Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia, Makassar merupakan
salah satu kota yang menjadi pusat bisnis dan pendidikan yang ada di Indonesia,
utamanya di pulau Sulawesi. Oleh karena itu Makassar memiliki sarana dan
prasaranan penunjang kehidupan yag sangat beragam dan lengkap. Hal ini menjadi
pemicu waraga daerah untuk tinggal dan menetap di Makassar dalam rangka
meningkatkan taraf kehidupan ataupun mengenyam pendidikan yang lebih baik.

Sebagai konsekuensinya Makassar menjadi sangat padat dengan penduduk.


Meningkatnya jumlah penduduk berarti juga meningkatkan permintaan akan hunia
yang menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Namun, pada kenyataannya
pertambahan kebutuhan akan hunia tidak didukung oleh jumlah hunia yang tersedia
karena jumlah lahan yang bias dijadikan hunia semakin sedikit dan harganya pun
semakin lama semakin mahal.

Adapu dampak yang ditimbulkan dari keterbatasan dan mahalanya lahan yaitu
dibangunnya hunian yang berukuran kecil yang saling berdempet satu sama lain.
Selain pembangunan hunian yang berukuran kecil, sekarang ini sedang marak
pembangunan rumah-rumah kost yang ditujukan untuk mahasiswa yang berdomisili
di luar kota Makassar, sehingga pemukiman di daerah Makassar semakin padat,
dikarnakan rumah hunian dan rumah kost dibangun saling berdepetan satu sama lain
yang tidak menyisahkan ruang terbuka sedikitpun yang menyebabkan bangunan-
bangunan hunian ini menjadi kurang berkualitas di karenakan kurangya pencahayaan
alami dan pengap karena kurangnya ventilasi menjadikan lingkungan semakin panas
dan banyak polusi karna tidak adanya ruang terbuka hijau.

Kurangnya ruang terbuka juga sangat berbahaya bila terjadi kebakaran karena
api akan mudah menyabar ke rumah-rumah yang saling berdepetan. Oleh karena
pembangunan hunian berkualitas sekaligus memiliki ruang terbuka sangat
dibutuhkan.Sebagai solusi untuk pembangunan hunian yang berkuaalitas dan
memiliki ruang terbuka dengan keterbatasan lahan yang ada yaitu pembangunan
hunian vertical berupa apartemen.

Apartemen dan mall Page 1


Apartemen dapat menyediakan suatu ruang untuk hidup yang berkualitas serta
dapat menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan olahraga yang dapat digunanakan
scara bersama oleh para penghuni dalam lingkungan kompleks apartemen sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Selain masalah hunian yang kurang memadai, dikota besar juga biasanya
bermasalah dengan kemaceta yang membuat para penghuni ini kehabisan waktu untuk
mencapai tempat kerja atau pun tempat kuliah bahkan diakhir pekan malas untuk
keluar rumah oleh karena itu untu lokasi aprtemen sebaiknya berada di kawasan bisnis
dan pendidikan serta penanmbahan mall pada podium aprtemen untuk penunjang
fasilitas hidup dan hiburan bagi penghuninya.

B. Rumusan Masalah
1. Non Arsitektural
a. Bagaimana membangun sebuah hunian yang berkualitas dengan
keterbatasan lahan yang ada di Makassar sehingga bias menamah
kualitas hidup penghuninya ?
b. Bagaimana membangun hunian dengan berbagai fasilitas yang dapat
menunjang kebutuhan hidup penghuninya termasuk ruang terbuka
hijau?
2. Arsitektural
a. Bagaimana menentukan lokasi/site yang tepat untuk bangunan
Apartemen sewa yang bersifat komersil di wilayah kota Makassar?
b. Bagaimana menentukan jumlah dan jenis kebutuhan ruang agar dapat
menampung kegiatan yang direncanakan sesuai luas lahan yang ada?
c. Bagaimana pengaturan sistem utilitas pada bangunan agar dapat
menjamin kesehatan, keamanan dari bahaya kebakaran dan kebersihan
ruang serta lingkungannya?
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan
a. Tujuan Pembahasan
Menyusun suatu konsep perancangan yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam transformasi perancangan fisik pusat grosir dan eceran pakaian dan
tekstil di kota Makassar.
b. Sasaran Pembahasan
Mendapatkan acuan dasar bagi perancangan fisik bangunan.

