Oleh: Muhamad Raga Imhotep, dikenal sebagai “dokter” pertama yang dikenal dalam sejarah peradaban manusia. Sekitar 2600 tahun sebelum masehi pada zaman mesir kuno, Imhotep telah menemukan 200 penyakit dan pengobatan yang menjadi awal mulainya sejarah pengobatan didunia. Setelah itu, mulai bermunculan “dokter-dokter” yang berperan besar dalam dunia kesehatan seperti Hipokrates dari Yunani dan Ibnu Sina dari semenanjung Arab. Pengobatan yang dilakukan oleh para dokter zaman dahulu menggunakan ramuan dari tumbuh-tumbuhan atau tindakan-tindakan yang mungkin sangat mengerikan seperti melubangi tengkorak kepala untuk menyembuhkan nyeri kepala.
Ilustrasi Pengobatan Zaman Mesir Kuno
Berkembangnya ilmu pengetahuan terutama di dunia barat berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengobatan yang menjadi lebih rasional, modern, dan mewajibkan penggunaan metode pengobatan terbukti secara ilmiah melalui uji penelitian sehingga metode pengobatan yang diterapkan benar-benar bermanfaat dan aman bukan hanya karena sudah dilakukan turun-temurun. Sementara didunia timur, perkembangan ilmu pengobatan tetap dipertahankan secara turun-temurun karena kentalnya aspek kebudayaan nenek moyang dan bukti manfaat pengobatan yang dirasakan oleh orang-orang walaupun kurang diuji secara penelitian ilmiah. Ilmu pengobatan yang dipertahankan secara turun-temurun inilah cikal bakal lahirnya Pengobatan Tradisional. Di Indonesia pengobatan tradisional sudah diterapkan sejak zaman kerajaan seperti pengobatan menggunakan ramuan-ramuan atau keterampilan khusus yang telah diajarkan secara turun-temurun oleh nenek-moyang. Hingga saat ini pengobatan tradisional di Indonesia tetap bertahan dan berkembang menjadi salah satu alternatif pengobatan yang dipilih oleh masyarakat. Seiring berkembangnya praktik pengobatan tradisional di Indonesia, pemerintah membuat pengaturan bagi pengobatan tradisional yang tertuang dalam Pereturan Pemerintah No 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Adapun Jenis Pengobatan Tradisional menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1076 Tahun 2003 adalah: Keterampilan o Pijat urut o Patah tulang o Sunat o Dukun Bayi o Pijat refleksi o Akupresuris (pemijatan pada titik akupunktur) o Akupunkturis o Chiropractor (teknik khusus untuk gangguan otot dan persendian) Ramuan o Ramuan Indonesia (jamu) o Gurah (memberikan ramuan tetesan hidung untuk mengobati gangguan saluran pernafasan atas, dll) o Shinse (menggunakaan ramuan obat-obatan tradisional Tiongkok) o Tabib (menggunakan ramuan obat yang biasanya dilakukan oleh orang-orang India atau Pakistan) o Homoepath ( menggunakan obat/ramuan dengan dosis minimal tetapi mempunyai potensi penyembuhan tinggi, dengan menggunakan pendekatan holistic berdasarkan keseimbangan antara fisik, mental, jiwa dan emosi penderita) o Aromatherapist (menggunakan rangsangan aroma untuk menyeimbangkan fisik, pikiran dan perasaan) Pendekatan Agama Supranatural o Tenaga dalam o Paranormal (menggunakan kemampuan indera ke enam) o Reiky Master (memberikan energy baik langsung ataupun tidak langsung dengan konsep dari Jepang) o Qigong (menyalurkan energi tenaga dalam berdasarkan konsep pengobatan tradisional Tiongkok) o Kebatinan Upaya pengobatan dengan metode sejenis lainnya DILUAR ILMU KEDOKTERAN DAN/ATAU ILMU KEPERAWATAN, TIDAK MEMAKAI PERALATAN KEDOKTERAN DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK KEDOKTERAN. Banyaknya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan mulainya dilakukan penelitian terhadap pengobatan tradisional membuat beberapa jenis pengobatan tradisional seperti akupunktur memiliki tempat dalam Pelayanan Kesehatan Konvensional (kedokteran atau tenaga kesehatan lainnya) yang disebut sebagai Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi. Sumber: 1. Kepmenkes No 1076 Tahun 2003 2. PP No 103 Than 2014 3. Permenkes No 37 Tahun 2017 4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4379645/ 5. http://www.sejarahdk.com/2015/11/dunia-kedokteran-pada-masa-kuno.html