. Diagnosa Gizi

 Domain Intake
Sign/symtomp (dibuktikan
Problem Etiologi (berkaitan dengan)
dengan)
Kelebihan intake  E = 121% (Lebih)
energi (NI-1.5)
Kelebihan intake  Lemak = 149% (Lebih)
lemak (NI-5.6.2)
 Domain clinis
Problem Etiologi (berkaitan dengan) Sign/symtomp (dibuktikan
 dengan)
Berat badan lebih Kelebihan intake energi E = 135% (Lebih)
(NC-3.3) Aktifitas fisik kurang Tidak pernah berolah raga
 Domain behavior
Sign/symtomp (dibuktikan
Problem Etiologi (berkaitan dengan)
dengan)
Tidak beraktifitas Waktu terbatas Tidak pernah olah raga
fisik (NB-2.1)
 Diagnosa gizi yang menjadi prioritas adalah domain intake, karena domain
intake memiliki lebih dari setengah peran yang mengatur perkiraan perhitungan
kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk tubuh dalam melakukan semua
aktifitas yang terjadi di dalam tubuh. Sehingga domain intake harus menjadi
prioritas utama dan harus segera ditangani.
 Langkah 3. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
 Jangka pendek : menyeimbangkan asupan zat gizi yang diasup pasien/klien.
 Jangka panjang : menerapkan pola pemberian makan yang sesuai dan
mempertahankan status gizi yang baik.
2. Jenis diet
Asupan zat gizi yang seimbang pada dewasa.
3. Pehitungan zat gizi dan cairan
 BBI
BBI = 155 – 100 = 55 kg
 IMT
𝟒𝟓 𝟒𝟓
 IMT = = = 𝟏𝟖, 𝟕 kg/m2
(𝟏,𝟓𝟓)𝟐 𝟐,𝟒𝟎𝟐𝟓
 Zat gizi makro
 Kebutuhan energy (Metode HARRIS BENEDICT)
FA : 1,3
BEE = 66 + (13,7 x BBI) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 45) + (5 x 155) – (6,8 x 55)
= 66 + 616,5 + 775 – 374
= 1083,5 kcal
TEE = BEE x FA
= 1083,5 x 1,3
= 1408,5 kcal
 Kebutuhan protein
P = 15/100 x 1408,5 = 211,275/4 = 52,8 gr
 Kebutuhan lemak
L = 15/100 x 1408,5 = 211,275/9 = 23,5 gr
 Kebutuhan karbohidrat
 KH = 70/100 x 1408,5 = 985,95/4 = 246,5 gr
 Kebutuhan cairan
BBA = 45 kg
10 kg I = 100 x 10 = 1000 ml
10 kg II = 50 x 10 = 500 ml
> 20 kg = 20 x 25 = 500 ml +
Jumlah = 2000 ml
4. Prinsip diet
a. Energy rendah g. Mineral P rendah
b. Protein rendah h. Vitamin A rendah
c. Lemak rendah i. Vitamin B1 tinggi
d. Karbohidrat rendah j. Vitamin C tinggi
e. Mineral Ca tinggi k. Air cukup
f. Mineral Fe cukup
5. Syarat diet
a. Energi yang diberikan rendah yaitu sebesar 2333,96 kalori untuk digunakan
menurunkan asupan energi, memerbaiki status gizi dan menurunkan kebutuhan
energi tubuh untuk beraktifitas sehari-hari.
b. Protein yang diberikan rendah yaitu sebesar 87,52 gr yang digunakan untuk
menurunkanasupan dan kebutuhan protein, yang sangat dibutuhkan tubuh untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel yang ada di dalam tubuh.
c. Lemak yang diberikan rendah yaitu sebesar 64,83 gr yang digunakan untuk
menurunkan asupan dan kebutuhan lemak, karena keseimbangan konsumsi lemak
diperlukan oleh tubuh sebagai cadangan energy yang digunakan apabila energy
utama telah digunakan.
d. Karbohidrat yang diberikan rendah yaitu sebesar 350,09 gr yang digunakan untuk
menurunkan kebutuhan karbohidrat, karena keseimbangan konsumsi karbohidrat
dibutuhkan sebagai sumber energy utama yang digunakan tubuh untuk
melakukan fungsinya.
a. Bentuk makanan : makanan biasa
b. Frekuensi : 3x makanan utama, 2x selingan
c. Rute : oral
d. Perencanaan menu
Range :
E = 2333,96 (2217,26-2450,65)
P = 87,52 (83,14-91,89)
L = 64,83 (61,58-68,07)
KH = 350,09 (332,58-367,59)
Energy Protein Lemak Karbohidrat
Makanan pokok (6P) 1050 24 - 240
Hewani (3 P) 285 30 24 -
Nabati (1 ½ P) 120 9 4,5 12
Sayur (5 ¾ P) 287,5 17,25 - 57,5
 Buah (2 ½ P) 100 - - 25
Susu (1 ½ P) 195 10,5 13,5 10,5
Minyak (5P) 225 - 25 -
Gula (2P) 80 - - 20
Total 2342,5 90,75 67 365

10. Edukasi gizi

Tujuan Tindakan
Pria dewasa tersebut Menjelaskan tujuan
mengetahui tujuan terapi rencana diet dan jenis diet
dan jenis diet yang yang diberikan
diberikan
Pria dewasa tersebut Menjelaskan jumlah,jenis
memahami tentang dan tahapan pemberian
pengaturan makan yang makan yang tepat untuk
tepat untuk dirinya dirinya

 Langkah 4. Monev
 Pemberian makan
Monitor dan Measure
Respon terhadap pemberian
diet
Asupan makan
Penampilan fisik (BB
remaja)
Evaluasi Waktu
Membandingkan daya Setiap hari
terima makanan pada pria
dewasa yang telah
diberikan terapi diet
terhadap makanan yang
disajikan
Membandingkan asupan Setiap hari
energi, protein, lemak dan
karbohidrat dengan target
diet yang ditetapkan
Terjadi perubahan pada Saat konsultasi
BB pria dewasa yang telah
diberikan terapi diet

 Edukasi
Monitor dan Evaluasi Waktu
measure
Pemahaman terhadap 1. Remaja tersebut menerapkan Setiap hari
diet yang diberikan semua anjuran diet yang
dianjurkan oleh Ahli Gizi
2. Perubahan pola makan, Ketika pasien
jumlah makanan dan jenis berkonsultasi kembali
makanan yang diberikan
pada pria dewasa tersebut