Apartemen dan mall Page 2


D. Lingkup dan Batasan Pembahasan
a. Lingkup Pembahasan
Pembahasan ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur dan disiplin ilmu lainnya
yang memiliki kaitan dengan permasalahan dan berfungsi sebagai pengarah
kepada sasaran fisik atau desain yang ingin dicapai.
b. Batasan Pembahasan
Pembahasan permasalahan dibatasi pada studi penyediaan serta penataan
ruang dalam bangunan yang dibutuhkan dalam suatu lingkungan Apartemen.

Apartemen dan mall Page 3


BAB II
TINJAUAN UMUM
A. TINJAUAN APARTEMEN
1. Pengertian Apartemen
Beberapa definisi dari kata-kata ‘apartemen’ adalah sebagai berikut :
 Tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan ruang
duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi
yangterletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas
beberapa tempat tinggal.
( Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994, p : 69 )
 Bangunan hunian yang dipisahkan secara horizontal dan vertikal agar
tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat
rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai
dengan standart yang ditentukan.( Ernst Neufert, 1980, p : 86 )
Jadi, secara umum apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan
bertingkat yang memiliki unit-unit hunian yang di mana setiap unit terdapat
ruang yang dapat menampung aktifitas sehari-hari, dan antar penghuni saling
berbagi fasilitas yang disediakan secara bersama-sama.

 Karakteristik Apartemen
Berikut adalah cirri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber :
 Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk
vertikal.
 Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
 Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.
 Efisien, efektif, dan ekonomis.
 Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
 Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan
Apartemen.
 Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horizontal
berupa
koridor.
 Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.

Apartemen dan mall Page 4


 Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang
ada.
 Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang
lama.

 Klasifikasi apartemen
Apartemen dapat dibedakan berdasarkan pengelompokannya yaitu :
a. Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya :
Ada 3 macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya
yaitu :
(Apartments: Their Design and Development, 1967 : 42-43).
 Apartemen golongan bawah
 Apartemen golongan menengah
 Apartemen golongan mewah
Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada
ukuranruang pada tiap unit hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh
apartemen tersebut.
b. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan :
(Apartments: Their Design and Development, 1967 : 44-47)
 Apartemen bertingkat rendah / low-rise
yaitu apartemen yang mempunyai jumlah tingkat/lapis sampai 6
lantai. Apartemen low rise dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:
 Garden apartment, yaitu apartemen dengan 2-3 lantai,
dengan2-16 unit per lantainya. Sirkulasi vertikal
menggunaka tangga
dan terdapat banyak open space.
 Massionette, yaitu apartemen yang tiap unitnya terdapat 2
lantai berdempetan unit yang satu dengan yang lain, dan
fasilitas tempat parkir bersama.
 Town house, yaitu hampir sama dengan
massionette,perbedaannya tiap unit memiliki tempat parkir
sendiri.
 Apartemen bertingkat sedang / mid-rise

Apartemen dan mall Page 5


Apartemen ini memiliki ketinggian antara 6-9 lantai.
 Apartemen bertingkat tinggi / high-rise
Apartemen tipe ini memiliki ketinggian di atas 9
lantai.Tipeapartemen ini umunya merupakan apartemen untuk
golonganmenengah ke atas karena biasanya dibangun di daerah
yangmemiliki keterbatasan lahan yang harga lahannya mahal.

c. Apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantai :


