Oleh :
1.1. Pendahuluan
Perkembangan ekonomi di Indonesia sedang mengalami kemajuan. Hal
tersebut salah satunya dipengaruhi oleh menjamurnya berbagai usaha baik skala
besar maupun kecil. Untuk usaha kecil dan menengah (UKM) sendiri, merupakan
jenis wirausaha yang memiliki kuantitas terbesar dibandingkan dengan yang lain.
Oleh karena itu, UKM merupakan salah satu penopang terbesar dalam pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Salah satu pemicu kurang berkembangnya UKM yakni
kecilnya skala kapasitas hasil produk. Besarnya kapasitas produk sangat bergantung
pada besarnya keuntungan (profit) serta waktu operasional dalam pembuatan
produk. Maka, untuk memperbesar kapasitas produk tersebut, upaya untuk
meningkatkan salah satu faktor tersebut yaitu lebih menekan atau mengefisiensikan
waktu produksi melalui pengembangan alat perlu ditingkatkan. Permasalahan yang
diangkat yaitu mengenai efisiensi produksi UKM tahu Cibuntu, Kecamatan
Cibuntu, Bandung. Pada UKM tersebut, teknologi pemotongan tahu produksi dari
ukuran besar menjadi paket jual masih menggunakan teknologi yang sederhana,
yakni dengan pemotongan secara manual oleh tenaga manusia. Permasalahan
utama pada proses produksi tersebut terjadi pada waktu produksi yang terlalu lama
dan ukuran tahu tidak sesuai. Untuk itu, kami mencoba membuat sebuah alat
pemotong tahu. Metode pelaksanaan program ini dengan membuat suatu alat yang
akan mempercepat proses produksi tahu pada bagian pemotongan (cutting). Alat ini
berfungsi sebagai pisau potong dengan spesifikasi ukuran tertentu, sesuai dengan
ukuran yang dijual di pasaran.
1.6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk kembali memilih rancangan alat pemotong tahu
yang paling sesuai bagi produk dan lokasi yang bersangkutan, dengan biaya murah,
dapat digunakan di berbagai kondisi dan berbagai kalangan. Pada tahap ini alat
dikritisi agar diperoleh rancangan yang murah dan sederhana.
1. Wadah Tahu
Berfungsi untuk menyimpan adonan tahu yang belum dicetak, ukuran wadah ini
adalah sebesar 50x50 cm, bahanya terbuat dari kayu, lalu alasnya terbuat dari bilik
yang mempunyai celah berlubang, celah sengaja dibiarkan karena untuk keluarnya
air dari adonan tahu.
2. Meja
Gambar 6. Meja
Terbuat dari kayu, ukuran papanya sendiri sebesar 80x80cm, dan tinggi kurang
lebih 70cm, pada meja dibuat lubang-lubang kecil untuk keluarnya air dari adonan
tahu. Lalu terdapat juga bingkai untuk wadah (yang berwarna merah) untuk
mencocokan lokasi wadah agar sesuai dengan cetakan, sehingga cetakan tepat jatuh
pada tahu. Disana juga terdapat tiang sebagai dudukan untuk per atau pegas
nantinya.
3. Cetakan dan Pegas/per
Pegas/per : pegas ini cara kerjanya dibantu dengan poros sebagai penyangganya,
disana juga terdapat pegangan untuk menarik agar cetakan turun kebawah. Per
tersebut mempunyai panjang kurang lebih 30cm yang dimana ada poros yang
menempel langsung pada cetakan.
Cetakan :cetakan terbuat dari stainless stell, dengan ukuran kotak 50x50cm, dimana
didalam kotak ini juga terdapat bahan yang sama dengan ukuran ketebalan kurang
lebih 0,4 mm dengan panjang 50cm. Cetakan ini sengaja tidak dibentuk kotak-kotak
karena untuk menghindari hancurnya tahu, jadi cetakan dibentuk memanjang.
Cara Penggunaan Alat