PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia, Makassar merupakan
salah satu kota yang menjadi pusat bisnis dan pendidikan yang ada di Indonesia,
utamanya di pulau Sulawesi. Oleh karena itu Makassar memiliki sarana dan
prasaranan penunjang kehidupan yag sangat beragam dan lengkap. Hal ini menjadi
pemicu waraga daerah untuk tinggal dan menetap di Makassar dalam rangka
meningkatkan taraf kehidupan ataupun mengenyam pendidikan yang lebih baik.
Adapu dampak yang ditimbulkan dari keterbatasan dan mahalanya lahan yaitu
dibangunnya hunian yang berukuran kecil yang saling berdempet satu sama lain.
Selain pembangunan hunian yang berukuran kecil, sekarang ini sedang marak
pembangunan rumah-rumah kost yang ditujukan untuk mahasiswa yang berdomisili
di luar kota Makassar, sehingga pemukiman di daerah Makassar semakin padat,
dikarnakan rumah hunian dan rumah kost dibangun saling berdepetan satu sama lain
yang tidak menyisahkan ruang terbuka sedikitpun yang menyebabkan bangunan-
bangunan hunian ini menjadi kurang berkualitas di karenakan kurangya pencahayaan
alami dan pengap karena kurangnya ventilasi menjadikan lingkungan semakin panas
dan banyak polusi karna tidak adanya ruang terbuka hijau.
Kurangnya ruang terbuka juga sangat berbahaya bila terjadi kebakaran karena
api akan mudah menyabar ke rumah-rumah yang saling berdepetan. Oleh karena
pembangunan hunian berkualitas sekaligus memiliki ruang terbuka sangat
dibutuhkan.Sebagai solusi untuk pembangunan hunian yang berkuaalitas dan
memiliki ruang terbuka dengan keterbatasan lahan yang ada yaitu pembangunan
hunian vertical berupa apartemen.
Selain masalah hunian yang kurang memadai, dikota besar juga biasanya
bermasalah dengan kemaceta yang membuat para penghuni ini kehabisan waktu untuk
mencapai tempat kerja atau pun tempat kuliah bahkan diakhir pekan malas untuk
keluar rumah oleh karena itu untu lokasi aprtemen sebaiknya berada di kawasan bisnis
dan pendidikan serta penanmbahan mall pada podium aprtemen untuk penunjang
fasilitas hidup dan hiburan bagi penghuninya.
B. Rumusan Masalah
1. Non Arsitektural
a. Bagaimana membangun sebuah hunian yang berkualitas dengan
keterbatasan lahan yang ada di Makassar sehingga bias menamah
kualitas hidup penghuninya ?
b. Bagaimana membangun hunian dengan berbagai fasilitas yang dapat
menunjang kebutuhan hidup penghuninya termasuk ruang terbuka
hijau?
2. Arsitektural
a. Bagaimana menentukan lokasi/site yang tepat untuk bangunan
Apartemen sewa yang bersifat komersil di wilayah kota Makassar?
b. Bagaimana menentukan jumlah dan jenis kebutuhan ruang agar dapat
menampung kegiatan yang direncanakan sesuai luas lahan yang ada?
c. Bagaimana pengaturan sistem utilitas pada bangunan agar dapat
menjamin kesehatan, keamanan dari bahaya kebakaran dan kebersihan
ruang serta lingkungannya?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
a. Tujuan Pembahasan
Menyusun suatu konsep perancangan yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam transformasi perancangan fisik pusat grosir dan eceran pakaian dan
tekstil di kota Makassar.
b. Sasaran Pembahasan
Mendapatkan acuan dasar bagi perancangan fisik bangunan.
Karakteristik Apartemen
Berikut adalah cirri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber :
Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk
vertikal.
Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.
Efisien, efektif, dan ekonomis.
Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan
Apartemen.
Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horizontal
berupa
koridor.
Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
Klasifikasi apartemen
Apartemen dapat dibedakan berdasarkan pengelompokannya yaitu :
a. Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya :
Ada 3 macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya
yaitu :
(Apartments: Their Design and Development, 1967 : 42-43).
Apartemen golongan bawah
Apartemen golongan menengah
Apartemen golongan mewah
Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada
ukuranruang pada tiap unit hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh
apartemen tersebut.
b. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan :
(Apartments: Their Design and Development, 1967 : 44-47)
Apartemen bertingkat rendah / low-rise
yaitu apartemen yang mempunyai jumlah tingkat/lapis sampai 6
lantai. Apartemen low rise dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:
Garden apartment, yaitu apartemen dengan 2-3 lantai,
dengan2-16 unit per lantainya. Sirkulasi vertikal
menggunaka tangga
dan terdapat banyak open space.