( Samuel Paul, Apartment, 1979, hal : 410-418 )
 Simplex
Pada apartemen jenis ini, setiap unit keluarga memiliki satu
lantaihunian.
 Duplex
Pada apatemen jenis ini, setiap unit memiliki dua lantai,
dalampembagian ruangnya satu lantai berfungsi sebagai lantai
bersifatsemi privasi sedangkan lantai yang lainnya bersifat privasi.
 Triplex
Pada apartemen jenis ini memiliki pembagian menjadi 3 lantaiper
unitnya. Di mana di tingkat 1 menjadi tempat servis, area ditingkat
2 bersifat semi privat sedangkan area di tingkat 3merupakan area
yang bersifat privat. Dalam pembagian tingkatbervariasi yaitu: Half
level dan split level.

d. Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan :


(Joseph De Chiare, Lee Koppelman, Manual of Housing/Planning
andDesign Criteria, New Jersey, 1975)
 Slab
Pada apartemen berbentuk slab, bangunan berbentuk sepertikotak
yang pipih. Massa yang berbentuk slab biasanyamenggunakan
koridor sebagai penghubung ruang, yang terdiridari:
 Double loaded corridor
 Single loaded corridor
 Skip stop plan (single loaded corridor)

Apartemen dan mall Page 6


Elevator membuka pada lantai-lantai tertentu,
biasanyadigunakan pada duplek apartemen.
 Terrace plan

 Tower
Biasanya ketinggian bangunannya di atas 20
lantai.Sistemsirkulasinya menggunakan sistem core karena
menggunakan lift.Ada berbagai variasi bentuk tower antara lain:
 Single tower
 Multi tower
Apartemen berbentuk tower ini dapat juga dibedakan
berdasarkansistem core yaitu :Tower plan, Expanded tower plan,
Cross plan,Expanded cross plan, Three wing plan, Five wing
plan, Circularplan
 Varian
Massa apartemen yang berbentuk varian ini merupakan bentuk
gabungan massa slab dengan podium dan tower dengan podium.

e. Apartemen berdasarkan pencapaian vertikal :


(Site Planning, 1984 : 280-281)
 Walk-up apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya
adalahmenggunakan tangga.Ketinggian bangunan apartemen
inimaksimal hanya 4 lantai.
 Elevator apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift
danmemiliki sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga
yangseringkali juga merupakan tangga darurat. Ketinggian
bangunandi atas 6 lantai. Ada dua macam sistem lift yang dapat
digunakanpada tipe apartemen ini:
 Lift berhenti di setiap lantai
 Skip-floor elevator system. Lift yang digunakan diprogram

Apartemen dan mall Page 7


untuk berhenti pada lantai-lantai tertentu pada bangunan.Umunya
sistem ini digunakan pada apartemen dengan system penyusunan
lantai Duplex.

f. Apartemen berdasarkan pencapaian horizontal :


 Single-loaded corridor apartement
Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua
yaitu:
 Open corridor apartment
Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan
pembatasterhadap ruang luar berupa tembok atau railing.
 Closed corridor apartment
Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang
memilikibukaan berupa jendela ataupun jalusi atau
bahkan tidak adabukaan sama sekali.
 Double-loaded corridor apartment
Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit
huniansehingga seringkali terletak di tengah-tengah
bangunan ( centralcorridor ).

2. Pengertian Green and Healthy Living


Merupakan hunian yang dirancang untuk menunjang kebutuhan hidup
masyarakat akan hunian yang memenuhi standar hunian yang berkualitas,
sehat serta ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
penghuninya.

Jadi, Green and healthy living apartemen ini merupakan terobosan hunian yang
sengaja dirancang ditengah hiruk-pikuk kota untuk memenuhi kebutuhan akan hunian
sehat dan ramah lingkungan ditengah kota yang sangat diutuhkan masyarakat perkotaan
dewasa ini, mengingat lingkugan kota yang kurang sehat dan penuh polusi.

