Anda di halaman 1dari 3

Tahukah kamu, jamu dapat meredakan nyeri pada

saat haid (dismenore) !!!!


Sebelumnya kamu harus mengetahui apa yang dimaksud dengan menstruasi !!
Tahukah kamu, apakah yang dimaksud dengan menstruasi !!?
Menstruasi merupakan tanda bahwa siklus masa subur telah dimulai. Menstruasi terjadi saat
lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar dalam bentuk yang dikenal dengan istilah darah
menstruasi. Dan desminore sendiri merupakan nyeri yang terjadi pada saat menstruasi.
Desminore dapat diklasifikasikan menjadi 2 yakni, dismenore primer dan desminore
sekunder.
Desminore primer merupakan nyeri yang muncul dengan anatomi pelvis normal,
dan dismenore primer lebih sering terjadi dibandingkan sekunder, sedangkan untuk
dismenore sekunder terjadi akibat proses patologis, seperti penyakit radang panggul,
mioma, adenomiosis.
Tahukah kamu, perempuan indonesia pasti mengalami dismenore pada saat
menstruasi, namun ada sebagian perempuan indonesia yang tidak mengalami dismenore
pada saat menstruasi. Terdapat banyak perempuan di indonesia menggunakan obat yang
berbahan kimia untuk meredakan nyeri pada saat haid seperti feminax, asam
mefenamat, dan kiranti. Hal yang sering disebut dengan penyebab dismenore adalah
keturunan dan faktor psikis. Akan tetapi zat kimia seperti prostaglandin dapat
meningkatkan gejala dismenore. Prostaglandin merupakan salah satu senyawa yang
mengatur aktifitas tubuh termasuk rahim. Apabila kadar prostaglandin berlebih, maka
kontraksi rahim pada saat haid bertambah, sehingga dapat mengalami gejala yang
disebut dengan dismenore.
Secara umum, obat dapat diartikan sebagai bahan yang dapat menyebabkan
perubahan dalam fungsi biologis melalui proses kimia. Sedangkan jamu dapat diartikan
sebagai obat tradisional indonesia yang terbuat dari bahan tumbuhan, hewan, mineral,
sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan yang sudah ada sejak zaman dahulu
(turun - temurun) telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku dimasyarakat (permenkes RI No. 003/MENKES/PER/1/2010).
Beberapa bentuk obat tradisional yakni kapsul, tablet, maupun bahan mentah lainnya.
Banyaknya bentuk sediaan ini disebabkan karena selera masyarakat maupun pengaruh
kemajuan teknologi.
Salah satu obat tradisional atau obat herbal yang umum digunakan masyarakat
untuk mengatasi gejala dismenore biasanya yakni kunyit, mengkonsumsi kunyit dapat
mengurangi gejala dismenore primer, namun masyarakat tidak mengetahui kandungan
dari kunyit tersebut (Wieser et al, 2007; Marlina, 2012). Efek samping pada kunyit
yakni dapat menyebabkan gangguan janin dan bayi (ibu yang sedang hamil dan
menyusui), serta dapat memicu kerusakan sel darah putih dan sel darah merah. Begitu
juga jahe yang dapat digunakan bersamaan dengan asam jawa untuk mengatasi gejala
dismenore. Asam jawa mengandung asam sitrat yang membantu meringankan nyeri.
Ada juga yang hanya mengolesi minyak kayu putih pada perut, mengompres dan
menahan rasa sakitnya.
Minuman kunyit adalah suatu minuman yang diolah dengan bahan utama kunyit.
Secara alamiah memang kunyit dipercaya memiliki kandungan bahan aktif yang dapat
berfungsi sebagai analgetika, antipiretika, dan antiinflamasi. Selain itu dijelaskan bahwa
minuman kunyit sebagai pengurang rasa nyeri pada dismenore primer memiliki efek
samping minimal.
Senyawa aktif atau bahan kimia yang terkandung dalam kunyit adalah
kurkumin. Curcumine akan bekerja dalam menghambat reaksi cyclooxygenase (COX-
2) sehingga menghambat atau mengurangi terjadinya inflamasi sehingga akan
mengurangi atau bahkan menghambat kontraksi uterus dan curcumenol sebagai
analgetik akan menghambat pelepasan prostaglandin yang berlebihan melalui jaringan
epitel uterus dan akan menghambat kontraksi uterus sehingga akan mengurangi
terjadinya dismenore.
Selain itu buah asam jawa juga memiliki kandungan tannins, saponins,
sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamins untuk mengurangi aktivitas sistem saraf.
Lebih spesifik dapat dijelaskan bahwa kandungan curcumine pada kunyit dan
anthocyanin pada asam jawa akan menghambat proses inflamasi yang berperan sebagai
inhibitor enzim siklooksigenase (COX) (Almada, 2000; Hoppe, 2010; Wieser, et al.,
2007).
Jadi secara garis besar, buah rimpang kunyit dan buah asam yang kemudian
diolah menjadi minuman kunyit asam, bahwa gabungan kedua komponen tersebut
mengandung berbagai bahan aktif alami yang dapat menurunkan aktivitas enzim
siklooksigenase (COX) sehingga dapat menurunkan reaksi inflamasi, mengurangi
pelepasan prostaglandin saat menstruasi, menekan aktivitas sistem saraf otonom
sehingga menekan terjadinya kontraksi dan vasospasme uterus yang berlebihan, dan
mengurangi stres emosional yang bekerja melalui sistem saraf otonom.
FARMASI KOMUNITAS
“Tolak dismenore ?? yuk dengan obat herbal kunir asam !!"

Disusun oleh :
Alfin Asiatul Hurriyah
152210101141
Dosen pengampu :
Sinta rachmawati, S.Farm.,MPH,Apt.

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018

Anda mungkin juga menyukai