Massionette, yaitu apartemen yang tiap unitnya terdapat 2
lantai berdempetan unit yang satu dengan yang lain, dan
fasilitas tempat parkir bersama.
Town house, yaitu hampir sama dengan
massionette,perbedaannya tiap unit memiliki tempat parkir
sendiri.
Apartemen bertingkat sedang / mid-rise
Tower
Biasanya ketinggian bangunannya di atas 20
lantai.Sistemsirkulasinya menggunakan sistem core karena
menggunakan lift.Ada berbagai variasi bentuk tower antara lain:
Single tower
Multi tower
Apartemen berbentuk tower ini dapat juga dibedakan
berdasarkansistem core yaitu :Tower plan, Expanded tower plan,
Cross plan,Expanded cross plan, Three wing plan, Five wing
plan, Circularplan
Varian
Massa apartemen yang berbentuk varian ini merupakan bentuk
gabungan massa slab dengan podium dan tower dengan podium.
Jadi, Green and healthy living apartemen ini merupakan terobosan hunian yang
sengaja dirancang ditengah hiruk-pikuk kota untuk memenuhi kebutuhan akan hunian
sehat dan ramah lingkungan ditengah kota yang sangat diutuhkan masyarakat perkotaan
dewasa ini, mengingat lingkugan kota yang kurang sehat dan penuh polusi.
LOKASI
A. LOKASI
F. Rekreasi pantai
& jasa
B. Pendidikan tinggi
pariwisata
& pemukiman
Perdagangan
Permukiman Jasa pelayanan
Pendidikan kesehatan
tinggi Industry
Angkutan darat perdagangan
JPS
C. Perdagangan dan
jps
E. Jasa pelayanan D. Permukiman
Pemukiman
social ruang hijau
Ruang hiijau
Pemukiman pariwisata
terbuka
Perdagangan jps
Pendididkan tinggi
Pemerintaha/ pendidikan tinggi
Transportasi darat
perkantoran
Berdasarkan kriteria di atas dan sesuai dengan fungsi Detail Tata Ruang
Kota (DTRK) Kota Makassar, maka lokasiGreen Apartemenl terletak di
kecamatan Rappocini dimana kecamatan ini berfungsi sebagai jasa pelayanan
sosisal, pemukiman , pemerintahan dan perkantoran yang dapat mendukung
fungsi apartemen yang sasarannya adalah para pegawai pemerintahan maupun
pegawai suwasta yang bekerja di sekitar lokasi partemen.
1. Penentuan Site/tapak
a. Dasar Pertimbangan
1) Kondisi lingkungan sekitar.
2) Orientasi angin dan matahari serta orientasi terhadap lingkungan.
3) Tersedianya jaringan utilitas kota dan lahan yang mencukupi.
b. Kriteria
1) Luasan lahan yang memadai untuk menampung segala aktivitas yang terjadi di
dalam bangunan Pusat Grosir dan Eceran Pakaian dan Tekstil di Panaikang,
serta area parkir yang diperuntukkan bagi pengunjung dan pengelola.
2) Tingkat keamanan
3) Pencapaian relatif dekat dengan fasilitas penunjang seperti permukiman dan
Prasarana Kota.
4) Mudah dijangkau oleh jalur kendaraan pribadi dan umum.
5) Memenuhi persyaratan lingkungan yang meliputi bebas polusi, aman, dan
view yang baik.
c. Pemilihan Tapak
Tapak Terpilih
Gedung miring
Telkomsel
Kantor
pemerintahan
PT. Telkomsel
Man 2 Model
Makassar
Bengkel Mobil
Pemukiman
12. R. Gudang SB 8
13. Pantry Kompor, dispenser, meja dan SB 6
karyawan kursi
14. Toilet Westafel , toilet AS 8
karyawan
(wanita dan
pria )
C. Pola Ruang
Beberapa alternatif pola ruang yang dapat digunakan dalam acuan perancangan yaitu:
1. Pola Ruang Teratur
Pola ruangnya sederhana dan cukup jelas.
Hubungan lalulintas ruang cukup baik.
Sebagian besar ruang dalam berhubungan secara visual.
Pola sirkulasi yang terjadi berkesan formil.