Apartemen dan mall Page 8


BAB III

LOKASI

A. LOKASI

Kriteria dalam pemilihan lokasi/site Green Apartemen di Makassar adalah:

a. Lokasi sesuai dengan RUTRK dan DTRK Kota Makassar.


b. Berada pada daerah perdagangan/bisnis dan pendidikan.
c. Pencapaian mudah, berada pada jalur utama transportasi.
d. Mempunyai luas lahan yang cukup.
e. Tersedia jaringan utilitas seperti air bersih (PAM), listrik, telepon, dan saluran
drainase

Lokasi sangat berperan penting dalam pengadaan apartemen di makassar Proiritas


utama dalam perancangan apartemen ini direncanakan pada kawasan
perdagangan/bisnis dan pendidikan serta pemukiman.

Detail Tata Ruang Kota (DTRK) Kota Makassar


A. Industri dan
pemukiman
G. Pariwisata dan  Transportasi darat
ruang terbuka  Militer
hijau  Ruang terbka
 Jpn pemukiman hijau/pekuburan

F. Rekreasi pantai
& jasa
B. Pendidikan tinggi
pariwisata
& pemukiman
 Perdagangan
 Permukiman  Jasa pelayanan
 Pendidikan kesehatan
tinggi  Industry
 Angkutan darat perdagangan
 JPS

C. Perdagangan dan
jps
E. Jasa pelayanan D. Permukiman
 Pemukiman
social  ruang hijau
 Ruang hiijau
 Pemukiman  pariwisata
terbuka
 Perdagangan  jps
 Pendididkan tinggi
 Pemerintaha/  pendidikan tinggi
 Transportasi darat
perkantoran

Apartemen dan mall Page 9


Keterangan :

Kec. Biringkanaya Kec.manggala Kec. Tallo

Kec. Tamalanrea Kec. Rappocini

Kec. Panakukang Kec.tamalate

Berdasarkan kriteria di atas dan sesuai dengan fungsi Detail Tata Ruang
Kota (DTRK) Kota Makassar, maka lokasiGreen Apartemenl terletak di
kecamatan Rappocini dimana kecamatan ini berfungsi sebagai jasa pelayanan
sosisal, pemukiman , pemerintahan dan perkantoran yang dapat mendukung
fungsi apartemen yang sasarannya adalah para pegawai pemerintahan maupun
pegawai suwasta yang bekerja di sekitar lokasi partemen.

1. Penentuan Site/tapak
a. Dasar Pertimbangan
1) Kondisi lingkungan sekitar.
2) Orientasi angin dan matahari serta orientasi terhadap lingkungan.
3) Tersedianya jaringan utilitas kota dan lahan yang mencukupi.
b. Kriteria
1) Luasan lahan yang memadai untuk menampung segala aktivitas yang terjadi di
dalam bangunan Pusat Grosir dan Eceran Pakaian dan Tekstil di Panaikang,
serta area parkir yang diperuntukkan bagi pengunjung dan pengelola.
2) Tingkat keamanan
3) Pencapaian relatif dekat dengan fasilitas penunjang seperti permukiman dan
Prasarana Kota.
4) Mudah dijangkau oleh jalur kendaraan pribadi dan umum.
5) Memenuhi persyaratan lingkungan yang meliputi bebas polusi, aman, dan
view yang baik.
c. Pemilihan Tapak

Apartemen dan mall Page 10


Berdasarkan kriteria di atas, maka lokasi yang dipilih terletak di Kecamatan
Biringkanaya, dengan lokasi site berada dekat dari jalan utama jl. A.P.Pettarani

Tapak Terpilih

Apartemen dan mall Page 11


2. Pengolahan Tapak/site
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan tapak pada suatu lokasi
bangunan yang direncanakan adalah :

a. Lingkungan sekitar tapak

Gedung miring
Telkomsel

Kantor
pemerintahan

PT. Telkomsel

Man 2 Model
Makassar

Bengkel Mobil

Pemukiman

b. Land use (penggunaan lahan)


Penggunaan lahan pada kec. Rappocini adalah kebanyakan pemukiman dan
perkantoran baik kantor pemerintahan maupun swasta. Tidak heran banyak
hunian sewa yang berada di area sekitar untuk memenuhi kebutuhan akan hunia
khusnya untuk karyawan-karyawan yang mencari hunian yang berada di dekat
tempat kerja namun kondisi pemukiman yang berada di area sekitar kurang
sehat, tidak cukup udara, tidak cukup cahaya dan tidak ada ruang terbuka hijau
karean keterbatasan lahan oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan
hunian para karyawan kantor yang berada di area sekitar yang memenuhi
standar hunian yang sehat, aman, nyaman dan terdapat ruang terbuka yaitu
dibangunan Green Apartemen di area sekitar.
c. Garis sempadan bangunan pada tapak

Apartemen dan mall Page 12


Garis sempadan bangunan, yaitu jarak luas jalan dengan bangunan terluar,
meliputi:
 Jalan primer (provinsi): 25 m,
 Jalan sekunder (kabupaten): 13 m,
 Jalan tersier (penghubung): 13 m,
 Jalan lokal: 8 m.

B. Analisis Pelaku kegiatan, kebutuhan Ruang, Dimensi Ruang


1. Analisa Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dalam bangunan apartemen ini terbagi menjadi beberapa
kelompok yaitu :
a. Pemilik / penyewa apartemen merupakan orang-orang yang tinggal di
unit-unit apartemen dan dapat menikmati fasilitas yang di sediakan
apartemen.
b. Pengelola aparemen merupakan sekelompok orang yang berugas
memelihara segala fasilitas yang disediakan apartemen.
c. Tamu apartemenmerupakan seorang atau sekelompok orang yang
datang ke apartemen untuk menanyakan informasi, mengunjungi
penghuni apartemen, atau sekedar ingin menikmati fasilitas beauty
spa, salaon dll, yang menjadi pelengkap fasilitas yang di buka untuk
umum.
d. Pegawai merupakan pekerja selain pengelola dan pemasaran yang
bertugas sebagai cleaning service bangunan, petugas
keamanan,petugas parker, valet driver.

2. Analisis Kebutuhan Ruang

No. Aktivitas Ruang Jenis Persyaratan ruang


ruang
Unit Apartemen
1. Meletakkan dan Foyer Semi  Fungsional
melepas sepatu privat  Pencahayaan buatan

Apartemen dan mall Page 13


2. Tidur,istirahat, R. Tidur Privat  Nyaman
mengerjakan  Mendapatkan
kerjaan, cahaya alami
berpakaian dan  Cahaya buatan
berias.  Tenang
3. Mandi cuci kakus, K. mandi service  Cahaya buatan
cuci muka dan
sikat gigi
4. Menerima R. duduk / R. Semi  Nyaman
tamu,menonton keluarga dan R. privat  Sebisa mungkin
TV, bekumpul Makan dekat jendela
dengan keluarga/  Mendapat cahaya
teman-teman, alami
mendengar musik,
bersantai,.
Makan dan
minum
5. membuat Dapur service  Instalasi ultilitas
minuman,menyim baik
pan peralatan  Tempat
makan dan penyimpanan yang
minum, fungsional dan
menyimpan rapih
persediaan makan  Cahaya buatan
dan minum
Ruang Penerimaan dan sirkulais
1. Menyambut Lobby publik  Image bangunan
penghuni dan  Skala besar
tempat menunggu  Nyaman
 Kesan menyambut
2. Mencapai unit Lift privat  Sirkulasi nyaman
hunian  Penerapan cukup
 Cahaya buatan

Apartemen dan mall Page 14


Ruang pengelola
1. Mengelola dan R. kerja atau Privat  Bersi h
mengatur kantor  Nyaman
 Pencahaya baik
2. Melayani R. administrasi/ Semi  Bersih
pembayaran keuangan publik  Nyama
 Pencahaya baik
3. Promosi R. marketing Public  Bersih
 Nyaman
 Pencahayaan baik
4. Buang air Toilet karyawan Service  Bersiih dan nyaman
5. Masak dan Pantry karyawan Service  Ventilasi baik
minum  Bersih
Ruang fasilitas penunjang apartemen
1. Menyimpan R. peralatan Service  Organisasi
peralaatan penyimpanan, baik
kebersihan untuk dan rapih
fasilitas umum  Dekat dengan
ruang public dan
semi public
3. Bermain dan Kolam renang Semi  Nyaman dan bersih
berenang publik  Berada di area
terbuka
 Sirkulasi udara
lancar
4. Membilas badan, Kamar mandi publik  Bersih
buang air, dan ruang ganti  Pembeda area
berganti pakaian kering dan basah
5. Berolahraga Tempat fitness publik  Cahaya alami dan
dan jogging trek buatan
(jika
memungkinkan)

Apartemen dan mall Page 15


6. Beauty activity Salon, spa publik  Nyaman
 Sirkulaisi baik
 Pencahayaan baik
 Mudah di akses
7. Makan dan Café, restoran publik  Nyaman
minum, dan mini market  Pencahayaan alami
berbelanja  Mudah diakses
kebutuhan sehari-
hari

8. Mencucui pakaian Laundry service  Bersih dan higienis


Ruang fasilitas ultilitas apartemen
1. Tempat R. AHU  Bersih
penyimpanan  Ventilasi baik
AHU
2. Penyimpanan R. Plambing  Efisiensi tinggi
pipa-pipa  Bersih
pembuangan  Berada pada area
servive
3. Menyimpan R. Pompa  Bersih dan nyaman
pompa  Akses rendah
4. Mengontrol dan R. M dan E  Bersih
memperbaiki  Berada pada area
servive
5. Mengelolah R. STP  Bersih
limbah  Ventilasi baik
 Berada pada area
servive

Apartemen dan mall Page 16


3. dan Dimensi Ruang

No. Kebutuhan Elemen Ruang Standar Luas m2


Ruang
Unit Apartemen Tipe Studio
1. Foyer Foyer AS 2
2. Kamar Tidur Tempat tidur,lemari,nakas, meja AS 10
kerja, tv
3. Kamar Mandi Kloset, bak mandi, sower AS 4
4. Dapur Kompor, bak cuci, kulkas AS 2.1
5. Balkon Kursi dan meja AS 2.5
6. Sirkulasi 4.12
Total Luas Unit 24.72
Unit Apartemen 1 Kamar Tidur
1. Foyer Rak sepatu AS 2
2. R. Tidur Tempat tidur (double bad), meja DM &RI 10
kursi kerja/ rias, lemari pakaian
3. K. mandi Kloset, bak mandi (bath up), NAD 4
wastafel
4. R. duduk dan Sofa, lemari,meja-kursi NAD 15
R. Makan makanan
5. Dapur Kompor, bak cuci, lemari es, SB 2.1
penyimpanan
6. Balkon Meja, kursi NAD 2.5
7. Sirkulasi 7.12
Total Luas Unit 42.72
Unit Apartemen 2 Kamar Tidur
1. Foyer Rak sepatu AS 2
2. R. Tidur Tempat tidur (double bad), meja DM &RI 10
utama kursi kerja/ rias, lemari pakaian
3. R. Tidur anak Tempat tidur (single bed), meja DM &RI 6
kursi belajar,lemaripakaian
4. K. mandi Kloset, bak mandi (bath up), NAD 4
wastafel

Apartemen dan mall Page 17


5. R. duduk Sofa, lemari,meja-kursi NAD 15
dan R. makanan
Makan
6. Dapur Kompor, bak cuci, lemari es, SB 2.1
penyimpanan
7. Balkon Meja, kursi NAD 2.5
8. Sirkulasi 8.32
Total Luas Unit 49.92
Kantor Pengelola
1. R. Meja dan kursi receptionis SB 4
Receptionis
2. R. Tunggu Meja dan kursi tunggu SB 10
3. R. pemimpin Meja, kursi, lemari buku, SB 10
computer
4. R. wakil Meja, kursi, lemari SB 10
pemimpin buku,computer
5. R. Sekretaris Meja dan kursi, komputer SB 9
6. R. rapat Meja dan kursi, proyektor SB 20
7. R. pemasaran Meja dan kursi, komputer SB 15
8. R. Meja dan kursi, komputer SB 30
administrasi
9. R. Personalia Meja dan kursi, komputer SB 20
10. R. monitor Meja tempat monitor, monitor, SB 20
kursi
11. R. Security SB 8

12. R. Gudang SB 8
13. Pantry Kompor, dispenser, meja dan SB 6
karyawan kursi
14. Toilet Westafel , toilet AS 8
karyawan
(wanita dan
pria )

Apartemen dan mall Page 18


15. Musallah AS 12
16. Sirkulasi 37.4
Total Luas 224.4
Fitness
1. R. olahraga Teret mil, angkat beban dll AS 240
2. R. Ganti Loker NAD 48
3. R. pegawai - TSS 30
4. Sirkulasi 63.6
Total Luas 381.6
Café/Restoran
1. Kasir Mesin kasir, meja dan kursi TSS 1.9
kasir
2. R. makan Meja dan kursi makan TSS 152
3. Dapur + Cabinet,tempat penyimpaan TSS 76
penyimpanan skala besar,kompor,bak cuci
4. R. ganti Loker karyawan NAD 48
pegawai
5. R. manajer Meja dan kursi manajer, lemari AS 6
dan komputer
6 Sirkulasi 56.78
Total Luas 340.68
Mini market
1. R. display Meja dan kursi makan AS 72
2. Kasir Mesin kasir AS 45
3. Penyimpanan Bahan makanan 10.8
4. R. Ganti Loker 48
pegawai
5. Sirkulasi 35.16
Total Luas 210.96

Apartemen dan mall Page 19


4. Dimensi ruang fasilitas ruang service

No. Ruang Sumber Luas (m2


)
1. R. Genset SB 9
2. R. Panel TSS 10
3. R. Pompa SB 20
4. R. M dan E SB 20
5. R. STP SB 75
6. Sirkulasi 26.8
Total Luas 160.8

C. Pola Ruang
Beberapa alternatif pola ruang yang dapat digunakan dalam acuan perancangan yaitu:
1. Pola Ruang Teratur
 Pola ruangnya sederhana dan cukup jelas.
 Hubungan lalulintas ruang cukup baik.
 Sebagian besar ruang dalam berhubungan secara visual.
 Pola sirkulasi yang terjadi berkesan formil.

2. Pola Ruang Memusat


 Pola ruangnya memiliki karakter yang kuat.
 Hubungan ruang secara lalulintas cukup baik.
 Hubungan secara visual antar ruang cukup baik.
 Pola sirkulasi yang terjadi cukup dinamis dan berkesan non formil.

Apartemen dan mall Page 20


PLAZA

3. Pola Ruang Terarah


 Pola ruang sederhana dimana seluruh ruang seolah-olah diarahkan segaris.
 Hubungan lalulintas ruang cukup terarah.
 Hubungan visual antar ruang cukup baik.
 Pola sirkulasi yang terjadi terkesan monoton.

4. Pola Ruang Bebas


 Pola ruang yang terjadi cukup jelas.
 Bentuk ruang sangat bervariasi.
 Arah pencapaian ke unit-unit ruang dan arah visual yang baik.
 Pola sirkulasi yang terjadi cukup dinamis dan berkesan non formil.

Apartemen dan mall Page 21


Apartemen dan mall Page 22

Anda mungkin juga menyukai